Karena perjodohan, Rania bisa menikah dengan Adrian, pria yang menjadi cinta pertamanya. Namun sayang, pernikahan impian Rania jauh dari pernikahan yang saat ini dia jalani.
Setelah melewati dua tahun pernikahan, kekasih Adrian yang bernama Alexa kembali dari luar negeri. Itu berarti sudah tiba waktunya Rania untuk melepaskan Adrian dengan bercerai dari pria itu.
Bagaimana kehidupan Rania setelah dua tahun menikah?
Apakah dia rela melepaskan Adrian? Atau Adrian yang justru tidak rela melepaskan Rania?
Yuk ikuti ceritanya di Dua Tahun Setelah Menikah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Arti Cinta
Rania kembali ke rutinitas sebagai arsitek dan juga penulis. Dua hari sudah berlalu, setelah Rania mengajukan gugatan cerainya ke pengadilan agama. Meski sempat diwarnai keributan yang dibuat oleh ibu mertuanya. Rania tetap teguh pada pendiriannya untuk bercerai dengan Adrian.
"Maju terus pantang mundur!" gumam Rania menyemangati dirinya sendiri.
Sementara nyonya Lusi pergi, membawa kemarahan dan kekesalannya pada Rania, wanita paruh baya itu menemui Adrian dan mengadu pada putranya.
"Ada apa lagi Ma? Jangan tambahkan lagi masalah untukku," ucap Adrian begitu nyonya Luci masuk ke ruangannya dengan wajah yang tidak biasa.
"Kamu itu kenapa diam saja? Apa kamu tidak tahu kalau Rania saat ini pergi ke pengadilan agama bersama Aryan untuk mengugat cerai kamu!" ucap nyonya Luci.
Adrian terkejut mendengar penjelasan ibunya. Dalam hatinya bertanya, 'Bukankah dia belum membuat kesepakatan dengan Rania?'
"Mengapa diam saja? Cepat susul dan batalkan!" ucap nyonya Luci lagi memberi perintah pada Adrian.
Bukan pergi seperti perintah ibunya. Adrian justru kembali duduk di kursi kebesarannya. Untuk saat ini, dia akan membiarkan Rania melakukan apa yang istrinya itu ingin lakukan. Adrian juga akan menyelesaikan masalahnya dengan Alexa. Setelah itu, barulah dia akan bicara dengan Rania.
"Aku akan bicara dengan istriku nanti. Mama pulang saja. Ada hal lain yang harus aku selesaikan." Ucap Adrian.
Meskipun tidak terima dengan keputusan putranya yang tidak menghentikan Rania, nyonya Luci tetap meninggalkan ruangan Adrian. Kini dia pergi ke ruangan ayah mertuanya. Maksud hati ingin melaporkan apa yang Rania lakukan, namun dia justru dilarang ikut campur masalah Adrian dan Rania. Nyonya Lusi terpaksa menerima keputusan tuan Widodo, jika dia masih ingin jadi menantu keluarga Widodo Pradipta.
Satu hari setelahnya, Adrian mengajak Rania untuk bicara empat mata. Duduk bersama, bicara baik-baik tentang perpisahan mereka.
Bicara empat mata dengan Adrian, membutuhkan energi besar bagi Rania. Rasa traumanya berada di dekat Adrian masih cukup menganggunya. Didamping ketiga pria yang sayang padanya, meski dengan jarak yang cukup jauh, Rania memberanikan diri duduk berhadapan dengan pria yang sebentar lagi menjadi mantan suaminya itu.
Pembicaraan keduanya diawali dengan perdebatan, namun akhirnya Adrian sepakat untuk berpisah. Dia juga menolak hadiah perpisahan dari Rania, yaitu salah satu cabang Pradipta.
Rania bisa bernapas lega, namun dia tetap waspada. Sesuatu bisa saja terjadi dan merubah keputusan Adrian untuk bercerai.
"Aku kalah!" ucap Adrian pada Rania di akhir pembicaraan mereka.
"Kamu tetaplah pemenang," balas Rania.
"Aku kalah karena mengikuti ego," ucap Adrian lagi.
"Aku melepaskan kamu, Rania. Tapi, jagan halangi aku menjaga kamu sebagai bentuk permintaan maafku kepadamu. Maaf aku terlambat menyadari, bahwa aku sebenarnya mencintai kamu," ucap Adrian.
Adrian mengalah karena Rania punya banyak bukti untuk menjatuhkan dirinya. Kekasih Alexa itu tidak bisa lagi menolak keinginan Rania untuk bercerai.
Tidak mudah bagi Adrian mengambil keputusan ini. Berpisah dengan Rania adalah hal yang dulu sangat dia inginkan. Tapi kini yang tersisa adalah penyesalan.
Meskipun Adrian menolak menerima salah satu cabang Pradipta. Rania tetap akan memberikannya. Rania sudah meminta persetujuan Ansel sebagai orang yang juga punya hak mengelola Pradipta Group.
Kakak Rania itu setuju. Dengan harapan, Adrian tidak lagi mengusik kehidupan Rania. Apa lagi dia mendengar tuan Bryan meminta Adrian menikah dengan putri kesayangannya itu. Tuan Bryan bahkan rela melakukan apapun agar putrinya bahagia.
"Jangan asal bicara cinta kalau kamu sendiri tidak tahu apa itu cinta." Balas Rania.
"Aku tahu apa itu cinta!" sahut Adrian.
Rania memicingkan matanya. Lalu dia menggelengkan kepalanya. Bagaimana Adrian mengerti cinta, jika dia tidak tahu bagaimana cara mencintai.
"Aku rasa kita sudah selesai." ucap Rania menghentikan pembahasan mereka tentang cinta.
"Belum," sahut Adrian.
"Ada satu hal yang ingin aku sampai padamu," ucap Adrian lagi.
Pria itu terlihat membuka ponselnya. lalu dia meminta Rania untuk melihat foto yang dia kirimkan.
"Berhati-hatilah jika kamu bertemu wanita itu." ucap Adrian.
"Dia siapa?" tanya Rania tidak mengerti.
"Dia orang yang membuat aku meragukan perasaanku sendiri terhadap kamu. Dia juga orang yang merubah rasa cintaku menjadi benci." Jawab Adrian.
Hingga saat ini Rania masih belum mengerti, mengapa wanita itu inginkan Adrian membencinya?
"Ara!" panggil Aryan sedikit keras karena adiknya itu terus melamun sejak dia tiba di ruang kerja Rania.
"Sejak kapan Kak Aryan ada di sini?" tanya Rania terkejut.
"Apa yang kamu pikirkan?" bukan menjawab, Aryan balik bertanya.
"Apa ya?" balas Rania sambil mengangkat kedua bahunya.
Rania belum ingin membagikan informasi yang Adrian berikan padanya. Dia merasa terlalu banyak membebani Aryan dengan masalahnya. Padahal kakaknya itu punya masalah sendiri dengan keluarga Cinta. Dan Rania tidak bisa membatu apa-apa, karena Aryan dan Cinta yang melarangnya.
"Di depan ada orang yang ingin kerja sama memborong pembangunan perumahan kamu. Orangnya bisa dipercaya. Pekerjaannya juga sudah tidak perlu diragukan lagi." ucap Aryan memberi tahu Rania tentang kedatangannya siang ini ke kediaman adik sepupunya itu.
"Teman Kak Aryan?" tanya Rania.
"Bisa dikatakan begitu." Jawab Aryan merahasiakan siapa orang yang dia tawarkan bekerja sama dengan Rania, menjalankan proyek adik sepupunya itu.
Ditemani Aryan, Rania menemui orang yang menurut Aryan bisa di percaya dan pekerjaannya tidak perlu diragukan lagi itu.
Di rumah sakit, tuan Bryan meminta dokter segera memeriksa Alexa. Memang tidak salah dia mendengarkan saran dari Rania, meminta Adrian datang menemui Alexa dan bicara dengan putrinya itu.
Belum lama Adrian datang dan bicara, Alexa membuka matanya. Meski belum bisa bicara, tapi tuan Bryan bersyukur. Alexa bangun dari tidur panjangnya.
"Terima kasih Adrian. Terima kasih. Kedatangan kamu membuat Alexa sadar kembali." ucap tuan Bryan.
"Tidak perlu berterima kasih pada saya. Berterima kasih saja pada Rania. Dia yang meminta saya untuk datang." ucap Adrian yang cukup mengejutkan tuan Bryan.
Bukan karena permintaan dan tawaran yang tuan Bryan berikan pada Adrian, yang membuat pria itu datang. Tapi karena Rania yang memintanya.
Rania mengingatkan Adrian untuk menjenguk Alexa sebelum mereka berpisah kemarin. Dan Adrian akan melakukan apapun itu yang keluar dari mulut Rania.
"Alexa sudah sadar sekarang. Saya permisi dulu," ucap Adrian.
Baru beberapa langkah Adrian meninggalkan tuan Bryan, dia melihat sosok wanita yang sudah lama sekali tidak dia jumpai.
"Mau apa dia ke rumah sakit?" tanya Adrian pada dirinya sendiri.
Pertanyaan Adrian terjawab begitu dia mendengar wanita itu bertanya di mana putrinya pada tuan Bryan.
"Di mana putriku?" tanya wanita itu yang mengenakan pakaian yang cukup berani.
"Bryan, di mana Alexa?" ucap wanita itu lagi yang ternyata ibu dari Alexa.
"Tenanglah Angel. Ini rumah sakit, pelan kan suara kamu," ucap tuan Bryan.
"Bagaimana aku bisa tenang. Anakku hampir saja mengakhiri nyawanya. Sudah aku katakan, biar aku saja yang merawat Alexa. Bukan kamu dan istri kamu yang sok baik itu."
Adrian seolah tertampar mengetahui kebenaran ini. Sekarang dia tahu, mengapa wanita itu membuat dia membenci Rania. Wanita itu ibu kandung dari mantan kekasihnya. Ingatan Adrian kembali ke masa lalu. Bagaimana dia pertama kali bertemu Alexa di luar negeri.
"Jadi itu bukan sebuah kebetulan. Aku masuk dalam skenario permainan yang aku sendiri tidak tahu apa ceritanya." ucap Adrian pada dirinya sendiri.
Adrian tidak akan tinggal diam. Dia akan membuat perhitungan dengan wanita itu. Dia tidak rela jadi korban kebohongan selama hampir sepuluh tahun ini. Dan membuat dia kehilangan orang yang dia cintai.
Apa benar ibu kandung Alexa itu membuat Adrian membenci Rania hanya karena putrinya mencintai Adrian? Atau ada tujuan lainnya?
Adrian menghubungi seseorang untuk segera datang ke rumah sakit. Setelah memberikan arahan pada orang orang tersebut, barulah Adrian meninggalkan rumah sakit.
Adrian tidak tahu, jika ada orang lain yang mendengarkan pengarahan Adrian pada orang yang dia tugaskan mengawasi mantan selingkuhan tuan Bryan itu.
...☆☆☆...
sebab bab atas ada bagi salam
tidur satu bilik???
walaupun sakit itu bukan alasan tidur berduaan dgn lelaki
d tnggu crta slnjtnya.....ttp smngtttt.....
sehat selalu author
btw,rena ush mlai brubah kya'ny... jd lbih baik lnjutin aja prnikahan klian,sma2 bljr dr kslhan msa lalu....
bkannya bhgia,tp mlah mkan ati tiap hri....
adrian ko bs sih pnya istri ky gt????
Btw....slmt y rania....yg ni pst baby gir....