NovelToon NovelToon
RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

RM 2 : Wanita Kesayangan Mafia Beristri

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Mafia / Selingkuh / Romansa / POV Pelakor
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agnes Fetrika

Cerita penuh adegan sadis, kekerasan mohon bagi pembaca menyesuaikan usia !!

RM 2, Kisah sang Raja Mafia kedua.

Sehari sebelum pertunangannya, Joella mendapatkan kejutan yang tidak dia inginkan. Di hari bahagia dengan kekasihnya, Maximillian. Tiba-tiba saja, Isabella, istri sah Maximillian datang dan membawa anak.

Joella yang merasa sakit hati dan kecewa, berencana akan pergi meninggalkan kekasihnya, tapi dengan segala kegilaannya, Maximillian terus menahan Joella.

“Sejak kita bertemu, kau adalah milikku, dan wanita kesayanganku, Joella. Aromamu seperti alkohol yang memabukkanku, tubuhmu adalah bentuk terindah yang pernah aku lihat.”

“Kau mencintaiku, atau terobsesi padaku ??”

Maxi menyeringai licik, “Both.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

33. RM2 : hukuman Joella

Ada adegan antara Joella dan Maximilian 😁😁

Tapi tetap dengan bahasa sopan, dan sudah saya sensor

“Aku bertemu dengannya..”

“Siapa ?? Marcelo ??”

“Sepertinya dia merencanakan sesuatu kepadamu.”

“Ya.. Dia mengancamku.” Ujar Sophia menghela nafasnya berat di sana.

Calvin mengepalkan tangannya kesal, bahkan dia sempat meninju meja di dekatnya karena rasa kesalnya. Dia diberitahu oleh Isabella jika Sophia sudah tersadar, jadilah Calvin segera saja bergerak cepat untuk mendatangi kekasihnya yang tersadar, dirinya malah bertemu dan bahkan mendengarkan sedikit rencana dari Marcelo dan juga Aldan tadi.

“Kenapa anak buah Marcelo, terlihat senang saat Marcelo merencanakan untuk menyerangmu, apakah kau ada hubungannya dengan lelaki itu ??” Ujar Calvin dengan nada bertanya, karena tadi mendengarkan suara dan pembicaraan dari Aldan yang terdengar sangat menyukai dan menyetujui rencana baru atasannya yang sudah pasti adalah rencana jahat dari Marcelo untuk menyakiti Sophia.

Sophia sedikit terkejut dengan perkataan dari Calvin, dan tentu saja dia mengenali sosok yang dimaksud.

“Maksudmu.. Aldan ??”

“Siapa dia ??” Ujar Calvin memberikan tatapan penuh curiga, Sophia kemudian menghela nafasnya perlahan.

“Dia adalah tangan kanan kepercayaan dari Marcelo, aku mengetahui ini sejak lama, tepatnya saat aku menikah dengan Marcelo.” Ujar Sophia menjelaskan, tapi tatapan Calvin seakan tidak menerima jawaban yang diberikan oleh Sophia.

“Kau tahu maksud, pertanyaanku, bukan ??”

“Calvin.. Aku tidak mengenalinya, sungguh.” Ujar Sophia menjelaskan kepadanya.

Calvin hanya mengalihkan pandangannya itu, seakan enggan mendengarkan penjelasan dari Sophia, sementara wanita itu hanya menghela nafasnya berat. Tapi kemudian dirinya teringat sesuatu, jika Calvin sudah bertingkah dan mengatakan sesuatu, itu artinya...

“Calvin.. Kau tidak ada cemburu, bukan ??”

“Apa aku tidak boleh cemburu, jika kekasihku bertemu kembali dengan mantan kekasihnya ?!” Ujar Calvin dengan ketus Sophia membulatkan matanya disana.

“A.. Apa maksudmu.. ?? Apakah kau sedang menuduhku berselingkuh dengan Aldan ??” Ujar Sophia dengan nada curiga.

Calvin yang tadinya duduk sedikit jauh dari tempat tidur Sophia menolehkan kepalanya itu, dan kemudian bangkit dari kursinya memberikan lirikan curiganya, berdiri mendekati Sophia yang masih duduk di atas tempat tidurnya.

Calvin kemudian mendekati Sophia, duduk di sebelahnya, sembari menyeringai kecil di sana, dan menatap dengan lirikan sedikit licik.

“Itu tuduhkanku atau dia benar-benar mantan kekasihmu ??” Ujar Calvin sembari berbisik di telinga Sophia.

“Kau cemburuan sekali.” Ujar Sophia dengan nada kesalnya.

“Aku memang harus cemburuan, apalagi jika ini berkaitan mengenai kekasihku.”

“Kalau begitu, aku akan menerima perceraian Marcelo, dan pergi bersamamu.”

“Kau yakin, tidak mau membalaskan dendam keluargamu yang sudah dibunuh Marcelo ??” Bisik Calvin kali ini sembari mengecup daun telinga Sophia seakan menggodanya.

“Kau memang iblis licik dan kejam, yang selalu saja menggodaku, dasar nakal !!”

“Bagaimana jika pembuatan anak lagi, hmm ?? Kali ini, aku yang akan menjaga anak-anak kita.” Ujar Calvin, menyeringai dengan nada licik.

“Jangan disini, dasar nakal !! Saat kita sampai di hotel nanti saja.”

...

“Hmmm~ Maxi !! Lepashh !!”

“Tidak mau~ anak nakal sepertimu harus diberikan pelajaran dan hukuman.”

Joella tidak bisa menahan dirinya, saat jari tangan Maxi bergerak di tubuhnya yang sudah polos tanpa pakaian sedikitpun, Maxi sengaja menggoda dengan menyentuh setiap titik sensitif wanita itu, dan membuat tubuh indah putih nan mulus itu malah menggeliat tidak tentu arah.

Saat ini, Maxi sengaja mengikat kedua tangan Joella dengan kain panjang, dan tentunya itu tidak akan menyakiti Joella, Maxi hanya ingin menahan kedua tangan Joella, dan menyiksa wanitanya itu.

Sedari tadi, Maxi hanya menyentuh titik sensitif dan jarinya menari di atas tubuh Joella, tanpa melepaskan pakaiannya sendiri.

Maxi melihat ke arah pegunungan besar milik Joella yang terpampang tanpa kain yang menutupinya, jarinya kemudian bermain-main di daerah pegunungan besar itu, membuat tubuh Joella semakin bergetar tidak karuan.

Melihat reaksi wajah memerah erotis dari Joella, membuat pikiran nakal Maxi kemudian tercipta di sana. Dia kemudian mendekatkan wajahnya, dengan lidahnya menelusuri seluruh tubuh indah milik Joella, tangannya bergerak ke bagian bawahnya, dan mendapati bagian titik sensitif di bagian bawah, kemudian giginya menggigit kecil nan gemas di bagian titik dada besar itu, membuat suara Joella semakin terdengar dengan manjanya, membuat Maxi semakin ingin menyiksa kekasihnya itu.

Jari Maxi masuk ke dalam sana satu, kemudian bergerak maju dan mundur, Joella tampak gelisah merasakan pergerakan satu jari di dalamnya, tapi kemudian Maxi menambah hingga dua, dan semakin mempercepat gesekan disana, membuat hasrat kembali memuncak bagi Joella, hingga c**r** berwarna p***h mengenai jari Maxi.

Kemudian Maxi melepaskan tubuh putih milik Joella. Tubuh putih itu sudah terdapat bercak berwarna merah, dan bagian titik sensitif yang sedari tadi disentuh oleh Maxi, berwarna merah, seakan menjadi semakin sensitif.

Tubuh Joella yang bergerak perlahan membuat sensasi h**n* dalam Maxi meningkat, tetapi lelaki itu masih ingin menghukum Joella dan tidak semudah itu dirinya akan memenuhi hasrat dari Joella yang sudah bangkit akibat ulah Maxi.

“Sweetie, you already h**n*. You look so sexy right now, should we do it again ?? It's gonna be more fun~”

“Just !! Do it !!”

“What ?? I'm not gonna help you with your h**n*. I just wanna tease you~”

“D**n !! I'm gonna make you more h**n* as revenge.” Ujar Joella menyadari jika, Maxi sepertinya sengaja membuatnya merasa h**n*, dan tidak akan membantunya membebaskan dari hasratnya itu. Maxi hanya terkekeh pelan mendengarkan gerutuan kesal dari tunangannya itu.

“Sure.. If you could do~ sweetie~” Ujar Maxi menyeringai dengan nada liciknya.

Maxi dengan sengaja menyentuh bagian bawah Joella yang masih sensitif, dan membuat wanita itu sedikit tersentak kaget di sana, kemudian merasa gelisah saat Maxi sengaja menggesekkan jarinya pada bagian bawah Joella, membuat hasrat dari wanita itu semakin meningkat.

“I’m little curious, what if.. I put my s** t*** on your ****** ??”

“Ma..Maxi, darling.. I'm pregnant remember ??” Ujar Joella dengan perasaan semakin was-was di sana, bagaimanapun dirinya sedang hamil, bagaimana jika itu hanya akan menyakiti bayinya, tapi Maxi tentu saja tidak akan melakukannya secara brutal, dan hanya secara perlahan hanya untuk menyiksa kekasihnya.

“I'm gonna do it slowly, it's not gonna hurt my baby. But it's gonna make you more h**n*.” Ujar Maxi dengan menyeringai licik.

Dia kemudian memperlihatkan sebuah peralatan permainannya itu, dan tentu saja membuat wajah Joella memerah merasa malu, Maxi hanya tersenyum dan menyeringai dengan licik.

“Ini tidak akan memberikan efek getaran atau apapun itu, ini hanya akan sedikit membuatmu merasa semakin tersiksa sayang~”

Maxi kemudian mulai menggesekkan bagian mainan itu dengan bagian bawah Joella.

“Dan aku tidak akan memasukkannya, jika kau tidak merengek kepadaku, anak nakal~”

Sedikit hukuman, agar tunangannya itu lebih menuruti permintaan dan keinginannya.

1
joulee
/Kiss/
Agnes Fetrika: 😉😉😉 terima kasih atas komentarnya kak 😁😁
total 1 replies
joulee
🥰
Agnes Fetrika: terima kasih atas komentarnya, semoga suka ya sama cerita ini 😁
total 1 replies
amateur dara
mirip cerita sebelah yang lagi aku ikutin... tapi pemeran utamanya protagonis. di sini isabellanya antagonis ya
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, disini antagonis.. cuma gak tau, udah kelihatan jahat banget atau gak 😅😅
total 1 replies
Amelia
halo salam kenal ❤️🙏
Agnes Fetrika: Iya, salam kenal jugaa 😁😁 jangan ragu berikan komentar ya, dan semoga terhibur dengan cerita ini 😁😁
total 1 replies
joulee
semangatt 🥰
Agnes Fetrika: Terima kasih kak 😍👍🏻 buat komentarnya.. 😁😁
total 1 replies
Umisah Asther
janganlah Thor masak Freya sama bapaknya Maxim .... cariin jodoh yg imbang kasian lah
Agnes Fetrika: Hahahahaha.. Jadinya kaya Sugar Daddy, sama Sugar Daddy 🤣😂
total 1 replies
Umisah Asther
suka karter tegas maxi...buat joella jd wanita kuat tidak mudah di tinndas...biar imbang
Agnes Fetrika: Hahahaha iya, aku sendiri gak suka karakter terlalu mencla-mencle, bosenin banget 🤣😂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!