NovelToon NovelToon
Di Nodai Pria Autis

Di Nodai Pria Autis

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Keluarga
Popularitas:2.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Yulianti Oktana

Tak ada firasat apapun pada perempuan bernama Fina Nurlita, seorang perawat yang baru lulus dari kampusnya ketika seorang utusan dari keluarga konglomerat memintanya bekerja menjaga sang anak yang menderita autis.
Ia mengira jika anak itu masih kecil ternyata seorang pemuda tampan berbadan kekar yang suka sekali membawa boneka Tayo dan Doraemon.
Susahnya mencari pekerjaan untuk orang yang baru lulus kuliah membuat Fina menerima tawaran itu.
"Ini anak kami bernama Willian. Saya harap kamu bisa menjaga dan merawatnya dengan baik! Willy tidak rewel hanya perlu ditemani ngobrol saja.Tenang walaupun badan Willy besar dan kekar, perilakunya seperti anak kecil. Jadi kamu tidak perlu khawatir" ucap Else sang ibu Willian.
Hari-harinya diawal bekerja berjalan dengan lancar, hingga malam durjana hadir kala William dengan gagahnya merangsek dengan jiwa penuh nafsu birahi yang membara pada Fina walau gadis itu meronta dan memohon tetapi Willian tidak memperdulikannya. Ia pun pergi dari rumah itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Oktana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Oma

Di tempat lain, Mila sang ibu sedang melayani seorang pria hidung belang di dalam rumah kosong. Mila, masih saja menjadi perempuan menjajak tubuhnya meski bayarannya hanya seharga satu kilo beras.

"Goyang yang kencang!" perintah pria tambun berkepala gundul itu.

"Ini sudah kencang om" balas Mila dengan napas terengah.

Usia memang tidak bisa di bohongi.

Mereka bercinta hanya di alasi daun pisang saja. Mila biasa menerima tamu yang sudah seumuran dengannya, karena pria muda banyak tidak tertarik dengannya dengan alasan sudah kisut dan longgar.

Pria itu akhirnya menyudahi permainannya dengan sekali hentakan kemudian bangkit memakai celananya kembali. Ia merogoh uang dari dompetnya.

Plass!! Ia melemparkan uang ke wajah Mila yang di penuhi cairan hina milik pria itu.

"Bayaranmu!" ucapnya lalu pergi meninggalkan Mila.

Mila kemudian bangkit meninggalkan rumah kosong itu. Lalu seorang anak sekolah berseragam SMA memanggilnya.

"Kamu, lont€ ya?" tanya bocah itu.

Sungguh hina orang menganggapnya, tapi itulah kenyataannya, mau bagaimana lagi. Harga diri? Halah, apa itu? Di benak Mila hanyalah uang dan uang. Batinnya sakit, karena selalu ingat pada Fina.

"Ya, memangnya kenapa?" tanya Mila.

"Layani aku!" ucap anak itu yang tertulis dalam bet seragamnya bernama Sigit Fahrurozi.

Sigit oh Sigit, doyan lont€ kau rupanya. Salam dari mantanmu... Hehehehehe. 🙈

"Kau kan masih sekolah, dek?" tanya Mila.

"Ya emang! Tapi aku sudah biasa pesan yang seperti ini" jawab bocah itu.

"Memangnya kau punya uang berapa?" tanya Mila.

"Tujuh puluh lima ribu. Mau tidak?" tanya Sigit.

"Yasudah ayo!" Mila mengajak bocah SMA itu ke semak-semak.

Mila berpikir, tak apalah murah juga, yang penting dapat uang untuk bayar kontrakan dan makan, toh bocah ini dapat ampasnya setelah ia melayani tiga pria sebelumnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hari ini Else pulang dari prancis langsung menuju Surabaya. Ia sudah tak sabar ingin segera bertemu dengan sang cucu yang masih di rahasiakan itu.

Chandra sengaja menjemput sang istri di bandara.

"Dad!" teriak Else.

"Mami! Syukurlah sudah selamat. Ayo kita langsung ke apartemen William" Ajaknya pada sang istri.

"Ayo, dad" jawab Else.

Mereka pun langsung menuju ke apartemen William.

"Dad! Mami penasaran dengan wajah Aliyya. Kenapa sih Dady selalu blur wajahnya? Mami kan penasaran" ucap Else.

"Kejutan untuk mu, sayang. Aliyya lucu sekali loh, masa dady ajarin untuk panggil opa, dia bilang seperti nenek nya upin dan ipin, kartun asal Malaysia itu loh mi" ucap Chandra sembari tertawa.

"Hahahaha!! Yang wajahnya ada tompelnya itu. Willi suka nonton upin-ipin kan dad, dulu. Hmm, mami tak sabar ingin cepat bertemu Fina dan Aliyya. Oh cucuku, oma akan membelikan mu apapun yang kamu mau" ucap Else senang.

Kini keduanya sudah sampai di parkiran apartemen. Chandra segera menuntun sang istri untuk menuju ke tempat tinggal William.

Mereka berdua pun masuk, terlihat William, Fina dan si kecil Aliyya sedang menonton tv.

"Hai semuanya" sapa Else.

Ketiganya langsung berdiri.

"Syukurlah Mami sudah kembali" William langsung menghambur ke pelukan Else.

Kini hanya Aliyya dan Fina yang mematung di tempat. Ada rasa grogi dengan pertemuan ini. Hal itu di sadari oleh Else.

Else berjalan kearah keduanya.

"Fina!" ucapnya lirih.

"Nyonya!" tak kalah haru, Fina pun menangis.

Else langsung memeluk Fina, begitupun sebaliknya.

"Jangan panggil nyonya! Kamu sudah jadi anakku sekarang. Panggil mami ya sayang" Pelukan itu semakin erat.

"Mami, apa kabar?" tanya Fina.

"Baik, nak! Kenapa pergi, hem? Kau tahu, Willi selalu mencari mu. Kami sedih dengan kepergianmu. Tapi ternyata tuhan maha baik, kalian akhirnya bertemu lagi dan sekarang tuhan telah mempersatukan kalian kembali. Semoga pernikahan kalian selalu di limpahi kebahagiaan ya" Else bicara panjang lebar.

"Terlalu sulit saat itu, mi. Saya benar-benar kacau, apalagi keadaan William yang" Fina tak mampu melanjutkan bicaranya.

"Mami pahan, nak" ucap Else tersenyum.

Lalu Else berjongkok di hadapan gadis kecil itu.

"Hai sayang. Kamu sangat cantik sekali. Ini Aliyya kan?" tanya Else mengelus lembut rambut kriwil Aliyya.

"Terimakacih. Kata bunda, Liyya juga cantik" jawabnya dengan nada menggemaskan.

Else tak kuat menahan tangisnya. Ia langsung memeluk gadis kecil itu.

"Oh, cucuku. Hikhikhik.. Maafkan oma, sayang. Oma tidak ada di saat kamu masih di dalam kandungan hingga sebesar ini. Sayang, panggil aku oma, ya" Else memeluk dan menciumi Aliyya dengan gemas.

"Oma, boleh minta eskrim?" tanya Aliyya polos.

"Boleh dong sayang" jawab Else.

"Jangankan eskrim, pabriknya pun akan oma berikan padamu, sayang. Cucuku!" ucap Else dalam hati.

"Hore-hore" Aliyya berjingkrak bahagia.

Kini mereka sudah duduk di kursi ruang tamu. Else ingin membicarakan soal pernikahan William.

"Willi, kenapa tidak menunggu esok hari saja, kau menikahi Fina? Kau ini dasar tidak sabaran" Else melemparkan bantal ke arah William.

"Lebih cepat, lebih baik kan, mi? Aku hanya ingin memiliki wanitaku seutuhnya" balas William.

"Terus, kapan kalian akan meresmikan pernikahan kalian secara negara? Sebentar lagi, Aliyya akan playgroup, butuh dokumen, jika kalian tidak resmi menikah akan susah" tanya Else.

"Secepatnya mi" jawab William.

"Baiklah jika begitu. Tapi mami sedikit keberatan jika kalian harus tinggal di apartemen seperti ini. Will, mami harap, kalian bisa membeli rumah" ucap Else.

"Sebentar lagi sudah bisa, mi. Pembangunannya belum seratus persen selesai. Palingan satu bulan lagi, akan siap huni" balas William.

"Baguslah kalau begitu. Mami harap Fina dan Aliyya bisa nyaman" ucap Else kembali.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi ini William sudah berada di kantornya. Pintu ruangannya di ketuk dari luar.

"Masuk!" ucapnya.

"Selamat pagi, pak! Ini laporan tentang asisten pribadi yang sudah masuk kualifikasi. Silahkan anda periksa terlebih dahulu data-datanya" ucap Suci, staf HRD.

"Baiklah, terima kasih" ucap William.

William membaca data diri calon asisten pribadinya.

"Lidya Sarasvati, lulusan universitas terkemuka di Finlandia jurusan ilmu komunikasi" William manggut-manggut dengan data calon asisten pribadinya.

Semoga dengan adanya asisten pribadi, bisa mengurangi pekerjaannya, sehingga ia bisa lebih banyak meluangkan waktu untuk Fina dan Aliyya.

Sementara, Fina saat ini sedang membantu Maya berjualan di kantin kantor. Meski Maya dan Firman sempat menolak, namun Fina memaksa dengan alasan jenuh berdiam diri di apartemen. Dan juga Aliyya sedang di ajak bermain ke mall bersama Opa, omanya. Walau Fina sempat di ajak, tetapi ia lwbih memilih membantu Maya berjualan di kantin.

"Dek, jangan masak, jangan cuci piring dan jangan apapun. Kamu diam saja ya" perintah Maya yang tak ingin membuat Fina merasa lelah.

"Loh, kok gitu sih mbak? Aku mau bantu seperti kemarin-kemarin loh" ucap Fina.

"Tapi, dek. Status mu sudah beda sekarang! Kamu istri pemilik perusahaan ini, jangan sampai membuat tanganmu bau sabun cuci dan minyak goreng" ucap Maya.

"Tidak ada yang berubah dari diriku ini, mbak. Aku tidak merasa tinggi. Aku masih Fina yang dulu. Mbak, yang kaya itu suamiku, bukan aku" ucap Fina.

Hal itu di dengar oleh William. Ia terharu mempunyai istri yang sederhana. Fina tidak pernah berubah, ia tetap menjadi wanita yang tidak haus akan kemewahan.

1
Uci Vitri
saingannya anaknya sendiri
Uci Vitri
please ya jangan tamat dulu cerita ini
aku gemes rna gregetan alliya
Uci Vitri
heum bibit pelakor dibawa yang ada jadi masalah
Ulun Jhava
wiliam👍👍👍😎😎
Jemisius Baja
sangat memuaskan
Jemisius Baja
Buruk
Jemisius Baja
kayaknya suda ada penyusup lagi ni😆
Nurhayati Yaru
ceritanya menghibur sekali😍😍😍


kak buatin dong cerita antara aliyya dgn om grab nya dong ☹️☹️🥺
klau bisa ya kak🙂🙂😭
Grey
semboyan nya Jombang beriman ya kan😁
Lembayung Senja: 🤣🤣🤣🤣 go menuju ridho allah
total 1 replies
Hyuna❤️Aditya
sultan
Hyuna❤️Aditya
😅😅😅😅
dike airlngga
penasaran crita allyah am Marcel kk
Hyuna❤️Aditya
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Hyuna❤️Aditya
hqhahahahahha
Hyuna❤️Aditya
mm kalo punya anak cewe tu hidup yak main drama muluuu...🤣🤣🤣
Hyuna❤️Aditya
bersabarlah itu cobaan
Hyuna❤️Aditya
heeemmmzzzz perjalanan hidup..
Hyuna❤️Aditya
haaadddeeewwccchhh
Hyuna❤️Aditya
rueeettt bgt dech
◌ᷟ⑅⃝ͩ● ᴹᴿˢ᭄°Ney Maniez🔮𝙎⃟𝙈
kerennn ceritany 👍👍👍👍
menghibur bgt🙏🙏🤗🤗🥰😍😘
Lembayung Senja: terimakasih kakak......... Happy reading ya😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!