NovelToon NovelToon
Kamboja

Kamboja

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Keluarga
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Rinarient 2

Kisah haru seorang gadis yang dilahirkan dari sebuah keluarga miskin. Perjuangan tak kenal lelah mencari bapaknya yang pergi ke luar negeri sebagai TKI, dimulai setelah ibunya meninggal dunia.
Sepeninggal ibunya, Lily kecil diasuh oleh tetangga yang trenyuh melihat nasibnya. Namun ternyata hal itu tidak serta merta merubah nasib Lily. Karena tak lama kemudian bunda Sekar yang mengasuhnya juga berpulang.
Di rumah keluarga bunda Sekar, Lily diperlakukan seperti pembantu. Bahkan Lily mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh suami almarhumah. Lelaki yang sangat dihormati oleh Lily dan dianggap seperti pengganti bapaknya yang hilang entah kemana.
Ditambah perlakuan kasar dari Seruni, anak semata wayang bunda Sekar, membuat Lily akhirnya memutuskan untuk pergi.
Kemana Lily pergi dan tinggal bersama siapa? Yuk, ikuti terus ceritanya sampai tamat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rinarient 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 Tak mudah percaya

Lily berjalan kaki ke sekolahnya, meskipun tadi Gendis sudah memberinya ongkos buat naik angkot.

Lily berpikir saat ini masih terlalu pagi. Saat sampai ke sekolah, dia pasti bakalan sendirian di kelasnya.

Rata-rata teman Lily sampai ke kelas sepuluh menit sebelum bel masuk.

Lagipula cuaca cerah. Udara pagi terasa sangat segar masuk ke hidungnya.

"Mending juga jalan kaki. Uangnya nanti bisa buat beli makan siang di warung dekat rumah," gumam Lily.

Tak ada rasa sedih lagi. Karena hari ini Lily akan membayar uang sekolah meskipun baru bisa mencicil satu bulan.

"Hey, Ly. Jalan kaki?"

Suara seseorang mengejutkannya.

"Doni?" gumam Lily terkejut.

Anak lelaki bernama Doni, teman sekelasnya yang sering membully-nya itu mengangguk.

Tumben-tumbenan Doni menyapaku? Abis sarapan apa dia? Tanya Lily dalam hati.

Biasanya Doni yang terkenal julid di sekolah, jahat sekali pada Lily.

Jangankan menyapa, melihat ke arah Lily pun tak pernah. Dia seakan jijik pada Lily.

"Iya. Aku jalan kaki. Sambil menghirup udara segar," sahut Lily sambil terus berjalan.

"Boleh aku temani?" tanya Doni.

Lily menoleh.

Menemaninya jalan kaki? Apa aku enggak salah denger? Batin Lily.

"E...silakan," jawab Lily.

Meski berusaha bersikap biasa, tapi Lily siap kalau tiba-tiba Doni kembali bersikap julid padanya.

"Terima kasih," ucap Doni.

Lalu dia berjalan di sebelah Lily.

Lily yang tadinya berjalan agak cepat, kini mengurangi kecepatannya. Karena Doni pun berjalan santai.

"Maaf ya, Ly. Kalau selama ini aku jahat ama kamu," ucap Doni.

Glek!

Lily menelan ludahnya.

Bagai disambar petir mendengar ucapan maaf dari mulut Doni yang biasanya lemes itu.

"E...enggak apa-apa!" sahut Lily.

Jangan-jangan anak ini salah minum obat. Tebak Lily dalam hati.

"Terima kasih, Ly," ucap Doni.

"Terima kasih untuk apa?" tanya Lily bingung.

"Untuk maafnya. Aku udah terlalu sering jahat sama kamu," jawab Doni.

"Enggak apa-apa. Udah biasa kok," sahut Lily.

"Udah biasa gimana maksudmu?" tanya Doni.

"Udah biasa dijahatin orang!" jawab Lily ketus.

Dijahatin dan Lily tak pernah membalasnya. Karena ujung-ujungnya pasti dia yang akan disalahkan.

"Jangan begitu, Ly. Aku jadi enggak enak," ucap Doni sambil nyengir dan garuk-garuk kepala.

"Dibikin enak aja. Kayak biasanya," sahut Lily.

Doni diam sejenak.

"Kamu kok enggak pernah membalas kalau aku jahat sama kamu?" tanya Doni.

"Buat apa? Memangnya ada yang membelaku kalau aku membalas?" Lily balik bertanya.

Glek!

Doni menelan ludahnya.

"Kamu kan bisa lapor ke guru BK atau ke kepala sekolah, kalau aku jahat sama kamu," ucap Doni.

"Memangnya mereka mau membelaku? Yang ada juga aku balik disalahkan," sahut Lily.

"Masa sih?" Doni tak percaya. Sebab pernah dia julid pada teman yang lain, dan dia dipanggil guru BK setelah korbannya melapor.

Memang tidak sampai diskors, tapi dia diceramahin dan ujung-ujungnya disuruh membersihkan toilet sendirian.

Lily mengangguk.

Memang begitulah kenyataannya. Mereka tak akan mau membelaku. Siapalah aku di mata mereka. Batin Lily yang merasa tak pernah diperlakukan adil.

"Ya udah. Mulai sekarang, aku janji enggak akan jahat lagi sama kamu," ucap Doni.

Lily menoleh ke arah Doni.

"Enggak seru jahat ama kamu," lanjut Doni.

"Maksudnya?" Heran juga Lily mendengarnya.

"Enggak ada perlawanan. Enggak ada tantangannya. Kamu cuma diam. Paling banter nangis di kamar mandi. Hahaha." Doni tertawa sendiri.

"Jadi maksudmu, aku harus melawan gitu?" tanya Lily tak mengerti.

"Iyalah. Kan jadi seru," jawab Doni.

"Enggak ah," ucap Lily.

"Kenapa?" Doni malah jadi penasaran.

"Buang-buang energi!" sahut Lily dengan ketus.

"Ish. Justru biar lebih semangat lagi sekolahnya. Seru gitu loh kalau ada masalah-masalah berantem di sekolah," ucap Doni.

Aneh banget sih ini anak? Orang kok hobinya bikin masalah. Dasar gak waras. Batin Lily.

"Ngapain? Masalahku sendiri aja banyak. Ngapain ngurusin teman-teman yang julid," sahut Lily.

"Masalah apa?" tanya Doni kepo.

"Bukan urusan kamu!" jawab Lily ketus.

"Ya emang bukan urusanku. Tapi boleh dong aku tau masalah kamu. Sedikit aja," ucap Doni.

"Untuk apa? Biar kamu punya bahan buat lebih jahat ama aku lagi?" tanya Lily.

"Enggak lah. Kalau aku tau kamu lagi punya masalah, kan aku enggak akan mengganggumu," jawab Doni.

Karena sebenarnya Doni tak sejahat itu. Dia cuma usil. Dan yang pasti cari perhatian biar dia jadi terkenal.

"Ya udah. Sekarang kamu tau kan, kalau aku punya banyak masalah? Jangan pernah ganggu aku lagi," ucap Lily.

"Ya enggak bisa kayak gitu dong. Aku kan enggak tau masalahmu apa. Kecuali kamu mau menceritakannya ke aku," sahut Doni.

Aneh banget sih anak ini? Tanya Lily dalam hati.

"Buat apa aku cerita ke kamu?" tanya Lily.

"Ya biar aku enggak mengganggumu lagi," jawab Doni dengan santai.

Lily menghela nafasnya.

"Enggak ah. Terserah kamu mau mengganggu aku terus apa enggak. Enggak ada untungnya juga aku ceritakan masalahku ke kamu," ucap Lily.

"Siapa tau aku bisa menolongmu," ucap Doni.

Lily tertawa sumbang.

Menolongku? Yang ada juga kamu bakal menertawakanku. Dan akan semakin mempermalukanku di depan teman-teman. Batin Lily.

"Serius, Ly. Apa kamu pikir aku ini orang jahat?" tanya Doni.

Lily mengangguk. Karena memang begitulah kenyataannya.

"Ish. Jelek amat sih aku di matamu," ucap Doni.

"Memang begitu kan?" tanya Lily.

"Enggak!" jawab Doni dengan keras. Sampai Lily kembali menoleh padanya.

"Kalau kamu menganggapku kayak gitu, itu artinya kamu belum mengenalku," lanjut Doni.

Lah, gimana mau mengenalmu? Kamunya aja selalu jahat padaku, kok. Gumam Lily dalam hati.

"Aku enggak sejahat itu, Ly. Dibalik keusilanku, aku juga suka menolong temen-temen yang lagi punya masalah," ucap Doni membela dirinya sendiri.

"Jangan bilang kamu mau jadi seperti tokoh Robin Hood, ya." Lily terkekeh.

Robin Hood yang setahu Lily, rela melakukan apapun demi menolong orang lain. Sekalipun yang dilakukannya tidak benar.

"Kamu tau tokoh Robin Hood?" tanya Doni.

"Sedikit," jawab Lily.

"Cuma pernah baca buku ceritanya aja di Perpustakaan," lanjutnya.

"Kalau filmnya?" tanya Doni.

Lily menggeleng.

Mau nonton di mana? Di rumah aja enggak punya Tv.

Nonton di bioskop? Boro-boro. Enggak pernah kepikiran. Batin Lily.

"Bagus loh filmnya. Kapan-kapan aku pinjemin kasetnya," ucap Doni.

Lily hampir tersedak ludahnya sendiri, mendengarnya.

Dipinjemin kaset terus mau distel di mana? Batin Lily.

"Enggak usah. Aku enggak suka nonton film," tolak Lily berbohong.

Jujur Lily tak mau menceritakan keadaan yang sebenarnya pada manusia seperti Doni.

Lily tak akan mempercayai omongan Doni, yang sepertinya mau memancingnya.

Lily pun mempercepat langkahnya. Dan Doni terus saja mengikuti.

1
Shuhairi Nafsir
Mohon Thor jadikan Lily anak yang tegas . jenius lagi bisa bela diri
Anita Jenius
Baca sampai sini dulu. 5 like mendarat buatmu thor. semangat ya.
Rina Rient: Siap..Terima kasih like-nya 🙏
total 1 replies
Fatta ...
lanjut Thor..,
Rina Rient: Siap..tunggu episode-episode selanjutnya, ya 🙏
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut thor
Rina Rient: Siap..tunggu yaa 🙏
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjutkan, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Rina Rient: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Anita Jenius
Salam kenal kak. 3 like mendarat buatmu thor. semangat ya
Rina Rient: Terima kasih 🤗
total 1 replies
Irsalina Lina
kapan ep ke 2 nya di tanyangkan thoor?......, GK sabar ni mau baca. soalnya cerita nya bagus dan menarik
Rina Rient: Sabar ya..step by step 😊
total 1 replies
Mamimi Samejima
Bikin happy setiap kali baca. Gak bisa berhenti bacanya.
Rina Rient
terima kasih🥰.. tunggu episode2 selanjutnya ya 🙏
Jing Mingzhu5290
Saya merasa terinspirasi oleh perjuangan tokoh-tokoh dalam cerita.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!