Mark Enderson adalah Pria Tampan yang sangat sukses tiba-tiba Ibu Kandungnya menikahkannya dengan Gadis dari Desa bernama Erika Rasinta.
Mark memiliki Kekasih mengabaikan Istrinya selama beberapa bulan dan secara terang-terangan tidak menganggapnya tanpa disadari Erika Rasinta menemukan tambatan hati lain yang selalu setia menemaninya di Kala hatinya sedih ulah Mark.
Ketika Cinta Mark tumbuh tanpa disadari, saat itulah penyesalan terbesarnya ternyata Erika telah mencintai Pria lain, Mark berusaha mendapatkan Cinta Istrinya lagi bahkan sanggup menjadi tokoh Antagonis diantara keduanya.
Penyesalan selalu di Akhir, Mark yang begitu terpuruk dan terserang penyakit sampai akhir hidupnya hanya ingin Erika kembali mencintainya seperti dulu.
bagaimana ceritanya jika Mark kembali ke Masa Lalu sebelum penyesalan terbesarnya di mulai? Mark yang begitu mencintai Erika di pertemukan kembali di masa itu dan bertekat merubah segalanya.
ikuti kisahnya..!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
terbuka
"maafkan aku meninggalkanmu, kamu yakin baik-baik aja? ada yang sakit?" Mark menangkup pipi Erika memperhatikannya kiri-kanan.
Erika sampai pusing, "aku baik-baik aja mas, cuma kepala aku agak sakit." keluh Erika mengelus kepalanya.
Mark memegang kepala Erika, "benarkah?" tanya nya memastikan puncak kepala Erika tidak berdarah.
Lana berdiri dari duduk tak elitnya dan melihat Mark begitu perhatian pada Erika membuatnya marah.
"Mark?? apa kamu udah di sihir olehnya? dia pasti gunakan sihir hitam padamu kan?" marah Lana dengan mata memerah dan air mata nya menetes tak percaya Mark akan memperlakukan wanita lain begitu baik dalam beberapa hari saja sementara mereka sudah 7 tahun.
Erika melebarkan matanya, "jadi dia mantan pacar mas Mark?" batin Erika akhirnya sadar situasinya tadi.
Mark memejamkan matanya lalu perlahan membuka matanya menatap Erika yang juga memandangnya serius.
"kamu nggak apa mas?" tanya Erika seperti cemas melihat Mark memejamkan mata seperti tadi.
Mark tersenyum kecil, "aku baik-baik aja." jawabnya lembut mengelus pipi Erika yang membuat Lana semakin marah mendekati Erika.
Lana menarik Erika dan mendorong Mark dengan cepat Lana hendak menampar Erika tapi Mark yang melihat itu buru-buru menyelamatkan Erika hingga akhirnya Lana menampar lengan Mark.
"Mas?" kaget Erika ketika melihat Mark melindunginya.
Lana menatap nyalang Erika, "kau benar-benar pengguna ilmu hitam." marah Lana.
"mas? kamu nggak apa?" tanya Erika cemas memegang lengan Mark yang menggeleng kepalanya.
Mark menarik Erika dan melindunginya dibelakang tubuhnya, "cukup Lana..! hentikan kegilaanmu ini, aku dan Ika udah menikah. berhentilah menggangguku!" ucap Mark dengan dingin.
Lana menatap Mark tak percaya, "kenapa? kenapa kamu begitu mudah berpaling Mark? bukankah kamu bilang hanya menjadikan dia Istri didepan Mamamu aja? kenapa begini? apa 7 tahun hubungan kita nggak ada artinya bagimu?" Lana berkaca-kaca sampai meneteskan air matanya menatap Mark yang begitu berubah.
Mark jadi terlihat dingin, "aku muak denganmu yang selalu begini, selama ini aku baik padamu itu karna kegilaanmu yang selalu mengancam akan bunuh diri. sekarang aku udah nggak tahan, apa semua yang aku berikan kurang? tidakkah kau berpikir untuk menikah dengan Pria yang benar mencintaimu bukan sekedar terpaksa hanya karna takut kau bunuh diri."
ucapan Mark itu seperti sambaran petir bagi Lana, "Mark?" lirih Lana terlihat begitu terluka.
"ya..? aku nggak pernah mencintaimu." kata Mark dengan lantang membuat seisi cafe langsung heboh bahkan ada yang merekam itu lalu menyebarkannya ke media sosial.
Mark memang terlihat manis pada Lana sampai wanita itu begitu angkuh dan sombong juga semena-mena akan kekuasaannya sebagai wanita-nya Mark Enderson, sungguh tak ada yang mengira dibalik sikap manis Mark itu hanya merasa tertekan dengan Lana yang mengancam akan bunuh diri.
"Mark??" Lana merasa hatinya begitu hancur mendengar ucapan menyakitkan Mark.
"mau apa? bunuh diri lagi? ngancam aku? aku izinkan kau melakukan apapun padaku sebagai bentuk rasa sakit hatimu tapi jangan pernah sakiti gadis pilihan Mamaku, bukankah kau sudah bertemu dengan mamaku? apa katanya? kita nggak cocok-kan? bisakah kita hidup di jalan masing-masing? aku muak dengan semua ini." Mark melepaskan unek-unek kemarahannya di kehidupan pertama nya dan sekarang berkata seakan Ia sudah bosan pada Lana.
"Mark?? kamu nggak pernah begini sama aku, pasti karna dia kan? dia udah gunakan sihir hitam untuk menjeratmu kan?" teriak Lana menunjuk-nunjuk Erika dibelakang Mark yang tengah terpaku dengan pembelaan Mark.
hati Erika merasa hangat saat Mark lebih percaya diri nya dibanding Lana yang sudah 7 tahun di kenalnya, Erika tidak tahu Cinta Mark saat ini adalah wujud penyesalannya di kehidupan pertamanya.
"Cukup!!?? jangan bermain-main lagi Lana, Ika nggak pernah main begituan. dia hanya gadis polos yang bersih." marah Mark menepis tangan Lana yang terus menunjuk-nunjuk ke arah wajah Erika.
"Mas? terimakasih udah percaya sama aku." ucap Erika merasa terharu.
Mark melihat Erika sebentar lalu Ia beralih menatap tajam Lana, "sudah Lana.! akhiri dramamu, terserahmu mau berbuat apa untuk dirimu sendiri seakan Pria hanya aku di sisimu."
Lana membelalakkan matanya terkejut, "apa yang kamu katakan Mark? kamu bicara seolah-olah aku berselingkuh darimu, apa yang dia katakan padamu? jangan pernah percaya dia yang baru kamu kenal Mark. kamu seharusnya percaya sama aku!" Lana menunjuk-nunjuk dirinya sendiri dengan marah pada Mark yang minta dipercaya.
Mark tersenyum miring, "jangan sampai aku membongkar hubungan mu dengan semua sponsormu itu."
Lana seketika mematung dengan mata melebar syok sedangkan Mark balik badan membenarkan jaket rajut Erika dan memperbaiki rambut Erika yang sedikit berantakan lalu merangkul bahu Erika pergi dari sana.
Lana terjatuh di lantai dan berteriak tak terima semua ini, Mark adalah miliknya terlebih seburuk apapun dirinya tetap Mark adalah miliknya sedangkan yang lain itu hanya sekedar tangga nya saja untuk kesuksesan tapi Mark adalah masa depan dan hidupnya.
Mark sudah membayar tagihan tadi tapi Ia ke Toilet untuk mencuci tangannya yang kotor dan saat Ia kembali malah melihat Lana bertengkar dengan Erika.
Erika menatap Mark sesekali sedangkan Mark mengelus kepala Erika membawa masuk kepala Erika ke dekapannya, Erika tersenyum manis lalu tangannya melingkar di pinggang Mark yang sempat terkejut namun hanya sebentar langsung tersenyum mengelus kembali kepala Erika.
"di masa ini hanya aku yang akan menjadi pelindungmu dan Orang yang menghapus air matamu Ika, aku nggak akan izinkan laki-laki lain menghampirimu." batin Mark.
Mark membukakan pintu Mobilnya untuk Erika lalu Ia pun berlari mengitari Mobilnya dan pergi dari kawasan Cafe.
.
"kenapa melihatku begitu?" tanya Mark dengan lembut tangannya menekan kepala Erika yang terus menatapnya.
"aku hanya terharu mas." ucap Erika dengan jujur.
Mark tersenyum kecil, "aku harus melindungi pacar baruku dari mantanku kan?" canda Mark membuat Erika menyeringai lebar terlihat begitu lucu di mata Mark yang terus mengulum senyum melihat sisi lain Erika sedikit terbuka padanya.
"maafkan aku yang punya mantan." ucap Mark dengan serius dan Erika menggeleng kepalanya pelan.
"nggak apa mas, semua punya masalalunya sendiri. aku juga pernah di jodohkan saat kecil sama Kedua Orangtuaku tapi sampai sekarang aku nggak pernah melihatnya." jawab Erika dengan senyuman.
Mark terdiam, "jodoh? bukankah Martin? sial..?! aku harus merebut juga perhatian Keluarga Ika supaya nggak menerima Pria itu." batin Mark yang sangat ingat siapa jodoh kecil Erika di kehidupan pertama nya.
Mark terlalu bahagia bersama Erika hingga fokus membuat Erika menerima nya tapi lupa hal-hal lain yang bisa saja membuat Mark nantinya kehilangan Erika lagi.
maaf beberapa hari ini saya sibuk. maklum musim tanam padi..
semangat author....