Yang Menjadi Suamiku Ternyata Cowok Kulkas

     ''Mohon Maaf ada apa ini ; ucap amel mendengar suara yang di kenali membuat wanita paruh baya membalik kan badan nya

  '' amel ; ucap wanita itu ternya ibu vivi

  '' ibu ngapain membuat keributan di sini ; tanya amel

  '' ehh bukan ibu yah yang buat keributan, tolong kamu panggilkan manager restoran ini ; jawab bu vivi dengan emosi

'' maaf kak bukan kita yang cari ribut tapi ibu ini yang dari nyolot terus padahal ini meja kita dan udah di pesan oleh teman kami dari tadi sore ; ucap salah satu pemuda itu menjelaskan kejadian sebenar nya

  '' eh kalian jangan bohong ya justru meja ini yang saya pesan duluan ; ucap bu vivi

  '' udah udah bu mending ibu pindah dari meja ini, ini meja udah di pesan mereka duluan ; ucap amel

 '' kamu mentang mentang kerja di sini membela merka ketimbang ibu kamu sendiri ; jawab bu vivi ketus

 '' panggil manager kamu biar kamu di pecat sekalian ; ucap bu vivi menyuruh amel memanggil manager restoran

  amel hanya dia dia mempersilahkan para pemuda itu untuk duduk dan meminta maaf atas tidak kenyamanan nya amel sangat malu ibu tirinya baru datang sudah membuat keributan

  '' maaf bu tapi manager restoran ini adalah bu amel ; ucap sarah

 mendengar hal itu membuat bu vivi kaget dia tak menyangka amel keluar dari rumah bukan nya ke susahan tapi malah membuat amel beruntung

  '' ternyata anak ingusan ini menjadi manager di restoran ini ; ucap ibu tiri amel dalam hati

Setelah mendengar amel adalah manager di restoran ibu vivi langsung keluar dari restoran ia akan melakukan sesuat agar amel menderita seperti dia dulu bu vivi masih belum puas melihat amel menderita

''mel itu ibu kamu ; tanya sarah

'' ibu tiri sar maaf ya udah bikin gak nyaman ; ucap amel inta maaf

'' gak apa apa kali, yaudah ayo kita kerja lagi ; ajak sarah

Mereka semua kembali kerja dan amel kembali ke ruangan nya ia harus membereskan berkas untuk besok ia serah kan pada bu rengganis

di perjalanan bu vivi ia ingin cepat kembali ke rumah dia ingin bercerita pada suami nya, dia akan menghasut suaminya supaya amel kembali ke rumah ini dan itu akan di manfaatkan oleh nya supaya amel mau menandatangani surat pengalihan rumah ini

saat sampai di rumah dia langsung mencari suaminya ia tau suaminya sudah kembali dari kerja karna waktu sudah sore

'' yah ayah ; teriak bu vivi

'' apa sih gak cape apa tiap hari teriak terus kerjaan kamu ; ucap herman

'' diem dulu deh, aku barusan ketemu sama amel, dan apa kamu tau amel sudah menjadi manager di restoran tu; ucap bu vivi membuat suaminya terkejut

'' kamu ketemu amel, mau ngapain kamu ke restoran tempat amel kerja apa kamu mau mencari masalah lagi ; tuduh herman ia heran kenapa istrinya itu ke restoran

'' jangan asal nuduh kamu ya, aku kesana mau ketemu amel, aku mau amel kembali ke rumah ini ; ucap vivi meyakinkan suaminya

'' harusnya kamu juga yah yakinkan amel supaya balik lagi ke rumah ini ; lanjut vivi

'' kamu serius ingin amel kembali ke rumah ini ; tanya herman ia begitu bahagia saat mendengar istrinya mau amel kembali ke rumah ini lagi

'' aku serius lagian ini rumah amel juga ; jawab vivi ia langsung pergi dari hadapan suaminya ia gak mau suaminya curiga padanya

Herman langsung menghubungi amel, tapi ponsel amel tak aktif ia akan datang ke restoran dimana amel kerja

waktu sudah menunjukan pukul 8 malam herman sudah bersiap untuk pergi bertemu amel

'' kamu mau keman yah ; tanya vivi saat melihat suaminya begitu rapih

'' aku mau ketemu amel bu, apa kamu mau ikut ; jawab herman

'' oohh engga deh aku di rumah aja mending kamu sendiri aja ketemu amel nya biar ada waktu berdua sama anak kamu ; cap vivi memberi ide padahal dia ogah untuk bertemu amel

'' oh iya kamu benar, ya sudah aku pergi dulu ya bu ; pamit herman paa istri nya

Bu vivi yang melihat suaminya pergi dia langsung menghubungi seseorang dia ingin orang itu melaksanan tugas nya malam ini , ia ingin mati di hadapan herman

herman yang sudah sampai dimana amel kerja ia tak sabar untuk bertemu putrinya yang sudah hampir satu bulan ini gak ketemu

'' permisi pak apa amel nya masih ada di dalam tanya herman pada pak agus satpam yang berjaga di restoran

'' dengan siapa ya pak ; tanya pak agus

'' saya herman ayahnya amel pak ; jawab herman

'' ohh ayah nya bu amel ya, ada pak biasanya sebentar lagi dia akan pulang pak, silahkan tunggu di dalam nanti akan di panggilkan ; ucap pak agus

'' gak apa apa pak saya tunggu di sini saja jawab herman langsung duduk di depan restoran

setelah menunggu hampir 30 menit akhirnya amel keluar dia belum menyadari bahwa sang ayah ada di ana sedang memperhatikan amel

'' neng amel ada yang menunggu dari tadi; ucap pak agus

'' loh siapa pak tumben gak di suruh masuk ; jawab amel

'' itu neng tamu nya minta nunggu di luar katanya, silahkan neng tamu nya ada di sana ; ucap pak agus langsung mengajak amel ke arah tempat ayah nya menunggu

Saat berada di tempat dimana tamu itu menunggu amel kaget ternyata yang datang dan ingin beretemu dengan nya adalah ayah nya sendiri

'' ayah ; ucap lirih amel ia tak menyangka ayah nya akan ada di hadapan

'' amel anak ayah ; ucap herman setelah mendengar suara anak nya

'' ayah apa kabar ; tanya amel

'' alhamdulilah ayah baik ; jawab herman

'' ayah tumben datang kesini, ada apa yah , apa bu vivi ngadu saat datang kesini amel tegur ; tanya mel

'' maksud nya gimana mel ayah gak ngerti ; ucap herman

'' apa ibu gak cerita dia sudah membuat keributan di sisi yah ; tanya amel

'' bukan nya ibu kamu datang kesini untuk mengajak kamu pulang ; ucap herman bingng

'' gak ada bilang kaya gitu, yang ada ibu bikin keributan pada pengunjung lain ; jawab amel

Mendengar pengaduan anak nya membuat herman malu ternyata vivi gak berubah juga

iya tak mempunyai muka di hadapan amel saat ini ia begitu malu bisa bisa nya vivi istrinya itu membuat keributan di tempat kerja anak sambung nya apa dia gak malu