“Ale, kakek cuma minta satu permintaan kekamu. Menikahlah dengan gadis yang difoto ini, namanya Olivia Gumolily dia gadis baik, dia anak teman Papa Mama mu dulu. Kakek titip Olivia ke kamu sayangi dia” - Wasiat kakek Axel Caprice Alessandro Caprice merupakan pewaris kerajaan bisnis yang memiliki campuran darah Italia, dia merupakan boss dari mafia besar de’Mons yang terkenal dengan keganasannya. Ale adalah seorang dengan wajah tegas dan dingin, tidak ada kata perempuan dihidupnya selain mediang ibunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Savana Yolanda JM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LA-Bab 4 Bertemu
Tok…tok….tok
“Tuan, Tuan Harry dari London mengirim surat permintaan bertemu untuk membahas Kerjasama proyek Mall disana nanti jam 3 sore” – menampakkan Sam yang masuk dengan laporan yang dibicarakannya
“kosongkan schedule hari ini aku akan menemui Tuan Harry sore ini” – perintah Ale untuk mengosongkan jadwalnya
“Baik tuan, Tuan Harry akan datang bersama istrinya di Restauran Hotel Camal” – Sam memberitahu
“Pesankan rangkaian bunga untuk Istri Tuan Harry” – Perintah Ale
“Baik Tuan” – Sam
Sam yang diperintahkan memberi bunga akhirnya memikirkan solusi untuk membeli bunga di toko bunga milik Olivia
“Halo, Toko Bunga Gumolily bisa dibantu” – orang disebrang sana yang tidak lain Olivia
“Saya pesan buket bunga cantik untuk seorang wanita, bisa pilihkan jenis bunganya. Tolong antarkan di Restauran Hotel Camar jam 3 sore hari ini” – pesanan Sam
“Baik atas nama siapa?” – Olivia dengan cermat menulis pesanannya
“Atas nama Tuan Ale” – Sam
“Baik nanti segera saya antarkan terima kasih” – Olivia dengan ramah
Ale dan Sam sedang sibuk mengurusi beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini. Sam sibuk dengan ponsel kantornya menghubungi pihak-pihak yang harusnya hari ini Tuannya temui.
Ale masih setia dikursi kebesarannya dengan mata yang fokus dengan beberapa berkas yang harus dia selesaikan, menekuni satu persatu dokumen termasuk laporan keuangan yang beberapa hari yang lalu terjadi kesalahan
Disisi lain Olivia sedang duduk di belakang mejanya memperhatikan Anna yang sedang melayani pembeli.
“terima kasih” – Anna ramah ke pembeli
“Kenapa Liv? Ngelamun aja” – Anna menegur Olivia yang melamun
“Enggak kok, lumayan capek ya hari ini tapi seneng banget toko bunganya rame” – Olivia dengan mata yang berbinar
“Iya lumayan capek juga” – Anna meregangkan tangan dan pinggangnya
“Na kamu tau ga kenapa toko disebelah tutup terus?” – Olivia mencari tahu
“Ohhh toko buku sebelah? Kata temen aku sih mau pindah, toko sebelah mau dijual murah katanya” – Anna seadanya
“Beneran dijual berapa?” – Olivia penasaran
“Iya gatau sih katanya setengah dari harga pasaran, orangnya butuh uang katanya” – Anna sambil menata bunga yang ada dimeja
“Hem, aku tanyain aja kalo gitu” – Olivia berdiri berjalan keluar toko
“kamu mau apa?” – Anna keheranan
“Aku mau beli kalo emang harganya murah, aku mau buat toko kue dan kafe gitu” – spoiler ide didalam otak Olivia
“Kamu ga nutup toko bunganya kan?” – Anna was-was
“Enggak dong” – Olivia meninggalkan Anna
Olivia memang berniat untuk membuka stan lagi untuk berjualan kue dan minuman seperti kafe sederhana tapi dia ragu dengan uang tabungan yang dimiliki saat ini, harga tanah atau toko lumayan mahal untuk saat ini.
Anna melihat Olivia masuk dengan senyum merekah
“Gimana-gimana?” – Anna penasaran
“Aku akan membuka toko kueku” – Olivia dengan wajah yang sumringah
“Yeayy ..... uangmu cukup?” – pertanyaan Anna
“tenang sudah diatur” – Olivia dengan pongahnya
“Ya yaaa aku tau kamu” – Anna
“Heii aku lupa pesanan atas nama Tuan Ale belum aku rangkai” – Olivia tersentak
“Tuan Ale?” – Anna dengan heran
“Iya dia pesan tadi sekitar jam 11 an” – Olivia mulai menyiapkan bahan-bahan untuk bunga yang dia rangkai
“Semangatttt” – Anna mengemangati
Olivia bergerak dengan luwesnya mengambil beberapa bunga yang cantik satu persatu, menatanya, menggunting dan mengikatnya dengan pita hingga menjadi bucket bunga yang cantik.
“Na ini siapa yang ngirim ya?” – Olivia dengan pertanyaan polosnya
“Kalau kurir sepertinya ga bisa Liv, mereka sedang sibuk untuk sekarang” – Anna masih sibuk dengan bunga-bunga yang ditata
“Terus siapa dong yang ngirim ini udah jam setengah 3” – Olivia dengan merengek
“Kamu aja” – Anna menyarankan
“Yaudah deh aku aja setengah jam dengan sepeda bakal nyampek ga ya?” – Olivia memperkirakan jarak tempuh
“Nyampek kok hotel Camal Cuma 15 menit dari sini” – Anna mengepak beberapa pesanan
“Okok aku akan antarkan” – Olivia menyopot apron miliknya, memakai jaket dan membawa bunga di keranjang sepedanya. Dia mengayuh sepedanya menuju tempat yang sudah dijanjikan
Tepat 17 menit dia baru sampai ketempat tersebut lebih 2 menit dari estimasi yang dia rencanakan. Olivia menuju ke restoran hotel tersebut dan bertanya ke pelayan restoran
“Maaf mau tanya, mau menemui Tuan Ale harus kemana?” – Olivia meminta petunjuk
“Tuan Ale ada disana mari saya antar” – pelayan menunjukkan tempat
“terima kasih” – Olivia mengikuti pelayan tersebut
Olivia melihat ada 3 orang duduk disana dengan beberapa orang yang berdiri disebelah-sebelahnya
Saat ini Sam tengah menemui pelayan yang ada Olivia dibelakangnya
“Maaf tuan, nona ini mau menemui tuan Ale” – pelayan itu dengan nada sedikit ketakutan
“Oke, tunggu disana nona” – Sam mempersilahkan Olivia untuk duduk dimeja kosong dengan bunga yang masih dipelukannya
“Maaf tuan bisa langsung saya berikan, setelah itu saya pamit” – Olivia yang merasa tidak nyaman dengan situasi ini
“Sebentar” – Sam yang meninggalkan Olivia menuju ke tuannya Ale
“Permisi tuan” – Sam yang meintrupsi pembicaraan mereka
“Tuan, Nona Olivia mengantarkan bunga yang anda pesan” – Sam dengan nada yang berbisik
“Bawakan bungannya kesini, suruh dia untuk menunggu” – perintah Ale
“Baik tuan” – Sam, setelah mendengar perintah itu dia mengarah ke Olivia untuk mengambil bunga yang digenggamnya
“Bunganya nona? Tolong anda tunggu sebentar tuan saya masih ada tamu” – Sam meminta bunganya dan memberikan ke Tuan Ale
“Ini bunganya tuan” – Sam memberikan bunga di tangannya
“Nyonya Harry ini bunga untuk anda maaf keterlambatan atas sambutannya” – Ale tanpa senyum di bibirnya
“Terima kasih tuan Ale kenapa anda begitu romantis” – Nyonya Harry dengan pujiannya
“Tidak” – sanggah Ale
“Anda sudah punya kekasih?” – Nyonya Harry
“Sayang, jangan bertanya seperti itu” – Tuan Harry yang canggung
“Saya sudah punya calon istri nyonya” – Ale dengan tegas
“Wow siapa perempuan beruntung itu?” – Nyonya Harry dengan senyum berbinar
“Suatu saat aku perkenalkan kepada anda” – Ale menyikapi
Disisi lain Olivia sedang menunggu sesuai perintah Sam sambil memainkan ponselnya
“Tuan bisa saya pergi, untuk pembayarannya bisa melalui transfer” – Olivia
“Maaf nona, tolong tunggu sebentar lagi, Tuan saya tidak suka dengan pembayaran via online” – penjelasan Sam
“Baiklah” – Olivia lesu
Setelah menyelesaikan urusannya dengan Tuan Harry, Ale menyuruh Sam untuk membawa Olivia kehadapannya
“Silahkan nona” – Sam mengarahkan ke Tuannya yang duduk diseberang sana
“Baiklah” – Olivia berjalan menuju orang yang dia ketahui sekarang adalah Ale
“Maaf tuan bisa saya mengambil bayaran dari bunga yang saya kirimkan?” – Olivia masih dengan posisi berdiri
“Duduklah nona” – Ale yang menyesap tehnya
Olivia duduk dengan was-was dia hanya ingin uangnya dan pulang, itu saja!.
“Kamu sudah makan?” – Ale dengan tiba-tiba
“Belum tuan” – Olivia dengan ragu
“Sam pesankan makanan” – Ale memerintahkan Sam untuk memesan beberapa makanan untuk Olivia makan
“Tidak usah tuan, saya akan makan siang di toko saya nanti” – Olivia menolak keras
Ale tidak bergeming dia hanya menatap Olivia tidak mengeluarkan kata-kata sedikitpun
“Tuan boleh saya pulang saja, untuk pembayarannya bisa dilakukan secara online atau transfer” – jelas Olivia
“Saya tidak suka pembayaran online, tunggu dan makanlah” – suara Ale yang membuat orang yang mendengarnya bergidik ngeri
“baik tuan” – cicik Olivia
‘Apa-apaan nih tinggal bayar aja susah banget, suruh nunggulah, suruh makanlah’ pikir Olivia saat ini
“Siapa namamu?” – Ale mengeluarkan suara
“Olivia tuan” – Olivia dengan santainya
Sam datang dengan uang cash ditangannya
“ini untuk pembayaran bunganya nona” – Sam menyerahkan pecahan uang sesuai harga bunganya
“Sampai bertemu lagi, Lily” – Ale berdiri dan meninggalkan Olivia disaat Olivia sedang menikmati makannya
Olivia reflek berdiri saat Ale pergi meninggalkannya di restoran itu
“Lily siapa? Gak jelas padahal namaku Olivia” – gumamnya
“Ih tapi enak makannya aku habiskan dulu baru akan pulang ke toko” – Olivia menikmati makanannya