NovelToon NovelToon
One Shoot JKT48

One Shoot JKT48

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Gabijh1799

Kumpulan cerpen yang tokohnya dari member JKT48

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sunrise GxG (Amanda & Indira)

Indira Putri, seorang wanita yang menyukai karakter Amanda, selalu memiliki ketertarikan yang besar dengan mesin, terutama motor. Sejak kecil, dia sering membongkar dan merakit kembali motor ayahnya yang merupakan seorang mekanik. Dia juga gemar membaca buku-buku tentang teknik mesin dan mengikuti berbagai lomba robotika. Dengan bakat dan minatnya itu, tidak heran jika Indira menjadi gadis unik yang berbeda dari teman-teman sebayanya.

Indira tidak peduli dengan penampilan atau mode. Dia lebih suka memakai kaos, celana jeans, dan sepatu kets daripada rok, gaun, atau sepatu hak tinggi. Dia juga tidak suka dandan atau memakai perhiasan. Yang penting bagi Indira adalah nyaman dan praktis. Dia juga tidak terlalu peduli dengan urusan percintaan. Dia lebih senang menghabiskan waktu dengan teman-temannya yang kebanyakan adalah pria yang juga menyukai mesin.

Indira memiliki prestasi yang gemilang di sekolahnya. Dia selalu mendapat nilai tinggi di semua mata pelajaran, terutama matematika dan fisika. Dia juga aktif di ekstrakurikuler robotika dan menjadi ketua timnya. Dengan prestasinya itu, Indira berhasil diterima di universitas terbaik dengan jurusan teknik mesin.

Di universitas, Indira semakin menggali ilmu mesin hingga akarnya. Dia menjadi mahasiswi yang rajin dan berbakat. Dia juga bergabung dengan klub motor dan sering ikut touring bersama anggota klub lainnya. Namun, Indira tidak menyadari bahwa ada satu hal yang dia lupakan, yaitu sisi femininnya sebagai wanita.

Indira menjadi seperti gadis tomboy yang jarang tersenyum atau tertawa. Dia juga menjadi sedikit kasar dan cuek dalam berbicara. Hal ini membuat Indira dijauhi oleh para gadis lain yang ingin berteman dengannya. Para pria pun enggan mendekatinya karena merasa tidak ada daya tarik dari Indira.

Indira tidak peduli dengan hal itu. Baginya, mesin adalah segalanya. Dia bahkan bercita-cita menjadi seorang insinyur terkenal yang bisa menciptakan mesin-mesin canggih dan bermanfaat bagi banyak orang.

Pada semester akhir kuliahnya, Indira mendapat kesempatan untuk magang di salah satu perusahaan otomotif ternama di negaranya. Dia sangat senang dan bersemangat untuk belajar banyak hal di sana. Namun, dia tidak menyangka bahwa di sana dia akan bertemu dengan wanita yang akan mengubah hidupnya.

Wanita itu bernama Amanda Puspa. Dia adalah pemilik sekaligus direktur utama dari perusahaan otomotif tempat Indira magang. Amanda adalah wanita muda yang cantik dan cerdas. Dia memiliki pengetahuan mesin yang sangat luas dan banyak penghargaan yang diterimanya.

Amanda juga dikenal sebagai wanita yang dingin dan tegas dalam bekerja. Dia jarang tersenyum atau bercanda dengan karyawan-karyawannya. Dia selalu menuntut hasil kerja yang sempurna dan efisien. Tidak banyak orang yang bisa mendekati Amanda atau membuatnya tertarik.

Indira tertarik dengan Amanda sejak pertama kali melihatnya. Dia merasa bahwa Amanda adalah sosok ideal yang dia cari sebagai pasangan hidupnya. Indira ingin belajar banyak hal dari Amanda dan berharap bisa bekerja sama dengannya.

Namun, Amanda tidak menyukai Indira sama sekali. Baginya, Indira adalah gadis tomboy yang mengganggu pekerjaannya. Amanda merasa bahwa Indira terlalu banyak bertanya dan ikut campur dalam urusan-urusan teknis perusahaannya. Amanda juga tidak suka dengan penampilan Indira yang kurang rapi dan feminim.

Amanda sering menegur atau memarahi Indira karena kesalahan-kesalahan kecil yang dia lakukan saat magang. Amanda juga sering mengabaikan atau menolak permintaan-permintaan Indira untuk belajar dari dirinya.

Indira merasa sedih dan kecewa dengan sikap Amanda terhadap dirinya. Namun, dia tidak menyerah begitu saja. Dia tetap berusaha untuk mendekati Amanda dan membuktikan bahwa dia bisa menjadi insinyur handal seperti dirinya.

Suatu hari, Indira mendapat tugas untuk membuat desain motor baru untuk perusahaan Amanda. Indira sangat antusias dengan tugas itu dan langsung bekerja keras untuk menyelesaikannya.

Indira menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer untuk membuat desain motor sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh Amanda. Dia juga melakukan riset dan simulasi untuk memastikan bahwa desain motornya bisa berfungsi dengan baik.

Setelah beberapa hari bekerja keras, Indira akhirnya menyelesaikan desain motornya dan siap untuk mempresentasikannya kepada Amanda.

Indira datang ke ruang rapat tempat Amanda menunggunya bersama beberapa manajer lainnya. Indira membawa laptop dan proyektor untuk menampilkan desain motornya.

Namun, saat Indira masuk ke ruang rapat, semua mata tertuju padanya dengan tatapan kaget dan takjub.

Indira hari itu tampak sangat berbeda dari biasanya.

Dia memakai gaun merah muda yang cantik dan elegan yang menonjolkan lekuk tubuhnya yang indah. Rambut hitam panjangnya dikuncir rapi di belakang kepala dan diberi hiasan bunga mawar putih di samping telinganya.

Wajahnya pun tampak berseri-seri dengan sedikit riasan natural yang membuat matanya lebih indah dan bibirnya lebih merah.

Indira tampak seperti bidadari turun dari surga. Amanda pun terkejut melihat penampilan Indira hari itu.

Dia tidak percaya bahwa gadis tomboy yang selama ini dia anggap mengganggu itu bisa berubah menjadi wanita cantik nan mempesona seperti ini.

Amanda merasakan sesuatu di dadanya saat melihat Indira tersenyum manis padanya.

Dia merasakan sesuatu yang belum pernah dia rasakan sebelumnya pada wanita manapun.

Dia merasakan... cinta?

Indira tersenyum manis kepada Amanda dan berkata,

"Selamat pagi, Bu Puspa. Saya sudah siap untuk mempresentasikan desain motor saya."

Amanda tersadar dari lamunannya dan

berkata,

"O-oh... ya... silakan... silakan..."

Indira pun mulai mempresentasikan desain motornya dengan lancar dan percaya diri.

Dia menjelaskan tentang konsep, fitur, keunggulan, serta biaya produksi dari motor barunya.

Desain motornya sangat canggih dan inovatif.

Motor barunya memiliki bentuk aerodinamis yang elegan dan sporty.

Motor barunya dilengkapi dengan sistem penggerak elektrik yang hemat energi namun tetap bertenaga.

Motor barunya juga memiliki sistem navigasi pintar yang bisa terhubung dengan smartphone pengendaranya.

Motor barunya adalah motor masa depan yang ramah lingkungan namun tetap keren.

Semua orang di ruang rapat terpukau dengan desain motornya.

Mereka memberikan tepuk tangan meriah kepada Indira setelah presentasinya selesai.

Amanda pun ikut bertepuk tangan sambil tersenyum bangga kepada Indira.

Dia merasa kagum dengan bakat dan kemampuan Indira sebagai insinyur muda.

Dia juga merasa tertarik dengan kepribadian Indira sebagai wanita muda.

Dia menyadari bahwa selama ini dia salah menilai Indira hanya dari penampilannya saja.

Dia menyadari bahwa Indira adalah wanita istimewa yang pantas untuk dicintai oleh dirinya.

Amanda pun bangkit dari kursinya dan mendekati Indira sambil berkata,

"Indira... saya minta maaf atas semua sikap saya selama ini... saya salah tentang anda... anda adalah insinyur hebat... anda juga wanita cantik... saya... saya suka anda..." Indira terkejut mendengar pengakuan Amanda padanya.

Dia tidak menyangka bahwa wanita idamannya itu akhirnya menyatakan perasaannya padanya setelah sekian lama menolaknya.

Namun, dia juga merasa senang dan bahagia karena ternyata perasaannya bersambut oleh Amanda.

Indira pun tersenyum lebar dan memeluk Amanda sambil berkata,

"Bu Puspa... saya juga minta maaf atas semua gangguan saya selama ini... saya juga salah tentang anda... anda adalah wanita hebat... anda juga wanita cantik... saya... saya juga suka anda..." Amanda pun membalas pelukan Indira dan mencium keningnya dengan lembut.

Dia merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang luar biasa saat bersama Indira.

Dia berbisik di telinga Indira, "Indira... maukah anda menjadi pacar saya?"

Indira pun mengangguk sambil menatap mata Amanda dengan penuh cinta.

Dia menjawab dengan suara lirih, "Ya... saya mau..."

Amanda pun tersenyum dan mencium bibir Indira dengan lembut namun penuh gairah.

Mereka berdua lupa akan sekeliling mereka yang masih menyaksikan adegan romantis mereka.

Mereka berdua hanya merasakan cinta yang tulus dan mendalam di antara mereka.

Mereka berdua merasa bahwa mereka telah menemukan pasangan hidup mereka.

Mereka berdua merasa bahwa mesin bukanlah segalanya.

Mereka berdua merasa bahwa cinta adalah mesin yang paling penting dalam hidup mereka.

*

Setelah hari itu, hubungan Indira dan Amanda semakin dekat dan harmonis.

Mereka berdua sering menghabiskan waktu bersama di kantor maupun di luar kantor.

Mereka berdua saling mendukung dan membantu dalam pekerjaan maupun kehidupan pribadi.

Mereka berdua juga sering mengajak keluarga dan teman-teman mereka untuk bertemu dan berkenalan.

Mereka berdua mendapat restu dan dukungan dari semua orang yang mereka sayangi.

Mereka berdua merasa bahwa mereka adalah pasangan yang sempurna.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung selamanya.

Suatu hari, Indira mendapat kabar bahwa dia lulus dari universitasnya dengan hasil yang memuaskan.

Dia sangat senang dan bangga dengan pencapaiannya itu.

Dia segera memberitahu Amanda tentang kabar baik itu.

Amanda pun ikut senang dan bangga dengan Indira.

Dia mengucapkan selamat dan memeluk Indira dengan erat.

Dia berkata,

"Indira... saya sangat bangga dengan anda... anda adalah wanita hebat... anda pantas mendapat gelar sarjana teknik mesin..." Indira pun tersenyum dan membalas pelukan Amanda.

Dia berkata, "Terima kasih, Bu Puspa... saya juga sangat bangga dengan anda... anda adalah wanita hebat... anda pantas menjadi direktur utama perusahaan otomotif terbaik..."

Amanda pun tersenyum dan mencium Indira dengan lembut.

Dia berkata, "Indira... saya sangat mencintai anda... anda adalah wanita terbaik dalam hidup saya..."

Indira pun tersenyum dan mencium Amanda dengan lembut.

Dia berkata, "Bu Puspa... saya juga sangat mencintai anda... anda adalah wanita terbaik dalam hidup saya..."

Mereka berdua lalu berciuman dengan penuh cinta.

Namun, mereka tidak menyadari bahwa ada seseorang yang mengawasi mereka dari jauh dengan tatapan penuh iri dan dengki.

Orang itu adalah Rendi, salah satu manajer di perusahaan Amanda yang juga menyukai Indira.

Rendi sudah lama menaruh hati pada Indira sejak pertama kali melihatnya saat magang di perusahaan Amanda.

Rendi terpesona dengan kecantikan dan kecerdasan Indira sebagai insinyur muda.

Rendi juga terkesan dengan kepribadian Indira yang unik dan menarik.

Rendi ingin mendekati Indira dan membuatnya jatuh cinta padanya.

Namun, Rendi tidak pernah mendapat kesempatan untuk melakukannya karena Indira selalu bersama Amanda.

Rendi merasa kesal dan cemburu melihat hubungan Indira dan Amanda yang semakin mesra.

Rendi merasa bahwa Amanda telah merebut Indira darinya tanpa hak.

Rendi merasa bahwa dia lebih pantas bersama Indira daripada Amanda.

Rendi pun merencanakan sesuatu untuk memisahkan Indira dan Amanda.

Rendi memiliki hubungan baik dengan salah satu perusahaan pesaing dari perusahaan Amanda.

Perusahaan pesaing itu juga merupakan perusahaan otomotif yang besar dan terkenal.

Perusahaan pesaing itu sedang mencari insinyur muda yang berbakat untuk bergabung

dengan tim mereka.

Rendi pun menawarkan nama Indira kepada perusahaan pesaing itu sebagai calon insinyur muda yang cocok untuk mereka.

Rendi memuji-muji kemampuan dan prestasi Indira sebagai insinyur muda yang cemerlang.

Rendi juga menunjukkan desain motor baru yang dibuat oleh Indira sebagai bukti karya Indira yang inovatif dan canggih.

Perusahaan pesaing itu pun tertarik dengan Indira setelah mendengar penjelasan Rendi dan melihat karya Indira.

Mereka pun segera menghubungi Indira dan menawarkan pekerjaan sebagai insinyur muda di perusahaan mereka.

Mereka juga menawarkan gaji dan fasilitas yang lebih tinggi dan menarik daripada perusahaan Amanda.

Mereka berharap bahwa Indira akan tertarik dan menerima tawaran mereka.

Indira pun terkejut dan bingung saat mendapat tawaran dari perusahaan pesaing itu.

Dia tidak menyangka bahwa perusahaan pesaing itu mengenal dirinya dan tertarik dengan kemampuannya sebagai insinyur muda.

Dia juga tidak tahu bagaimana perusahaan pesaing itu mendapat nomor telepon dan emailnya.

Dia merasa tergiur dengan tawaran gaji dan fasilitas yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing itu.

Dia merasa bahwa ini adalah kesempatan emas untuk mengembangkan karirnya sebagai insinyur muda.

Namun, dia juga merasa ragu dan khawatir dengan konsekuensi yang akan dihadapinya jika dia menerima tawaran itu.

Dia merasa bahwa dia akan berkhianat kepada Amanda yang telah memberinya kesempatan untuk magang dan bekerja di perusahaan otomotif terbaik.

Dia juga merasa bahwa dia akan menyakiti Amanda yang telah mencintainya dengan tulus dan sepenuh hati.

Dia tidak ingin kehilangan Amanda yang telah menjadi pasangan hidupnya.

Dia tidak ingin meninggalkan Amanda yang telah menjadi mesin cintanya.

Indira pun bercerita kepada Amanda tentang tawaran dari perusahaan pesaing itu.

Dia berharap bahwa Amanda akan mendukung dan memahami keputusannya apapun itu.

Namun, Amanda tidak bereaksi seperti yang diharapkan oleh Indira.

Amanda merasa marah dan cemburu saat mendengar tawaran dari perusahaan pesaing itu.

Dia merasa bahwa perusahaan pesaing itu telah mencoba untuk merebut Indira darinya dengan cara yang tidak fair.

Dia juga merasa bahwa Indira telah mengkhianati dirinya dengan mempertimbangkan tawaran dari perusahaan pesaing itu.

Dia tidak percaya bahwa Indira bisa meninggalkan dirinya demi uang dan karir semata.

Dia tidak mau kehilangan Indira yang telah menjadi wanita terbaik dalam hidupnya.

Dia tidak mau melepaskan Indira yang telah menjadi mesin cintanya.

Amanda pun berkata dengan nada dingin dan marah kepada Indira,

"Indira... saya tidak percaya anda bisa melakukan ini pada saya... anda mau meninggalkan saya demi perusahaan pesaing saya... anda mau mengkhianati saya demi uang dan karir... anda tidak mencintai saya sama sekali..."

Indira pun terkejut dan sedih mendengar ucapan Amanda padanya.

Dia tidak menyangka bahwa Amanda bisa berkata seperti itu padanya setelah semua yang mereka lalui bersama.

Dia ingin menjelaskan bahwa dia belum memutuskan apa-apa dan masih mencintai Amanda dengan sepenuh hati.

Namun, Amanda tidak memberinya kesempatan untuk berbicara lagi.

Amanda pun berkata dengan nada dingin dan marah kepada Indira,

"Indira... saya sudah tidak mau melihat anda lagi... saya sudah tidak mau bersama anda lagi... saya sudah tidak mencintai anda lagi... silakan pergi dari hidup saya... silakan pergi ke perusahaan pesaing saya..."

Amanda pun berbalik badan dan meninggalkan Indira sendirian dengan air mata di matanya.

Indira pun menangis tersedu-sedu sambil memanggil nama Amanda dengan suara lirih.

Dia merasa hancur dan kehilangan segalanya dalam hidupnya.

Dia merasa salah dan bersalah atas apa yang terjadi antara dirinya dan Amanda.

Dia ingin meminta maaf dan memperbaiki hubungan mereka.

Namun, dia tidak tahu bagaimana caranya untuk melakukannya.

Dia tidak tahu apakah Amanda masih mau menerima dirinya kembali atau tidak.

***

1
Anta Sena
hallo
Gabijh1799: Gimana bang?
total 1 replies
Ai Hosino⭐🌟🌠
/Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/sedih banget cerita nya/Sob//Sob/
Gabijh1799: Waduh jangan sedih dong
total 1 replies
Monkey D. Luffy
Terima kasih untuk cerita yang menyenangkan! Jangan berhenti menulis ya thor 🌟
Gabijh1799: Siap bang, makasih juga udah mampir
total 1 replies
Pluto
Ceritanya bikin nggak bisa berhenti baca, lanjutkan thor!
Gabijh1799: Makasih yah udah mampir, dishare juga yah biar fans JKT bisa ikut nimbrung hehehe
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!