Seorang wanita cantik yang suka dengan kehidupan bebas hingga mendirikan geng motor sendiri. Dengan terpaksa harus masuk ke pesantren akibat pergaulannya yang bebas di ketahui oleh Abahnya yang merupakan Kyai di kompleks perumahan indah.
Di Pesantren Ta'mirul Mukminin wanita cantik ini akan memulai kehidupannya yang baru dan menemukan sosok imam untuknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fii Cholby, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9
Entah jam berapa saat ini, Fifia mengucek matanya karena masih merasa mengantuk. Ia seakan enggan untuk turun dari kasur. Ia pun kembali tidur.
"Ya Allah, sudah di bangunin masih tidur lagi" ucap Sherly membangunkan Fifia kembali. "Mbak, bangun Mbak. Ayoo kita sholat tahajjud di masjid" Sherly menggoyang-goyangkan lengan Fifia.
"Lima menit lagi yaa. Aku masih ngantuk" sahut Fifia dengan mata masih terpejam.
Sherly menarik selimut yang menutupi tubuh Fifia. "Cepetan bangun, Mbak. Keburu sholat subuh nanti nggak bisa sholat tahajud loh."
"Ya udah tinggal sholat subuh aja kalau gitu. Gampang kan " Fifia kembali menarik selimutnya.
Sherly geleng-geleng kepala melihat fifia yang sangat susah di bangunkan. Ia pun mempunyai ide. Kebetulan Yulia baru saja selesai wudhu dan masuk ke kamarnya. "Masih belum bangun juga?" tanyanya
Sherly hanya menggelengkan kepala. Ia pun mendekati Yulia dan membisikkan sesuatu. Yulia akhirnya setuju dengan ide Sherly.
"Ya udah Mbak, kalau gitu aku ke masjid duluan. Nanti kalau Mbak di cariin Ustadzah aku nggak mau ikut-ikutan kena hukum. Mbak Fia di bangunin nya susah soalnya"
"Hmmm... Nggak akan di cariin Ustadzah. Kamu tenang aja" sahut Fifia masih memejamkan mata enggan bangun.
"Ya udah" Sherly tak beneran pergi ke masjid. Namun Yulia lah yang pura-pura keluar dari kamarnya. Setelah cukup lima menit. Yulia kembali masuk ke kamarnya. Ia berpura-pura menjadi Ustadzah Nurul.
"Fifia" ucap Yulia menirukan suara Ustadzah Nurul. Tak ada sahutan sama sekali. Fifia benar-benar kembali tidur.
"Susah Mbak bangunnya" ucap Sherly dengan berbisik. Yulia hanya mengangguk dan kembali berusaha membangunkan temannya itu.
"Fifia, ayoo bangun. Sholat tahajud dulu, Fifia" ucap Yulia masih menirukan suara Ustadzah Nurul. Ia menggoyangkan lengan Fifia dan menarik selimut yang menutupi tubuh Fifia.
"Hmmm nanti saja yaa. Aku masih ngantuk banget."
"Kalau kamu nggak bangun sekarang juga. Ustadzah akan kasih kamu hukuman menghafal surah Yasin "
"Nggak papa, Ustadzah. Aku siap ka---" Fifia baru tersadar jika ia menyebut nama Ustadzah. Matanya yang semula terpejam kini terbuka lebar.
"Jangan Ustadzah. Iyaa ini aku bangun mau sholat tahajud." Fifia lantas turun dari ranjang.
Sherly dan juga Yulia pun tertawa cekikikan melihat tingkah Fifia yang panik.
Fifia yang sadar jika ia telah di kerjai oleh Sherly dan Yulia. Ia pun lantas beranjak naik ke atas kasur lagi. Namun Sherly mencegahnya. "Jangan tidur lagi, Mbak. Ayoo kita sholat tahajud sembari menunggu adzan subuh tiba" ucap Sherly.
"Iyaa, Mbak. Sudah bangun masak mau tidur lagi" timpal Yulia
"Tapi aku masih ngantuk. Aku terbiasa bangun adzan subuh. Biarkan aku tidur lagi yaa" mohon Fifia
"Nggak bisa gitu, Mbak. Ini di pesantren, Mbak harus ikuti aturan pesantren. Harus ikuti kegiatan pesantren. Kalau tidak, Mbak akan kena hukum nanti" ucap Sherly
Fifia memandang Yulia memastikan. Yulia menganggukkan kepalanya membenarkan ucapan Sherly. Fifia menghembuskan nafasnya berat.
"Ya udah tungguin. Aku wudhu dulu" ucap Fifia akhirnya.
Dengan langkah gontai Fifia mengambil air wudhu. Setelahnya ia kembali lagi ke kamarnya dengan keadaan menggigil.
"Di-dingin b-banget" ucapnya dengan bibir bergetar.
"Astaghfirullah hal'adzim... Mbak kenapa? Bibirnya kok sampai gemetaran gitu" ucap Yulia panik. Ia pun lantas mengajak Fifia untuk duduk.
"A-airnya di-dingin b-banget" ucap Fifia
"Sher, tolong kamu ambilin jaket aku yang ada di lemari sama minyak kayu putihnya juga" ucap Yulia
"Iyaa Mbak" Sherly pun membuka lemari Yulia mengambil apa yang di pinta Yulia. Sherly pun memakaikan jaket tersebut pada Fifia. Tak lupa Yulia mengoleskan minyak kayu putih pada tangan dan kaki Fifia.
"Mbak kuat nggak kalau ke masjid?" tanya Yulia
"Insyaa allah kuat. Aku pakai mukenah dulu " Fifia mengambil mukenah yang masih berada di dalam kopernya. Lalu memakainya di bantu oleh Yulia.
"Nayla, di mana? Kok aku nggak lihat Nayla dari tadi " Fifia menatap Yulia dan juga Sherly
"Nayla, sudah ke masjid duluan. Ia ingin murojo'ah sebelum subuh tiba. Karena nanti setelah subuh ia akan stor kan hafalannya pada, Umi. Kalau Umi nggak ada biasanya di ganti sama, Ustadzah Nurul" terang Yulia
Mereka pun sudah sampai di masjid. Begitu ramai santriwan dan santriwati di sana. Semuanya sedang membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan khusyuk.
"Rapatkan shof nya. Kita akan segera melaksanakan sholat malam berjamaah. Berhubung Abah Shodiq sedang tidak ada di ndalem. Saya akan menggantikan posisi sebagai imamnya" ucap Ustadz Fari terdengar lembut namun terkesan tegas.
Seketika santriwan dan santriwati pun menghentikan bacaan Al-Qur'an dan berbaris dengan rapi.
Ustadz Fari pun lantas melaksanakan sholat sunnah malam yang di ikuti oleh santriwan maupun santriwati sebagai makmum nya.
oke lanjut
semangat untuk up date nya
Alhamdulillah double up date
oke lanjut thor
semangat lanjutkan Thorrrrr