NovelToon NovelToon
My Angel

My Angel

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:45.5k
Nilai: 5
Nama Author: Rahma AR

Bagi Ziza, Khalid Al Ghifari sangat jauh berbeda dari para sepupu dan sahabat laki lakinya.

Cowo pendiam yang baru dia kenal di penghujung SMAnya, kini malah satu kelas dengannya. Cowo itu lebih suka menghabisksn waktu di kelas atau di perpus.

Dia selalu terluka, bahkan di awal pertemuan mereka, Ziza menempelkan plester di keningnya.

Ini cerita anak anak Kaysar cs. Semoga suka ya...♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Skenario yang ngga terduga

"Aku malas banget harus diwawancara begitu," kekeh Zian mencela.

Harus memasang wajah full senyum padahal hati sedang bete, ejek Zian dalam hati saat memperhatikan ekspresi pelukis plagiat itu sedang menjawab pertanyaan para pencari berita itu dengan sabar

"Ya. Daddy juga suka menghindar. Lebih suka menyuruh sekretarisnya saja," balas Ziza.

Untung Om Seno ngga pernah menolak dan kelihatan senang senang saja melakukan perintah daddynya, batinnya.

Daddynya memang beruntung punya Om Seno yang selalu menuruti perintahnya yang sering menyusahkannya. Ziza pun sangat berterimakasih dengannya.

"Om Seno memang keren. Ngga tau besok, apa kita bisa dapat asisten merangkap sekretaris seperti Om Seno," kekeh Sean

"Daddymu malah punya dua asisten yang penurut," kekeh Zian mengingatkan.

"Iya. Dimana mereka mencari orang orang sesetia itu. Juga ngga banyak tingkah," sambung Sean masih dengan sisa tawa yang masih berderai.

"Aku juga bingung dan mau juga nyari yang kayak gitu kalo nanti gantiin daddy jadi bos," balas Zian sambil menggelengkan kepalanya. Dia terkekeh.

"Sayangnya anak Om Seno masih sma," tawa Sean tambah ngakak.

Tawa mereka kembali berderai.

Ziza membuka risleting tasnya ketika merasa ada getaran dari ponselnya.

"Daddy telpon," pamit Ziza sebelum berjalan agak menjauh ke pojok ruangan.

Ketiganya mengangguk dan membiarkan Ziza menjauh.

Senyum dan tawa terlihat dari wajahnya saat menjawab telpon Kaysar daddynya.

Khalid terus memperhatikan, bahkan terus mengamati, dan tanpa sadar badannya bergerak ke arah mana Ziza berada.

Perasaan tenang dan damai merasuki hatinya, hanya melihat wajah itu.

Sudah tiga tahun dia tidak kembali ke Jakarta. Tapi saat ini, saat dia kembali, perasaan aneh memenuhi jiwanya saat melihat gadis berhijab itu.

Karena fokusnya hanya pada gadis berhijab itu, Khalid ngga memperhatikan sekitarnya yang merupakan lintas hilir mudik.orang orang yang memperhatikan lukisan.

Tubuhnya pun terdorong.

BRUG

"Eh."

Ziza kaget karena tubuhnya terdorong cukup keras hingga ponselnya terlepas dari tangannya.

Khalid dengan sigap meraih ponsel yang melambung itu.

"Maaf, nona," ucap seorang perempuan muda yang ngga sengaja menabrak Ziza. Wajahnya terlihat lega karena ponsel gadis yang ditabraknya selamat, ngga jatuh ke lantai.

"Ngga apa."

Perempuan muda itu tersenyum pada Ziza, dan menatap penuh terimakasih pada Khalid, si penyelamat ponsel.

Kemudian dia pun berlalu pergi.

Kini tatap Ziza dan Khalid bertemu. Khalid melangkah pelan mendekati Ziza.

Ngga dia sangka skenarionya untuk mendekati Ziza jadi semudah ini.

"Ini." Khalid mengulurkan ponselnya.

Ziza masih terpaku.

Khalid menatap gadis berhijab yang malah terus menatapnya dengan tatapan yang tidak dimengerti Khalid.

Dia pun menggoyangkan ponselnya untuk menyadarkan Ziza.

"Bisa bicara lebih panjang lagi?"

"Apa?" Khalid merasa seperti salah dengar.

Perasaan Ziza tambah ngga menentu saat mendengar suara laki laki asing itu lagi.

"Bisa.... bicara lebih panjang lagi?" suara Ziza terdengar memohon.

Khalid tersenyum tipis, dan kembali Ziza seperti pernah melihat senyum itu. Dulu sekali.

Ternyata ada juga yang memiliki senyum itu selain dia, batin Ziza perih.

"Ini ponsel kamu. Aman." Khalid mengucapkannya masih dengan senyum tipis di bibir.

Dengan tangan agak bergetar Zoza menerimanya.

Persis!

Apa ada di dunia ini dua orang laki laki yang memiliki vibra suara yang sama?

Tanpa sadar sepasang mata Ziza berubah menjadi telaga.

Setelah meraih ponselnya, Ziza dengan cepat mengusap kedua pelupuk matanya.

"Boleh kenalan?"

Sudut bibir Ziza sedikit berkedut

"Al." Khalid mengulurkan tangannya.

Ziza menatap uluran tangan itu sesaat, sebelum menyambutnya.

"Ziza."

DEG DEG

Tatap keduanya masih bertemu.

"Za...." Suara Ruby membuat genggaman keduanya terlepas.

"Sorry ganggu, kamu lama banget nelponnya," senyum Ruby agak lebar. Dalam hati dia senang karena melihat Ziza berkenalan dengan seorang laki laki yang menurutnya sangat tampan.

"Oh iya. Ini Al, dia yang bantu amanin ponsel aku yang hampir jatuh," jelas Ziza setelah menguasai ketenangannya kembali.

Tadi Ziza merasa aliran darahnya seakan berhenti sesaat ketika tangannya digenggam erat laki laki yang bernama Al.

Tadi tangannya terulur begitu daja. Padahal biasanya dia menolak jabat tangan dengan lawan jenisnya

Ziza merasa dia bukan bersama Al yang asing, tapi gilanya dia malah merasa sedang bersama Khalid.

Memang gila. Dia sudah ngga waras karena perasaannya yang tiga tahun lalu kembali hadir. Entah kapan dia bisa move on.

Masalahnya kenapa perasaannya jadi mendadak aneh, padahal laki laki di depannya baru kali ini dia lihat.

"Waduh, kok, bisa. Makasih, ya, Al. Aku Ruby," cerocos Ruby ramah.

"Sama sama."

"Ayo, Za. Sean dan Zian nunggu kita."

"Oke. Duluan, ya," pamit Ziza sebelum pergi. Di hatinya ada rasa keengganan karena ingin mendengar lagi suara Al.

"Oke."

Ziza melangkah pergi setelah membalas senyum Al.

"Boleh juga itu, Za," cuit Ruby dengan senyum menggodanya.

"Ngawur."

"Kayaknya dia suka sama kamu loh. Tadi aku sempat noleh, dia masih liatin kamu," cecar Ruby tambah bersemangat.

DEG

Wajah Ziza merona tanpa bisa dia cegah.

"Cie cie......, malu malu," tawa Ruby sangat senang melihat ekspresi salah tingkah Ziza.

Ziza berinisiatif menoleh dan ternyata Al masih menatapnya.

"Bener, kan?" Ruby ikut menoleh ke arah yang sama.

Bibir Ziza mengembangkan senyumnya begitu saja ketika Al melambaikan tangannya.

"Udah minta nomer telponnya belum," goda Ruby lagi saat Ziza menarik tangannya agar segera pergi. Wajahnya terasa semakin panas.

Tawa Ruby tambah berderai.

"Perlu aku mintain?" Ruby membuat gestur akan meninggalkan Ziza.

"Ruby," kesel Ziza menahan tangan Ruby yang tambah tergelak.

"Ada apa? Kok, kelihatannya happy banget?" tanya Sean saat kedua perempuan muda itu sudah berada di dekatnya dan Zian.

"Rahasia." Masih tertawa Ruby menjawab.

"Hemmm.... Terserahlah," sahut Sean ngga acuh. Zian hanya nyengir.

"Kita nyari bakso, ya. Aku lapar," ucap Zian.

"Oke," sahut Sean dan Ruby kompak. Mereka pun berjalan beriringan menuju tempat kuliner yang memang sudah disiapakan.

Galery yang diisi oleh beberapa pelukis muda yang sudah cukup terkenal ini juga bekerja sama dengan pedagang makanan dan minuman umkn dengan berkonsep kafe.

Saat Sean dan Zian sedang memesan makanan dan minuman, Ruby mencolek lengan Ziza yang sedang melihat ke sekitarnya.

"Ziza, apa kamu merasa ada yang aneh dengan Al. Sepertinya dia bukan orang asing, ya."

Benar, kan, dia ngga halu sendirian. Berarti perasaan Ruby juga sama dengan dirinya, batin Ziza senang.

"Masa, sih?" Ziza mencoba menyangkal.

"Gilanya aku merasa dia Khalid dalam versi wajah yang lain," tutur Ruby hati hati.

Dia memang ngga terlalu mengenal Khalid. Apalagi laki laki itu sangat sebentar jadi teman sekelasnya sebelum akhirnya dia meninggal dunia akibat kecelakaan tragis.

Tapi Ruby ngga mungkin bisa melupakan sosok laki laki yang sempat menarik perhatian Ziza dan membuat Quin uring uringan.

"Sebenarnya aku juga merasa begitu," jujur Ziza setelah terdiam sesaat.

Ruby manggut manggut mengerti kenapa Ziza tampak beda saat bersama Al.

"Coba nanti kita cari tau siapa Al, ya," putus Ruby berniat membantu Ziza.

"Buat apa?"

Tadi juga Sean mau nyari tau siapa Al, lanjut Ziza dalan hati

"Buat tau tau aja." Ruby mengedikkan bahunya. Dia cukup penasaran. Harapannya si Al belum punya pacar. Kalo Ziza belum bisa move on dengan Khalid, Ziza bisa memulai dengan Al.

1
Rahmawati
pelukisnya ada di deket km al
Dewi kunti
pelan2 Khalid 👍🏼👍🏼👍🏼
TriAileen
bt vina ngaku aja k Ruby n Ziza kl Vina n Theo bohonga.
hansen
mohon ruby jangan terburu2 untuk menerima endru, ya jika ingin move on bisa aja dengan cara fokus kuliah atau bantu2 kerja nyokap loh by..Karna jika masih belum ada kejujuran kalian berdua yang menjadi mangsa perasaan dan sakit hati itu endru jika ruby menerima cinta nya.
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Panggil Ry aja Kk Han 😁
hansen: benar kak
total 3 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Gk sabar nunggu drama Vina dan Theo
Pengen lihat Theo kesal kalau drama yg Dy buat tdk mempengaruhi sikap Ruby
Om Ocong Vs Mbak Kunti Ngasih Iklan
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Semoga Ruby bisa mengendalikan diri sehingga bersikap biasa dgn drama yg Vina dan Theo buat
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Orgnya ada di samping Khalid
Sri Siyamsih
part"ini bkin nyesek thor, nggk hbs" derita khalid 😥
Sri Siyamsih
pawang si quin nich kyknya
Sri Siyamsih
kasihan khalid 😥
Sri Siyamsih
pk setya nggk peka bgt sih
Sri Siyamsih
mmnya depresikah thor, hingga khalid yg sering jd sasaran 😥
Rahmawati
quin ini posesif bgt, nanti gmn ya kl sama pacarnya
Ina's
up nya jangan lama-2 ya
anggita
☝iklan...like👍buat Quin yg lgi marah" aja.
hansen
bila sampai ke destinasi ruby acuhkan saja theo, ayolah bicara 4 mata kalian berdua perlu speed time bersama hanya berdua
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Akhirnya Quin berkenalan dgn Al
Gk sabar nunggu Kericuhan kedua kembaran Nakal
Om Ocong Vs Mbak Kunti ngasih Iklan
Innara Maulida
sabar Quin sabar,,ntar ketemu ko sama pawang nya ,,,masih di umpetin sama ohtor nya,,si bar bar,,,nona muda yg kabur itu apa kabr nya ia
Yuli Ana
ya ampun Quin...Quin...
pertemukan lah Quin dengan jodohnya... biar GK marah2 terus...🥺🥺🥺
😂😂😂
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Akan ada saatnya Yul
Skrg Quin mau fisikkotes Al dulu
total 1 replies
Yuli Ana
kasihan Khalid....n😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!