Raisha mahasiswa cantik dan ceria jatuh cinta dengan Arvan Wijaya pria dingin yang menyimpan banyak rahasia.
Akankah setelah mengetahui Arvan pria beristri Raisha akan berhenti mencintai atau tetap mencintai nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayla_archie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 20
Raisha memperhatikan gerak gerik kedua orang tersebut yang akan memasuki mobil dilihat nya mereka sangat akrab dan tidak ada canggung sedikit pun sampai mobil itu melaju meninggalkan area restoran ia masih berdiri dengan ling lung sampai ia merasakan tepukan di bahu nya
"Sha lo lagi ngeliatin apa" tanya Aditya sambil menenteng paper bag di tangan nya
"tadi aku kaya lihat Lia tapi sama laki laki, aku lagi mikir aja kalau dia Lia apa bukan" jawab Raisha tanpa menoleh pada Aditya
"Mungkin aja dia memang Lia tapi gak lihat kamu, besok kamu tanya langsung aja sama dia" saran Adit kemudian ia mengajak gadis itu memasuki mobil nya
"emang itu paper bag buat siapa" tanya Raisha
"itu pesenan mama katanya minta di bungkusin makanan kesukaan nya" jawab Aditya sambil memasang sabuk pengaman dan mulai menjalankan mobilnya
"emang tante Fatma suka makan di resto ini" tanya Raisha lagi
"mama memang langganan di resto ini soal nya kan milik temen nya mama" jawab Aditya
Kemudian lelaki itu menoleh pada Raisha ia pandangi wajah gadis yang ia cintai namun ia tak berani mengungkap kan nya karna takut setelah itu ia akan di jauhi oleh nya
"pantes tadi kamu masuk kedalam lama banget ternyata kenal sama pemilik nya" gumam Raisha tapi masih bisa di dengar oleh Adit dan dia hanya tersenyum mendengar gumaman gadis tersebut
Setelah sampai di kediaman nya gadis itu langsung masuk ke dalam rumahnya ia berjengkit kaget karna melihat ada seseorang yang sedang duduk di sofa nya sambil menatap nya dengan tajam
"Kyaa" teriak nya dengan kaget "apa yang kamu lakukan di sini" tanya nya pada Arvan ia bingung kenapa pacar nya bisa masuk ke dalam rumah sedangkan rumah nya saja ia kunci dan ia membawanya
"kenapa kau bisa masuk kedalam rumah ku" cecar nya lagi
"apa yang tidak bisa aku lakukan, membuat mu hamil saja aku bisa" jawab Arvan dengan datar
"ck lagian siapa yang mau kau hamili, belum tentu aku mau hamil anakmu" jawab Raisha dengan kesal
"aku tidak butuh ijin darimu karna aku bisa memaksa mu" jawab Arvan lagi
Lelaki itubkesal karna gadis nya pulang diantar oleh lelaki lain dan ia bisa menebak siapa lelaki itu karna ia sangat familiar dengan mobil tersebut
"mau apa kamu kesini bukan nya kamu sibuk" tanya Raisha dengan nada menyindir
"bukankah kau juga sibuk sampai menutup telfon ku dengan buru buru, ck ternyata sibuk jalan sama lelaki lain" jawab nya sambil berdecak seharusnya kan dia yang marah karna gadis nya ini ketahuan selingkuh
"terserah aku mau jalan sama siapa memang nya pacar ku akan memiliki waktu untuk mengajak ku jalan" jawab Raisha dengan tak kalah sinis
Tapi bukan nya merasa bersalah pria itu malah marah terhadapnya. Dasar manusia kulkas. Gumam Raisha dalam hati bahkan ia duduk dengan jarak yang jauh dari sang kekasih karna masih kesal dengan nya kemudian lelaki itu tersadar akan niatnya datang kesini biarlah masalah Aditya dia bahas lain kali sekarang masalah yang lebih penting. Ehemm. Dehem nya sebelum mulai berbicara lagi
"sayang mas minta maaf karna akhir akhir ini mas terlalu sibuk dengan pekerjaan kantor" ucap Arvan dengan memelas
Ia berharap dia bisa membujuk sang kekasih yang sedang marah sungguh dia bukan tipe lelaki yang akan memohon mohon seperti ini tapi kini ia lakukan demi mendapat maaf dari sang kekasih
"hemm" hanya deheman yang keluar dari mulut gadis cantik itu dan sukses membuat Arvan frustasi
"sayang kamu kan tau sendiri kalau mas ini orang yang sibuk jadi waktu luang mas sangat sedikit" ucap Arvan membela diri nya sendiri
"bukan sibuk dengan wanita lain kan mas, karna aku seperti pernah melihat mas jalan dengan wanita hamil"
DEG
Mendengar jawaban itu membuat Arvan langsung gugup setengah mati. Mungkinkah dia akan ketahuan. Gumam nya dalam hati
"maksud kamu apa sayang mana mungkin mas punya waktu untuk jalan sama wanita lain" kilah nya sambil berusaha menutupi ekspresi gugup nya dan semoga sang kekasih tidak sadar akan itu
"kamu lagi gak bohongin aku kan mas, karna aku paling gak suka di bohongi karna sekali bohong gak nutup kemungkinan kamu akan berbohong lagi demi menutupi kebohongan mu yang lain" cecar Raisha dia mencoba mencari kebohongan di mata sang kekasih namun sungguh ia bukan pembaca ekspresi wajah yang baik karna ia bukan ahli nya. He he
"sayang aku mohon maafin mas ya setelah ini selesai aku janji akan luangin waktu buat kamu, apa kamu pikir mas sanggup berjauhan dari kamu, enggak sayang mas gak bisa seperti' ucap Arvan dengan memelas untuk kali ini dia memang tidak berbohong
Sesungguh nya ia merasa sangat bersalah pada gadis ini namun ini juga bukan salah nya, salah kan saja mama nya yang memaksa ia untuk menikahi istri nya walaupun dia dulu mencintai istrinya namun ia mana bisa bertanggung jawab untuk anak yang bukan darah daging nya
" dasar perayu ulung" ucap gadis itu mungkin untuk saat ini ia akan membatasi dirinya dengan sang kekasih sungguh ia takut kalau sampai termakan rayuan lelaki karna ia harus menyelidiki nya terlebih dahulu.
"ya sudah kali ini aku maafkan tapi tidak untuk lain kali, aku bukan tipe orang yang pemaaf dan kamu harus tau itu"
GLUKK mendengar ucapan sang kekasih ia hanya menelan ludah nya kasar kemudian ia mengangguk dan mengecup bibir gadis nya untuk menutupi rasa gugup nya kemudian ia memeluk sang kekasih dan mengecup kepala nya berulang ulang kemudian mereka menghabiskan waktu bersama cukup lama sampai malam menjelang dan akhir nya Arvan pun berpamitan untuk pulang.
Didalam mobil ia merasa sangat frustasi ia benar benar frustasi
"sial sial sial" umpat nya sambil memukul kemudi mobil nya seperti nya ia harus mengambil tindakan. Pikirnya.
menempuh perjalanan selama beberapa menit akhir nya ia sampai di kediaman nya dan kedatangan nya pun disambut oleh sang mama yang memang akan menginap di rumah nya
"habis dari mana kamu sayang" tanya sang mama seraya menghampiri anak semata wayang nya
"habis ketemu klien ma, ada sedikit masalah yang harus diselesaikan" jawab Arvan "dan itu masalah wanita" sambung nya dalam hati
"mama mau bicara penting sama kamu" ucap sang mama sambil menyuruh anak nya untuk duduk di samping nya
"mama rasa akhir akhir ini kamu sedang banyak masalah sayang, dan kamu tidak bisa membohongi mama nak" ucap mama Winda yang melihat wajah anak nya akhir akhir ini sering murung
"perasaan mama saja mungkin" sangkal Arvan pada sang mama
"huhh" hembusan nafas kasar dari Arvan adalah jawaban yang sudah jelas
"apa yang mengganggu pikiran mu sayang coba kamu cerita sama mama mungkin mama bisa ngasih solusi" tanya nya lagi pada sang anak
"ini masalah hati ma" jawab Arvan dengan suara yang berat
...----------------...