Tanpa disadari Bella, anak kembar di dalam rahimnya ternyata punya ayah yang berbeda.
Satu bayinya berayahkan suaminya. Satu bayinya adalah orang tak dia sangka.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Apakah suami Bella mau menerima anak yang bukan darah dagingnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hana_story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20 jaga Bella
“Untuk saat ini akan kita lihat dalam beberapa jam kemudian. Tetapi kondisi anak Anda sudah cukup stabil. Saya permisi dulu karena ada pasien lain yang harus saya cek,” jawab dokter.
“Terima kasih dokter,” ucap Bella dan Jeffry bersamaan.
Jeffry mengurus administrasi rumah sakit dan Meme dipindahkan ke kamar inap. Perawat mulai bergosip saat melihat Jeffry datang bersama wanita dan anak kecil.
“Cewek itu siapanya Jeffry? Anak kecil itu siapanya juga? Kok mirip Jeffry. Apa anak kecil itu anaknya Jeffry?” gosip suster.
“Jeffry itu masih single. Belum pernah menikah,” bela suster yang selalu mengikuti berita terbaru dari Jeffry.
“Tapi kalau menikahnya diam-diam? Kan banyak artis yang nikah diam-diam. Punya anak diam-diam. Setelah ketahuan, baru ngaku,” bantah suster lainnya. Terkadang memang ada artis yang menutupi statusnya yang sudah menikah supaya tidak kehilangan fans.
“Jeffry nggak akan membohongi fansnya. Lagipula Jeffry itu nggak subur. Jeffry itu sulit dapat anak. Anak itu pasti anak orang lain.” bela suster yang adalah Ksatria itu. Suster itu pernah menonton variety show yang menampilkan Jeffry saat tes kesuburan benih.
Ada yang percaya Jeffry sudah menikah dan ada juga yang percaya Jeffry belum menikah.
Ada yang memfoto Jeffry diam-diam dan meng-uploadnya.
Di kamar rawat inap.
Jeffry sengaja memilih kamar vip yang hanya berisi satu pasien untuk kenyamanan Meme dan dirinya. Bisa dibayangkan jika dia memilih kamar dengan banyak pasien.
Pasien lain dan penjaga pasien akan mengerubungi dirinya. Belum lagi pasien dan penjaga pasien dari kamar lain. Jeffry hanya akan membuat keributan nantinya.
Jeffry melihat Bella yang memegangi tangan mungil Meme sambil menangis. Bella merasa sangat bersalah. Meme sakit karena Mama.
Jeffry belum bisa bertanya ke Bella saat Bella masih menangis seperti ini.
Jeffry menemani Bella. Ia mengabari sang mama jika ia berada di rumah sakit. Kebetulan Victoria tadi terbangun dan dia membaca pesan Jeffry.
Jeff wa : Ma, Jeff ada di rumah sakit
Victoria mulai berpikir macam-macam. Anaknya pergi syuting. Apa terjadi musibah di lokasi syuting seperti saat dulu kepala Jeffry pernah kejatuhan properti syuting yang membuat Jeffry mengalami gegar otak ringan dan harus break syuting.
Vic wa : siapa yang sakit?
Mereka hanya bisa saling menulis pesan supaya tidak ribut.
Jeff wa : anaknya Bella demam tinggi
Vic wa : Bella bilang anaknya dirawat mantan suaminya
Berarti mama juga tidak tahu kedatangan anak Bella ke rumah. Batin Jeffry.
Jeff wa : Sepertinya Bella sembunyiin anaknya di rumah
Jeffry melihat tubuh Meme yang terlihat pucat.
Victoria wa : Ha!?
Jeff wa : nanti Jeff tanya Bella kalau keadaan anaknya sudah baik.
Victoria wa : Jaga Bella dan anaknya di sana. Belikan makanan dan minuman. Kabari Mama terus.
Victoria tahu hati seorang ibu. Karena dia juga seorang ibu. Pasti akan sangat mengkuatirkan anaknya yang sakit.
Jeffry keluar dari kamar dan menuju ke mini market sebrang rumah sakit. Dia membeli makanan serta minuman untuk dirinya dan Bella. Dia tahu Bella butuh makan.
Tadi Jeffry mendengar perut Bella berbunyi tetapi tidak Bella sadari karena perhatiannya tertuju ke Meme. Jeffry mengambil sandwich dua pack tetapi ia mengubahnya menjadi nasi dengan toping daging ayam dan sandwich untuknya. Sepertinya Bella lebih butuh makanan berat.
Karyawan mini market itu memanaskan nasi dan sandwich. Mereka menduga-duga siapa pria yang di depannya mereka. Ya. Jeffry memakai masker supaya tidak dikenali. Tetapi potongan rambut, kontur wajah dan postur tubuhnya juga suara khasnya terlalu mudah ditebak.
Karyawan mini market itu mulai menyebut nama Jeffry. Jeffry sudah paham apa yang akan mereka katakan.
“Bisa selfie?” tanya kasir minimarket.
“Bisa.” Jeffry mengiyakan.
Mau tidak mau. Suka tidak suka. Jeffry melayani permintaan penggemarnya walaupun dalam hatinya ia sedikit malas. Ini sudah larut malam, sudah mau subuh wajahnya sudah tidak tahu bagaimana bentuknya tanpa make-up. Jeffry masih mengenakan masker saat berfoto.
Jeffry membayar dan membawa kantongan belanja ke kamar rawat inap. Bella masih terjaga. Ia tidak bisa tidur saat Meme sakit seperti ini.
Jeffry menyodorkan teh botol dingin untuk Bella supaya menambah kadar gula di tubuh Bella. Dia juga menyodorkan nasi yang masih hangat.
“Makan dan minumlah.” Jeffry melihat Bella yang terlihat lemas.
Bella menolak. Bagaimana dia bisa makan saat Meme sakit.
Jeffry memaksa. “Nanti kamu dehidrasi.”
Dia menaruh teh botol ke tangan Bella. Dia lalu menyentuh kening Meme yang tertidur.
“Sudah turun panasnya.”
Bella ikut menyentuh kening Meme. Iya, sudah turun. Bella merasa lega keputusannya membawa Meme ke rumah sakit sudah tepat.
“Terima kasih. Terima kasih untuk makanan dan minumannya. Terima kasih untuk tumpangannya. Terima kasih untuk semuanya. Besok saya akan mengundurkan diri dari pekerjaan. Tuan bisa memotong gaji saya untuk membayar tagihan rumah sakit.”
“Kenapa?” tanya Jeffry.
“Karena saya membohongi kalian.’
“Berbohong soal apa?” tanya Jeffry lagi.
“Saya membawa anak saya saat bekerja.”
Jeffry hanya diam. Ia mengambil sandwich dan memakannya. Dia memikirkan cara supaya Bella bisa tetap tinggal di rumahnya.
Jika Bella betul-betul pergi, kemungkinan besar dia akan kehilangan Bella lagi. Jeffry tidak mau itu terjadi. Kali ini dia bertekad untuk mendapatkan cinta Bella. Ia ingin lagu Cinta Dalam Diam-nya berubah menjadi Beautiful Ending.
