Jerat Cinta Sang Bodyguard

Kapten Erick benar benar adalah orang yang sangat mempesona,ia memiliki wajah yang sangat tampan dengan rahangnya yang kokoh, berkulit kuning Langsat,dan berkaki panjang.Vina berpikir bahwa Erick benar benar terlihat mirip dengan sosok ksatria yang biasanya ada di dalam cerita dongeng.

"Kapten Erick benar benar adalah seorang lelaki yang berwajah tampan, gadis mana coba yang tidak akan terpana begitu melihatnya?" ucap Vina sembari mengamati wajah Erick lebih dekat lagi.

Disaat Vina tengah asyik memperhatikan ketampanan wajah Erick, tanpa diduga laki laki itu membuka kedua matanya dan membuat Vina merasa sangat terkejut dengan reaksi tersebut dan membuat tubuh gadis yang masih berusia 23 tahun itu tersandung kakinya sendiri saat ingin mencoba menjauh dari Erick dan membuat tubuh Vina terjatuh tepat di atas tubuh Erick dan membuat bibirnya tanpa sengaja mencium bibir Erick.

Erick dan Vina sama sama melotot karena terkejut dengan kejadian itu,Vina yang merasa malu karena tindakan bodohnya itu segera berniat bangun dari tubuh Erick untuk menjauh secepat mungkin,namun Erick segera menarik tangan Vina dengan cepat, menjepit tubuh gadis itu ke atas kasur dengan menggunakan kekokohan tubuhnya,dan mencium kembali bibir Vina dengan intens.

Melihat tindakan Erick yang saat ini tengah menciumnya benar benar membuat pikiran Vina mendadak kosong, dirinya segera dibuat terbawa suasana dengan ciuman yang saat ini tengah Erick lakukan kepadanya.

Kali ini Vina tidak ingin memikirkan hal lain selain menikmati rasa bibir Erick di bibirnya yang kini menciumnya dengan lapar.Bibir Erick tidak henti hentinya menjelajahi bibir Vina,sementara tangan laki laki itu diam diam merangkul pinggang Vina.

Beberapa menit setelah puas menikmati bibir Vina,Erick pun segera menghentikan ciumannya dan buru buru menjauh dari tubuh Vina.

"Maafkan aku, tidak seharusnya aku melakukan hal itu kepadamu.Sungguh aku tidak bermaksud untuk bertindak tidak sopan kepadamu." ucap Erick dengan perasaan bersalah.

Vina segera bangun dari tempat tidur, dirinya masih gemetar akibat ciuman Erick yang masih terasa memabukkan.Selama ini Vina belum pernah menginginkan laki laki lain. Sebesar rasa keinginannya untuk memiliki Erick.Dan Vina juga tahu bahwa laki laki itu juga memiliki perasaan kepadanya.

Vina ingin kembali merasakan semua yang ada di dalam laki laki itu untuk dirinya sendiri,ia ingin merasakan kembali sentuhan dan juga ciuman Erick di tubuhnya,dan Vina ingin menyerahkan segalanya untuk bisa mendapatkan hasrat dan cinta dari laki laki itu.

"Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku kapten,kita berdua sama sama menikmati momen itu.Jadi tidak ada yang salah dalam hal ini." ucap Vina sembari berdiri menghampiri Erick.

"Tidak,kau tidak bisa mengatakan hal itu Vina.Aku ini hanya seorang pengawal,dan aku sama sekali tidak pantas untuk berdekatan denganmu" ucap Erick

"Memangnya penting bagiku jika kau ini seorang pengawal atau bukan?Bagiku jabatan dan juga status seseorang tidak berarti untukku.Aku benar benar ingin menjalin kedekatan dengan mu kapten,kau telah membuatku jatuh cinta dengan kebaikan dan juga perlindungan yang kau berikan kepadaku." ucap Vina yang akhirnya mengungkapkan perasaannya kepada Erick dan membuat laki laki itu tercengang oleh pengakuan Vina.

"Tolong jangan hancurkan perasaanku dengan kebenaran bahwa kau tidak mencintaiku, kapten? Tidak bisakah kau memberitahuku bahwa kau juga memiliki perasaan yang sama denganku?" tanya vina