"aaakhhhhhh"teriakan arlita menggema diseluruh penjuru kamar
mata arlita melotot tak percaya mendapati seseorang tidur disebelahnya dengan santainya melingkarkan tangannya keperut arlita.
Bryan masih mengumpulkan kesadarannya
iya..dia adalah Bryan yang tak lain bos arlita dimana arlita bekerja.
"dek,ini masih pagi lho,kenapa teriak-teriak?"protes Bryan dengan entengnya.
"mas bee???"arlita bak tersambar petir dipagi hari mendengar suara yang sangat dikenalinya itu.
bagaimana bisa bosnya yang dia tahu sedang pergi ke china untuk melanjutkan studi S2 nya,tiba-tiba muncul dikamarnya.
dunia arlita seperti bak dongeng yang berubah 180°dalam semalam.arlita yang belum bisa membuka hatinya untuk seseorang lagi karena terlalu trauma dengan cinta pertamanya.tiba-tiba menyadang status istri dari Bryan arseno yang tak lain bosnya sendiri.
lhooooo kok bisa??
bagaimana kelanjutan kisah mereka??
ayoo gaes..baca novel pertama ku
tolong sampaikan kritik sarann
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 20
Sesampainya didepan rumah bergaya klasik modern berlantai 2.saat memasuki halaman rumah sudah disuguhi pemandangan yang asri,banyak pohon-pohon dan tanaman hias menghiasi halaman depan rumah.diteras depan rumah pun disiapkan kursi.dan meja kalau ada tamu yang datang.karena sekarang sudah sangat malam yang ada malah terkesan horor..hehehehehe
setelah memakirkan mobilnya di area carport rumahnya,Bryan pun berlari mengelilingi mobilnya sedikit berlari untuk membukakan pintu mobilnya untuk arlita.
"ayo masuk."Bryan menggandeng tangan arlita sambil mengajak arlita masuk kedalam rumahnya yang sudah yang beberapa waktu ini dia tinggalkan karena dia sedang berada di China.
"ini rumah kamu mas?."tanya arlita terkesan dengan keadaan rumah Bryan yang cukup luas dan furniture nya pun bagus dan tertata rapi.padahal yang tinggal cuma seorang cowok,sendirian lagi.
Bryan tersenyum sambil menciumi rambut sang istri.arlita masih agak canggung sebenarnya kontak fisik dengan bryan.tapi setelah mengetahui semua kejadian 2 tahun lalu.dia pun berusaha untuk bisa adaptasi dan membiasakan diri adanya Bryan dihidupnya sekarang.apalagi setelah beberapa hari tinggal bareng sama Bryan membuat arlita mulai mengenal Bryan dan sedikit-sedikit mulai belajar mempersiapkan kebutuhan sang suami.ya,tetap agak canggung tapi arlita tetap berusaha membiasakan dirinya sebagai istri Bryan sekarang.
"asal kamu tau,,semua perabotan dirumah ini dulu kamu yang pilih."Bryan pun sedikit mengenang kebersamaannya dengan sang istri
arlita tampak kaget mendengar penuturan Bryan .
"Oya?."arlita benar-benar tak ingat kalau pernah melakukannya.
"sekarang udah malem.ayo kita istirahat."Bryan pun menggendong arlita,arlita pun kaget.
"mas turunin..malu tauk."arlita meronta-ronta rasanya malu walaupun tidak ada siapa-siapa dirumah ini
setelah kejadian kecelakaan arlita,Bryan memang masih tinggal dirumah ini.dia pun mempekerjakan seseorang untuk membersihkan rumahnya.namanya bik erni.beliau pekerja yang sudah lama bekerja dikediaman orang tuanya.bik Erni hanya datang pagi hari dan pulang sore hari.bik Erni tak tinggal disini.biasanya bik Erni ditemani suami atau anaknya saat membersihkan rumah ini.makanya Bryan jarang sekali bertemu mereka.terkadang malah Bryan datang kerumah bik Erni untuk mengantarkan gajinya.
"besok ada rapat bulanan di kantor jadi besok aku akan masuk kantor bentar.nanti setelah rapat aku akan jemput kamu dirumah ibu."kata Bryan sambil memasukan beberapa dokumen kedalaman tas kerjanya.
"aku besok juga udah kerja."arlita pun berniat berangkat kerja besok.udah seminggu dia mengajukan cuti ke kantor karena masih masa Kabung karena sang bapak meninggal.
Bryan terdiam sejenak mendengar ucapan arlita.mungkin ini waktunya dia membahas soal rumah tangga mereka.
Bryan menghampiri sang istri yang sudah berbaring diatas kasur bersiap untuk tidur
arlita yang tau ditatap Bryan pun menoleh kearah Bryan.
"kenapa?."tanya arlita
"lebih baik kamu berhenti kerja aja,dek.aku lebih senang kamu fokus ngurusin aku sama anak kita nanti."Bryan perlahan mendekat ke arlita.tangannya pun terulur mengelus perut arlita yang masih rata.
"apaan sih mas."arlita geli perutnya dielus begitu sama Bryan
arlita menatap wajah sang suami..dielusnya wajah sang suami.entah kebaikan apa yang diperbuatnya masa lampau.sehingga dia bisa mendapatkan suami seperti bryan.dari wajahnya yang tampan, sikapnya apa adanya membuat siapa saja yang dekat dengan dirinya pun nyaman, duitnya jangan ditanya..horang kaya.boleh dikata dapet durian rutuh lah arlita.
"aku gak mau kamu kecapean.ok gak pa-pa untuk sekarang kamu kalau mau kerja.tapi setelah kamu hamil.kamu harus berhenti bekerja."final itu keputusan Bryan.dia pingin istrinya fokus mengurusi rumah tangga mereka saja biar Bryan yg kerja.
"kalau aku berhenti kerja,aku gak tau dong kamu apa yang kamu lakuin dikantor."Arlita sedikit tak setuju soal sang suami menyuruhnya untuk berhenti bekerja.
"aku dikantor kerja dek.mau ngapain lagi ."Bryan tau kemana arah pembicaraan sang istri.
arlita diam tak merespon sang suami.tiba-tiba saja moodnya turun.rasa cemas seketika menghantui pikirannya.
"siapa sih yang mau kamu cemburuin dikantor?kalau emang aku sebrengsek itu udah dari dulu dek aku gak nungguin kamu."Bryan mengerti kegelisahan sang istri.dia mencoba menenangkan istrinya.
"gombal."arlita mendorong tubuh bryan menjauh darinya.
"ngomong benar-benar dibilang gombal."Bryan tak terima dirinya dibilang menggoda arlita.
"aku kan gak nyuruh kamu nungguin aku."arlita cemberut menanggapi omongan Bryan.
"daripada kamu terus dipepet si Wisnu ya aku tungguin lah."Bryan tau kalau ada yang udah lama ngedeketin arlita.
"kenapa bawa-bawa Wisnu sih."arlita mengerutkan kening heran tiba-tiba Bryan bahas soal Wisnu.
"lha memang kenapa?kamu merasa bersalah sekarang ketahuan sama si Wisnu."Bryan merasa jengkel kalau mengingat si Wisnu mendekati arlita tapi saat itu durinya tidak bisa berbuat apa-apa selain mengawasi mereka dari jauh.
"lha emang aku ngapain sama Wisnu?kamu aneh deh mas."protes arlita tak terima dengan tuduhan bryan.
"aku kan gak nuduh kamu dek ."Bryan pun malah sekarang jadi bingung istrinya ngambek, niatnya tadi cuma menggoda sang istri
"ucapan kamu sama aja nuduh aku tau gak."arlita benar-benar ngambek ini,sampai merubah tubunya membelakangi sang suami.dia bahkan tak pernah menerima pernyataan cinta wisnu tapi Bryan seolah-olah menuduh dirinya berselingkuh dibelakangnya.
Bryan yang tau istrinya ngambek langsung membalikkan tubuh sang istri agar menghadap kearahnya lagi
"aduh... istriku ngambek ya?maaf ya dek.aku cuma bercanda sayang."sambil mencubit hidung arlita gemas.lucu juga ternyata sang istri kalau ngambek.
"iiiisss...sakit tauk."arlita meringis kesakitan.
"uluh .uluh...sini aku sembuhin dek biar gak sakit."Bryan terus menggoda arlita
arlita pun tersipu malu diperlukan Bryan seperti itu.ini bukan Bryan yang dia kenal.kalau di kantor Bryan emang humble orangnya tapi gak jaim kayak ini ...
"apaan sih."arlita senyum-senyum sendiri melihat tingkah Bryan yang seperti ini.
canda tawa mereka terdengar memenuhi penjuru kamar.dua hati yang lama tak bersatu sekarang sedang mulai merajut jalinan kasih lagi.semoga kedepannya mereka sama-sama selalu ingat setiap momen kebersamaan mereka.
kebucinan mereka dimulai lagi ya gaes..terus ikutin perjalanan cinta Bryan dan arlita..
Ditunggu kritik dan sarannya gaes
Ijin koreksi sedikit ya.
Sebaiknya dalam penulisan kalimat, awalnya harus di dahului dengan huruf kapital aku lihat disini author masih campurin hurufnya.
mungkin kedepannya bisa lebih di perhatikan karena kalau di revisi bab sudah terlalu banyak.
Salam dari pemula /Smile/