NASIB SI KUPU- KUPU MALAM
Tahun 2001 adalah tahun yang paling berharga dari dalam hidupku dan juga keluarga besarku, aku dilahirkan dari keluarga yang sangat berkecukupan, dimana ayah dan ibuku adalah orang tua yang sangat menyanyangi dan bertanggung jawab atas kehadiran diriku di keluarga ini.
Aku sangat disayangi dan di manja sama ke dua orang tuaku, apapun yang aku minta mereka berusaha untuk menuruti meskipun itu sangat susah dan permintaanku kadang-kadang juga sedikit mahal.
Tetapi ke dua orang tuaku selalu berusaha untuk menuruti semuannya, karena memang aku lahir dari keluarga yang bisa dibilang berkecukupan.
Papa ku adalah seorang pengusaha kecil-kecilan yang menjual bahan-bahan untuk membuat rumah, sedangkan mamaku bekerja di sebuah perusahaan di kota ku yang bergerak di pertambangan.
Saat ini aku masih duduk di bangku sekolah menengah pertama , papaku selalu mengantarkan ku kesekolah, begitupun mamaku, sesibuk apapun ia pasti akan menyiapkan bekal makanan untuk aku bawa ke sekolah.
Aku adalah anak ke 3 dari 3 bersaudara. Kakak pertama namanya Dandi ( cowok) dan kakak ke dua namanya Ayu (cewek) . Mereka masih bersekolah, kak Dandi saat ini masih kelas 2 SMA, sedangkan kak Ayu masih kelas 3 SMP.
kami bertiga hidup sangat rukun, meskipun kadang-kadang kami suka bertengkar, tetapi selang beberapa jam kemudian kami akan kembali lagi bermain dan ngobrol seperti biasa.
Aku lebih sering bermain bersama kak Ayu, karena memang kita ini perempuan dan suka menonton film drama Korea, keseharian aku sering ku habiskan bersama kak Ayu.
Papa dan mama sering sibuk menghabiskan waktu bekerja, sedangkan kak Dandi sering nongkrong keluar bersama teman-temannya, jadi tinggal aku, kak Ayu dan pembantu saja yang ada di rumah.
Hari itu ku habiskan waktu dari pulang sekolah sampai sore itu bermain bersama kak Ayu, mulai dari bermain boneka-bonekaan, barbie, dan berbagai permainan lainnya.
"Tok.. tok.. tok" pintu rumah pun ada yang ketok.
"Siapa ya kak?" tanya Ani yang penasaran.
Lantas Ayu pun berdiri dan berlari menuju pintu rumah untuk membukakan pintu. Ternyata Dandi yang datang, habis selesai main sama teman-temannya.
"Lho, tak kirain siapa , habis darimana kak?". Tanya Ayu yang membukakan pintu.
"Habis dari main sama teman, dek, papa dan mama belum pulang ya?" Tanya Dandi ke Ayu.
"Belum kak, mungkin nanti agak sorean mereka balik". balas Ayu.
"ooohh gitu ya". Jawab singkat Dandi ke Ayu.
Merekapun masuk ke dalam rumah bersamaan, dan Ayu kembali menutup pintu rumah. Melihat Ani yang bermain sendirian, muncul ide jahil Dandi yang ingin mengerjai Ani.
Dandi pun berjalan pelan menuju Ani yang sedang duduk di lantai sambil fokus menyusun lego yang ia susun susah payah sebelumnya.
"Caagh" Dari arah belakang ANi , Dandi bersuara keras dan membuat Ani kaget, sehingga tidak sengaja ia menyenggol lego itu dan membuat legonya jadi berantakan.
Ani pun kaget dan menangis keras karena Dandi, lego yang sudah ia susun susah payah harus berantakan lagi. Ani marah ke Dandi.
"aAah, tuhkan jadi hancur"
" Aah, Apaan si kak?, Tuh lihat lego yang susah payah aku susun jadinya hancur lagi". sambil menangis Ani marah Dandi.
"ya elah dik, baru di kerjain segini aja udah marah sambil nangis". Dandi pun sengaja mengejek adiknya ini agar tambah keras lagi tangisnya.
" aku capek-capek menyusun lego ini tau, kakak ga tau si gimana rasanya dan capeknya menyusun lego ini", Teriak keras Ani.
" udah deh dik , jangan drama, kan bisa disusun lagi dari awal". ejek Dandi sambil mengulurkan lidahnya.
Ayu yang masih di depan pintu rumah, Mendengar keributan langsung berlari dan melihat apa yang terjadi.
"Ada apa ini? , kok kamu menangis dik?".
"gara-gara kak Dandi yang nakal itu". sambil menangis Ani menjawab pertanyaan Ayu.
"emangnya diapain sama kak Dandi"?.
karna Ani tidak menjawab dan terus menangis akhirnya Ayu mencoba menenangkan Ani dan mengusap air matanya yang terus mengalir dari pelupuk mata. Beberapa menit kemudian Ani mulai tenang dan tangisannya sudah berhenti.
Dandi yang masih tertawa ngejek pun kemudian masuk ke kamar dan bilang ke Ani.
"uuhh cengeng".
mendengar itu Ani kemudian nangis lagi dan membuat Ayu sampai bilang ke Dandi.
" Udah kak, kasian Ani , janganlah begitu ke adik ".
Dandi tidak menghiraukan perkataan Ayu dan masih tetap berjalan santai ke kamar sambil mengejek Ani.
Ayu kemudian menyuruh Ani untuk mesuk ke dalam kamar, sedangkan Ayu datang ke kamar Dandi untuk menyuruh Dandi meminta maaf ke Ani atas apa yang ia lakukan tadi.
"Kak, kenapa si suka banget melihat Ani nangis?" Tanya Ayu sambil melihat Dandi .
"emangnya kenapa? ga boleh kah? ". Saut Dandi sambil menatap wajah Ayu.
"janganlah begitu kak, Papa dan Mama kan berpesan ke kita untuk menjaga Ayu.
" Iya tahu, aku kan hanya bercanda dan iseng saja tadi, bukan berarti aku ga sayang ya sama Ani" Ucap dandi sambil melotot kearah Ayu.
"Ya, sudah kalau begitu, minta maaflah sama Ani kak". Lalu Ayu juga ikutan melotot ke arah Dandi.
"Eh kamu ngapain ikut melotot ?, mulai berani ya kamu sama aku?" tanya kesal Dandi.
"he he he he, nggak kak aku cuma bercanda aja". Sambil cengengesan Ayu menjawab pertanyaan Dandi.
" sudah, sana temui Ani dan minta maaflah ke dia". Ayu pun menarik tangan Dandi untuk mengarahkan Dandi menuju kamar Ani.
"Tok... tok... tok". Ayu pun membuka pintu kamar Ani.
Ayu pun menghampiri Ani yang sedang duduk di meja sambil membaca buku, dan bilang bahwa Dandi akan meminta maaf atas kesalahan yang ia lakukan tadi.
"Dik , Kakak Dandi mau minta maaf ke kamu ya?" ucap Ayu sambil menyuruh Dandi untuk masuk ke dalam kamar.
Dandi pun lantas masuk ke kamar dan berkata ke Ani.
" Maaf ya dik, tadi Abang tidak sengaja membuat mu jadi marah, nanti kita main sama-sama ya, kita susun lego itu lagi". Dandi pun lantas memeluk tubuh Ani.
" Janji ya kak, Untuk membantu menyusun lego itu lagi!" tegas Ani.
"Iya, abang janji".
" jangan diulangi lagi ya bang Dandi"! tegas Ani ke Dandi sambil menatap tajam ke arah Dandi.
Dandi pun hanya bisa tertawa terbahak-bahak saat Ani menatap tajam ke arah matannya, seakan-akan ia berani melawan Dandi.
Ayu pun ikut memeluk erat tubuh Ani dari belakang, akhirnya kakak beradik ini bisa baikkan lagi berkat Ayu yang selalu menjadi penengah dikala Dandi dan Ani bertengkar.
Suasana pun menjadi hangat, Dandi, Ayu dan Ani pun lantas pergi ke ruang tamu untuk menyusun lego itu lagi, singkat cerita akhirnya merek berhasil menyusun lego itu meskipun membutuhkan beberapa jam.
Jam makan malam pun tiba, seperti biasa mereka akan selalu bercerita keseharian yang mereka lalui, mulai dari Mama yang bercerita bahwa ada temannya yang resek, Dandi bercerita bahwa ia mulai jatuh cinta, Ayu yang bercerita kalau Dandi harini membuat Ani menangis.
Mendengar itu sontak membuat Papa dan mama mereka menjadi tertawa terbahak- bahak, hal itu sudah biasa bagi mereka. Bahwa Dandi sering jail ke Ani. Merekapun tidak mempersalahkan hal itu, selagi itu masih hal wajar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Hmm maaf Thor mau nanya, ini cerita sebenarnya dari sudut pandang orang pertama atau ketiga ya? Di awal makek sudut pandang orang pertama, tapi saat pertengahan bab hingga akhir itu kenapa memakai sudut pandang orang ketiga? Jadi pemeran utamanya itu si Ani kah?
2024-06-27
2
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Ani itu siapa?
2024-06-27
2
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Astagaa walau di sayang, tapi jangan minta yang mahal-mahal ke ortu lah, kasihan nanti di jadikan beban pikiran mereka
2024-06-27
2