Ivana Prima Queensha
Gadis berusia 16 tahun yang harus berjuang mengubah kehidupan yang hidup demi kedua orang dan adiknya serta dirinya sendiri.
Mulai bangkit karena bantuan teman kasab matanya dan menemukan hal tak terduga yang tak pernah ia sangka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melihat toko
Sesampainya di rumah ternyata ivana sudah di tunggu oleh kedua orang tua nya dan juga adiknya yang merasa khawatir dengan kepergian Ivana ke kota.
"Ivana kamu pulang nak, dari tadi ibu dan ayah menunggu kamu. Ibu dan Ayah sangat mengkhawatirkan kamu" ucap ibu Herawati
"Benar kata ibumu, apakah kamu mendapatkan masalah kenapa sampai sore" ucap ayah Pram
"Ayah Ibu maafkan Ivana, maaf sudah membuat ibu dan ayah khawatir. Tadi Ivana membantu seseorang jadi Ivana terlambat pulang dan hampir ketinggalan bus karena Ivana harus mencari modem internet untuk menggunakan laptop yang ivanna beli, sekali lagi maafkan Ivana yah bu" ucap Ivana menyesal
"Ya sudah tidak apa-apa nak Jika kamu baik-baik saja itu sudah cukup bagi ibu dan ayah, ibu kira terjadi apa-apa padamu karena kamu bilang pulang siang dan ternyata petang baru sampai di rumah Ibu hanya kawatir karena baru kali ini kamu pergi ke kota sendirian" ucap ayah dan ibu
"Terima kasih yah bu, maaf jika Ivana membuat ayah dan ibu sangat khawatir, ohya ini leptop yang ivana beli semua lengkap dan semua lengkap" Ivana kepada ayah dan ibunya serta Ryan yang ada di sana
"Alhamdulillah Jika kamu sudah mendapatkannya semoga dengan adanya laptop ini kamu diberi kemudahan untuk bekerja, Aamiin" ucap ayah
"Aamiin" ucap semuanya,
"Lalu nak apa maksudmu dengan membantu seseorang memangnya ada apa?" tanya ibu
mendengar pertanyaan Ibu Ivana pun mulai menceritakan dari awal hingga akhirnya dia kembali ke rumah, tapi Ivana melewatkan cerita soal dimana dia bertemu dengan Daddy Zul karena Ivana tidak mau membuat orang tuanya khawatir.
"jadi begitu cerinya, lalu bagaimana menurut ayah dan ibu serta kamu dek apa yang harus kita lakukan sekarang, apa kita harus pindah dari desa ini ya agar bisa membangun usaha kita di sana, di sini juga tidak ada yang menyukai kita" ucap ivana pelan di akhir ucapanya sembari menunduk.
Ayah dan ibu saling pandang dan menghela nafas
"yah yang diomongin oleh Mbak Ivana bener loh lebih baik kita pindah saja dari sini Jika ada tempat Rian juga sudah tidak tahan di sini semua tetangga menghina kita kalau jika hanya membenarian tidak apa-apa tapi Rian sakit rasanya jika mereka menghina Ayah Ibu dan juga Mbak Ivana sedangkan kita tidak melakukan apapun jadi lebih baik kita pindah saja maaf ya bukannya rian ingin mengatur" ucap rian
"Begini saja nak besok ayah akan ikut denganmu ke kota untuk melihat tempat itu agar Ayah tahu akan mengambil keputusan bagaimana kedepannya"ucap ayah Pram
mendengar itu Ivana pun tersenyum senang,
"Baik ya besok kita akan pergi ke kota pagi-pagi sekali agar tidak ketinggalan bus di saat pulang takutnya kita akan lama di sana untuk melihat-lihat" ucap Ivana
"Baiklah nak, ya sudah kamu pergilah bersih bersih lalu makan" ucap ibu pada ivana
"Baik ivana masuk dulu" ucap ivana
Setelah itu ivana masuk kamar lalu mandi dan lainya setelah semua selesai ivana membuka laptop nya dan mencari situs pekerjaan lagi dan mulai mengerjakannya seperti biasanya.
Tidak terasa ivana mengerjakan semuanya sampai jam tiga pagi, setelah itu ivana pun mencoba untuk tidur barang sebentar sebelum subuh datang
...****************...
Keesokan paginya
pagi-pagi sekali Ayah Pram dan juga Ivana sudah berangkat menuju kota, mereka berangkat lebih awal agar banyak waktu saat di kota dan tidak tertinggal saat pulang
seperti saat ini Ivana dan Ayah sudah mendekati kota dan sebentar lagi akan sampai di terminal terakhir,
"Ayah, nanti setelah sampai di terminal kita akan naik ojek saja menuju rumah Deren agar cepat sampai" ucap Ivana
"ya terserah kamu saja nak kamu yang lebih tahu untuk menuju rumah Deren jadi Ayah ikut saja" jawab ayah
"Baiklah Ayah, ini kita sudah sampai di terminal" ucap Ivana
Setelah sampai di terminal Mereka pun turun dan mencari ojek untuk menuju ke rumah Deren, beberapa saat kemudian mereka pun telah sampai di rumah Deren, yang ternyata disambut Deren yang sedang menungu Ivana datang.
Deren tempat terkejut saat melihat ayah ivana ikut bersama Ivana, karena Deren pikir ivana akan datang sendirian seperti kemarin. Saat melihat ayah Deren merasakan kesedihan karena dia teringat kepada ayahnya sendiri.
"Assalamualaikum Deren, maaf jika aku datangnya terlalu pagi karena aku takut tertinggal bus saat pulang dan Perkenalkan ini adalah ayat ku, ayah ini Deren yang ivana ceritakan kemarin" ucap ivana
"waalaikumsalam Ivana, tidak apa-apa aku senang jika kau cepat datang dan salam kenal pak saya Deren, mari silakan masuk" jawab Deren
"Iya salam kenal juga, panggil ayah saja seperti ivana" ucap ayah Pram dan itu membuat Deren terharu
"Terima kasih ayah, ayo yah dan ivana masuk dulu" ucap Deren
Mereka pun masuk rumah dan mulai bercerita setelah Deren memberi makan Devan dan pamit sebentar, akhirnya Ivana dan ayah serta Deren pun pergi menuju ruko yang akan di sewakan atau di jual, mereka pergi dengan berjalan kaki menuju ruko itu karena tidak terlalu jauh dari sana.
"ivana ayah, ini lah ruko itu ada yang satu tingkat dan ada yang 2 tingkat, serta ini yang tiga tingkat, jika yang dua tingkat atasnya bisa di gunakan untuk tempat tinggal karena dalamnya luas ada dua kamar juga dan ruang tengah luas" ucap Deren menjelaskan
"Sangat bagus ya yah, dan Deren kenapa kamu tau sekali dalamnya apa kamu pernah masuk?" tanya Ivana.
"Iya karena pernah kerja disini saat membangun toko ini, saat pulang sekolah aku ikut untuk mengangkat batu" jawab Deren
"Oh begitu, kamu memeng kakak yang baik" ucap ayah mengelus pundak Deren
"Terima kasih yah, ayo kita temui pemiliknya ada disana untuk bertanya dulu" ucap Deren
"Ayo" jawab ayah dan ivana, mereka pun mulai berjalan menuju, ketempat pemilik tidak jauh dari sana.
"Permisi bos, saya ini ada saudara saya mau tanya soal ruko punya bos" ucap Deren
"Oh ya, baiklah ayo jika begitu lngsung ke rukonya saja agar bisa sekalian di lihat, mari pak " ucap pemilik itu Ramah
"Terima kasih pak mari" ucap ayah dan berjalan kesana bersama sama, pemilik pun membuka pintunya saat terbuka mereka pun masuk, dan di perlihatkan bagaimana toko yang satu lantai dan dua lantai
Dan benar saja apa yang di katakan. oleh Deren jika kamar atas sangat besar dan luas bisa untuk tempat tinggal.
mereka pun mulai menanyai harga sewa tapi pemilik itu bilang boleh di sewa tapi jika mereka bisa di beli saja karena pemilik toko akan pindah keluar negeri, dia akan memberi diskon untuk harga.
Ayah pun mulai berpikir dan meminta waktu satu Minggu untuk memberi kabar kembali
Bersambung
😤😤😤
💪💪💪🥰🥰🥰
tunggu 😁😁😁