Semenjak Ceo, majikan Crystal North, Paman anak asuhnya, mendapat kecelakaan lalu-lintas, pria itu jadi berubah 180 derajat.
Pria dingin, yang selalu menindas Crystal, karena hasutan seorang wanita licik, yang ingin mendapatkan perhatian Ceo tersebut, berubah menjadi pria yang hangat, dan selalu memperhatikan Crystal.
Crystal tidak tahu apa yang terjadi, ia bahkan di lamar pria dingin itu, untuk menjadi istrinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25.
"Baiklah, kalau begitu" ucap Valerie dengan nada kecewa, karena Crystal ternyata tidak menaruh rasa suka pada Shane.
Ia yang ternyata salah paham, melihat keakraban Crystal dan Shane selama ini.
Valerie merasa sangat berat untuk melepaskan Crystal, kalau suatu saat Crystal menemukan, seseorang yang ia cintai, dan meninggalkan Mansion Myron.
Kembali Valerie menghela nafas dengan panjang, merasa dilema memikirkan Crystal yang akan pergi suatu saat nanti.
Ia memiliki seorang putra, yang memiliki tempramen dingin terhadap Crystal, selalu menindas Crystal, sejak putranya tersebut kembali dari luar negeri.
Valerie merasa Crystal tidak cocok dengan putranya tersebut, karena ia tahu Jackson sangat menyayangi Audrey.
Walau ia sudah melihat perubahan sikap Jackson terhadap Audrey, tapi ia merasa suatu saat Jackson pasti akan kembali berbaikan dengan Audrey.
Karena itu, ia tidak rela menjodohkan Crystal kepada putranya tersebut, yang nantinya akan membuat Crystal tersakiti.
"Aku harap kamu menemukan jodoh yang baik, sayang padamu, dan tidak ringan tangan seperti Jackson!" ujar Valerie, menggenggam tangan Crystal dengan erat.
Crystal tersenyum mendengar perkataan Valerie, yang begitu perhatian padanya, membuat ia merasa terharu, lalu membalas genggaman tangan Valerie.
Crystal menganggukkan kepalanya, berharap juga akan menemukan seorang pria yang sangat mencintainya.
"Jackson bukan tipe suami yang baik, walau ia putraku, aku sangat membenci tindakannya yang selalu menindasmu, ia sungguh tega... hanya karena mendengar perkataan Audrey, ia sanggup menindasmu!" ucap Valerie mengelus tangan Crystal.
Crystal semakin terharu mendengar apa yang di ucapkan Valerie, membuat matanya terasa berkabut.
Crystal sangat beruntung mengenal keluarga suami Diana, dan Ibu mertua Diana yang lemah lembut.
Membuat Crystal, merasakan kasih sayang seorang Ibu kepada putrinya.
Persahabatan Crystal dengan Diana, di mulai dengan pertemuan tidak sengaja, di saat turun hujan sepulang sekolah.
Sampai mereka masuk ke Universitas, persahabatan mereka bagaikan kakak beradik.
Tidak terpisahkan, sampai Diana menikah, persahabatan itu terus berlanjut.
Mereka sangat cocok satu sama lain, dan nyaris tidak pernah bertengkar, ataupun salah paham.
Persahabatan yang tulus itu, membawa Crystal masuk ke dalam keluarga kelas atas di kota mereka.
Seumur hidup Crystal, ia tidak pernah menduga akan menjadi bagian keluarga kelas atas, orang terkaya nomor satu di kota mereka.
Grup Myron memiliki penghasilan yang fantastis, dan semakin maju pesat, setelah di tangani oleh Jackson dalam satu tahun belakangan ini.
Crystal merasa dirinya seperti cerita di dalam dongeng, Cinderella si putri yatim masuk ke dalam keluarga kerajaan.
Valerie menarik Crystal masuk ke dalam dekapannya, "Aku sangat berharap, kamu menjadi bagian dari keluarga ku" kata Valerie pelan, memeluk Crystal dengan erat.
Crystal membalas pelukan Valerie, ia juga merasa berat suatu saat nanti akan berpisah dengan Valerie.
Ia sudah menganggap Valerie seperti Ibunya sendiri. Tanpa sadar air mata Crystal menetes dari sudut matanya.
Crystal berharap, hubungannya dengan Ibu mertua Diana, tetap harmonis walau suatu saat nanti, ia akan pergi dari Mansion Myron.
"Baiklah, malam sudah semakin larut, pergilah beristirahat!" perlahan Valerie melepaskan pelukannya.
Crystal buru-buru mengelap air matanya, yang menetes dari sudut matanya.
Ia mengangguk, lalu bangkit dari sofa, "Selamat beristirahat, Nyonya!" ucapnya.
"Iya, selamat tidur... pergilah!"
Crystal meninggalkan ruang santai, meninggalkan Valerie yang menatap dirinya, melangkah semakin menjauh.
"Aku sangat menyukainya, aku sangat berharap ia menjadi menantuku, gadis imut yang cantik, yang belum pernah berpacaran, tingkah laku yang sopan, sungguh beruntung pria yang akan mendapatkannya kelak!" gumam Valerie menatap sosok Crystal, yang sudah tidak terlihat lagi.
Di kamar Crystal.
Crystal merebahkan tubuhnya, yang sudah berganti baju tidur, menarik selimut menutup tubuhnya.
Perlahan Crystal memejamkan matanya, tapi kemudian ia membukanya kembali.
Ia merasa belum mengantuk, karena mendadak ia teringat akan permintaan maaf Jackson padanya.
Mata Crystal menatap langit-langit kamarnya dengan lekat, pikirannya melayang teringat kembali dengan sikap Jackson, yang berubah sejak pria itu siuman dari komanya.
Ia ingat tatapan mata Jackson, selalu tertuju pada dirinya, setelah Paman anak asuhnya itu siuman.
"Ada apa dengannya? apakah otaknya bermasalah setelah terbentur dasbor mobil?" gumam Crystal melamun.
Lama ia merenung, sampai matanya akhirnya perlahan tertutup. Ia tertidur tanpa mendapat jawaban, memikirkan perubahan sikap Jackson.
Bersambung.....
lanjut
dan yang menolong Jackson bukan audry kan?