Selir Barbar Kesayangan Kaisar

Setelah puas memelas rindu dengan Sik perempuannya, Bao Jiali kembali masuk ke dalam kamar mandi dan tak lupa memencet tombol yang berada di sebelah kanan dinding lalu menutup gorden setelah dinding kembali ke seperti semula. Gadis cantik berumur dua puluh tahun itu kemudian berlari keluar dari dalam kamar mandi dan saat dia sampai di ruang tengah, dia langsung bertanya, "Kenapa Tongyue menempelkan keningnya di tembok?"

Tongyue sontak menyahut, "Saya dihukum oleh Yang Mulia Kaisar karena berani melawan Selir dan kurang ajar sama calon Kakak ip.......emm, maksud saya, Selir"

Chumu hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah konyolnya Tongyue.

Bao Jiali lalu mengarahkan pandangannya ke Qin Yichen dan Qin Yichen langsung tersenyum sambil berkata, "Duduk sini! Kita makan siang dulu setelah makan siang aku akan ke sidang umum kemudian lanjut ke pertemuan bangsawan lalu..........emm......."

"Lalu, emm.......apa?" Tanya Bao Jiali sambil duduk.

Qin Yichen meletakkan tangannya di atas tangan Bao Jiali yang berada di atas meja dan Bao Jiali langsung menarik tangannya turun.

"Kenapa?" Qin Yichen mengerutkan kening.

"Ma.....maafkan aku. Aku masih belum bisa percaya seratus persen padamu karena Ayahku belum ditemukan"

Qin Yichen menghela napas panjang lalu berkata, "Baiklah. Aku tidak akan memaksa menggenggam tangan kamu. Emm, aku tahu kamu akan mengataiku tidak konsisten dengan janjiku tadi bahwa kamu tidak akan pernah berbagi suami. Tapi, emm, setelah pertemuan dengan para bangsawan, aku harus pergi ke paviliun permaisuri. Aku sudah lama tidak berkunjung ke sana dan untuk menghormati kebaikannya tadi, dia ke sini kasih kado ini" Yichen menepuk tumpukan kain di sebelah kanannya, "Ini kain emas dari permaisuri dan......."

"Pergilah!" Sahut Bao Jiali dengan cepat.

"Kamu tidak marah? Tidak cemburu?"

Bao Jiali tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

Justru Qin Yichen yang kebakaran jenggot mengetahui istrinya tidak marah ataupun cemburu saat dia pamit akan pergi ke paviliun wanita lain. "Kenapa menggelengkan kepala?"

Wajah Qin Yichen tampak kesal.

Bao Jiali masih mengulas senyum tanpa dosa lalu berkata, "Karena dia adalah Istri kamu. Istri pertama kamu dan ratu di kerajaan ini. Lagipula dia sudah kasih kado kain itu untuk aku" Bao Jiali menunjuk dagu ke tumpukan kain di depannya.

Apa A Li tidak mencintaiku? Tapi, kenapa dia tadi menangis dan bilang kalau dia.........

"Yang Mulia Kaisar, sidang setengah jam lagi akan dimulai" Chumu mengingatkan Qin Yichen.

Qin Yichen langsung bangkit berdiri dan pamit ke Bao Jiali, "Aku berangkat ke persidangan dulu"

"Hmm" Sahut Bao Jiali acuh tak acuh sambil mengunyah kue pencuci mulut.

Saat Qin Yichen menunduk dan ingin mencium kening Bao Jiali, gadis itu dengan sigap menghindar lalu bergegas berdiri sambil berkata sambil membungkukkan badan, "Hati-hati di jalan Yang Mulia Kaisar.

Qin Yichen melangkah lebar meninggalkan Bao Jiali dengan wajah kesal.

Sepeninggalnya Qin Yichen dan Chumu, Tongyue bertanya, "Kakak ip......emm, maksud saya, Yang Mulia Selir"

"Iya?" Bao Jiali menoleh ke Tongyue yang masih menempelkan kening di tembok.

"Apakah saya boleh pergi ke taman bunga untuk mengirimkan makan siang ke adik Anda?"

"Boleh. Aku ikut" Pekik Bao Jiali dengan wajah riang.

Tongyue berbalik badan untuk menatap Bao Jiali dan berkata, "Jangan!"

"Lho, kenapa jangan?" Bao Jiali mengerutkan kening dan cemberut.

"Karena saya ingin berduaan dengan.......emm maksud saya, sebentar lagi dayang pribadi yang dipilihkan khusus oleh Yang Mulia Kaisar untuk Anda, akan datang. Anda harus menyambutnya lalu berduaan dengan dayang itu di sini untuk saling mengenal"

"Oh, iya, baiklah. Lagian kalau kamar ini kosong akan jadi pertanyaan, kan, dan itu bahaya untuk Meili"

"Nah, benar itu" Sahut Tongyue dengan wajah semringah.

"Baiklah. Kalau begitu tunggu sebentar! Aku akan tatakan makanan untuk Meili"

"Baik, Yang Mulia Selir" Wajah Tongyue semakin semringah.

Sementara itu, Qin Yichen berjalan pelan menuju ke aula sidang sambil sesekali menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan-pelan.

"Ada apa Yang Mulia" Tanya Chumu.

"Kamu enak sudah menikah dan tidak diharuskan punya selir. Kalau kamu jadi aku, apa yang akan kamu lakukan?"

"Saya tidak mau berandai-andai jadi diri Anda, Yang Mulia. Karena jadi seorang Chumu, saya sudah sangat bahagia"

"Kalau begitu, katakan padaku caranya membuat wanita jatuh cinta"

"Saya rasa kita hanya perlu bersikap apa adanya, jujur, dan tulus pada wanita itu, Yang Mulia. Maka rasa cinta pasti akan muncul. Entah cepat atau lambat"

"Maksudku, apa yang kamu lakukan pas kamu mengejar Istri kamu? Sebelum kamu menikah? Apa yang kamu lakukan sampai dia jatuh cinta padamu dan mau menikah denganmu?"

"Saya hanya bilang kalau saya mencintainya pada pandangan pertama dan tidak akan lelah mengejar dirinya"

Qin Yichen sontak mengerem langkahnya lalu menepuk pundak Chumu dan dengan senyum semringah dia berkata, "Ah! Terima kasih Chumu! Aku juga akan bilang begitu nanti malam sama A Li"

Sementara itu, di paviliun permaisuri, permaisuri tengah berbicara empat mata dengan seorang pria. Pria itu bernama Chenwu, mantan pacarnya Rongjin yang kini menjadi tabib kepercayaannya Rongjin. Agar bisa selalu dekat dengan Rongjin, Chenwu menyamar dengan memakai jenggot dan kumis. Tidak ada yang mengenali Chen Wu. Bahkan Rongjin sekalipun. Chenwu berubah nama menjadi Lichi.

Rongjin memanggil tabib kepercayaannya untuk bertanya, "Kenapa Yang Mulia Kaisar tidak menginginkan aku?"

"Apa Anda begitu menginginkan Yang Mulia Kaisar, Permaisuri?"

"Iya! Aku sangat menginginkannya. Aku sangat mencintainya" Rongjin berkata dengan genangan airmata di kedua pelupuk matanya.

Melihat wanita yang sangat dia cintai selama ini ternyata mencintai pria lain sebegitu dalamnya, Chenwu terbakar cemburu dan seketika itu juga timbul pikiran jahatnya. Pria yang menyamar menjadi tabib dan berganti nama menjadi Lichi itu kemudian berkata, "Saya punya ramuan yang bisa membuat siapa saja jatuh cinta kepada Anda dalam hitungan lima detik saja, Permaisuri"

"Hah?! Benarkah? Berikan cepat ramuan itu!" Pekik Rongjin dengan wajah tidak sabar.

"Tapi, katakan dulu kenapa Anda bisa mencintai Yang Mulia Kaisar sedalam itu?"

"Karena dia sangat tampan, sangat gagah, dia menghargai dan menghormati wanita, dia selalu menang di dalam pertempuran. Semua perempuan pasti jatuh cinta padanya dengan mudah. Aku salah satunya. Namun, sayangnya Yang Mulia Kaisar sudah kecewa padaku dan pertobatanku akan kesalahanku di masa lalu dan permintaan maafku tidak pernah dia pedulikan"

"Saya lihat Yang Mulia kaisar sangat mencintai gadis penari itu. Selama masih ada gadis itu, maka selamanya Anda tidak akan pernah dilirik oleh Yang Mulia Kaisar"

"Maka cepat berikan ramuan cinta itu padaku! Cepat! Mana!"

"Ada syaratnya kalau Anda ingin ramuan ini manjur dalam sekejap"

"Apalagi syaratnya?"

"Anda harus tidur dengan saya"

"Apa?!" Rongjin membeliak kaget.