Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
masa keturunan dugong!!
"aku akan menikahi Salsa besok!" saat ini Azka sudah kembali ke kediaman orang tuanya. makan malam kali ini terasa berbeda, ada kecanggungan disana.
"apa?? mommy tidak setuju!! Azka jangan keras kepala!!" mommy Airin yang mendengar kalimat putranya itu hampir saja tersedak. dia meletakkan sendok dengan kasar, lalu menatap tajam ke arah Azka.
"apa Salsanya sudah setuju?" tidak peduli dengan protes istrinya, deddy Raka menimpali kalimat Azka barusan.
"nanti aku paksakan, dan harus mau!!" jawab Azka cepat tanpa peduli dengan tatapan wanita paruh baya.
"kalian berdua bicara semaunya, Azka ingat, mommy tidak akan pernah merestui hubungan kalian berdua, kau camkan itu!!" lantang mommy Airin yang merasa sudah tidak di hargai lagi oleh suami dan putra sulungnya.
mendengar itu, Azka menatap mommynya sejenak "aku tidak meminta persetujuan mommy, hanya memberitahu saja" jawabnya datar kemudian kembali pada makanannya.
"sayang, bukankah kamu mendambakan menantu selama ini? harusnya senang jika Azka sudah berubah pikiran dan ngebet nikah!" berusaha untuk memberikan sedikit pengertian pada istrinya, deddy Raka berujar lembut.
"iya senang, tapi jika itu dengan Diandra, kalau dengan Salsa mommy tidak akan pernah setuju, sampai kapanpun!! status kita berbeda, dia tidak layak, sangat tidak layak!!" kekeuh mommy Airin yang masih pada pendiriannya.
"sudah aku katakan, aku tidak butuh persetujuan mommy!! terserah mau mommy tidak merestui atau apapun itu, yang jelas aku masih pada keputusanku untuk menikahinya!!"
"sejak kapan kamu memandang orang lain dari kesetaraan, Airin?? kenapa beberapa hari ini kamu sangat berbeda? lupa jika dulu kita juga keluarga yang biasa saja? seberapa pengaruhnya wanita ular itu di hidupmu beberapa hari ini??" setelah tadi masih berusaha berbicara lembut, kini deddy raka yang memang berada di pihak Azka angkat bicara dengan nada yang naik satu oktaf.
"yang terpenting mereka berdua saling cinta, itu saja!!.tidak usah di ributkan soal ini itu, bisa??" sambungnya lagi berhasil membuat mommy Airin bungkam.
"terserah kalian!!" meninggalkan tiga orang itu di meja makan, mommy Airin berlalu ke kamar.
.
.
"kamu serius mau menikahi Salsa besok?" memastikan lagi lantaran Azka berbicara begitu saja dengan rencananya tadi.
"salsanya enggak mau ded.." jawab Azka dengan nada suara rendah.
"pfffffhh, halunya kebangetan lo kak,, kalau belum mau ngapain bilang nikah besok!" Aiden yang biasanya datar tiba tiba tertawa kala memikirkan nasib Azka, nasib yang menurutnya sama sekali tidak beruntung.
"kan bisa di paksa, bagaimana menurut deddy?" beralih menatap deddynya, pria tua itu berpikir keras.
"Ka, kamu harus membujuk mommy lebih dulu, buat dia yakin dan pastikan dia merestui hubungan kalian berdua, hati mommy sebenarnya tidak sekeras itu,, hanya saja dia mudah terpengaruh, apalagi akhir akhir ini dia selalu bersama Diandra" saran deddy Raka dan di angguki oleh Azka.
saran deddynya dan permintaan Salsa tadi pagi sama persis, Azka juga sadar, mommynya perlu kalimat lembut untuk meruntuhkan egonya yang tinggi.
"aku pergi menemui mommy dulu, ingin bicara berdua" Azka berdiri dari kursi, menyusul mommynya yang kini mungkin sedang berada di dalam kamar.
.
.
"ceklek~~~
Azka masuk begitu saja lantaran pintu kamar orang tuanya tidak terkunci. berjalan masuk, sorot tajam mommy Airin menyambut kedatangannya.
" ngapain kamu kesini? keluar!!" bentak Wanita paruh baya itu yang masih enggan berbicara dengan putranya yang sama keras kepala sepertinya.
"mom, kenapa mommy cerewet sekali, Azka hanya mau memberi tahu sesuatu pada mommy, pasti mommy senang dengarnya.." rayu Azka berjalan mendekat. dia duduk di sebelah mommynya, merangkul pundak wanita tersebut.
"jangan ngerayu, tidak akan mempan,, sekalinya mommy tidak setuju maka tidak akan pernah setuju!!"
"aku tidak datang ngerayu, hanya mau memberitahu mommy sesuatu.." ujar Azka dengan sangat hati hati.
"tidak perlu. sekarang keluarlah!!"
"mom dengerin dulu, mommy ingin punya cucu kan selama ini?" tidak menghiraukan usiran mommynya, Azka mulai berbicara.
mendengar itu mommy Airin berhasil diam, kemudian menatap Azka dengan lamat.
"salsa hamil mom, mommy akan segera mendapatkan Cucu.." bohongnya.
"kamu menghamili anak orang Azka?? dasar anak kurang ajar!! siapa yang ngajarin kamu hah??" wanita itu murka, dia memelintir telinga Azka, hingga sang empunya berteriak kesakitan.
"khilaf ma, kami berdua melakukan itu karena akunya khilaf.." jawab Azka ngelantur.
"kamu ya, astaga kenapa Salsa mau dengan pria brengsek seperti kamu, Azka!! keturunan siapa kamu sebenarnya??" mata wanita itu sejak tadi membulat tak percaya.
"iya keturunan mommy sama deddy lah, masa keturunan dugong"
"masih menjawab!! pokoknya mommy tidak mau tahu, besok pagi kalian berdua segera menikah, kasian cucuku nanti astaga.."
gleggg
Azka membola, dia tidak percaya kalimat ngelanturnya bisa mempan secepat ini. tau begitu dia tidak perlu capek capek sejak tadi.
"kenapa masih diam, hubungi Salsa sekarang,, atau kita ke kontrakannya, ayok!! sekalian mommy mau minta maaf sama dia.." ujar mommy Airin kemudian bergegas ke arah lemari untuk menyiapkan pakaian ganti.
"sana pergi beritahu deddy, sekalian ngelamar malam ini!!" Azka berlalu keluar dengan langkah cepat.senyum di wajahnya tak luntur, kemudian kembali ke meja makan dengan aura bahagia.
"ngapain lo senyum senyum tak jelas kak, berhasil?" Aiden menyambutnya dengan pertanyaan seperti itu.
"tentu saja, deddy di panggil sama mommy ke kamar, katanya buruan pergi ganti pakaian!!" Azka berbicara dengan cepat, membuat kedua orang itu memicingkan matanya sejenak.
"jawab dulu, kamu berhasil berbicara dengan mommy?"
"berhasil ded,, coba deddy pergi tanya sendiri saja, dia bahkan menyuruh kita untuk pergi melamar malam ini juga.."
"APA???"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
saya menangkapnya Azka bergairah karena pengaruh obat