Suami Kedua Untuk Istriku

      Stanley menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri saat Reisya dan Evrard bermesraan. Di bawah guyuran air shower itu Evrard menghentakkan kuat pinggangnya pada Reisya yang berdiri dengan posisi membungkuk dan berpegang pada dinding kamar mandi tersebut.

Erangan kerasnya saat Evrard menerjang kuat membuat telinga Stanley kian panas. Tangan tangan kekar yang menyentuh dan memainkan bola bola squisi favoritnya itu membuatnya kian mengepalkan tangannya.

Evrard dan Reisya yang begitu menikmati kebersamaan mereka sampai tidak memperhatikan sekitarnya. Mereka hanya menikmati moment kebersamaan mereka tanpa menghiraukan apapun.

Stanley begitu kesal , ia menghantam kaca kamar mandi itu hingga hancur berkeping keping . Mendorong kedua tubuh yang sedang menikmati momen persatuan mereka itu hingga lepas. Ia memisahkan mereka dan kemudian menghajar Evrard tanpa ampun.

Pukulan pukulan keras ia layangkan ke muka Evrard hingga Evrard terluka parah dan tak berkutik karena tak sadarkan diri. Reisya yang menjerit histeris itupun  tak luput dari amarahnya. Ia menampar dan menghajar Reisya pula hingga Reisya lemas. Ia mengarahkan tangannya ke leher Reisya dan mencekiknya kuat.

" Aaaaah  Evrard... !!" Suara erangan  keras  Reisya menyentakkan lamunannya. Memaksanya sadar dan kembali ke dunia nyata.

Reisya melenguh keras saat Evrard kembali berhasil membawanya pergi ke puncak percintaan mereka yang begitu panas.

" Uuuuuuhh.. (sayang)..." Evrard pun datang menyusul. Keduanya berhasil sampai bersama.

Tanpa melepas persatuan mereka Reisya berdiri dan menoleh ke belakang. Evrard memeluk tubuh Reisya dan memberikan kecupan untuk menunjukkan rasa bahagia dan kepuasan batinnya atas semua yang telah Reisya berikan padanya. Rasa bahagia menyelimuti hatinya. Ia sangat menyukai moment manis kebersamaan mereka.

Stanley melangkah keluar dengan gontai keluar dari kamar Reisya kembali ke kamarnya. Disana ia kembali menenggak minuman haram itu . Kemudian ia melemparkan botol itu ke dinding hingga hancur . Ia juga menendang meja hingga mejanya terbalik. Menarik kasar sprei dan melemparnya. Membuang bantal guling ke sembarang arah. Ia merusakkan apa saja yang ada di kamar itu untuk meluapkan emosinya. Ruangan itu kacau balau dengan barang yang berserakan di lantai.

Stanley membaringkan tubuhnya di ranjang. Ia menutup kedua telinganya karena suara suara laknat Reisya dan Evrard terngiang ngiang di telinganya.

" Bagaimana kau bisa melakukan itu dengan bule itu Reisya. Kau bahkan sangat menikmatinya. Kau menyukai semua yang bule itu lakukan pada tubuhmu.. tubuh yang seharusnya hanya milikku... " ucap Stanley dengan air matanya.

Ia memang mabuk parah, meracau, marah dan cemburu . Bahkan ia sampai menangis karena dadanya terasa sakit. Istri yang sangat di cintainya itu membuatnya begitu terluka.

Awalnya ia pikir yang ia lakukan itu akan menyakiti Reisya. Tapi dengan nyata ia melihat Reisya justru begitu menikmati saat saat kebersamaannya  dengan Evrard. Yang ada justru ia yang kini tak rela istrinya di sentuh pria lain.

Namun apa daya, itu semua karena kebodohannya yang sudah di butakan oleh kebencian.  Kini ia harus merasakan sendiri buahnya , ia sakit hati karena cemburu. Luka tak berdarah dan  itu sangat sakit. Sakit sekali.

.

.

.

.

.

.

' Aku di Indonesia tidak bisa lama sayang. Liburanku cuma satu bulan. Minggu ini dan minggu depan . Sesudah itu aku harus pulang. Kembali bekerja di Jerman ' terang Evrard  sambil menunjukkan tulisan di hp nya hasil translate mbah google pada Reisya.

Reisya nampak bersedih. Moment manisnya dengan Evrard  yang begitu memuaskan batinnya membuatnya begitu bahagia sampai tak memperdulikan Stanley. Mereka bersama , bercinta , ngobrol dari hati ke hati , itu sangat menyenangkan. Rasanya Reisya tak ingin mengakhirinya.

' Maaf kalau aku bertanya ini, apa kau benar benar istri sah Stanley? ' tanya Evrard lagi.

' Ya ' jawab Reisya singkat . Tak ada gunanya ia berbohong lagi. Toh Stanley pasti sudah menceritakan semua pada Evrard.

' Andai kau bukan istri sah nya , aku ingin sekali membawamu ke Jerman ' ucap Evrard.

Reisya diam sambil menghembuskan nafas panjang.

' Jadi aku benar benar cuma jadi suami sementaramu di sini . Hanya untuk menyumbangkan benih ku saja?' tanya Evrard lagi dengan wajah kecewa.

' Maaf ' Hanya satu kata singkat itu yang bisa di ucapkan Reisya untuk semuanya pada Evrard.

' Padahal aku sangat bahagia saat kita menikah.. kukira kita benar benar menikah. Aku sudah berharap ini sejak lama '

' Memangnya, kau kenal aku?.. kita baru bertemu beberapa hari lalu...' tanya Reisya.

' Kau tak ingat aku? ' tanya Evrard balik.

' Apa aku mengenalmu?? ' tanya Reisya lagi.

Evrard nampak kecewa.  Namun ia tak mau menjelaskannya. Ia ingin Reisya mengingatnya sendiri kapan dan dimana mereka pernah bertemu dulu.

' Kau baru bertemu denganku.. kenapa kau mau begitu saja saat di suruh menikahi ku? Kau mengeluarkan begitu banyak uang untukku.. beli mas kawin  dan perhiasan perhiasan itu...apa kau tak takut di tipu?. Kau di negara asing, bersama orang asing pula.  Mudah sekali main kasih uang sebanyak itu..' Reisya menanyakan banyak hal .

' Itu tidak begitu banyak . Tidak ada separuh gaji bulananku.  Kalau perhiasan, aku masih bisa membelikanmu lagi nanti..'

.

.

.

' Gila... tidak ada separuh gajinya?.. mahar darinya kalau di rupiahkan sekitar 40 jutaan ... Jadi gaji dia 80 juta lebih.. kerja apa bisa mendapat bayaran hampir seratus juta sebulan? piara tuyul?

Gilaa.... benar benar gila...ada ya pekerjaan yang mendapat gaji sebesar itu.. seperti gaji pejabat tinggi  saja..

Memang jadi manager apa bayarannya sebesar itu?  ' batin  Reisya heran 

.

.

" Eh ?.." Reisya tak bisa berkomentar saat Evrard tiba tiba memakaikan sebuah cincin ke jarinya.

' Setidaknya pakailah cincin pernikahan kita ' tulis Evrard dan menunjukkannya pada Reisya.

Evrard menyematkan cincin couple pernikahan mereka di jari manis sebelah kanan Reisya karena di jari kirinya telah terisi cincin pernikahannya dengan Stanley.

" ( hanya saat aku bersamamu , sampai aku kembali)  .. anggap ini real honey moon kita okay ? " Ucap Evrard .

" Bulan madu sungguhan kita ? " tanya Reisya.

  " yes ... " jawab Evrard sambil tersenyum dan mengangguk.

.

.

Baiklah , Evrard.... Waktu kita bersama memang hanya singkat...cuma seminggu ini..

Kau ingin aku menganggap ini sebagai bulan madu sungguhan kita?....Oke.. tidak masalah.. kita memang sudah menikah.. 

Seminggu ini aku akan menjadi istrimu yang sesungguhnya...

.

.

.

Sesuai permintaan Evrard , Reisya kini benar benar menganggap pria itu suaminya. Ia tak kaku kaku dan malu malu lagi saat bermesraan dengannya. Ia membalas semua sikap manis itu dengan kemanjaannya.

Ia tak ragu berinisiatif duluan juga pada Evrard. Mengawali percintaan mereka, tertawa bersamanya, menggandeng tangan Evrard saat jalan jalan pun ia tak sungkan meski di tempat umum.

Ya, Evrard tak melulu bercinta saja di dalam kamar. Ia juga mengajak Reisya jalan jalan. Seperti saat ini , mereka jalan jalan menikmati keindahan pantai . Pantai yang di pilih Evrard adalah blue lagoon.  Air pantai itu begitu biru dan tenang. Tempat itu adalah salah satu tujuan destinasi wisata untuk para wisatawan yang suka snorkeling atau menyelam.

Evrard menyewa guide dan sebuah mobil untuk memudahkan mereka mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada di Bali.

" Indah banget.. " Reisya memandangi pemandangan dari atas perahu. Begitu banyak ikan kecil  beraneka jenis berwarna warni berenang dengan pemandangan laut eksotisnya. Terumbu karang yang cantik, tumbuhan dalam laut terlihat jelas.

Sedang Evrard sudah menyelam bebas di sana menikmati keindahan pantai yang bak surgawi itu.

" Non Reisya tidak ingin menyelam? lautnya tidak begitu dalam...di sini surga snorkeling .. apa tidak ingin mencoba turun seperti mister suami? " Tanya Guide yang menemani mereka . Evrard mengatakan pada guidenya mereka sedang berbulan madu.

" Come on , baby " ajak Evrard.

" Okay " jawab Reisya kemudian . Ia pun terjun ke lautan dangkal nan indah yang begitu menggodanya sedari tadi untuk turun.  Evrard tersenyum dan menyambutnya.

" Biar.. tidak.. cuma ..snorkel ..di atas tempat tidur " canda Evrard dengan logat anehnya.

Sedikit sedikit ia mulai bisa berbahasa indonesia. Saat senggang ia menghapalkan beberapa kata dan kalimat. Ia ingin bisa berkomunikasi dengan istrinya itu.

" Kamu ini..." Reisya tidak menyangka Evrard pun bisa menggodanya. Ia mencipratkan air laut ke muka Evrard yang tertawa. Keduanya tampak begitu mesra.

Sang guide memotret mereka. Ia mengabadikan moment mesra pasangan pengantin baru itu .

.

.

.

.

.

.

Saat Reisya dan Evrard pergi , Stanley diam diam memasuki kamar mereka. Ia menempatkan beberapa kamera kecil dan menyembunyikannya di tempat tempat yang tidak bakal di ketahui oleh keduanya.

" Kalau aku punya bukti perselingkuhan Reisya dan menunjukkannya pada Mama dan Papa , mereka pasti akan menyuruhku menceraikan Reisya kan.." gumam Stanley setelah ia selesai memasang nya.

Ia ingin memiliki bukti agar ia bisa cepat menceraikannya. Ia sudah tidak tahan melihat Reisya dengan Evrard. Semakin di lihat, semakin sakit saja hatinya.

" Rasanya kesal sekali.  Bilangnya cinta ... cinta apa. Cuma ucapan saja, giliran sudah tau rasanya main terus tanpa berhenti ..dasar wanita sialan... " rutuk Stanley kesal.

Ia begitu kesal melihat tempat tidur mereka  begitu berantakan . Selimutnya tak karuan . Bantal guling juga berserakan. Ia bisa membayangkan bagaimana permainan yang dilakukan istrinya dengan pria bule itu,  bagaimana dia menyetubuhi istrinya. Tempat tidur yang kacau itu bukti nyata.

" Segitu sukanya dengan K***** bule...Shit !!!" maki Stanley ambil menendang bantal yang jatuh ke lantai itu.

Stanley  keluar dari kamar itu dengan wajah marah. Membayangkan Reisya dan Evrard di kamar itu membuatnya begitu muak. Ia benar benar ingin segera keluar dari kamar yang menyesakkan dadanya itu.

Reisya dan Evrard  berjalan berdampingan di bibir pantai setelah mereka puas snorkeling. Mereka menikmati makanan dan minuman di restoran yang ada di dekat sana. Makanan seafood dan es kelapa muda tentunya. Dan tentu saja sambil menikmati alam nan indah .

.

.

Mereka melanjutkan jalan jalan dan mencari spot spot foto terbaik. Mereka menemukan sebuah taman yang memiliki anak tangga. Mereka berhenti sebentar sambil mengambil gambar.

Reisya memegang hpnya dan memotret beberapa tempat yang menarik matanya. Memotret beberapa taman bunga cantik, dan beberapa patung kecil unik yang ada di sana.

Ia juga tak lupa berselfi juga. Mengambil gambarnya sendiri dengan kamera hpnya. Sedang Evrard yang melihat  tingkahnya itu  tersenyum . Reisya seperti anak kecil. Ia sadar usia istrinya itu memang masih sangat muda. Ia mengabadikan moment lucu Reisya itu dengan kamera pro yang tergantung di lehernya.

Evrard duduk di tengah tengah tangga . Ia mengenakan celana panjang hitam dengan kaos coklat yang press bodi sehingga tampak jelas tubuh kekarnya. Lengannya pun terlihat besar. Benar benar seperti tubuh olahragawan.

Rambut Evrard yang berwarna kecoklatan nampak lebih terang terkena cahaya matahari. Sepasang alis hitam tebal dengan garis tegas, mata tajam dan teduh nan hijau indah,  menambah keelokan paras tampan Evrard. Dengan hidung yang tinggi mancung , ia benar benar sempurna. Sungguh sebuah ciptaan Tuhan yang sangat sempurna.

Dari ujung kepala hingga ujung kaki benar benar tanpa cela. Ia bak seorang oppa oppa korea yang super tampan yang sering berlalu lalang di televisi. Tinggi , gagah, tampan, macho.. benar benar satu paket komplit.

" Kamu ..lihat apa.." tanya Evrard sambil menyunggingkan senyum manisnya pada Reisya yang melihatnya sedari tadi. Bahkan seperti tak berkedip .

" Kau tahu Evrard, kau itu sangat tampan "  jawab Reisya spontan.

" Tampan? Handsome?? ...no no no.. wajah ku ini ...pasaran ... di Jerman " canda Evrard.

" Apa iya? " tanya Reisya.

" Yes " jawab Evrard sambil tertawa.

.

.

' Ya ampun...emang dasarnya tampan, mau di apain juga tampan..di tambah kalau tertawa gini.. 

Aaaah ..silau men..' batin Reisya.

.

.

" Aku...dulu.. gemuk.. seperti ..babi.. you know...babi .. pig.. ngok ngok  ... " cerita Evrard sambil tertawa.

" Dih..ngeles.. mana ada gemuk orang bodinya sempurna gitu " gerutu Reisya.

" What is ngeles? " tanya Evrard sambil membuka mbah google mencari arti kata ngeles.

" Ga bakal ada Evrard.. itu bahasa gaul.."

" Oo..bahasa..  gaul ..ya?"  Evrard selalu belajar bahasa indo di saat senggang . Menghapal bukan hal sulit baginya. Hanya mungkin cara bicara dan logatnya yang terdengar aneh.

Namun kadang jika kesulitan ia selalu memilih mengetik di google translate dan menunjukkannya pada Reisya.

' Kamu cantik...istriku sangat cantik'

" Hemmm.... " Reisya menahan senyumnya karena kegeeran di puji oleh Evrard.

" Gombal "

" Ril cuy.. no gombal gombal"  Evrard seolah mengerti ucapannya dan langsung menyahut.

.

.

' bule ini bisa bilang cuy segala wkwkwk '

.