NovelToon NovelToon
Rahasia Istri CEO

Rahasia Istri CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:14.8k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Keyla terkejut ketika melihat Agam, suaminya selingkuh dengan wanita lain. Rasa sakit hati karena merasa dikhianati membuat Keyla memilih pergi dan meninggalkan suaminya begitu saja.

Tiga tahun kemudian, Keyla yang telah berkuliah dan mendapatkan pekerjaan baru di sebuah perusahaan tiba-tiba bertemu Agam kembali, suaminya itu ternyata adalah CEO dari tempat perusahaannya bekerja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 20 — Pria Tampan Berjas

"Pekerjaan istri itu sebenarnya jauh lebih capek, Neng, dibandingkan laki-laki..." Sambung Bang Bagus, "Kalau suami, anggaplah pekerjaannya kantoran seperti Eneng, setelah delapan jam kerja, ia langsung pulang dan santai-santai, di sambut istri, di layani. Kalau istri enggak begitu..."

"Oh, ya? Emang apalagi?"

"Pekerjaan istri itu hampir 24 jam, itu yang saya lihat dari istri saya, ketika saya pergi narik angkot, dia langsung bersih-bersih rumah dan ngurus anak, kalau saya sudah pulang, dia langsung menyambut melayani saya, gak ada istirahatnya."

"Jadi itu alasan Bang Bagus gak ngelawan omelan istri?" Tanya Keyla.

"Iya, dia adalah wanita paling tangguh dibandingkan saya, sudah seharusnya saya menghargai pekerjaannya, setidaknya kalau gak bisa membuat istri saya bahagia, jangan menyakiti hatinya."

"Wah, ternyata Bang Bagus bisa sedewasa itu." Keyla bertepuk tangan sambil berdecak kagum.

"Yaa harus lebih dewasa, Neng, itu keharusan ketika sudah berumah tangga." Ucap Bang Bagus terkekeh, "Nanti kalau Neng Keyla udah nikah, harus seperti itu."

Keyla tersenyum tipis, dirinya sudah menikah tapi ia tidak yakin bisa sedewasa seperti Bang Bagus atau sesabar istrinya.

Angkot yang Keyla tumpangi akhirnya berhenti di sisi jalan, sudah sampai. Keyla memberikan ongkos lebih pada Bang Bagus sebelum keluar.

"Terimakasih, Bang, nanti-nanti Bang Bagus cerita lagi, lumayan buat Keyla ngambil pelajaran."

"Oke-oke, tapi satu cerita nambah lima ribu." Bang Bagus tertawa.

Keyla ikut tertawa, angkot itu kemudian melesat pergi meninggalkannya. Keyla terus menatap angkot itu sampai hilang dibelokkan.

"Naik angkot kesini?"

Keyla menjengit kaget saat tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya di belakang.

"Zahra, kupikir siapa?" Keyla mengelus dadanya, tidak biasanya Zahra datang dengan cara seperti ini.

Zahra tertawa kecil melihat kekagetan sahabatnya. "Sepertinya angkot itu yang sering bawa kamu ke kantor ya?"

"Iya, biasa, udah pelanggan tetap, udah VIP."

Zahra tertawa kecil. "Yuk masuk, Sekar udah nunggu di dalam."

Keyla mengangguk, keduanya kemudian memasuki restoran dan mendatangi Sekar yang sudah duduk di salah satu meja, gadis itu tengah mengemil kentang goreng kesukaannya.

"Pagi-pagi udah ngemil?" Keyla mengerutkan dahinya pada Sekar.

"Belum makan, lapar." Sekar menjawab sambil mengelus perutnya.

"Kenapa gak pesen makanan?"

"Nunggu kamu, kan kamu kerja hari ini, jadi sekalian pelanggan pertama yang dilayani adalah aku." Sekar menyeringai.

Keyla memutar matanya malas sementara Zahra tertawa kecil mendengar percakapan dua sahabatnya. Di restoran itu memang lagi sepi, hanya beberapa pelanggan yang mengisi meja, mungkin karena masih pagi.

"Aku akan pergi ke locker dulu..." Keyla memberitahu, sebagai pekerja baru ia sudah diintruksikan oleh manajernya kemarin untuk langsung ke sana.

Zahra dan Sekar mengangguk, beberapa menit kemudian Keyla kembali ke meja keduanya dengan penampilan yang berbeda, Keyla memakai seragam kerja yang biasanya digunakan pelayan restoran.

Seragam itu berupa kemeja putih lengan pendek dengan tambahan celemek hitam menghiasi depannya, rambut Keyla diikat menjadi ponytail agar tidak ada rambut yang jatuh ketika membawa makanan.

"Bagaimana, cantik bukan?" Keyla memutar tubuhnya dengan seragam pelayannya.

"Cantik Key, sangat cocok." Zahra mengangguk dan tersenyum.

"Loh, langsung diberi seragam?" Tanya Sekar heran. "Kan masih training."

"Ini seragam karyawan yang magang sebelumnya, udah keluar sekarang. Semua pekerja disini memang langsung diberi seragam seperti ini." Keyla memperhatikan pakaiannya. "Masalah training, aku gak perlu latihan dulu katanya karena pernah jadi pelayan saat masih kuliah."

"Oh, gitu..." Sekar mengangguk-angguk.

Keyla kemudian memberikan dua buku menu pada sahabatnya, "Mau pesen apa?" Keyla sudah memegang notebook dan pulpen, siap mencatat pesanan mereka.

Sekar dan Zahra saling pandang, terasa aneh saat menyaksikan Keyla melayani mereka padahal beberapa menit lalu, gadis itu masih bisa berbicara sebagai teman.

***

Keyla mengganti pakaiannya semula sesudah jam bekerjanya telah selesai, besok hari ia akan mulai bekerja jam 4 sore, bertepatan dengan ia pulang dari kantor.

Keyla dapat mudah beradaptasi sebagai pelayan restoran karena pengalamannya dulu, sesudah beres-beres di locker ia kemudian pergi menemui dua sahabatnya, Sekar dan Zahra yang benar-benar menunggui dirinya kerja selama empat jam penuh.

"Mau jalan-jalan dulu atau langsung pulang?" Keyla duduk di meja Sekar dan Zahra.

"Pulang ah, kesel nunggu kamu kerja dari tadi." Sekar bersungut-sungut.

Zahra menyeringai, ia memang meminta dua sahabatnya itu untuk menemaninya selama bekerja di hari pertama, supaya tidak canggung, kata Keyla ketika memelas pada keduanya.

"Zahra, itu kamu?"

Keyla dan Sekar spontan langsung menoleh ketika ada yang memanggil sahabatnya, sebenarnya bukan hal aneh jika Zahra sering dipanggil di restoran ini namun suara yang memanggil gadis berkerudung itu terdengar berat seperti seorang pria.

Ekspresi Zahra seketika langsung menegang saat melihat orang yang memanggil namanya, ia refleks bangkit dari kursinya.

Orang yang memanggil Zahra adalah seorang pria, ia memakai setelan jas kerja, wajahnya cukup tampan, pria itu melangkah cepat mendekati Zahra. "Aku udah lama nyari kamu, bertahun-tahun, ternyata kamu disini."

Zahra mundur beberapa langkah, ada rasa takut dari sorot mata gadis berkerudung itu.

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu selama ini, bisakah kita-..."

"Enggak!" Potong Zahra cepat, matanya mulai berkaca-kaca.

"Zahra..." Pria itu terkesiap melihat Zahra yang hendak menangis. "Ini soal bapakku, kamu harus mendengarkan dulu-..."

"Tidak, tidak ada yang perlu kita bicarakan, Mas." Zahra segera mengambil tas dan meletakkannya di bahu. "Sekar, Keyla, aku pulang lebih dulu..."

Zahra berjalan melewati pria itu dengan langkah yang terburu-buru namun nyatanya pria itu langsung menyusulnya.

"Zah, kumohon, dengarkan penjelasanku dulu..." Pria itu meraih tangan Zahra yang hendak keluar restoran. "Ini tentang bapak, kamu harus mendengar-..."

"Jika Mas Devan masih menghargai perasaanku, kumohon lepaskan aku sekarang..." Zahra berusaha melepaskan tangan pria itu, suaranya sedikit bergetar.

Pria itu terdiam, melihat lelehan air mata mulai turun di pipi Zahra akhirnya ia tidak berani menahannya lebih lama. "Maaf, Zah..."

Zahra berbalik dan langsung pergi, gadis itu segera menaiki mobilnya dan pergi dari parkiran restoran.

Pria itu memandang mobil Zahra cukup lama dengan perasaan yang campur aduk, disisi lain ia merasa bahagia bisa bertemu perempuan itu lagi namun reaksi Zahra sebelumnya membuat hatinya sedih.

Pria itu akhirnya memilih meninggalkan restoran, semua pengunjung disini sedang menatap ke arahnya karena pertengkaran mereka berdua sebelumnya cukup keras.

"Aku tidak menyangka Zahra bisa bereaksi seperti itu..." Gumam Sekar yang sejak tadi diam menonton, ia lalu menoleh pada Keyla. "Sejak kapan Zahra dekat dengan seorang pria?"

Keyla mengangkat bahu, sebenarnya ia juga sama terkejutnya dengan kejadian tadi. Zahra yang selalu tenang dalam segala situasi, bersikap dewasa, dan tegar, tadi terlihat begitu lemah.

1
Anita Jenius
Salam kenal thor.
5 like mendarat buatmu ya. semangat.
Tarmi Widodo
suka
Tarmi Widodo
NYImak
Gunawan Wibisono
kalau bikin ccerita rata2 pada di gantung jadi nggak seru ujung2 males
Buang Sengketa
gak pake cincin ruang ini kan 🤭😁
Buang Sengketa: /Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Secrednaomi: enggak, ini lebih spesial malah, cincin pernikahan:)
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!