Selena wanita yang begitu mencintai Jhonatan Alberto. Dia bahkan melakukan apa saja demi Jonathan agar mencintai, hingga suatu hari dia merencanakan untuk menjebak Jhonatan dan berhasil mengandung benihnya. Bukannya Jhonatan mencintainya justru membencinya sekalipun ada anak di dalam perutnya.
"Aku tidak akan mengakui anak itu kalau perlu gugurkan saja karena anak itu hanyalah kesalahan dan aku sudah memiliki anak dengan Julia. Jadi aku hanya mengakui anak ku dengan Julia." Jhonatan Alberto.
Bagaikan di tikam dengan pisau, begitu sakit dan menyiksa. Selena pun menggunakan segala cara untuk menyakiti Julia hingga Jhonatan mengetahuinya dan demi menghukunya, Jhonatan memaksa Selena menggugurkan kandungannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
Melihat wajah Andreas dan pria itu terdiam membuat Jhonatan terkekeh. "Kalau kau mencintainya kenapa tidak kau saja yang membuatnya bahagia?"
"Kau pikir perasaan bisa di mainkan sesuka hati?"
Jhonatan menarik sebelah sudut bibirnya. "Kenapa tidak? Aku hanya kasihan padanya dan kebodohan ku menyia-nyiakan wanita yang aku cintai. Aku akan memberikannya pada mu dan jaga dia sebaik mungkin."
"Tanpa kau mengatakan pun, selama ini aku sudah menjaganya."
Jhonatan menatap Andreas. Dia tidak ingin pria di hadapannya seperti dirinya yang bodoh. "Aku tidak ingin ada kebodohan kedua setelah diriku. Aku harap kau tidak seperti ku."
"Tenang saja aku tidak akan sebodoh dirimu." Maki Andreas.
Jhonatan mengangguk dan tersenyum. Andreas menatap Jhonatan, entah apa yang ia akan katakan selanjutnya. Jhonatan sudah meyerahkan Julia padanya. Dia pun pergi.
"Tuan akan mengejarnya ..."
"Tidak perlu, aku harap dia tidak sebodoh diriku."
Jhonatan mengambil ponselnya. Dia pun menghubungi Selena, dan setelah menunggu beberapa detik Selena pun mengangkat panggilannya.
"Ada apa?" tanya Selena.
Terdengar suara anak kecil dan membuat Jhonatan tersenyum. "Aku sudah sampai."
"Siapa yang bertanya?"
"Bolehkah aku melihat wajah si kembar?" tanya Jhonatan. Sejujurnya ia ingin melihat wajah Selena. Ia merindukan Selena tapi dia tidak bisa mengungkapkannya.
"Hmm ..." Selena berderhem. Dia berpikir, antara menyetujuinya dan tidak menyetujuinya, tapi jika di pikir-pikir ia kasihan. "Baiklah."
Selena mengalihkan panggilannya dengan sebuah vidio call. Dia mengarahkan kameranya pada si kembar. Jhonatan terkekeh dan menyapanya.
"Hay sayang."
Si kembar menoleh, Kenzo merangkak sedangkan Keysa masih sibuk bermain boneka berung yang di belikan Jhonatan.
"Aaaa ba ba."
Jhonatan terkekeh, sungguh menggemaskan. Ingin sekali ia mencium pipi gembulnya. "Kangen sama Uncle tidak?"
"Ba ba ba ..."
Jhonatan menghapus air matanya. "Selena! Selena!"
"Iya," jawab Selena.
"Bisakah kameranya mengarah pada mu. Aku ingin melihat mu."
"Tidak perlu! Kau akan sudah bosan melihat ku," ucap Selena dengan nada ketus.
"Selena dua menit saja."
Selena tidak mengarahkan wajahnya. Dia sama sekali tidak ingin bertemu dengan Jhonatan.
"Hey Jhonatan, kenapa dengan wajah mu?" tanya Ansel. Pria itu langsung masuk begitu saja tanpa mengetuk pintu.
Kemal menaruh kotak obat di atas meja Jhonatan. "Tadi tuan Andreas kesini dan membuat keributan dengan tuan Jhonatan."
"Apa Andreas?"
Mendengarkan kata Andreas, Selena langsung mengarahkan kameranya ke hadapannya. Kedua netranya terkunci melihat wajah Jhonatan dan bibirnya yang di obati.
Jhonatan menghentikan mengobati luka di sudut bibirnya. Dia tersenyum, akhirnya ia melihat Selena.
"Andreas datang kesitu?"
"Iya, dia menghajar ku karena membatalkan pernikahan ku dengan Julia. Dia mencintai Julia dan mengakuinya."
"What?? Bodoh sekali dia mencintai Julia." Tanpa berpikir panjang Ansel menimpali dan ada makian dalam perkataannya. Dia tidak menyadari bahwa Jhonatan pernah mencintai Julia. "Pria gila mana lagi yang mencintai Julia."
"O iya kamu bicara dengan siapa?" tanya Ansel.
"Selena, katanya kau ingin melihat anak ku. Selena Ansel ingin melihat anak ku. Kau bisa memperlihatkannya kan?"
"Baiklah." Selena mengarahkan kameranya pada Kenzo. Keysa merangkak dan menghampiri Kenzo. Dia sepertinya penasaran pada benda pintar yang memperlihatkan seseorang.
Lagi-lagi ia merasakan sakit hati. kakaknya mencintai Julia yang artinya jika mereka bersama Julia akan menjadi kakak iparnya. Sedangkan Jhonatan, dia berpikir sudah pasti Selena akan kepikiran dengan ucapannya tadi.
Sedangkan di tempat lain.
"Bagaimana?" tanya Julia. Dia menunggu kedatangan Andreas dengan cemas. Ia ingin tau tanggapan Jhonatan.
Andreas menatap Julia, sepertinya Jhonatan tak lagi mencintai Julia. "Dia menyerahkan mu pada ku."
"Apa?!" Julia mengepalkan kedua tangannya. Bisa-bisanya dia di perlakukan seperti barang buangan. Bukan ini yang ia harapkan dan ingin ia dengarkan.
Andreas memagang bahu Julia. "Lupakan Jhonatan, mari kita hidup bersama. Aku ingin bersama dengan mu. Aku berjanji akan membahagiakan mu."
Julia menepis tangan Andreas. "Tinggalkan aku sendiri Andreas."
"Tapi Julia ..." Dia tidak ingin meninggalkan Julia begitu saja. Dia takut Julia nekat melakukan sesuatu di luar kesadarannya.
"Pergi Andreas!" teriak Julia.
Andreas mengalah, dia memejamkan kedua matanya. "Jika butuh sesuatu hubungi aku." Setelah mengatakanya, Andreas pergi.
Julia jatuh ke lantai, air matanya mengalir deras. Pipinya basah karena air bening tersebut. "Argh!!" teriaknya.
Satu bulan kemudian.
Setiap seminggu sekali Jhonatan menemui Selena dan si kembar. Rasa lelah sekalipun memiliki banyak pekerjaan dia hiraukan karena yang terpenting memantau Selena dan si kembar. Semakin hari si kembar tumbuh sehat, keduanya begitu mirip dengan Jhonatan.
Ansel dan Giordano sering ikut Jhonatan ke Jerman hanya ingin melihat kedua keponakan lucunya. Kedua pria itu selalu saja membawa buah tangan bahkan Selena dan Jhonatan tidak memiliki waktu bermain dengan si kembar.
Kedua pria itu berbagi waktu dan berbagi menggendong mereka. Seperti saat ini, kedua pria itu sibuk dengan si kembar. Sedangkan Jhonatan dan Selena hanya melihatnya saja. Si kembar pun begitu luluh pada kedua pria tersebut, mungkin karena hati mereka bersih dan menyayangi si kembar.
"Kau tidak sibuk?"
Jhonatan menoleh, jika di bilang tidak sibuk dia memang sibuk. 13 perusahaannya sangat maju dan berkembang pesat. Tidak heran jika dia menjadi salah satu pria terkaya.
"Aku sibuk, tapi aku harus keluangkan waktu ku untuk mu dan si kembar. Aku tidak ingin melewatkan sedikit pun."
"Padahal kau setiap harinya menghubungi kami." Dia teringat dengan Julia."Bagaimana keadaan Julia?"
Selama sebulan ini ia tidak ingat Julia dan seakan nama Julia sudah hilang di dalam pikirannya. "Aku tidak tau. Mungkin dia sedang sibuk, selama sebulan ini aku tidak tau kabarnya dan aku memang tidak ingin tau."
"Apa Andreas menghubungi mu? Dia sudah tau keberadaan mu?" tanya Jhonatan.
"Tidak."
Hanya kedua orang tuanya saja yang tau jika Jhonatan sudah menemukannya. Bahkan Andreas pun tidak tau jika Jhonatan sudah menemukannya.
...
Sedangkan di tempat lain.
Julia dengan wajah cemas menatap bayangan di cermin di depannya. Dia mencuci wajahnya dan sejenak terdiam. Akhir-akhir ini dia mual dan pusing. Ia curiga karena terlambat datang bulan.
Dia memberanikan diri melihat test pack di tangannya.
Ia menatap dua garis tersebut dengan tangan gemetar. Dia hanya melakukannya satu kali tapi anehnya kenapa langsung hamil. Ia belum siap untuk menjadi seorang ibu. Ia ingin bebas.
Tok
Tok
Tok
"Julia kau tidak apa-apa?" tanya Andreas.
Julia menarik dalam nafasnya. "Iya aku tidak apa-apa." Ia membuka pintunya dan tersenyum. Dia memberikan test pack di tangannya.
Andreas mengerutkan keningnya. "Kau hamil?"
Julia mengangguk dan tersenyum. "Ini anak mu Andreas."
Dengan mata berkaca-kaca Andreas, ia senang, bahagia dan terharu. Perasaannya campur aduk, ia langsung memeluk Julia dengan erat.
sekrang siapa yg gila krn cinta
nasib cerita novel sanggup kejar smpai 5thn meski d anggap gitu2 jak..klau reality lama sdh d tinggal jenis2 mcm Selena🤭🤭
hanya kadang ada salah penyebutan nama saja yg kadang tertukar dengan ceeita di karya lain author sendiri
tapi selebihnya
hanya kadang ada salah penyebutan nama saja yg kadang tertukar dengan ceeita di karya lain author sendiri
tapi selebihnya