NovelToon NovelToon
Dilamar Tuan Ibrahim

Dilamar Tuan Ibrahim

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Pa'tam

Jatuh cinta pandangan pertama bisa saja terjadi.
Dan katanya pacaran setelah menikah sangat indah.
Benarkah?
Simak yuk dan temukan jawabannya disini.

Seperti biasa cerita ini hanya fiktif, jangan dikaitkan dengan dunia nyata, oke!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

Ibra memeluk tubuh Viora, Viora berusaha berontak karena ini ditempat terbuka. Meskipun sudah menikah, tetap saja Viora merasa malu.

Ibra terus saja memeluk istrinya itu. kali ini Viora tidak lagi berontak. Menurutnya percuma juga kalau berontak.

"Bang ini tempat terbuka, malu," bisik Viora.

"Kalau tempat tertutup boleh dong," bisik Ibra pula.

Viora terdiam, ia tidak bisa berkata. Kalau boleh jujur, jujur dia suka diperlakukan seperti ini. Tapi harus lihat tempat dan kondisi.

"Kita kekamar," bisik Ibra.

"Nanti saja, aku janji aku menunaikan kewajiban ku sebagai seorang istri," ucap Viora.

Ibra tersenyum, tapi dia juga tidak ingin memaksa istrinya jika belum siap. Tapi tidak bisa dipungkiri, sebagai laki-laki normal, Ibra juga penasaran gimana rasanya?.

"Aku tidak akan memaksamu sayang, jika kamu belum siap aku bisa sabar," ujar Ibra.

"Kalau untuk ibadah, kenapa tidak? Aku siap. Menyenangkan suami adalah ibadah. Benar, kan?" tanya Viora. Ibra tersenyum lalu mengangguk.

"Tuntun aku bang, aku belum begitu mengerti urusan agama," ucap Viora.

Ibra mengangguk, kemudian ia mencium kening istrinya, lalu pindah ke pipi dan terakhir bibir. Keduanya memang belum berpengalaman, tapi naluri mereka mengalir begitu saja.

Sepasang suami istri yang sedang menyaksikan mereka pun tersenyum, keduanya lalu pergi dari tempat itu. Ren membawa istrinya ke kamar.

Ia juga tidak mau kalah dengan menantunya yang mulai memanjakan putrinya itu. Sedangkan Aisyah hanya pasrah saja, tidak mungkin ia menolak ajakan suaminya.

"Maaf," ucap Ibra.

"Untuk?" tanya Viora.

"Karena lancang menciummu," jawab Ibra.

"Abang suamiku, aku adalah milik Abang sekarang," ucap Viora.

Kemudian Ibra melanjutkan meneguk kopi nya yang sudah dingin. Lalu memakan kue buatan Aisyah.

"Kue ini enak, apa Mama yang buat?" tanya Ibra.

"Iya, mama juga jago masak," jawab Viora. Ibra manggut-manggut, ia bisa menebak kalau Viora juga bisa masak.

Biasanya begitu, kalau ibu atau ayah jago masak pasti menurun ke anaknya. Begitu penilaian Ibra.

Keduanya masih betah ditaman, ada saja yang mereka bicarakan, sehingga keduanya mulai terbiasa dan tidak merasa canggung lagi. Tidak seperti kemarin-kemarin waktu pertama mereka tidur sekamar.

Setelah cukup lama mereka ditaman belakang, Ibra dan Viora berpindah. Mereka akan kekamar.

Saat Viora masuk, ia tidak melihat koper suaminya, ia mendongak keatas lemari pakaian, ternyata koper itu sudah tersimpan diatas lemari.

Viora membuka lemari, dan dilihatnya pakaian suaminya sudah tersusun rapi. Viora tersenyum, pasti suaminya sendiri yang membereskan nya.

"Bang, sepertinya aku kedatangan tamu," ucap Viora tiba-tiba.

Karena ia merasa ada yang aneh pada dirinya, biasanya ada rasa nyeri saat tamu akan datang. Dan itu yang dirasakan Viora saat ini.

"Apakah sakit?" tanya Ibra.

"Ini sudah biasa terjadi, setiap kali akan datang tamu pasti akan seperti ini," jawab Viora.

Ibra membuka hijab istrinya, karena Viora sudah berkeringat dingin. Ibra sedikit panik saat melihat Viora seperti menahan sakit.

"Aku beli obatnya ya!" Tapi baru saja Ibra hendak pergi, tangannya dicekal oleh Viora.

Viora menggeleng dan mengatakan tidak perlu membeli obat, karena pelayan di rumah ini ada yang bisa meracik obat untuk datang bulan.

Ibra tanpa membuang waktu segera menemui pelayan, dan meminta untuk dibuatkan minuman tersebut.

Aisyah yang melihat Ibra berlari menuruni tangga pun menjadi heran. Ibra tidak menyadari kalau dia sudah melewati mertuanya itu.

"Ada apa?" Aisyah saat sudah didapur.

"Vio kesakitan, ma," jawab Ibra.

"Jangan panik, itu sudah biasa terjadi," kata Aisyah.

Meskipun begitu, Ibra tetap belum tenang. Pelayan masih meracik jamu tersebut yang dibuat dari bahan alami. Kebetulan Ren dan Aisyah ada menanam obat tersebut.

"Sebaiknya kamu temani dia, nanti bibik akan antar ke kamar kalian," pinta Aisyah.

"Baik ma, bik jangan lama-lama ya," titah Ibra.

Pelayan hanya tersenyum, sebenarnya sejak tadi pelayan ingin tertawa. Tapi sebisa mungkin ia tahan.

"Nyonya, baru segitu aja suami Nona Vio sudah panik. Gimana nanti saat melahirkan ya," kata pelayan yang kini sudah tidak bisa menahan tawanya.

"Tapi aku senang Bik, akhirnya Vio menemukan suami yang baik," ucap Aisyah.

"Iya nyonya, semoga selalu seperti itu ya, Nya," ucap pelayan.

"Aamiin," jawab Aisyah.

Sementara didalam kamar, Viora masih meringis menahan sakit, kali ini entah kenapa lebih parah dari biasanya.

"Sayang!" panggil Ibra saat ia membuka pintu.

Dilihatnya Viora meringkuk dilantai, Ibra segera menggendong Viora ketempat tidur.

Ibra dengan telaten mengelap keringat dikening Viora. Viora masih tetap meringis menahan sakit.

"Sabar ya sayang, sebentar lagi Bibik membawa obatnya," ucap Viora.

Pintu diketuk dari luar, Ibra segera membuka pintu dan melihat pelayan sedang membawa nampan berisi minuman untuk Viora.

"Terima kasih Bik," ucap Ibra. Kemudian ia mengambil alih nampan tersebut dan meletakkan diatas meja kecil.

Ibra kemudian memberikan minuman tersebut ke Viora. Viora segera meneguknya hingga habis tak tersisa.

Kemudian Viora bangkit dari pembaringan menuju lemari, tempat biasa ia menyimpan pembalut.

Viora masuk kedalam kamar mandi, meskipun masih menahan rasa nyeri di perutnya.

Setelah selesai, Viora kembali ketempat tidur dan berbaring diatas ranjang. Ibra segera menyusul dan memeluk tubuh istrinya.

"Apa masih sakit?" tanya Ibra.

"Sudah agak mendingan," jawab Viora.

"Maaf bang, sepertinya aku belum bisa," ucap Viora lagi.

Ibra tersenyum, "tidak apa-apa," jawabnya.

Viora sekarang sudah lebih nyaman, tidak merasa sesakit tadi. Viora perlahan memejamkan matanya. Ibra dengan sabar menunggu Viora hingga tertidur.

Ibra mengecup kening Viora sedikit lama, "aku mencintaimu," bisiknya.

Tapi Viora tidak mendengar bisikan itu, karena ia sudah tidur. Ibra bangkit dan berjalan kearah meja. Ibra pun membuka laptopnya.

Ibra ingin menyelesaikan pekerjaannya yang dikirim oleh Aaron kepadanya. Tapi baru saja Ibra mengerjakannya. Ponselnya berdering.

Ibra melihat nama pemanggil, lalu segera menjawabnya.

"Assalamualaikum," ucap Ibra menjawab panggilan tersebut.

"Wa'alaikum sallam, Tuan ...."

"Katakan!" Ibra kini dalam mode tegas.

"Perusahaan siluman ular, ehh maksudnya nyonya Imelda dikabarkan bangkrut, tuan," lapor Aaron.

"Kok bisa?" tanya Ibra.

"Kabarnya ada hacker handal menerobos masuk ke sistem perusahaan miliknya, dan kabarnya lagi, semua data-data perusahaan terkunci juga keuangan dibekukan," jawab Aaron.

Ibra menoleh ke istrinya yang sedang tertidur. Ibra bisa menebak kalau yang membuat perusahaan itu hancur adalah istrinya.

"Tuan!" panggil Aaron. Karena tidak tidak ada sahutan dari sana. Sedangkan panggilan masih terhubung.

"Hmmm, ada lagi?" tanya Ibra.

"Bagaimana dengan perusahaan kita tuan, maksud saya, bagaimana kalau hacker itu mengacaukan perusahaan kita?" tanya Aaron.

"Tidak mungkin," jawab Ibra pasti.

"Bagaimana Tuan tau?" tanya Aaron.

"Sudahlah, aku akan minta sistem perusahaan kita diperkuat nanti. Agar tidak ada yang bisa menembusnya," jawab Ibra.

Kemudian Ibra mematikan sambungan teleponnya setelah mengucapkan salam kepada Aaron. Tanpa menunggu jawaban dari Aaron.

Ibra pun kembali mengecek e-mail yang dikirim oleh asistennya itu.

1
ngabdul salah
Lumayan
Pa'tam: Terima kasih. maaf belum bisa membuat cerita bagus. mohon bimbingannya ya.
total 1 replies
Syaiful Amri
namanya juga dunia halu ya thor🤭🤭🤭?
Pa'tam: Hehehe, iya.
total 1 replies
Ria
Lumayan
Pa'tam: terima kasih. masih perlu banyak belajar, belum bisa membuat cerita bagus.
total 1 replies
Wiek Noer
Se 7 Thor, pakai buangeettt
hersita maharani
makasih author ❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏
Pa'tam: sama-sama
total 1 replies
hersita maharani
Luar biasa
RJ 💜🐑
jadi ingat masa muda diva sama sih kembar 🤗🤗🤗❤😢
RJ 💜🐑
aku suka sama ceritanya 🤗🤗❤❤❤👍🏻💪🏻💪🏻
Pa'tam: terima kasih
total 1 replies
RJ 💜🐑
aku sudah baca novel pertamanya, kedua dan ketiga, jadi aku suka ada kelanjutannya, mau maraton baca nya supaya bisa baca novel baru
Pa'tam: terima kasih
total 1 replies
Lismawati Salam
Luar biasa
Mumun Vira
thor buat cerita para bocil thor pasti seruu
sherly
suka aku baca novel yg ortunya pengertian Ama anaknya...
sherly
ngak penasaran gitu yg antar gimana orgnya, ngk ada cctv di dpn ya ibra
sherly
gokil si Ibra motor org main dibawa aja...
sherly
panggilan mereka Ra,RI,Ren awal yg menarik... cusslah perdana baca novelmu thor...
Pa'tam: terima kasih.
total 1 replies
murdiyati najib
Luar biasa
Mumun Vira
ceritanya luar biasa
Salma Suku
Makasih thor aku suka ceritanya...tetap semangat dan terus berkarya...
Mulyanti Fitri
Luar biasa
Mumun Vira
setuju Doong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!