"Jangan salahkan takdir, terkadang jodoh itu datang di waktu yang kita tidak pernah duga sama sekali. -Darren
-----------------------------------------------------------------------
Kini ia harus menerima perjodohan itu, Darren Baron Alexi anak kedua dari keluarga zafano. Apalagi saat ia tahu siapa perempuan yang akan menikah dengannya nanti....?
By: manikutami.
Aku tidak peduli, ada ataupun tidak yang membaca novelku.- by author.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Manikutami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 19
Anna merasa jantungnya berdetak sangat kencang, untung saja tubuhnya di tangkap Darren gadis itu tidak jadi jatuh ke bawah.
"lain kali hati hati, kalau bisa pegang tangan gue biar gak jatuh." Darren berbisik, ia memutuskan untuk segera ke meja makan.
....
"Permisi," ujar bi Asti menghampiri seluruh keluarga menyantap sarapannya.
"Saya cuma ingin mengingatkan untuk nona muda dengan tuan muda, sebentar lagi ritual pribadi khusus pengantin baru akan segera dimulai...." ujar bi Asti membuat Delia hampir lupa akan hal ini, untungnya bi Asti mengingatkan.
"Baiklah, kalau gitu mama, papa, nenek Darren pamit ke dalam dulu.. ayo Anna." Darren menarik lengan gadis itu padahal Anna belum selesai menghabiskan makanannya.
Zafano melihat hal itu hanya tersenyum kecil, "Ma lihat anak kita... kayaknya udah bisa nerima Anna.." ujar Zafano.
"mama juga berpikir begitu,"
Anna yang tidak tahu apapun hanya menatap bahtup yang telah di isi dengan air, beberapa kelopak bunga mawar merah terisi di dalamnya. Pikirannya mulai membayangkan hal hal berdampak negatif, ketika ia menepis pikiran joroknya. Ia menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya. Menatap Darren mulai membuka pakaian, menyisahkan celana pendeknya.
"Apa yang kau lakukan?!" teriak Anna, seketika membalikkan badannya. Rasa malu mulai menyerangnya, pipinya Semerah tomat.
"Buka bajulah, dan kau cepat buka pakaian mu" ujar Darren dengan begitu tenang, ia sudah mulai berendam menatap pada Anna yang membelakanginya.
"Whatt? buka pakaian," gue gak mau!"
Darren memutar bola matanya, "Ayo cepetan, sebelum mama dan papa ke sini lihat kita mandi bersama.." ujar Darren sedikit menggoda Anna.
"Jangan!" teriak Anna. "Baiklah, tapi tutup dulu mata lo.. jangan ngintip, awas aja kalau sampai buka mata bisa aja gue congkel itu mata." ujar Anna dengan melotot.
"Buka aja, gue gak bakalan tergoda sama tubuh lo yang tepos."
"Tutup gak! atau gue bakalan congkel itu mata!" teriak Anna.
"Iya iya dasar istri pemarah." Dengan pasrah Darren menutup matanya, ia benar-benar tidak mengintip sama sekali.
Dengan ragu, Anna membuka pakaiannya sesekali matanya menatap Darren mungkin suaminya sedikit mengintip hanya ingin melihat tubuh indahnya.
Setelah dirasa semuanya sudah tidak ada satupun yang melekat ditubuhnya kecuali celana dalam yang ia sedikit sisakan. Anna pun mengecek suhu airnya dingin atau hangat. sesudah itu, ia masuk ke dalam bahtup sedikit menjauh dari Darren.
Darren merasakan jika Anna sudah masuk ke dalam bahtup, Darren pun membuka matanya dan mendekati Anna.
Anna yang terkejut dengan reaksi Darren secara tiba - tiba langsung berteriak dengan memberontak.
"Apa yang lo lakuin?! lepasin gue!! lo mau macem macem gue teriak!" teriak Anna, merasakan Darren semakin memeluk tubuhnya dari belakang dengan menenggelamkan wajahnya di tengkuk Anna yang tertutupi rambut panjangnya. sesekali pria itu menciumi bau wangi dari tubuh Anna.
"Harum sekali.." Gumam Darren, ia tidak menyadari atas perlakuannya sendiri terhadap Anna.
Saat Anna memberanikan diri membalikkan badannya, seketika mata mereka saling bertemu begitu sangat dekat. Mereka sama sama terhipnotis dengan hal ini, Anna sampai mengigit bibirnya menahan rasa gugup.
"Ada apa dengan gue jantung gue berdetak sangat kencang lagi..." batin Anna.
Darren tidak bisa menahan ini lagi, adik kecilnya mulai bereaksi. Ia pun memutuskan keluar dari bahtup, Anna pun kembali berteriak tiba tiba menutupi wajahnya dengan tangannya.
"Aaaaaaa ularrrr!!!" teriak Anna langsung pingsan.
"yah langsung pingsan." ujar Darren. lagi lagi ia harus mengorbankan tenaganya.
•
•
Jangan lupa like jempolnya dan dukung terus karya aku sekian terima kasih banyak🌼