Arga yang mendapati kekasihnya berselingkuh, akhirnya menerima perjodohan tanpa tahu siapa wanita yang dijodohkan dengannya.
Zia yang mendengar keinginan mendiang ibunya pun menerima perjodohan yang disampaikan oleh ayahnya.
Janji perjodohan yang direncanakan orang tua Arga dan Zia membuat mereka bertemu kembali. Dulu mereka bagaikan musuh, Zia yang dulu menjadi anggota osis harus siap menghadang anak-anak yang terlambat, Arga yang hobi terlambat harus berurusan dengan Zia. Tapi ternyata, dalam hati mereka menyimpan cinta. Dijadikan satu dalam ikatan pernikahan, akankah mereka saling mengungkapkan cinta lama?
Belum revisi ya🤭
update setiap hari.
ig: myafa16
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Arga sakit
Sore hari Zia kembali ke apartemen setelah berkerja.Zia yang membuka pintu kamarnya, mendapati Arga sudah pulang dan sedang tidur di kamar.
"Ar..." Zia memanggil tapi tak ada jawaban.
Zia melangkah mendekati Arga. "Tumben jam segini dia tidur, apa dia sakit," gumam Zia.
Zia memegang dahi Arga, dan ternyata panas. "Astaga dia demam."
Zia langsung melangkah keluar, mengambil air untuk mengompres dahi Arga. Setelah mengompres, Zia beranjak ke dapur dia untuk membuatkan sup.
"Ar..." Zia coba membangunkan Arga
"Emm..."
"Bangun dulu makan dan minum obat," pinta Zia.
Arga yang di minta makan, membuka mata perlahan. Saat membuka matanya dia mendapati Zia di depannya.."Kamu sudah pulang?" Tanya Arga.
"Kamu sakit kok nggak hubungin aku sih. Kalau kamu hubungin aku, aku bisa pulang lebih awal," kesal Zia.
"Apa perlu aku antar ke dokter?" Tanya Zia
"Tidak usah, aku hanya kelelahan. "
Arga tersenyum melihat Zia yang begitu kesal dan khawatir.
"Ya sudah ayo makan," Zia mengarahkan sendok ke mulut Arga, dan menyuapi Arga.
"Apa pekerjaanmu banyak?" Tanya Zia, dan Arga mengangguk.
"Sebanyak apapun pekerjaanmu, kamu jangan memaksakannya, apa kamu juga sering telat makan?" Tanya Zia, dan Arga mengangguk.
"Baiklah mulai besok aku akan bawakan kamu bekal biar kamu nggak telat makan atau kalau aku nggak sempet aku akan ingatkan kamu untuk makan siang."
Seketika raut wajah Zia berubah sedih. "Maafkan aku ya ar, aku sibuk kerja sampai ga ngurusin kamu." Zia menyesali dirinya yang tidak bisa menguruz Arga.
"Aku hanya kelelahan nggak ada hubungannya sama kamu," elak Arga.
"Kalau kamu besok masih sakit nggak usah datang reuni aja," pinta Zia
"Besok aku akan sembuh dan akan datang," ucap Arga ketus.
"Kamu suka ya kalau aku nggak datan, dan kamu bebas ketemu laki laki di tempat reuni
Atau kamu mau ketemu sama mantan kamu, dan nggak ada aku jadi kamu lebih leluasa." Cecar Arga dengan begitu banyak pertanyaan.
"Kamu itu sakit masih ngeselin juga, siapa yang mau ketemu laki laki diluar sana sih, siapa yang mau ketemu pacar. Aku itu nggak pernah punya pacar, gimana bisa punya mantan," ucap Zia tak kalah kesal dari Arga.
Arga diam seribu bahasa, dia tidak menyangka kalau wanita yang di nikahinya itu tak pernah punya pacar.
"Lagian kalau kamu sakit, emangnya aku tega ninggalin kamu buat senang senang ketempat reuni." Zia begitu kesal dengan ucapan Arga.
"Ni kamu makan sendiri aku males sama kamu," ucap Zia seraya meletakan mangkuk sup di tangan Arga dan berdiri
Ziaberanjak meninggalkan Arga, tapi belum sempat dia melangkah, tangannya sudah di tarik oleh Arga. Arga benar-benar tak menyangka kalau Zia tak akan meninggalkan saat dirinya sakit, hanya untuk datang ke acara reuni.
"Maaf ," ucap Arga.
Zia berbalik dan melihat Arga meminta maaf padanya. Sektika Zia mengehela nafas, menetralkan emosinya.
"Kamu nggak mau suapi aku," ucap Arga pada Zia.
Zia duduk kembali di tepi tempat tidur. Semarah marahnya Zia, dia tidak akan tega melihat suaminya yang sedang sakit.
Zia meraih mangkuk sup dan menyuapi Arga kembali. Setelah selesai makan Zia memberi obat pada Arga.
"Istirahatlah, kalau besok belum sembuh kita ke dokter," ucap Zia sambil membetulkan selimut Arga.
Arga hanya tersenyum mendapati perhatian Zia, membuat hatinya begitu senang. "Kenapa ak sesenang ini, saat Zia memperhatikanku, " batin Arga. Akhirnya Arga memejamkan matanya, obat yang di minumnya membuatnya sangat mengantuk.
Setelah melihat Arga tidur Zia beranjak ke kamar mandi membersihkan diri, karna tadi saat sampai apartemen dia sudah sibuk mengurus Arga.
Setelah selesai dia menyusul Arga ketempat tidur.
" Apa kamu pikir aku bisa mencintai orang lain selain dirimu," gumam Zia sambil memandangi wajah Arga, orang yang dari dulu dia cintai hingga sekarang.
banyak hati yg kecewa