NovelToon NovelToon
Transmigrasi Boy

Transmigrasi Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Romansa / Bad Boy
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: OrdinaryGirl_31

Revan Sernando. Salah satu anak beruntung yang memiliki keluarga harmonis. Namun sayang dia juga adalah salah satu orang yang tidak pernah merasakan sebuah pertemanan.

Hidupnya selama ini terasa begitu monoton.Hingga suatu ketika Revan mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya bertransmigrasi ke dalam raga seorang pemuda dingin yang kehidupannya berbanding terbalik dengannya. Reval Gishara.

"Nama depannya mirip sama nama gue, TAPI KENAPA NAMA BELAKANGNYA KAYAK NAMA CEWEK!!?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrdinaryGirl_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fakta

Reval hanya berdiri diam melihat Dion dimakamkan. Semua orang sudah mulai pergi meninggalkan pemakaman. Sekarang tinggal Reval, Leon, Reva dan Jordan. Ya karena kemarin Reva jadi tau kebenaran tentang Reval.

Empat orang itu hanya diam memandang makam Dion. Bahkan Della juga sudah pergi karena ditarik Wira untuk segera meninggalkan pemakaman itu.

Reval menoleh ketika bahunya ditepuk. Terlihat Leon menatap Reval dengan tatapan yang tak Reval tahu apa artinya. Mungkin pemuda itu sekarang mulai percaya tentang siapa Reval sebenarnya.

Reval balik menatap Leon seolah mereka berbicara lewat tatapan mata. Sedetik kemudian Leon merengkuh tubuh Reval, memeluk pemuda yang sekarang ia tahu adalah adiknya itu.

"Maaf" lirihnya pelan.

"Kenapa?" tanya Reval dengan suara serak. Bahkan wajah pemuda itu juga pucat. Mungkin karena kehujanan kemarin.

Kemarin setelah melihat Dion untuk terakhir kalinya di rumah sakit, Reva memaksa Reval untuk pulang dulu karena pemuda itu memang belum berganti pakaian. Pakaiannya basah karena hujan. Hingga pagi ini Reval pergi lagi ke rumahnya dulu. Reva yang saat itu tidak ingin membiarkan Reval sendiri pun ikut serta. Begitu juga dengan Jordan yang niatnya hendak menjemput Reva untuk berangkat sekolah bersama. Jadilah sekarang ketiga orang itu izin tidak masuk sekolah.

Kembali lagi ke waktu sekarang. Leon diam sebentar, tidak langsung menjawab pertanyaan Reval. Ia tahu apa maksud Reval bertanya. Reval mungkin ingin tahu fakta kenapa selama ini Leon tidak menunjukkan diri padanya. Bahkan membiarkan Revan dulu menganggap dirinya adalah anak tunggal. Kenapa ia bisa tahu? Karena kemarin Della sempat memberitahunya.

Leon melepas pelukannya pada Reval. Ia menatap pemuda itu. Ia tidak pernah menyangka jika adik yang ia anggap sudah meninggal ternyata masih hidup. Bahkan ia tidak pernah menampakkan dirinya di depan Revan dulu.

"Ceritanya panjang, kita pergi dulu ya" ucapnya.

Reval diam sejenak. Ia sekali lagi menatap nisan bertuliskan nama Dion itu kemudian menggangguk kecil.

Akhirnya di sinilah mereka sekarang. Di dalam mobil Leon. Sedangkan Jordan dan Reva memilih untuk menunggu di luar karena tidak ingin mengganggu mereka.

"Waktu itu papa yang cerita sama gue. Jadi dulu mama sama papa nikah karena perjodohan. Mama dulu pacaran sama Om Wira dan akhirnya putus karena mama nggak bisa nolak perjodohan itu. Semua awalnya baik-baik aja. Setelah gue umur dua tahun, om Wira tiba-tiba dateng lagi ke mama. Dan entah gimana ceritanya mama sama Om Wira tidur bareng. Papa marah banget. Terus nggak lama kemudian mama hamil, dan itu anak Om Wira. Sejak mama ngelahirin lo, gue nggak tau kenapa papa nitipin gue ke rumah nenek. Sampai akhirnya gue pindah lagi ke sini, gue tinggal di apartemen yang dibeliin papa"

Reval diam mendengar penjelasan panjang lebar dari Leon. Berarti masih belum terlalu jelas. Kenapa Dion menitipkan Leon ke neneknya. Dan kenapa Della bisa bersama dengan Wira.

"Jadi gitu" gumam Reval pelan. Ia tidak menyangka ternyata ia adalah anak hasil perselingkuhan. Berarti karena adanya dia Leon harus berpisah dengn papanya. Tapi kenapa?

"Tapi kenapa papa nitipin lo ke nenek?" tanya Reval.

"Gue juga nggak tau, papa nggak bilang tentang itu" jawab Leon. Meskipun ia di titipkan ke rumah neneknya. Tapi Dion tetap memenuhi semua kebutuhannya. Kenapa pria sebaik Dion harus mengalami hal yang buruk.

Reval menunduk. Berusaha menahan air mata yang hendak keluar. Fakta bahwa ia bukan anak kandung Dion membuat dadanya sesak. Lalu kenapa pria itu merawatnya dan menyayanginya seolah anak kandungnya sendiri. Kenapa Dion begitu baik padanya, padahal karena hadirnya rumah tangga pria itu jadi hancur. Bahkan selama ini Dion bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

"Maafin Revan pa" lirihnya pelan seraya air mata yang menetes tanpa bisa ia tahan.

...****************...

Reval sekarang tengah berada di kamarnya. Setelah sampai di rumah tadi ia langsung masuk ke kamar. Beruntung Adel dan Faro sedang tidak ada di rumah sejak kemarin karena ada urusan di luar kota katanya.

"Val, ada ayah di luar" panggil Sean dari luar kamar.

Reval beranjak keluar kamar mengikuti Sean yng berjalan di depannya. Sebenarnya ia malas bertemu pria itu, tapi ia tetap harus menanyakan tentang fakta yang sebenarnya.

Sesampainya di ruang tamu, Reval melihat Wira dan Reva yang duduk di sana. Mereka berdua tampak sama-sama diam. Sama sekali tidak menggambarkan seorang ayah dan putrinya.

"Kenapa?" tanya Reval begitu sampai. Sean sampai menyenggolnya karena bersikap kurang sopan. Karena bagaimanapun Wira adalah ayah mereka.

"Maafin ayah" ucap pria paruh baya itu.

"Maafin ayah karena udah nyembunyiin ini dari kalian" lanjutnya. Reva tampak kebingungan. Yang mereka tau, Wira dan Adel berpisah karena Wira berselingkuh. Untuk bagaimana kejadian yang sebenarnya mereka tidak tahu.

"Kenapa om masuk ke rumah tangga mereka? Kenapa om ngerusak rumah tangga mereka?" tanya Reval saat dirasa Wira tidak melanjutkan lagi ucapannya.

Sedangkan Wira, ia merasa sedikit sesak di dada saat mendengar putranya memanggilnya dengan sebutan om.

"Ayah kira setelah menikah dengan bunda kalian ayah bisa melupakan Della. Tapi ternyata enggak. Ayah sayang sama Della. Ayah emang salah, tapi ayah nggak sengaja. Waktu itu ayah mabuk dan semua itu terjadi begitu saja. Maafin ayah" jelas Wira.

Reval diam, mereka semua diam. Apalagi Reva yang baru tau faktanya. Gadis itu bahkan menunduk seraya meneteskan air mata. Kenapa ia harus mempunyai ayah seperti Wira, pikirnya.

"Dan apa bener om yang udah buat Revan kecelakaan?" tanya Reval lagi karena Wira yang sepertinya tidak berniat menceritakan tentang hal itu.

"Iya, ayah yang udah suruh orang untuk mencelakai Dion, tapi ayah nggak tau kalau Revan juga ikut celaka" Jawab Wira dengan nada lirih di akhir kalimat. Bagaimanapun Revan adalah darah dagingnya. Meskipun bukan ia yang merawatnya, tapi ada rasa kehilangan saat ia tahu Revan sudah tiada.

"Bajingan" umpat Reval pelan.

"Gue nggak sudi punya ayah kayak lo!!" kata Reval seraya menunjuk Wira. Entah kenapa ia merasa marah. Sangat marah. Pria di depannya itu secara tidak langsung telah membunuhnya juga orang yang selama ini ia anggap papa.

"REVAL!!" Sean berteriak pada Reval mendengar apa yang di ucapkan pemuda itu. Tindakan Reval barusan sangat tidak sopan. Apalagi Wira adalah ayah mereka.

"Apa!!? Lo mau belain bokap lo ini?" ucap Reval.

"Biar gimanapun dia tetep ayah kita, lo nggak boleh ngomong kayak gitu. Bunda nggak pernah ngajarin kita kayak gitu" ucap Sean berusaha menjelaskan.

"TAPI DIA EMANG BAJINGAN!!" Reval menunjuk Wira yang hanya diam.

Plak

Sebuah tamparan terdengar. Bukan Reval ataupun Sean yang melakukan itu. Tapi Reva. Ya, gadis itu menampar Wira dengan wajah yang sudah dipenuhi air mata.

"Aku nyesel punya ayah kayak om" katanya penuh penekanan.

1
زيتون مامة
aku juga pening. atau dlm 1 badan ada 2 jiwa
زيتون مامة
heran, budak2 itu tidak ditangkap
زيتون مامة
modus.
زيتون مامة
habis lah, sudah lupa penyelidikan bila sudah mula suka cewek
زيتون مامة
kenapa tidak ditangkap polisi ya, orang yang menculik reval. kalau lari pun boleh dicari
زيتون مامة
selidiki.. apa salahnya cerita kepada yang percaya
زيتون مامة
kenapa sulit mau selidik.. trskan saja. boleh bilang kawan kan
زيتون مامة
teruskan. ceritanya bagus.
OrdinaryGirl: iyaa makasihh
total 1 replies
Tini Timmy
modus apa bukan nih/Chuckle/
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak/Smile/ iklan untuk mu
OrdinaryGirl: Iyaaa, makasihhh
total 1 replies
Tini Timmy
semangat nulis nya kakak
ceritanya bagus 😊
OrdinaryGirl: Iyaa makasihh
total 1 replies
Vikale5
Bagus banget ceritanya, thor jangan berhenti menulis ya!
OrdinaryGirl: siaapp
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!