NovelToon NovelToon
NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Duniahiburan
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: wayan adi suastama

Bagaimanapun takdirnya nanti, tiga raga akan tetap satu jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wayan adi suastama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SEDIKIT ADA KECERIAAN

Siang-siang begini, Dandi sudah disuguhi pemandangan indah yang selalu berhasil membuat bunga-bunga bermekaran di hatinya. Walaupun agak tidak keren dengan penampilan seperti ini, Dandi tidak peduli, toh bagaimana pun penampilannya, ia akan selalu kelihatan ganteng dimata gadis itu.

Santi, si kembang desa yang berhasil menarik perhatian Dandi, Sudah beberapa minggu ini Dandi rela datang ke warung Santi yang jaraknya lumayan jauh.

Seraya pura-pura untuk memilih cemilan, Santi yang berada di dalam warung tersenyum ke arah Dandi. Meskipun tertutupi oleh beberapa jajanan yang menggantung, Dandi tak memperdulikan hal itu, sebab pemandangan di depan matanya jauh lebih menarik untuk ia perhatikan.

" ku colok pakai cabai ya matamu, mas!". Santi tertawa sambil mengarahkan cabai seukuran jari tengah ke mata Dandi.

Kemudian setelahnya suara tertawa terdengar, Dandi tersenyum jahil dengan mata yang menyipit membentuk bulan sabit sempurna.

" Tumben datang siang? biasanya malam? Tanya Santi dengan menatap tajam ke arah Dandi.

" lho emang kenapa? gak bolehkah Mas Dandi yang katamu ganteng ini datang di siang hari?

Santi nampak bergidik ngeri mendengar ucapan dari Dandi barusan. Dulu waktu Dandi pertama kali kesini Santi secara terang-terangan memuji kegantengan Dandi, tapi ternyata semakin kesini, anak itu malah semakin kepedean. Tidak masalah sebetulnya. tapi ya tetap saja , Santi juga gondok lama-lama.

kemudian gadis yang berumur satu tahun lebih tua darinya itu lanjut bersih-bersih di warung. Tidak tahu kalau di posisi seperti ini, atau dengan posisi bagaimana pun, Santi sakan selalu menarik untuk dipandang. Dandi juga tidak habis pikir, kenapa gadis secantik ini malah berjualan di warung, biasanya gadis yang cantik itu identik dengan bekerja di perusahaan besar pikirnya.

" Ya, sudah, aku mau beli kopi sama rokok sebungkus"..

Santi yang semula masih menunduk, kini mengangkat kepalanya, nampak begitu terkejut melihat Dandi malah tersenyum bodoh serta menyandarkan dagunya diatas toples permen karet warna-warni.

Perempuan itu mengembuskan napas pasrah, kemudian Santi lantas tertawa dibuatnya. Walaupun kesal, tapi melihat Dandi tersenyum begitu tulus seperti itu, Santi jadi tidak enak kalau ingin marah.

" Kamu lagi sibuk gak?" Tanya Dandi memecah rasa canggung di antara mereka bedua

" menurutmu?" Jawab singkat Santi sambil membuatkan Dandi kopi yang sudah ia pesan.

Dandi kembali mengubah posisinya, kakinya melangkah masuk dan berdiri disamping Santi.

Jujur saja. Dandi sudah memikirkan ini dari hari-hari kemarin, tentang keinginannya untuk menjadikan Santi pacarnya, Entah hasilnya diterima atau tidak, itu urusan belakangan, yang penting ia menyatakan perasannya dulu kepada Santi.

" Sini duduk dulu, ada yang mau aku omongin".

Seketika kening Santi bingung karena Dandi seakan ngomong hal penting ke padanya.

Kini Dandi sudah lebih dulu duduk di kursi kayu panjang yang berada di depan warung, dan dengan perlahan Santi pun mulai duduk disampingnya.

" Mau ngomong apa? " gadis berkulit putih itu membalas tatapan Dandi.

" jangan bikin aku takut"..

Mendengar kejujuran dari mulut Santi membuat Dandi tertawa, sedangkan yang ditertawakan hanya bisa mengerutkan alisnya, tanda tidak mengerti apa maksud dari ucapan dan tawa yang Dandi berikan.

Sebenarnya Dandi juga tidak mengerti kenapa ia tertawa, sebab mendadak lidahnya selalu tidak mampu bicara jika membahas hal sensitif seperti ini. Dandi itu hanya punya nyali berantem , kalau masalah seperti ini nyalinya ciut.

" kenapa sih, Mas? mau bilang apa? aku lagi nggak mau bercanda".

Santi tampak begitu kesal. Perempuan itu memukul tangan Dandi satu kali, sebagai peringatan kalau ia sedang sungguh-sungguh sekarang.

" Nggak ada. Aku nggak mau bilang apa-apa, aku cuma mau ngobrol aja".

Terdengar Santi berdecak sebal.

" Astaga, jangan bikin aku deg-degan dong! aku kira kamu mau ngomong sesuatu yang penting ".

Benar itu tujuan awal dari Dandi untuk mengajak Santi duduk disini. Tapi ternyata keberanian anak itu sudah menciut lebih dulu sebelum di mulai, alhasil hanya senyuman canggung yang bisa ia berikan sebagai pengganti.

" kamu sudah makan? "

" Sudah".

Santi lantas menoleh.

" kamu sudah makan?".

Dandi menggeleng sebagai jawaban, sebab jujur saja ia sudah kenyang duluan hanya dengan melihat Santi.

" Aku sudah kenyang cuma dengan lihat kamu"..

Benar-benar memuakan. Jika saja Ayu dan Ani dengar, mungkin Ayu dan Ani sudah tendang kakinya Dandi.

Tidak sesuai harapan, Santi malah terlihat gondok setelah mendengar Dandi mengucapkan omong kosong itu dengan ekspresi menyebalkan.

Santi terlihat semakin emosi dibuatnya. Dandi tidak henti-hentinya menggoda gadis itu.

Santi yang sudah tidak kuat lagi melihat kelakuan Dandi kini mulai mengalihkan pembicaraan.

" Kalau sudah tidak ada yang penting, aku mau kedalam dulu, masih banyak urusan". Ucap kesal Santi tanpa melihat ke arah Dandi.

" Eeh tunggu dulu".

Dandi lantas berhasil meraih tangan Santi untuk mencegahnya masuk ke dalam warung . Tunggu sebentar, kamu duduk aja lagi di samping ku. Kali ini aku mau ngomong serius.

Dandi lantas menyalakan sebatang rokok yang sedari tadi ia jepit menggunakan dua jarinya , agar nyalinya untuk menyatakan perasaanya ke Santi naik kembali.

" Ayo ngomong".

" Jujur saja, dari awal melihatmu aku langsung jatuh cinta pada pandangan pertama, wajah mu begitu melekat dihatiku, setiap malam aku menghayalkan mu dengan lamunanku yang menatap langit, maukah engkau menjadi pacarku , Santi"?. Tatap Dandi serius kearah mata Santi.

Santi pun hanya bisa bengong memandangi Dandi sehabis ia mengutarakan isi hati yang selama ini ia pendam ke Santi. Suasana pun hening sejenak , setelah itu Santi lalu berdiri dari kursi tersebut.

Dalam hatinya ia juga merasakan getaran cinta kepada Dandi, tetapi ia tidak semudah itu mempercayai laki-laki, apalagi jenis lelaki tersebut seperti Dandi yang baru ia kenal beberapa minggu belakangan ini.

" jujur, aku juga sebenarnya ada rasa sama kamu, tapi aku tidak mau menjawabnya sekarang, aku mau kamu membuktikan dulu omonganmu, baru aku mau nerima kamu menjadi pacarku, untuk saat ini kita jalani aja dulu ". Ucap Santi sambil tersenyum manis ke arah Dandi.

" Berarti aku ada harapan buat memilikimu?" Tanya Dandi dengan raut wajah yang penuh kegirangan.

" Iya kita jalanin aja dulu ". Ucap Santi yang lantas bangun dan masuk kedalam warung untuk lanjut bersih-bersih.

Suasana hati Dandi begitu senang, akhirnya ia berani mengungkapkan isi hatinya kepada seseorang yang ia sukai. Ada rasa bangga di hatinya, sampai ia menepuk Dadanya tiga kali , serasa habis menang perang melawan musuhnya.

Santi yang melihat itu pun hanya bisa tertawa dan menggelengkan kepalanya.

Dari siang sampai malam, dari warung Santi baru buka hingga mau tutup, Dandi dengan setia menemani Santi berdagang di hari itu. Dandi lantas menawarkan ajakan makan malam ke Santi untuk pertama kalinya Mereka ngedate. Santi pun mengiyakan ajakan Dandi.

Warteg Adalah pilihan mereka untuk ngedate hari itu, tidak ada kesan mewah seperti pasangan lainnya yang ngedate pertama kali biasanya memilih restaurant yang mahal.

Dandi pun senang bukan main di hari itu, selesai mengantarkan Santi pulang ke kontrakannya dan tidak lupa untuk meminta nomor handphonenya, ia pun pamitan ke Santi untuk pulang ke rumah.

Sampai di rumah Dandi terus memandangi wajah Santi dari foto yang ia curi di profile picture WA Santi. Dandi pun merasa puas atas keberhasilannya menyatakan cinta ke Santi , meskipun Santi belum memberikan jawaban.

1
Wayan Adi
lanjut
Wayan Adi
gass terus
Wayan Adi
heemmm
OkitaNiken
Melihat namamu Thor, seperti nya kamu dari Bali ya Thor?
OkitaNiken
Semoga ibu baik-baik saja
OkitaNiken
Bagus banget Thor! Aku suka!

Oiya, ekhem... Jangan lupa mampir juga ya ke ceritaku "Racun Kesesatan" ceritanya sedih juga, siapa tau berkenan mampir dan suka ...
OkitaNiken
Sumpah nyesek banget bacanya...
OkitaNiken
Mamanya sakit apa?
OkitaNiken
Sarapannya berat ya.../Shy/
OkitaNiken
Hmm maaf Thor mau nanya, ini cerita sebenarnya dari sudut pandang orang pertama atau ketiga ya? Di awal makek sudut pandang orang pertama, tapi saat pertengahan bab hingga akhir itu kenapa memakai sudut pandang orang ketiga? Jadi pemeran utamanya itu si Ani kah?
senam 96: ani lah yang menjadi peran utamanya
OkitaNiken: Hmm cuma nanya sudut pandangnya aja
total 3 replies
OkitaNiken
Ani itu siapa?
OkitaNiken
Astagaa walau di sayang, tapi jangan minta yang mahal-mahal ke ortu lah, kasihan nanti di jadikan beban pikiran mereka
senam 96
Anak-anak lah yang menjadi korban
Wayan Adi
ceritanya begitu menyedihkan
Wayan Adi
ceritanya ngangenin
Wayan Adi
ngangenin
senam 96
ayo lanjut
senam 96
bagus banget
senam 96
ayo lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!