NovelToon NovelToon
INTROSPEKSI

INTROSPEKSI

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen Angst / Cinta pada Pandangan Pertama / Menjadi Pengusaha
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Detia Fazrin

Intrspeksi adalah kisah tentang Aldo dan Farin, pasangan yang telah bersama sejak SMA dan berhasil masuk universitas yang sama. Namun, hubungan mereka mulai terasa hambar karena Farin terlalu fokus pada pendidikan, membuat Aldo merasa kesepian.

Dalam pencarian kebahagiaan, Aldo berselingkuh dengan Kaira. Ketika Farin mengetahui perselingkuhan tersebut, dia melakukan introspeksi dan berusaha memperbaiki dirinya. Meskipun begitu, Farin akhirnya memilih untuk melepaskan Aldo, dan memulai hubungan baru dengan seseorang yang lebih menghargainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Detia Fazrin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Di Balik Senyum Farin

...»»————> Perhatian<————««...

...Tokoh, tingkah laku, tempat, organisasi profesi, dan peristiwa dalam cerita ini adalah fiktif dan dibuat hanya untuk tujuan hiburan, tanpa maksud mengundang atau mempromosikan tindakan apa pun yang terjadi dalam cerita. Harap berhati-hati saat membaca....

...**✿❀ Selamat Membaca ❀✿**...

Pagi Di Kampus

Matahari pagi menyinari kampus dengan hangat, meskipun hati Farin terasa dingin dan hampa. Setelah tangisan yang melelahkan semalam, Farin mencoba bangkit dengan sisa-sisa kekuatan yang ada. Saat dia berdiri di depan cermin, bayangan wajahnya yang lelah memandang kembali dengan penuh kesedihan. Namun, dia tidak ingin terlihat lemah. Dia menarik napas panjang, mengusap pipinya yang masih basah oleh sisa air mata, dan mencoba untuk tersenyum. Senyum itu mungkin tidak sepenuhnya tulus, tetapi cukup untuk menutupi kepedihan yang ia rasakan.

Dengan tekad yang kuat, Farin melangkah keluar kamar, mengenakan pakaian terbaiknya, dan memulai perjalanan menuju kampus. Di perjalanan, dia mencoba menenangkan pikirannya, berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Sesampainya di kampus, Farin langsung disambut oleh teman-temannya yang ceria. "Farin, akhirnya datang juga! Sudah siap untuk ujian minggu depan?" salah satu temannya bertanya.

Farin tersenyum lebar, meski hatinya masih terasa perih. "Tentu saja, aku selalu siap," jawabnya dengan nada riang. Tak ada yang mencurigai bahwa di balik senyum itu, Farin sedang menahan rasa sakit yang luar biasa. Dia berbicara, bercanda, dan tertawa bersama mereka seolah-olah tidak ada yang salah. Bagi teman-temannya, Farin adalah sosok yang kuat dan ceria, seseorang yang selalu membawa kebahagiaan di sekitar mereka. Namun, hanya Farin yang tahu betapa berat beban yang harus ia pikul sendirian.

Jam Istirahat

Jam istirahat tiba, dan Farin bersama Nadia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar kampus. Mereka memiliki tugas untuk meliput acara seminar di aula besar, yang kebetulan terletak dekat dengan jurusan Aldo. Farin tahu bahwa dia mungkin akan bertemu dengan Aldo di sana, tapi dia menenangkan dirinya, berusaha untuk tetap tenang dan tidak menunjukkan kegelisahan yang ia rasakan.

Saat mereka mendekati aula, mata Farin tidak bisa menahan untuk mencari sosok Aldo di antara kerumunan. Dan benar saja, tidak lama kemudian, dia melihat Aldo sedang berbicara dengan beberapa teman sekelasnya. Hatinya sejenak terasa sesak, tetapi Farin berusaha untuk tetap tersenyum.

“Aku akan menghampirinya sebentar,” kata Farin pada Nadia, yang hanya mengangguk mengerti.

Farin melangkah mendekati Aldo dengan senyum yang lembut. Aldo, yang tidak menyangka Farin akan datang menemuinya, tampak sedikit terkejut.

"Farin, apa yang kamu lakukan di sini?" tanyanya dengan nada penuh keheranan.

Farin tersenyum manis, "Aku hanya ingin memberikan sesuatu yang kamu lupakan tadi malam." Dia kemudian mengeluarkan buku yang tertukar dari tasnya dan menyerahkannya kepada Aldo.

Aldo memandang buku itu sejenak sebelum mengingat bahwa dia memang lupa membawanya tadi pagi.

"Oh, maaf, aku benar-benar lupa. Terima kasih sudah membawakannya," ucap Aldo dengan nada yang tulus, meski terlihat sedikit bingung dengan kedatangan Farin yang tiba-tiba.

Farin tersenyum, kali ini lebih tulus. "Tidak masalah, aku hanya ingin memastikan kamu tidak ketinggalan apa pun yang penting."

Dia kemudian mengeluarkan sebatang cokelat dari tasnya dan memberikannya kepada Aldo. "Ini untukmu, semangat ya, Aldo. Semoga hari-harimu menyenangkan, sayang."

Aldo tampak terkejut dengan sikap romantis Farin yang tidak biasanya seperti ini. Dia memandangi cokelat itu, kemudian Farin, dan terlihat agak ragu. “Kamu benar-benar perhatian hari ini,” katanya, mencoba memahami maksud di balik tindakan Farin.

Farin hanya tersenyum, mengabaikan rasa sakit yang masih bersemayam di hatinya. “Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku peduli,” jawabnya dengan suara lembut.

Namun, di dalam hatinya, Farin merasa hancur. Setiap kata yang dia ucapkan adalah upaya untuk menutupi luka yang semakin dalam. Aldo, yang merasakan ada sesuatu yang berbeda dengan Farin, mulai merasa tidak nyaman. Sikap Farin yang tiba-tiba romantis membuatnya merasa bersalah, terutama setelah kejadian kemarin.

"Aku... aku benar-benar menghargainya, Farin. Terima kasih," ucap Aldo, meskipun pikirannya mulai dipenuhi oleh berbagai macam pertanyaan dan perasaan tidak menentu. Dia merasakan ada sesuatu yang ingin Farin sampaikan, namun tidak diungkapkan. Aldo ingin bertanya lebih lanjut, tetapi raut wajah Farin yang tetap tenang membuatnya ragu untuk melakukannya.

Farin memandangi Aldo dengan tatapan yang dalam, seolah-olah mencoba mengunci momen ini di dalam ingatannya. Dia tahu, di balik semua ini, ada hal yang tak bisa ia tahan lebih lama. Namun, dia juga tahu bahwa ini bukan waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya. Dia tidak ingin merusak hari ini, atau mungkin, dia belum siap menghadapi kebenaran yang mungkin akan menghancurkan segalanya.

Setelah beberapa detik yang terasa seperti selamanya, Farin melambaikan tangan, menyampaikan selamat tinggal. “Aku harus pergi sekarang. Nadia sudah menungguku untuk meliput acara seminar di aula. Jaga dirimu, Aldo.”

Aldo hanya mengangguk, merasa sedikit canggung dengan situasi yang terjadi. "Kamu juga, Farin. Semoga acara seminar berjalan lancar," balasnya, berusaha untuk terdengar normal meskipun hatinya merasa tidak nyaman.

Farin kemudian berbalik dan berjalan menjauh bersama Nadia, meninggalkan Aldo yang masih berdiri di tempatnya. Nadia, yang sejak tadi diam, akhirnya membuka suara. "Farin, apa kamu baik-baik saja?"

Farin hanya tersenyum tipis, "Aku baik-baik saja, Nadia. Mari kita fokus pada tugas kita sekarang." Meskipun Nadia bisa merasakan ada yang tidak beres, dia memutuskan untuk tidak menekan Farin lebih jauh. Mereka berdua melanjutkan langkah mereka menuju aula, sementara di dalam hatinya, Farin berusaha keras untuk tetap kuat.

Setelah Pertemuan

Di lain sisi, Aldo merasa bingung dengan perasaannya sendiri. Sikap Farin yang tiba-tiba manis dan perhatian membuatnya merasa bersalah, tetapi dia tidak bisa memastikan alasannya. Dia tahu ada sesuatu yang berubah dalam hubungan mereka, tetapi dia tidak berani bertanya atau membahasnya lebih dalam. Aldo merasa terjebak antara rasa sayang yang masih ada dan perasaan bersalah yang mulai menghantui pikirannya.

Ketika Farin melambaikan tangan dan pergi, Aldo merasakan ada jarak yang semakin lebar di antara mereka, meskipun Farin berusaha menutupi perasaannya dengan sikap yang ceria. Aldo tahu bahwa hubungan mereka tidak seperti dulu lagi, tetapi dia belum siap untuk menghadapi kenyataan yang mungkin harus mereka hadapi.

Farin dan Nadia akhirnya sampai di aula, dan Farin langsung terjun ke dalam pekerjaannya, berusaha mengalihkan pikirannya dari Aldo. Namun, di dalam hatinya, Farin tahu bahwa dia tidak bisa terus berpura-pura selamanya.

Cepat atau lambat, dia harus menghadapi kenyataan bahwa cinta yang dulu mereka jaga bersama mulai berubah. Sementara itu, Aldo masih bergelut dengan perasaannya sendiri, tidak yakin apa yang harus dia lakukan selanjutnya.

1
Devliandika
keren kak,, baru mampir kesini,, salam kenal kak.. 😊🙏
saling follow boleh kak🙏😊
Devliandika: siap kak.. 🤗
Fa🍁: iya salam, ok folback ya
total 2 replies
Nayla Nazafarin
jodohnya masih abu2,
yura nanti lama2 ky kayra
RN
hmm... takutnya nanti kayra jatuh cinta sama Hans...ooohhh... tidak 🙅
Tika
Sedih y
RN
semangat babang Hans 💪💪
Fa🍁
penasaran katanya
Fa🍁
🥲
RN
dasar tidak punya malu s kayra ini 😡
Nayla Nazafarin
jelaslah kmu g bisa bikin farin kebakaran jenggot,krn dia udah persiapan sebelum mundur..
Fa🍁: betul-betul
total 1 replies
Nayla Nazafarin
Aldo2..harusnya kmu itu INTROSPEKSI DIRI!!!bukn malah nyalahin orang,siapa suruh kmu ikut tarohan!!!
Nayla Nazafarin
udahlah nobar sma Hans aj..
Nayla Nazafarin
suka gaya lo Hans..jngn kecewain aq y..
Nayla Nazafarin
ayo hans tegakkan keadilan&kebenaran!! suruh farin membuka mata&hatinya!!
Nayla Nazafarin
aq berharap pas nonton bareng farin ktemu aldo&kaira,jngn terus mnjd bodoh..farin
Nayla Nazafarin
mual sma pmikiran aldo..egois bngt
Nayla Nazafarin
lepasin aj aldo farin..untuk ap laki ky gitu di pertahanin
Nayla Nazafarin
y ampun Hans..
RN
GK sadar,, padahal dia yg mengkhianati farin kok bisa2 y nyalahin orang...hmm enaknya d apain s Aldo ini 😡
Fa🍁: Diapain ya 🤔
total 1 replies
Musri
yess....yess....yess...rasain tu aldo,mng enak sakit hati🤭🤣🤣
Fa🍁: Gak enak kata si Aldo
total 1 replies
Nur Janna
kamu akan tau sakit ya itu kehilangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!