Terpikat Pesona Su Wanwan

Mobil yang Mu Chenyu kendarai memasuki kawasan pribadi milik Mr. X yang terletak sangat jauh dari Sky Hill dan juga cukup terpencil.

Bahkan, tidak ada yang bisa masuk dan keluar dari Skyline Palace tanpa seizin pria misterius itu!

Hanya ada satu jalan untuk memasuki kawasan Skyline Palace yang dihiasi dengan pepohonan di sepanjang jalan, membuat suasana perjalanan sangat menyenangkan karena keindahan dan keasriannya.

Beberapa saat kemudian, mobil limited edition—menampung sejoli yang tengah diselimuti kabut gairah hingga membuat si pengemudi panas dingin—berhenti di depan sebuah rumah mewah dan megah layaknya istana.

Rumah itu seolah-olah berada di tengah hutan karena dikelilingi begitu banyak pepohonan yang tentu saja sangat terawat.

Mu Chenyu mematikan mesin mobil, belum dia keluar dan membukakan pintu mobil untuk Mr. X, pria misterius itu sudah keluar lebih dulu dengan membawa Su Wanwan di dalam gendongannya.

Melihat kepergian tuannya, Mu Chenyu menarik napas lega seolah-olah selama dalam perjalanan tadi dia tidak cukup mendapatkan oksigen.

Padahal, dia hanya merasa sedikit tidak nyaman mendengar suara-suara aneh dari jok belakang yang ditempati oleh tuannya dan wanita yang baru saja dibeli dari tempat pelelangan.

Mu Chenyu pikir, tuannya itu pasti sudah tidak bisa menahan diri lagi sehingga lupa atau mungkin tidak sempat lagi memasang sekat sebelum menggerayangi Su Wanwan yang tertidur lelap.

Beruntung, Mu Chenyu berdehem tepat waktu sebelum tuannya benar-benar menelanjangi Su Wanwan sementara dirinya bisa saja menjadi penonton dengan leluasa melalui kaca spion.

Mendapat tatapan maut dari Mr. X, Mu Chenyu menelan ludahnya dengan kasar. "Maaf, Tuan. Saya tidak melihat dan mendengar apa pun."

Dengan itu, Mu Chenyu bersikap seperti orang yang buta dan tuli terlepas dari semua perbuatan Mr. X yang akhirnya memasang sekat sehingga dirinya tidak tersiksa lagi.

Di sisi lain, Mr. X keluar dari mobil dengan menggendong tubuh Su Wanwan yang sudah ditutupinya dengan jas hitam miliknya.

Dia membawa Su Wanwan masuk ke dalam Skyline Palace dengan santai dan tenang seolah-olah wanita yang meringkuk di dalam pelukannya tidak membebaninya sama sekali.

Meski menutup mata, tetapi Su Wanwan terlihat tidak nyaman dalam tidurnya dan itu membuat Mr. X semakin tak kuasa menahan gairahnya yang sempat tertunda karena dia hanya bisa menggerayangi Su Wanwan tanpa bisa memuaskan dahaganya sendiri.

Mr. X memasuki kamarnya di lantai tiga yang terletak di ujung lorong, lalu dengan kasar dia menghempaskan tubuh Su Wanwan ke atas ranjang, membuat wanita itu terjaga dari tidur.

“Bersiaplah menjadi wanitaku seutuhnya!” bisik Mr. X dengan suara seraknya.

“Engggh.” Su Wanwan hanya melenguh dalam keadaan setengah sadar, pasrah ketika Mr. X mengukung tubuhnya tanpa memberikan kesempatan padanya untuk bergerak walau seinci saja.

Bahkan, dia malah menerima dengan senang hati setiap sentuhan yang Mr. X berikan padanya.

Tindakan Su Wanwan yang memberikan kesenangan tersendiri bagi Mr. X, tentu saja karena pengaruh ramuan khayal yang disuntikkan berkali-kali oleh Andy.

Dan tidak menunggu waktu lebih lama lagi, Mr. X pun segera melepaskan jas dan jubah transparan yang membalut tubuh Su Wanwan hingga kulit mulus wanita itu terekspos.

Mr. X langsung menerkam Su Wanwan, bibir dan kedua tangannya saling bekerja sama menggerayangi tubuh Su Wanwan seolah-olah dia sudah tidak sabar melepaskan dahaganya karena terlalu lama berkelana di padang tandus.

Permainan Mr. X semakin memanas ketika Su Wanwan tidak hanya menerima dengan baik setiap sentuhannya, bahkan wanita itu juga memberikan serangan balasan hingga hampir mengimbangi permainan mereka dan membuatnya benar-benar menggila.

"Kau milikku, hanya milikku!" geram Mr. X ketika berhasil menyatu dengan Su Wanwan.