NovelToon NovelToon
Selalu Menunggu

Selalu Menunggu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Windia

Seorang perempuan yang selalu menunggu kedatangan lelaki tercintanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bimbang

Devan dipenuhi dengan rasa bersalah, dia melihat bahwa ada harapan dalam Lila terhadap dirinya. Akan tetapi nasi sudah menjadi bubur semuanya tidak akan bisa kembali seperti semula lagi.

"Waktu gue di sini cuma beberapa Minggu dan gue janji bakal memperbaiki semuanya Lil" ucap Devan meyakinkan dirinya sendiri.

........

"Mamah kenapa harus sekarang sih, di saat gue udah berada di titik terakhir buat lupain Devan kenapa orangnya malah muncul di hadapan gue". Gerutu Lila dibarengi dengan tangisnya yang tak henti sadari tadi.

"Lo bisa Lila, Lo bisa ngelupain Devan dengan cara Lo sendiri" Lila semakin meyakinkan dirinya.

'apakah bisa melupakan seseorang hanya  dengan ucapan sedangkan hati sendiri mengatakan tidak bisa dan bertolak belakang'.

Tok tok tok

"Ya masuk" ucap dan segera menghapus air matanya. Terlihat veli yang berada di depannya sekarang.

"Anak Mamah habis nangis, kenapa?" Tanya veli yang melihat bekas mata Lila yang sudah sembap.

"Ng nggak papa kok mah, aku abis nonton film cuma terharu doang".

"Kalo ada apa-apa jangan di Pendem sendiri ceritain ke mamah, Mamah siap kok dengar cerita kamu" veli yang mengerti suasana hati Lila saat ini akan tetapi veli memaksa Lila untuk menceritakannya sekarang.

"Enggak apa-apa kok mah tenang aja" lila berusaha meyakinkan mamahnya.

"Okey mamah percaya sama anak mamah yang satu ini" veli memberikan senyum kepada Lila.

"Thanks mah"

"Ayo nak kita turun sekarang, soalnya ada tamu di lantai bawah temen masa kecil papah kamu".

"Iya mah aku akan turun lima menit lagi soalnya aku mau bersih-bersih dulu ke kamar mandi"

"Baiklah sayang mamah tunggu di bawah jangan lama-lama ya".

"Iyah mah" veli langsung keluar dari kamar Lila. Melihat kepergian mamanya Lila langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan dirimu terlebih dahulu sebelum dia turun ke lantai bawah.

Beberapa menit kemudian Lila sudah keluar dari kamar mandi dan segera bersiap untuk turun ke bawah.

'kira-kira teman papah yanga mana ya kok malam-malam gini tumben banget' batin Lila. Tak mau ambil lagi berjalan menuruni anak tangga sudah sampai di sana Lila langsung dipersilahkan untuk duduk.

"Oh ini anak perempuannya, cantik sekali seperti ibunya" ucap wanita yang saat ini tengah memujinya dan terlihat seumuran dengan mamahnya.

"Bisa aja kamu" jawab veli.

"Kenalin Lil ini Abi anaknya temen papah di masa kecil" tunjuk Rama kepada seorang lelaki yang tengah duduk di samping wanita yang memujinya tadi.

"Abi" ucap pria tersebut sambil menjulurkan tangannya kepada Lila kemudian langsung disambut oleh Lila.

"Lila" ucapnya.

"Semoga pertemuan kita malam ini nggak sia-sia vel, aku berharap semoga anak kita bisa berjodoh nantinya" ucap wanita yang seumuran dengan veli.

"Iyah aku juga berharap kayak gitu biar kita jadi besanan" ucap veli sambil tersenyum semringah.

Lila yang mendengar ucapan mamahnya langsung tertuju pada wajah Abi yang juga tersenyum.

'apa jangan-jangan mamah mau ngejodohinbaku sama abi' batin Lila yang mulai cemas.

Beberapa jam kemudian Abi bersama mamahnya sudah meninggalkan rumah Lila sejak dari tadi sesudah berbincang-bincang dan di barengi dengan makan malam bersama.

"Gimana Lil, kamu suka nggak sama Abi" tanya veli yang tiba-tiba menanyakan hal yang tak sama sekali Lila jawab untuk saat ini.

"Mm gimana ya mah aku bukannya nggak mau ngejawab pertanyaan mamah, tapi Lila butuh waktu buat mengenal Abi terlebih dahulu mah" jelas Lila yang berusaha meyakinkan mamahnya.

"Ya sudah mamah tidak memaksa kamu untuk suka dengan Abi, tapi cobalah membuka hati kamu buat orang lain, udah 2 tahun loh masa anak mamah belum move on" ucap veli yang sudah mengetahui hubungan Lila dangan Devan yang tak tahu akan kemana.

"Mah kalau gitu Lila ke kamar duluan yah" pamit Lila kepada veli.

"Ya sudah sayang, langsung istirahat jangan begadang" veli langsung mengecup kening Lila singkat kemudian Lila segera berjalan menaiki anak tangga untuk menuju ke kamarnya.

..........

"Dev trus Lo sekarang mau gimana?" Tanya Bima. Devan dan Bima kini berada di restoran ternamaa yang berada di jakarta.

"Gue tetep mempertahankan Lila" ucap Devan dengan sangat tegas.

"Tapi Kam Lo udah tunangan sama Amanda" bantah bima.

"Cuma tunangan belum sampe nikah" jelas Devan.

"Iyah gue tau, tapi kan bokap Lo nggak akan setuju"

"Gue nggak peduli kalo bokap gue nggak setuju yang terpenting Lila bisa kembali ke gue lagi"

Rau wajah Devan terlihat sangat serius. Bagaimana Devan tidak serius ini menyangkut pujaan hatinya.

"Emang kalo udah cinta itu bikin kita gila" ucap bima di barengi dengan kekehan.

"Semua orang pasti kayak gitu" ucap Devan.

"Iyah Iyah ampun dah si paling bucin" ejek bima.

Stelah berbincang sangat lama Devan dan Bima pun langsung menuju club untuk bersenang-senang.

"Untung gue libur kuliah besok" ucap bima sambil mengeraskan suaranya karena suara dentuman musik yang begitu keras sehingga ketika berbicara harus layaknya seperti orang yang sedang berteriak.

"Lo kan libur setiap hari" ucap Devan sambil meminum minuman yang membuat penatnya terasa hilang.

"Lo jangan minum banyak-banyak, bahaya kalo Lo kelepasan trus ngehamilin anak orang Lo mau tanggung jawab" ujar bima.

"Tenang aja gue bukan Lo kali" Devan langsung bangkit dari duduknya karena dia ingin ke kamar mandi.

"Gue ke sana dulu" ucap Devan lalu beranjak dari tempat duduknya.

Tak lama Devan berjalan menuju kamar mandi terdengar suara gadis yang seperti sedang meminta pertolongan.

"Pliss to to long" suara seorang gadis terdengar samar-samar di gendang telinga Devan.

"Kok suaranya kayak suara" Devan langsung berlari mencari asal suara tersebut.

Devan memeriksa dan melihat semua kamar mandi yang ada di sana akan tetapi ada satu kamar mandi yang tertutup di sana, ketika Devan hendak mendekati kamar mandi tersebut.

Ting

Suara notifikasi muncul di handphonenya

Indri nama itu tertera di layar haneponenya.

"Tumben Indri ngechat malem-malem" ucap Devan pada dirinya sendiri.

'dev Lo lagi di mana, Lila tadi di ajak ke club sama ada yang namanya Abi anak teman dari Tante veli tapi sekarang Lila nggak ada kabar gue khawatir terjadi apa-apa sama dia'  terlihat sangat jelas pesan yang di kirim Indri pada Devan yang membuat emosi Devan semakin tak sanggup ia tahan, bagamana tidak ini menyangkut wanita yang di cintainya.

"Apa jangan-jangan" Devan langsung melihat ke arah pintu kamar mandi yang sedang terkunci tak menunggu lama Devan langsung mendobrak pintu tersebut. Dan benar dugaan Devan bahwa wanita yang berada di dalam kamar mandi dan suara yang ia dengar adalah suara dari wanita nya yaitu Lila.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!