NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi Tampan

Terjebak Cinta Polisi Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Siti Nur Halimah

Sekuel Jodoh Pilihan Abi

Menjadi anak piatu, Icha harus kehilangan figur ibu sekaligus ayah. Di tambah ibu tiri yang manipulatif, menjadikan dia sosok yang di kenal bandel.
Takdir menemukannya pada polisi dalam keadaan saling salah paham yang akhirnya menjebaknya sendiri dalam perjodohan dengan lelaki itu.
Bisakah Icha menemukan cinta sejati dalam diri lelaki yang dibencinya sekaligus membencinya?
Temukan kisah lengkapnya dalam novel comedy romance "Terjebak Cinta Polisi Ganteng"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Nur Halimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kita bikin romantis

“Ngapain gue ini?” pikir Icha tersadar.

Ia segera melepaskan pelukannya pada suaminya tersebut dengan begitu gugup.

Lelaki itu kini memandangnya dengan hangat.

“Ini nggak seperti yang kau pikirkan! aku tidak….”

Belum lagi Icha sempat menjelaskan, suaminya itu sudah menyelanya, “kau tidak perlu menjelaskan apa-apa, makanlah dulu! keburu nanti makanannya dingin.”

Icha langsung tersenyum lebar, sambil mengambil makanan yang ada di tangan suaminya itu sedari tadi.

Ia kemudian mulai menyendok nasi goreng tersebut dan memakannya.

Matanya langsung membelalak berbinar-binar, mendapati nasi goreng tersebut begitu enak.

“Hemmm!” gumamnya ceria.

“Apakah enak?” tanya suaminya itu.

Icha menganggukkan kepala, sambil terus menyendok makanan tersebut.

“Kamu dulunya koki ya, kok bisa sepintar ini masaknya,” tanya Icha begitu terkagum-kagum dengan keahlian masak suaminya itu.

“Dulu waktu di barak, punya temen yang hobi masak, jadi aku diajarin,” jawab suaminya itu sambil tersenyum hangat pada dirinya.

“Oh pantesan!” gumam Icha kembali menyendok nasi goreng tersebut dan memasukkannya ke mulut.

“Makanan kesukaanmu apa?” tanya lelaki itu.

“Aku paling suka cumi asam manis pedas,” jawab Icha santai, sambil menaruh piring yang telah kosong tersebut di atas meja di sebelah ranjangnya.

“Oke Besok kita makan itu!” ucap suaminya enteng.

“Beneran, besok kita makan itu,” tanya Icha sembari tanpa sadar menggenggam tangan suaminya yang ada di hadapannya tersebut, ia benar-benar tak menyangka dengan tawaran suaminya itu.

Lelaki Itu tampak mengganggukan kepala dan menatapnya dengan hangat.

“Bener!” tanya Icha kembali memastikan.

“Iya, nanti Mas yang masakkan untuk kamu,” ucap lelaki itu dengan mantap.

Icha langsung tersenyum kegirangan.

“Kalau begitu nanti kita ke pasar bareng ya, nanti kita beli bahannya bareng-bareng,” ajak suaminya tersebut sambil memandangnya begitu dalam.

“Ok!” jawab Icha begitu yakin.

“Ngomong-ngomong, aku ingin sarapan juga,” ucap lelaki itu.

“Jadi Mas dari tadi belum sarapan,” tanya Icha khawatir sambil tanpa sadar semakin menggenggam erat tangan suaminya tersebut.

Lelaki itu hanya tersenyum kemudian berkata “Apa aku boleh pergi kalau begitu?”

“Hah? Tentu saja, untuk apa kau masih bertanya? makanlah!” Jawab Icha agak bingung dengan pertanyaan aneh sang suami.

“Kalau begitu, apakah bisa melepaskan tanganku dulu?”

Icha langsung terperangah kaget, mendapati tangannya yang menggenggam erat tangan lelaki itu.

Ia segera menarik tangannya dan melepaskan tangan lelaki itu, lalu membalikkan badan membelakanginya.

“Pergilah!” ucap Icha sambil menahan malu di dalam hatinya.

Lelaki itu terasa beranjak dari tempat tidur tersebut, dan melangkah keluar dari kamar.

“Icha! Lu sudah gila ya! Ngapain lu pegang tangannya seperti itu?” gumam Icha dalam hati.

“Ah, terserahlah!” ucapnya kemudian menendang-nendang selimut yang ada di depannya dengan kedua kakinya sambil menjerit lirih tak jelas.

Bahkan tangannya ikut mengacak-acak rambutnya dengan kesal.

“Ada apa? Apa kau sedang marah?”

Icha langsung terkesiap diam, matanya membulat sempurna mendengar suara suaminya itu dari belakangnya.

“Sial banget gue hari ini!” gumamnya dalam hati sambil menunduk dan memejamkan matanya perlahan.

*****

Komandan Furqon terlihat menoleh dan menatap tajam ke arah Icha, sembari duduk di sofa depan.

“Kenapa, bukannnya dengan begini aku tampak lebih cantik? Harusnya kami bangga dong,” ucap Icha sambil mengibaskan rambutnya yang tergerai panjang dengan tersenyum bangga.

“Ok, ayo kita pergi!”

Icha langsung beranjak keluar mendengar persetujuan suaminya itu sambil tersenyum lebih lebar.

“Jadi nanti aku bisa membanggakan ISTRIKU di depan semua orang,” ujar suaminya dengan nada menekan.

Icha langsung terhenti mendengar ucapan suaminya itu yang lebih terdengar seperti ancaman tersebut.

‘Sabar Icha!’ gumamnya seraya menghela nafas panjang, kemudian berbalik sambil meringis begitu kecut, bahkan suara cekikannya yang ia buat-buat begitu ia keraskan. 

Belum lagi matanya yang ia pelototkan ke arah suaminya itu sembari mengumpatnya dalam hati, ‘Dasar licik! Dasar pemaksa! Dasar diktator! Tak tahu diri! Tak tau diuntung…’

Ia terus mengumpatnya dalam hati, sembari masuk dan lelaki itu tak terlihat.

Namun suaminya itu sama sekali tak menghiraukannya apalagi menggubrisnya, dia malah terlihat menscroll layar ponselnya dengan santai.

Tak berapa lama, Icha telah kembali dengan berkerudung sekenanya.

“Ayo!” ucapnya singkat sambil berdiri di belakang suaminya dengan wajah cemberut.

Suaminya itu kemudian bangkit dan menoleh ke arah Icha.

Lelaki itu terlihat sekali tengah menahan tawa menatapnya, bibirnya begitu rapat menutup dengan lengkungan garis yang begitu lebar.

“Nggak jadi ta?” tanya Icha kesal.

“Maaf—maaf,” ucap lelaki itu kemudian mendekatinya.

“Duduklah, biarkan aku membenahi kerudungmu dulu!” ajak lelaki itu sambil meraih tangan Icha.

Seketika Icha menghempaskan tangan lelaki itu, dan berkata dengan ketus,” aku bisa jalan sendiri!”

Lelaki itu tampak tersenyum melihatnya, membuat Icha beranjak duduk di sofa tersebut dengan begitu kesal.

Dia kemudian terlihat menghampiri Icha dan berdiri menatapnya, sementara Icha hanya diam mematung jengkel tak peduli dengan apa yang akan dilakukan lelaki itu padanya.

Di luar dugaan, komandan Furqon begitu cekatan membenahi kerudungnya yang melet-leyot dan tak beraturan tadi, bahkan lelaki itu memasangkan jarum pinset di bawah dagunya dengan mudah.

Icha yang awalnya kesal, tanpa sadar berangsur-angsur menatap lelaki itu dalam-dalam, dadanya mulai berdebar aneh kembali.

Suara suaminya yang mengatakan bahwa ia telah selesai membenahi kerudungnya, terasa hanya mengambang di telinganya.

Apalagi sekarang pandangan lelaki itu pun ikut terhenti dalam-dalam, tertangkap oleh kedua mata Icha. 

Dan perlahan wajah lelaki itu semakin mendekat ke arah wajahnya sembari menatap bibir Icha sekilas, sebelum akhirnya kembali menatap kedua matanya bergantian.

Rasa-rasanya nafas Icha terhenti, mendapati hembusan nafas lelaki itu kini menyapu bawah hidungnya.

‘Mas!’ Panggil Icha lembut, jauh di dalam lubuk hatinya tanpa sadar.

1
Asiah Kamil
kapan lanjutan nya kak,
Eva Nayla
keren
Saydh5: makasih kak
total 1 replies
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai ka
yu gabung bersama gc Cbm.
kita d sn akan belajar brg
caranya follow akun sy dl
nnti akn sy ksh undangan thx
Sa'adiah
Aku mampir Thor .....
Saydh5: thanks😍
total 1 replies
Ahmad Sopyan
lanjut semangat thor.
Saydh5
please subscribe dan vote yeah, sama jangan lupa follow akunku
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!