Alya diculik dan dipaksa menikah dengan CEO kejam bernama Rangga yang merupakan musuh terbesar kakak laki lakinya yang bernama Arya.
Rangga menikahi dan menyiksa Alya, agar Arya sang kakak menderita dan merasakan apa yang Rangga rasakan dulu saat melihat adiknya yang bernama Adinda yang berstatus kekasih Arya meninggal bunuh diri dengan terjun ke sungai setelah melihat perselingkuhan Arya dengan kekasih Rangga sendiri yaitu Soraya.
Mampukah Alya bertahan dalam siksaan yang terus diberikan Rangga padanya?
Mampukan Arya membebaskan Alya dari kekejaman Rangga?
Update Setiap hari
IG : yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selain Kata Maaf
"Tuan,,,aku....."
"Sudah lah aku tidak ingin membahas ini!" Rangga berjalan menuruni tangga menuju ruang fitnessnya. Dia memiliki tubuh yang sispack karena rajin berolah raga.
Jam 7 pagi, Alya menuruni anak tangga menuju dapur. Jujur saja, dia memang sangat lapar, namun karena Rangga belum tiba, dia tidak berani makan.
Lusi melihatnya hanya memandang makanan itu. "Nona, maka lah, tidak apa apa, Tuan sudah bilang kalau Nona boleh sarapan duluan." Lusi mengambil segelas susu dan meletakkannya di depan Alya. Alya masih diam.
"Nona, saya mohon makan lah" Raut wajah wanita berumur 30an itu terlihat sangat gelisah.
"Baiklah, saya akan makan, tenanglah." Alya membalikkan piringnya lalu memuang nasi dan beberapa lauk ke dalamnya dan dia langsung menyantapnya.
Saat tengah makan, Rangga tiba tiba datang. Alya berdiri hendak melayani, namun Rangga mencegahnya dengan isyarat tangannya. Hal itu membuat Alya duduk kembali dan melahap makanannya. Rangga mengambil makanannya sendiri lalu melahapnya juga.
Alya telah selesai dengan makanannya. dia hendak kembali ke kamar.
"Ambilkan ponselku di ruang kerja, lalu bawa ke kamarku!" titah Rangga tanpa menoleh.
"Baik, Tuan." Alya mengangguk dan segera pergi ke ruang kerja yang terletak di sebelah kamar mereka.
Alya membuka pintu ruang kerja Rangga. Dia pun masuk dan melihat ponsel Rangga tergeletak di atas ranjang kamar itu. Saat hendak keluar , matanya menangkap sebuah pigura yang lumayan besar tergantung di dinding. Itu terlihat potret seorang gadis. Dibawahnya tertulis nama dan tahun lahirnya. Adinda Armadja. Jika dihitung maka saat ini umurnya sekitar 24 tahun. Lebih tua setahun dengannya.
Dia memperhatikan wajah Adinda yang sangat menyejukkan mata. Wajahnya Cantik dan sangat ramah. Beda jauh dengan Rangga.
"Dia adalah tipe kak Arya, tapi kenapa kak Arya bisa selingkuh? Siapa wanita selingkuhannya itu?" Alya segera melangkahkan kakinya karena suara langkah kaki Rangga terdengar memasuki kamar mereka.
"Kenapa lama sekali?" tanya Rangga kesal.
"Maaf, Tuan."
"Hanya maaf yang selalu kau katakan. Apa menurutmu kata maaf selalu bisa membuatku lebih baik?" Rangga menatap tajam.
"Aku harus apa, Tuan?" Alya tampak gugup.
"Lakukan hal lain yang bisa membuatku lebih baik!"
"Contohnya seperti apa, Tuan?"
"Pikirkan lah sendiri, kenapa harus bertanya?" Rangga semakin kesal karena Alya benar benar bodoh soal lelaki.
"Apakah aku boleh memijat Tuan jika Tuan sedang marah?" tanya Alya semakin gugup dan takut.
"Apa aku terlihat seperti orang penyakitan yang harus dipijat setiap waktu?" Rangga melotot tajam mendengar pertanyaan Alya.
"Bukan begitu, Tuan. Aku minta maaf, aku benar benar tidak tau apapun." Alya semakin menundukkan kepalanya tidak berani menatap Rangga.
"Terserah!" Rangga kehabisan kata kata.
"Tuan jika aku menyentuh tubuh Tuan untuk menenangkan Tuan, bisakah tidak mengatakan aku wanita murahan?" tanya Alya tiba tiba.
"Apa maksudmu? kau ingin menamparku, begitu?"
Ya Allah seram sekali.
"Buka begitu, Tuan, maksudku saat aku memegang tangan Tuan, bisakah Tuan tidak marah?" Alya memandang wajah Rangga perlahan memastikan ekspresi wajahnya.
"Apa kau ingin mengambil kesempatan?" Kini Rangga semakin memojokkan Alya.
Kenapa dia menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan juga?
"Tidak Tuan, aku hanya pernah membaca di internet. Jika suami marah, maka istri harus menggenggam tangannya agar marahnya sedikit reda," jelas Alya.
Cih, hanya itu yang dia tau dasar kurang pergaulan.
"Terserah apa katamu,,,," Rangga meninggalkan Alya dengan perasaan kesal karena Alya sungguh sangat bodoh soal ini.
olahraga 🍍🍍🍍 nanas ya Alya duuuh kamu polos banget hhhhh
nah kan udah mengakui kamu jatuh cinta rangga
jantungku tidak aman kak setiap part bikin jantung berdesir & merinding