NovelToon NovelToon
DANGKAL

DANGKAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Wanita Karir / Kaya Raya / Dendam Kesumat / Office Romance
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Eristia Rahman

Kisah cerita tentang Empat Sahabat sejak SMA. Seiring waktu, mereka tumbuh dewasa dan Memiliki peran sebagai CEO, Penyelamat Perusahaan, Pecandu Narkotika Dan seorang polisi.


Awal mulanya baik-baik saja persahabatan mereka. Namun, karena keegoisan mereka terjadi pertikaian. ketika mereka saling memliki perasaan satu sama lain.

Lebih parahnya lagi, ketika Perasaan mereka tidak terbalas. Sehingga mereka terjerumus kedalam pergaulan bebas dan memicu dendam untuk membalasnya dengan cara keji.


"Ini soal Hati, bukan soal Dia adalah Sahabat kita" Tegas pemilik Dendam.

Yuk simak ceritanya sampai tuntas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eristia Rahman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 | Suasana Hati

"Dor ...., dor" suara baku tembak seorang Polisi dengan Buronan Narkotika.

Dia adalah Ajie, seorang Polisi yang sedang memburu bandar besar Narkotika di Kota Medan. Perburuannya memakan waktu hingga bertahun-tahun karena Buronan kelas kakap. Jadi, membuat kepolisian kesulitan untuk menangkapnya.

Baku tembak terjadi di pedalaman perkampungan yang lebat akan hutan. Warga yang tinggal di perkampungan itu hanya beberapa kepala keluarga saja. perkampungan itu sangat tertinggal jadi Ajie berserta rekannya kesulitan saat membutuhkan sesuatu.

"Monitor ..." Kata Ajie melalu HT mobile menghubungi rekannya.

"Di copy satuan Garuda" jawab rekannya.

"Mohon untuk tidak bertindak gegabah, target memiliki perlengkapan senjata yang sangat komplit" tegas Ajie untuk berhati-hati.

Ajie berpikir keras untuk membuat strategi agar rekannya tidak kena korban peluru oleh Buronan Narkotika. Termakan waktu sudah Ajie beserta rekannya terjebak dalam lumpur yang dangkal tanpa makanan dan minuman.

Saat itu mereka sudah kelaparan dan kehausan, mau tak mau mereka memakan rerumputan, binatang serangga serta minum air lumpur yang terlihat sedikit jernih di sisa lubang yang terinjak untuk bertahan hidup dalam beberapa jam kedepan.

"Sudah makan yang ada, dari pada kita mati sia-sia" jelas Ajie berbicara pelan kepada rekannya.

***

Sisi lain, Vera yang masih kesal terhadap Nayla akan oleh-oleh Bandung. Ia mengurung diri di kamarnya serta meliburkan diri untuk kerja. Nayla yang tak henti menelponnya tak di hiraukan oleh Vera.

"Kemana dia?"

"Sekarang kan ada jadwal meeting bersama klien"

Nayla pun memutuskan untuk mengkover tugas Vera dan segera memulai meeting bersama staff lainnya. Berkas yang sudah siap pun mulai di bahas nya dalam meeting tersebut untuk mempersingkat waktu.

"Sebaiknya aku telpon Ajie ya!" Batin Vera yang tiba-tiba saja teringat kepada Ajie. "Tapi, aku takut dia sedang sibuk" sambung kembali dengan perasaan dilema.

Vera berusaha mengenyampingkan rasa khawatir yang datang tiba-tiba terhadap Ajie dengan cara menikmati beberapa batang rokok serta secangkir kopi panas.

"Kau terlalu banyak merokok hari ini?" Kata Tarmin mengkhawatirkan kesehatan Bosnya.

"Sudah lah Min, aku ingin sekali melepas penat dengan beberapa batang rokok ini"

"Tapi, tak baik untuk kesehatan mu Bos" jawab Tarmin sambil melihat puntung rokok di dalam asbak yang sudah menumpuk.

Vera tak menghiraukan atas perhatian dari Tarmin dan ia malah dengan sengaja terus membakar rokok itu. Tarmin pun hanya bisa menghela nafas dengan berat serta meninggalkan Vera seorang diri di dalam kamarnya.

"Brug ..." suara pintu kamar di tutup oleh Tarmin.

"Yasudah lah, kalau kamu tak mau mendengar perkataan ku" ucap kesal Tarmin merasa di acuhkan Bosnya. Dan ia kembali bekerja merapihkan Apartemen yang cukup luas.

Irama musik terdengar dengan romantis menemani suasana hati Vera yang tidak baik. Setidaknya dengan musik yang romantis bisa membuatnya lebih baik dan bisa berpikir untuk menghadapi perasaannya.

"Tut ...." suara ponsel berdering.

"Apa sih mau mu?" Kata Vera.

Yang menelpon adalah Nayla, ia ingin memberitahunya hasil dari meeting tadi bersama klien. Namun, Vera tak menghiraukannya lagi bahkan ia mematikan ponselnya.

"Kau urus saja kerjaan ku. Jadi, tak usah sibuk menelpon ku" celetuk Vera bicara sendiri sambil mematikan ponsel untuk beberapa jam kedepan.

"Hhmm ..., dia kenapa ya? Kok tiba-tiba ponselnya tidak aktif" Batin Nayla merasa aneh dengan sikap Vera yang tiba-tiba saja begitu.

Nayla pun lekas merapihkan berkas yang masih tergeletak di mejanya dengan terburu-buru. Setelah itu, ia memanggil asistennya serta asisten Vera untuk ke ruangannya.

"Saya titip kerjaan hari ini untuk kalian cover, karena saya ada urusan bersama Ibu Vera!" Jelas kepada dua Assisten.

Nayla pergi meninggalkan ruangan dengan terburu-buru dan menaiki lift untuk menuju parkiran mobil di basemen. Pak Slamet yang tengah asik ngobrol dengan para supir di basemen, ia pun kaget akan kedatangannya dengan tiba-tiba tanpa menelponnya.

"Mmm ..., Mau pergi non?" Tanya Pak Slamet.

"Ya ..., Pak Slamet nanti langsung pulang saja naik ojek ya" ucap Nayla sembari menaiki mobilnya.

"Baa..,, baik, Non"

Nayla menyetir mobilnya seorang diri dan melaju cepat keluar area parkir basemen sampai suara mobil ya gemuruh bising karena tancapan gas yang tak ragu.

"Tumben ..." kata Pak Slamet sibuk memperhatikan mobil Nayla melaju cepat.

Sepanjang perjalanan, Nayla tak melihat ke kanan dan kiri selain iya hanya fokus mengendari mobilnya. "Mudah-mudahan Vera baik-baik saja" sambung dalam hatinya yang gelisah karena sikap Vera.

Rasa pedulinya terhadap Vera melebihi apapun. Apalagi Vera sahabat lamanya. Jadi, tidak mungkin seorang Nayla mengacuhkannya begitu saja. Terkadang Vera suka menunjukkan keegoisan nya terhadap dirinya. Namun, Nayla cukup bersikap tenang dan tak mengambil hati saat Vera menyakitinya dengan perkataan yang tidak enak di hati.

Satu jam berlalu dan hampir tiba di rumah Vera, ia bersiap-siap untuk memasang wajah dengan rileks agar tak terjadi hal yang tak diinginkannya. "Semoga suasana hatinya sedang baik" sambungnya yang tinggal beberapa meter lagi tiba di parkiran Apartemen Vera.

Setelah tiba di parkiran Apartemen, Nayla mengemas berkas kerjaan untuk di bawa nya dan di berikan kepada Vera. Selain mengurusi kerjaan, ia juga berusaha menunjukkan sikap pedulinya apabila Vera sedang dalam masalah.

"Ting nong ..."

"Ting nong ..."

Suara Bel pintu bunyi berulang kali.

"Tunggu sebentar ...." teriak Tarmin yang masih sibuk di dapur. "Siapa sih yang bertamu ..?" ucapnya sembari menuju pintu.

Pintu pun terbuka oleh Tarmin. Dengan kagetnya, Nayla pun langsung mendekap mulut Tarmin agar tak bersuara. Nayla tahu persis soal Tarmin yang cukup berisik orangnya saat bertemu dengannya. Maka dari itu, ia menutup mulut Tarmin dengan paksa agar Vera tak mengetahui kedatangannya.

"Diam ..., Vera dimana?" Tanya nada pelan Nayla.

"Mmmm ...." jawab Tarmin dengan mulut tertutup sambil menunjuk ke arah kamar Vera.

Vera pun lekas menuju kamar Vera dengan perlahan. Setiba di depan pintu, Nayla diam berdiri sibuk mendengarkan musik dari dalam kamar Vera. "Ini kan lagu kesukaan Ajie" seru dalam hati Nayla teringat masa lalu SMA.

Nayla tahu persis, bahwa Ajie sengat menyukai lagu yang saat ini di putarnya oleh Vera. Batinnya merengek dengan tiba-tiba seolah Vera sedang mengingat sahabat lamanya.

"Kamu sedang merindukan Ajie?" batin nya bertanya-tanya.

Pintu suara mulai di bukanya oleh Nayla tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Ia bermaksud untuk mengintipnya di sela-sela pintu yang sudah terbuka sedikit demi sedikit. Lalu, dengan kagetnya melihat Vera yang terlentang menyender di sofa sambil menghisap rokok dan membuang asap rokoknya secara terus menerus ke atas.

"Dia merokok sekarang?" sambung dalam hati Nayla.

"Tapi, sejak kapan?"

Tiba-tiba Tarmin menyentuh pundak Nayla dengan perlahan dan mengarahkan kepalanya untuk ikut dengannya ke belakang. Nayla pun mengiyakannya dan menutup kembali kamar Vera dengan pelan.

"Vera sejak tadi pagi sudah murung" ucap Tarmin yang sudah tiba di belakang bersama Nayla.

"Kok bisa? Apa yang terjadi dengannya?" Tanya kembali Nayla.

"Yang ku tau hanya soal Ajie! Makanya ia seperti itu"

"Hhmm ...." gumam Nayla.

1
ErisGTR
Salam hangat dari author "DANGKAL"

Bila tidak ada halangan! Saya usahakan update pukul 18:30 ya.

Terima kasih, jangan lupa tinggalkan jejak komentar kalian serta like.
/Kiss//Kiss//Kiss/
ErisGTR
untuk update setiap hari. Tapi, tak menentu jam nya ya/Smile/.

terma kasih yang setia membaca dan jangan. lupa like serta tinggalkan komentar untuk memperbaiki penulisan dan cerita DANGKAL ya/Kiss/
Anita Jenius
5 like mendarat buatmu kak..
semangat ya. thanks
ErisGTR: mksh kak
total 1 replies
ErisGTR
gereget ya /Grin/
Aulian Mahardika
jangan dilepas ver/Drool//Drool/
Aulian Mahardika
sangat mnyenangkan
Aulian Mahardika
setengah itu ya thor/Angry//Angry//Angry/
ErisGTR
selamat menikmati pecinta novel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!