Kembalinya Dewa Abadi, Seorang dewa yang kuat di alam abadi mengalami penghianatan oleh para rekan nya saat menerima hukum surga yang membuat dia memilih untuk ber reinkarnasi .
Bagai mana perjalanan dewa tersebut nantikan dan ikuti terus cerita kembalinya dewa abadi Feng chen
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fauzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kompetisi Kekaisaran 4
Para peserta sudah berada di arena nya masing-masing terutama Feng chen yang berhadapan dengan seorang pemuda bernama Qin duan dari klan Qin.
"baik lah pertandingan ini di larang membunuh dan membuat lawan cacat, jika lawan sudah menyerah maka tidak boleh menyerang dan jika salah satu jatuh dari arena maka yang di atas arena menang paham" ucap wasit yang masing-masing ada di setiap arena.
"paham" balas para peserta
"baik lah pertandingan dimulai" teriak wasit
swussssssss
bommmmmmmmmm
Suara ledakan terdengar dari setiap arena pertandingan sedangkan di arena tiga terlihat Feng chen dengan santai menghadapi lawan nya, karna lawannya hanya berada di ranah master puncak.
"bajingan apa kau hanya bisa menghindar" teriak Qin duan marah dia merasa di permainkan
"Oh kau ingin aku menyerang baik lah" ucap santai Feng chen
Plakkkk
suara tamparan keras terdengar dan sosok tubuh di kirim keluar dari arena,tamparan itu dari Feng chen ke arah lawan nya.
"upss maaf" ucap Feng chen tampa dosa.
"arena tiga pemenang nya adalah Huang" teriak wasit dan Feng chen langsung turun hal itu membuat semua orang bersorak karna dia menyelesaikan pertandingan lebih awal dan hanya dengan sebuah tamparan.
"wohhhh lihatlah Qin duan di kirim keluar arena hanya dengan sebuah tamparan, pemuda bernama Huang itu sangat kuat" teriak para peserta sedangkan para peserta merasa waspada dengan Feng chen apalagi peserta yang berada di ranah yang sama dengan Qin duan.
sedangkan di arena lain terlihat masih terjadi pertempuran hebat dan di arena ke sepuluh terlihat arena itu sudah beku oleh es.
"no nona Feng saya menye nyerah" ucap lawan yang membuat Feng yin menarik elemen nya.
"arena ke sepuluh di menangkan oleh nona Feng yin" teriak wasit hal itu sekali lagi membuat orang heboh sedangkan Feng yin dia menatap ke arah Feng chen dan bergumam.
"Lagi-lagi dia, seberapa kuat dia sebenarnya " gumam Feng yin sedangkan Phoenix di dalam tubuhnya terlihat membuka matanya saat mendengar gumaman Feng yin dia juga melihat ke arah Feng chen tapi seketika tubuhnya mematung tak lama dia mendengar suara agung di laut kesadaran Feng yin.
"hihihi Phoenix kecil jangan macam-macam bahkan jika kau adalah es abadi sekali pun kau belum boleh melihat ke dalam tubuhku, dan jangan pernah bilang pada tuan mu tentang aku" ucap suara itu terkikik yang membuat Phoenix itu diam seribu bahasa.
"sial siapa dia, bagai mana ada orang kuat di alam kecil ini" grutu Phoenix itu dalam hati.
"orang yang bisa mengirim suara dan bisa melihatku setidak nya memiliki jiwa tingkat abadi tapi bagai mana mungkin di alam ini ada jiwa manusia yang mencapainya mustahil" gumam Phoenix itu dan kembali menutup matanya setelah tidak menemukan jawaban di sisi Feng chen dia tertawa di dalam hati.
"hahahaha kapan lagi aku bisa mempermainkan roh dari elemen abadi" tawanya dalam hati yang ternyata suara itu berasal dari Feng chen.
di sisi lain pertempuran terus terjadi, para peserta terus berusaha biar bisa masuk ke dalam seratus besar dan kini Feng chen berhadapan dengan seorang pemuda yang menggunakan pedang.
"Oh niat pedang menarik, aku tidak menyangka di umurmu yang begitu muda kau bisa mempelajari niat pedang" puji Feng chen karna memang sangat jarang orang berhasil membangkitkan niat peda, dari seribu pendekar pedang biasanya hanya melahirkan satu bahkan tidak ada sama sekali.
"kau tau niat pedang, jadi aku sarankan kau menyerah atau aku tidak akan berbelas kasihan" ancam pemuda itu membuat Feng chen tertawa keras dan membuat nya menjadi pusat perhatian.
"hahahahah menarik, karna kau sudah bilang begitu mari aku lihatlah kau sesuatu yang bagus" tawa Feng chen sedangkan semua orang yang mendengar perkataan nya ingin melihat apa yang akan di lakukan oleh orang misterius itu.
kemudian Feng chen mengambil sebuah ranting kayu dan mengayunkan nya dengan pelan.
"nah mari aku akan menghadapimu dengan ini" ucap Feng chen yang membuat pemuda itu marah.
"bajingan kau meremehkan ku" teriak nya dan mengangkat pedangnya dan menyerang Feng chen.
"mati lahhh " teriak pemuda itu dan menebas pedang nya ke arah Feng chen namun hal aneh terjadi.
Ting
terdengar suara dentingan logam yang membuat semua mata terpana bagai mana tidak pedang pemuda itu di tahan dengan ranting Feng chen.
"bagai mana mungkin" teriak pemuda itu dan terus mengayunkan pedangnya.
Ting
Ting
Ting
Suara dentingan logam terus saja terdengar dan melihat hal aneh itu pemuda itu dengan cepat mundur dia menatap tak percaya pemuda bertopeng itu.
"hehehe bagai mana menarik bukan" ucap Feng chen terkekeh
"ba ba bagai mana kau melakukan nya " ucap pemuda itu tak percaya.
"oh mudah saja, niat pedang terlahir dari hati, niat pedang di bisa di pelajari oleh seorang pendekar pedang jika dia memiliki hati pedang, sedangkan kau masih belum membangkitkan hati pedang mu jadi kau hanya bisa membangkitkan setengah langka niat pedang, berbeda dengan ku pedang adalah aku, aku bisa membuat apa saja menjadi pedang bahkan jari ku ini pun bisa menjadi pedang, ingat satu hal ini 'pedang adalah hati dan hati adalah pedang, niat pedang tidak terlahir dari latihan tapi niat pedang terlahir karna kebersihan hati dengan pedan' " jelas Feng chen panjang lebar hal itu membuat pemuda itu mematung dia mencerna perkataan pemuda bertopeng itu dan tak lama dari dalam tubuhnya keluar cahaya putih dan tajam
swussssssss
"hahahah akhirnya -akhirnya aku berhasil membuat niat pedang" tawa pemuda itu kemudian dia menatap pemuda bertopeng di depannya dan melungkub kan tangan nya.
"Terima kasih teman kau sudah memberi pencerahan terhadapku, aku sudah tiga tahun mencari kesalahan diaman saat ingin membangkitkan niat pedang dan tidak pernah menyangka aku akan membangkitkan nya dia sini" ucap pemuda itu berterima kasih dengan tulus.
"wasit saya menyerah" ucap pemuda itu lalu turun, sedangkan wasit itu masih terbengong bukan hanya dia tapi semua orang matanya membesar dengan rahang terbuka menyaksikan semua itu.
" pe pemenang arena enam adalah Huang"teriak wasit itu setelah sadar dan membuat semua orang sadar dari keterkejutan nya.
"wohhhh bagai mana pemuda itu melakukannya, dia hanya mengatakan beberapa kata dan pemuda yang menjadi lawannya berhasil membangkitkan niat pedang yang langka" teriak para penonton.
"kau benar dia sungguh hebat dan juga misterius" ucap yang lainya, di sisi para sekte-sekte besar dan juga klan-klan besar menjadi tertarik pada Feng chen dan berencana merekrutnya, begitu juga dengan pihak Kekaisaran mereka memiliki rencana mereka masing-masing tampa mereka ketahui apapaun yang akan mereka bilang Feng chen tidak akan peduli.
