NovelToon NovelToon
Xuan Ji (Season Dua)

Xuan Ji (Season Dua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / spiritual / dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:159.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Kaisar Iblis yang dikira telah tewas sepuluh tahun yang lalu ternyata masih hidup. Dia ternyata memiliki tubuh lain yang merupakan Ketua Aliansi Beladiri.

Semua orang terlena dengan kedamaian semu yang sengaja diciptakan oleh Ketua Aliansi Beladiri. Padahal dari balik bayang-bayang ia memperhatikan murid termuda Xuan Ji yang memiliki fisik Naga Surgawi Legendaris.

Xue Yao adalah bahan terakhir untuk menyempurnakan Seni Darah Iblisnya.

Dapatkah Kaisar Iblis menyempurnakan Seni Darah Iblisnya itu? Sementara ada Xuan Ji yang menjadi guru dan sosok yang dianggap Kakek oleh Xue Yao, apalagi Xuan Ji sudah pernah membunuh Kaisar Iblis. Bisakah Xuan Ji mengalahkan Kaisar Iblis untuk kedua kalinya?

Yuk, langsung dibaca dan jangan lupa baca dulu season satunya dengan judul yang sama: Xuan Ji.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Xuan Ji Season Dua: Kompetisi Beladiri XIII

“Seperti yang dikatakan oleh Paman Li, murid-murid Sekte Pedang Abadi memiliki kekuatan yang setara dengan Sekte besar. Mungkin memang benar mereka sebenarnya dilatih oleh Klan Xuan untuk melindungi Zi Rouyan.” Duan Lingyan berspekulasi dalam benaknya.

Dia sebenarnya tidak ingin terlibat dalam konflik antara Klan Duan-nya dengan Klan Zi. Namun, beberapa saat yang lalu ia mendapatkan kabar saudara laki-lakinya hampir dibunuh oleh murid Sekte Pedang Abadi.

Karena merasa murid Sekte Pedang Abadi itu sudah keterlaluan, ia pun mendatangi Duan Li dan menawarkan diri untuk melawan murid Sekte Pedang Abadi.

Duan Li sangat senang dengan keputusan Duan Lingyan itu dan langsung mengatur pertandingannya di babak berikutnya melawan salah satu murid Sekte Pedang Abadi.

Awalnya Duan Li ingin membuatnya bertarung melawan Xue Yao, karena merasa gadis kecil itu adalah yang terkuat diantara murid Xuan Ji lainnya, sebab ia memiliki Fisik Naga Surgawi Legendaris. Namun, Xuan Ji selalu mendampingi Xue Yao, sehingga ia akhirnya memilih Yan Xu.

“Avatar Salamander Api,” gumam Yan Xu tercengang dan tidak menyangka lawannya mampu menciptakan makhluk mistis legendaris itu dari energi spiritualnya.

Badai tornado angin yang tercipta dari Jurus langkah badai angin tiba-tiba menghilang dihisap oleh Avatar Salamander Api, lalu terlihatlah keberadaan Yan Xu yang berdiri di sudut panggung bagian barat, sementara Duan Lingyan berdiri di bagian Timur.

Masih dengan ekspresi wajah dinginnya, Duan Lingyan tiba-tiba berlari ke arah Utara. Sementara Salamander berlari ke arah Selatan.

“Avatar Salamander Apinya dapat bergerak sendiri seperti makhluk hidup,” gumam Yan Xu terkejut.

Dia segera berpikir keras untuk membuat keputusan, yang mana yang akan ia hadapi lebih dulu sebelum keduanya berakhir di depannya.

“Sial! Aku tak bisa memikirkan solusinya,” gerutu Yan Xu akhirnya memilih menggunakan Jurus andalan milik Sekte Pedang Abadi.

Avatar Pedang raksasa yang diselimuti oleh energi spiritual Angin tiba-tiba muncul di langit dan meluncur dengan cepat, seolah-olah Pedang raksasa jatuh dari langit.

“Hmm?” Duan Lingyan mengerutkan keningnya dan segera menghindari Avatar Pedang raksasa yang ukurannya sama dengan luas panggung kompetisi Beladiri tersebut. “Sekte tak dikenal bisa menciptakan Avatar?” Dia tercengang.

Kini ia semakin yakin kalau murid-murid Sekte Pedang Abadi yang ikut kompetisi Beladiri ini memang dilatih oleh Klan Xuan. Tidak mungkin Sekte tak dikenal dari wilayah selatan mampu mendidik murid sehebat Yan Xu.

“Pemenangnya adalah Yan Xu dari Sekte Pedang Abadi!” seru Wasit yang membuat Duan Lingyan terkejut.

Duan Lingyan bingung kenapa wasit mengumumkan pemenang, sementara belum ada yang kalah maupun terluka antara dirinya dan Yan Xu.

Namun, ia menyadari ada yang salah setelah melihat Yan Xu menyeringai lebar dari atas panggung kompetisi, kemudian ia menoleh ke bawah dan melihat kakinya ternyata berada di luar panggung.

Ternyata saat Avatar Pedang tiba-tiba meluncur dari langit, ia langsung menghindari Avatar Pedang itu. Namun, saat ia melompat mundur atau menjauh dari Avatar Pedang itu, sebenarnya ia mendarat di luar panggung.

“Sial!” Aku terlalu banyak melamun sehingga tidak fokus pada pertandingan!” gerutu Duan Lingyan.

Yan Xu juga merasa kemenangannya itu tidak memuaskan, karena ia tidak bisa melukai murid wanita Sekte Wudang tersebut.

“Semoga saja dibabak berikutnya aku bertemu anggota Klan Duan lainnya,” gumam Yan Xu sembari menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat pada Wasit.

Duan Lingyan langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun, raut wajahnya terlihat masam karena gagal memenangkan pertandingan dan telah mencoreng nama baik Sekte Wudang karena kalah dari murid Sekte tak dikenal.

Setelah turun dari panggung, Yan Xu segera menemui Xuan Ji.

Yan Chung lagi-lagi lebih dulu menyelesaikan pertandingan dari rekan-rekannya. Dia sedang makan Sate kambing bersama Xue Yao, sembari menonton pertarungan sengit Meng Meng melawan murid Sekte Hongmeng.

“Wah, saudara Xu menyelesaikan pertandingan dengan cepat. Apa kamu membunuh anggota Klan Duan itu?” canda Yan Chung sembari tertawa terbahak-bahak.

“Aku menang karena lawanku kalah strategi dan secara tidak sadar melompat keluar panggung saat aku menggunakan Jurus Pedang Abadi,” sahut Yan Xu.

“Ah, beruntung sekali bocah Duan itu,” kata Yan Chung. “Mungkin keberuntungan sekali seumur hidupnya tiba-tiba aktif saat kamu menggunakan Jurus Pedang terbaik Sekte kita itu.”

Xuan Ji menepuk pundak Yan Xu dan berkata, “Tidak perlu terlalu dipikirkan. Fokus saja pada babak berikutnya.”

“Wah!”

Xue Yao melompat kegirangan, takjub dengan Jurus Kipas Phoenix Surgawi yang baru saja digunakan oleh Meng Meng.

Tatapan Xuan Ji segera tertuju pada Meng Meng. Kobaran api berbentuk Phoenix melesat ke arah murid Sekte Hongmeng.

“Avatar Phoenix,” kata murid Sekte Hongmeng itu takjub.

Dia sudah mendapatkan informasi dari rekan-rekannya yang menonton pertandingan Meng Meng melawan murid Sekte Wudang sebelumnya, kalau Jurus andalan Meng Meng adalah Avatar Phoenix ini.

Dia mengayunkan Tombak ke arah Avatar Phoenix, Avatar Naga melesat dan langsung bertabrakan dengan Avatar Phoenix.

Ledakan energi spiritual membuat panggung kompetisi itu hancur berantakan, tetapi sesaat kemudian panggung itu kembali pulih seperti semula. Karena semua panggung itu adalah artefak Pusaka, apabila hancur maka akan pulih kembali.

Murid Sekte Hongmeng melompat ke arah Meng Meng. Sekarang adalah momen terlemah Meng Meng, karena ia telah menghabiskan banyak energi spiritualnya saat menggunakan Jurus Kipas Phoenix Surgawi.

“Awas saudari Meng Meng!” Yan Xu dan Yan Chung berteriak keras.

“Pukul wajahnya!” seru Xue Yao.

“Eh?” Yan Xu dan Yan Chung menatap junior termuda mereka itu. Kakak seniornya dalam bahaya, Xue Yao malah menyuruh Meng Meng memukul wajah murid Sekte Hongmeng tersebut. Itu sama saja dengan cari mati, karena bila Meng Meng maju memukul wajah murid Sekte Hongmeng itu maka tubuhnya akan tertusuk Tombaknya.

Meng Meng melempar Kipas Bambu senjata Pusaka miliknya ke arah Tombak murid Sekte Hongmeng itu, sehingga murid Sekte Hongmeng itu terpaksa memukul Kipas Bambu Meng Meng.

“Di mana dia?” Murid Sekte Hongmeng itu tidak melihat Meng Meng, padahal beberapa tarikan nafas yang lalu Meng Meng masih dua langkah di depannya.

“Rasakan ini!” Meng Meng berteriak di belakang murid Sekte Hongmeng tersebut.

Pemuda itu sontak langsung berbalik badan sembari mengayunkan Tombaknya. Akan tetapi Meng Meng lebih dulu menundukkan kepalanya, kemudian Spatula yang biasa ia gunakan untuk memasak muncul di tangannya.

Spatula yang diselimuti oleh energi spiritual Api itu melesat ke arah wajah murid Sekte Hongmeng itu. Lalu ia terhempas keluar dari panggung.

Dia berteriak kesakitan sembari mengelus-elus wajahnya yang membengkak terkena benturan Spatula. Xue Yao, Yan Xu, dan Yan Chung langsung tertawa terbahak-bahak melihat wajah Pemuda itu tampak seperti Bakpao.

“Pemenangnya adalah Meng Meng dari Sekte Pedang Abadi!” seru Wasit.

“Gadis pemalu itu menang beruntung melawan calon-calon yang seharusnya diprediksi lolos ke babak enam belas besar,” gumam Xuan Ji puas dengan performa Meng Meng. “Pemilik Penginapan Mawar Merah pasti senang bila mengetahui Meng Meng telah tumbuh menjadi Kultivator hebat,” gumamnya lagi.

Kalau Xuan Ji tak merekrut Meng Meng, maka sekarang ia masih menjadi asisten Koki yang pemalu dan hanya berada di dapur penginapan mawar merah setiap hari.

1
udenk
serius 8 tahun disebut wanita??
exit 05
astaghfirullah hal'adziim 🤦🏻🤦🏻🤦🏻
Fatimatuzzahra Fatimah
gasssspoooolllll 💪💪💪💪
Fatimatuzzahra Fatimah
walaaahhhh dapet yg empuk" si kakek 😂😂
exit 05
jangan dipikirkan... jangan pula dikatakan... kalau kakek Ji dengar bisa gawat... 😁😁😁
Derajat
Keren Xuan Ji.... selamatkan Sun Mu
Fatimatuzzahra Fatimah
mantap 👍👍👍👍
Derajat
Apakah Xuan Ji akan diam saja melihat Gadis Cantik yang dijadikan pemuas nafsu Tuan Gu
Fatimatuzzahra Fatimah
terbaik 👍👍👍👍
Fatimatuzzahra Fatimah
makasih up-nya babang tamvan....
Wardi's
best bgt abangku....
Wardi's
mantap crazy up..
kas
kapn kekuaatan xuanji kembali
Limbong
jangan kasih kendor thor
Limbong
ok
Limbong
gas ken
Limbong
ok
Limbong
lanjut
Suanggi™
semangaattt😎
Suanggi™
ditunggu bang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!