NovelToon NovelToon
The Broken Ring

The Broken Ring

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Angst
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Tiwie Sizo

Di ulang tahun pernikahannya yang kedua, Lalita baru mengetahui kenyataan menyakitkan jika suaminya selama ini tidak pernah mencintainya, melainkan mencintai sang kakak, Larisa. Pernikahan yang selama ini dia anggap sempurna, ternyata hanya dia saja yang merasa bahagia di dalamnya, sedangkan suaminya tidak sama sekali. Cincin pernikahan yang yang disematkan lelaki itu padanya dua tahun yang lalu, ternyata sejak awal hanya sebuah cincin yang rusak yang tak memiliki arti dan kesakralan sedikit pun.
Apa alasan suami Lalita menikahi dirinya, padahal yang dicintainya adalah Larisa? Lalu akankah Laita mempertahankan rumah tangganya setelah tahu semua kebenarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tiwie Sizo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat dari Lalita

Masih dengan kening berkerut, Erick menerima amplop yang diserahkan oleh Bu Risnah. Matanya membeliak saat melihat keterangan dari mana salah satu amplop tersebut berasal. Kantor Pengadilan Agama.

Dengan agak kasar, Erick membuka amplop tersebut dan mengeluarkan isinya. Matanya seketika membeliak saat membaca isinya yang ternyata adalah panggilan terhadap dirinya atas gugatan cerai yang Lalita ajukan. Bergegas Erick bangkit dan pergi menuju kamar Lalita.

"Lalita! Di mana kamu? Apa maksudnya ini?" teriak Erick di kamar tersebut dengan raut wajah penuh emosi.

Tentu saja tak ada sahutan dari dalam kamar tersebut karena Lalita benar-benar telah pergi. Bahkan, hanya dengan merasakan nuansa kosong dari kamar tersebut, sudah bisa dipastikan jika penghuninya sudah tak berada di sana lagi.

Seakan ingin benar-benar meyakinkan, Erick pun memeriksa kamar mandi dan membuka lemari pakaian yang ada di kamar tersebut. Sebagian besar baju-baju milik Lalita memang masih berada di tempatnya, tapi ada beberapa rak yang kosong, seperti halnya perasaan Erick saat ini yang juga mendadak terasa kosong.

"Jangan bercanda, Lita! Ini tidak lucu sama sekali," geram Erick sembari meremas surat panggilan dari Pengadilan Agama yang ada di tangannya.

Lagi-lagi tak ada yang menanggapi. Lalita memang telah pergi, sehingga tak peduli Erick mau bicara apa, perempuan itu tentu tak akan memberikan tanggapannya.

Erick pun segera mengeluarkan ponselnya, lalu menghubungi istrinya itu. Tapi usahanya gagal karena Lalita tak mengaktifkan ponselnya. Lelaki itu mengguyar rambutnya dengan gusar. Entahlah, padahal berpisah dari Lalita adalah impiannya sejak dulu, tak peduli jika itu akan membuatnya kehilangan segalanya. Tapi sekarang, kenapa dirinya malah begitu risau begini?

"Bu Risnah!" Kali ini Erick berseru memanggil asisten rumah tangganya sembari keluar dari kamar yang sebelumnya ditempati oleh Lalita.

"Iya, Tuan." Bu Risnah pun mendatangi Erick dengan tergopoh-gopoh.

"Ibu tidak melihat Lalita pergi?" tanya Erick.

"Tidak, Tuan." Bu Risnah menggeleng. "Tadi saya memang sempat melihat Nyonya pergi ke halaman depan, tapi habis itu kembali masuk ke dalam kamarnya. Setelah itu, saya memasak di dapur, jadi tidak melihat lagi Nyonya keluar."

Embusan napas kasar terdengar dari mulut Erick. Lelaki itu bahkan mencengkram rambutnya sendiri sembari memejamkan matanya sejenak karena terlalu syok dan terkejut.

Sesaat kemudian, Erick kembali membuka matanya lagi dan terpikirkan akan sesuatu. Mungkinkah saat ini Lalita pulang ke rumah orang tuanya? Jika mengingat selama ini Lalita selalu pergi ke sana setiap kali sedang merajuk, tidak menutup kemungkinan saat ini dia juga melakukan hal yang sama.

Segera Erick mengambil kunci mobil dan bergegas pergi, meninggalkan sarapan yang bahkan belum sempat dia sentuh. Dia mengemudi menuju ke rumah mertuanya dengan perasaan yang tak menentu. Anehnya, dibandingkan dengan khawatir menghadapi kemarahan Arfan, Erick justru lebih merisaukan gugatan cerai yang Lalita layangkan padanya. Setelah selama dua tahun ini menjadi istri yang cenderung posesif, kenapa sekarang dia malah nekat ingin bercerai? Mungkinkah istrinya itu benar-benar mendengarkan pembicaraannya dengan Larisa malam itu?

Erick mencengkram kemudi sembari menambah kecepatan mobilnya. Tidak tahu apa yang sebenarnya membuat hatinya begitu gundah. Yang jelas, dia ingin bertemu dulu dengan Lalita dan berbicara baik-baik dengan istrinya itu. Ah, kalau diingat-ingat, selama ini dia memang tidak pernah mengajak Lalita bicara dengan benar. Hanya Lalita saja yang selalu bicara sembari menatapnya dengan segenap hati, sedangkan dia sendiri selalu enggan untuk menatap wajah istrinya itu.

Ya, Erick memang selalu menatap ke arah lain setiap dia mesti mengatakan sesuatu pada Lalita. Dia selalu merasa tak nyaman jika harus bersitatap dengan perempuan yang notabene-nya adalah istrinya sendiri.

Tak terasa, Erick pun akhirnya sampai di kediaman Arfan. Kedatangannya langsung disambut oleh seorang pelayan yang langsung mengantarnya ke ruang makan, tempat di mana saat ini Riani dan Larisa menyantap sarapan. Tak ada sosok Arfan karena lelaki paruh baya itu sedang berada di luar kota untuk urusan bisnis.

"Erick?" Larisa dan Riani bergumam hampir bersamaan saat melihat kedatangan Erick. Mereka berdua terlihat menatap ke arah lelaki itu dengan ekspresi terkejut sekaligus heran. Pasalnya, tak pernah sebelumnya Erick datang pagi-pagi begini, apalagi tanpa Lalita.

"Selamat pagi. Maaf mengganggu sarapan Mama dan Kak Risa," ujar Erick dengan sedikit canggung. Memanggil Larisa dengan sebutan kakak adalah hal yang harus dia lakukan di hadapan orang lain semenjak menikah dengan Lalita.

"Mari duduk, Rick. Sarapan dulu." Riani bangkit dan mempersilakan Erick untuk bergabung.

Mau tak mau, Erick pun duduk di salah satu kursi.

"Di mana Lita? Kok sendirian saja?" tanya Riani sembari menyajikan secangkir teh serta sepotong roti panggang kepada Erick.

Erick sedikit menaikkan pandangannya ke arah ibu mertuanya itu. Jelas sekali jika saat ini Lalita tidak sedang berada di sini.

"Lita ada di rumah. Tadi saya ada urusan di dekat sini, jadi sekalian mampir." Erick akhirnya memberikan alibi.

Riani tersenyum menanggapi, sedangkan Larisa justru menatap tajam ke arah Erick. Gadis itu sangat tahu, pasti terjadi sesuatu antara Erick dan Lalita.

"Papa tidak ada, Ma?" tanya Erick pada Riani sembari menghindari tatapan Larisa. Dia berusaha mencari alasan seolah hendak bertemu dengan Arfan.

"Papa sedang ke luar kota. Sepertinya dua hari lagi baru pulang," sahut Riani.

"Oh, maaf, saya lupa," ujar Erick sembari meraih cangkir teh yang dihidangkan oleh Riani dan meneguk isinya. Lagi-lagi Erick membuang wajahnya ke arah lain karena tak ingin Larisa melihat raut wajahnya.

Karena tak mendapati Lalita di sana, Erick pun akhirnya langsung berpamitan. Dia mesti mencari tahu keberadaan Lalita sebelum Arfan mengetahui perihal gugatan cerai yang istrinya itu layangkan. Sesampainya di rumah, Bu Risnah menyambut dengan wajah khawatir.

"Lita belum pulang juga?" tanya Erick, berharap istrinya itu pulang saat dia pergi tadi.

Bu Risnah menjawab dengan gelengan, membuat perasaaan kecewa entah bagaimana menyusup di hati Erick. Lelaki itu pun langsung masuk ke dalam kamar yang sebelumnya ditempati Lalita.

Mata Erick langsung tertuju pada satu amplop yang sebelumnya belum dia buka. Segera diraihnya amplop tersebut dan dibukanya dengan sedikit kasar. Selembar kertas dengan tulisan tangan Lalita langsung dia lihat. Seketika dada Erick bergemuruh hebat saat membaca isi di dalamnya.

Dear, Erick.

Maaf, aku pergi tanpa berpamitan padamu. Tidak perlu mencariku karena saat ini aku sedang ingin sendirian. Tidak perlu merasa khawatir juga. Aku tidak akan membuat masalah yang akan merepotkanmu.

Sebelumnya, aku pernah bilang padamu kalau aku akan memberikan sesuatu yang paling kamu inginkan sebagai kado anniversary kita. Hari ini, aku menepati janjiku. Mulai sekarang, kamu tidak perlu merasa tersiksa lagi karena harus menjalani hidup bersamaku. Maafkan aku karena selama ini tidak bisa memahami perasaanmu. Maafkan aku karena telah menjadi penghalang antara dirimu dan perempuan yang kamu cintai.

Berbahagialah, Erick. Jangan hidup menderita seperti hari-hari kemarin. Aku berjanji, tidak akan mengusikmu dan Kak Risa lagi. Aku juga berjanji, kali ini Papa akan merestui kalian.

Lalita.

Bersambung ....

1
Pak dhe Tono
Luar biasa
Bintang Gatimurni
Wow ...konfliknya benar2 ruarrbiasa, konfliknya terkait dgn kesehatan mental.
Mak othor kereeen /Good//Good//Good//Good//Good/
Nunik Wahyuni
nunggu end ahhh🤣🤣🤣
Nunik Wahyuni
happy ending tgl cuzzz ke kisah papa Erick dan kak Shelin ....thorrr sukses semangat terbaiks suka sama endingnya Lita Risa Riani smua happy dgn jodoh dr thorrr🫰😍🙏👍👍💃💃💃
Nunik Wahyuni
sbnrnya aku berat membiarkan Lita dan Erick bnr bgt tdk bisa bersatu lagi tapi klo mrk balikan juga byk hati yg ambyar lagi .... Opa Arfan Oma Riani Risa dan Rain.... udahlah mang udh plg bnr Erick ma kak Shelin pacarnya Kalan 🤣🤣😍🫰
Nunik Wahyuni
hmmm so sweet nya Daddy Rain ke mama Lita.....happy slalu iahhh kalian berdua kesayangan Kalan 🫰🍼😍🙏
Nunik Wahyuni
🤣🤣🤣🤣kalan hiburan utk keluarga opa Arfan pinter cerdas tampan dan sdh tau perempuan....kak Shelin di tandain ma Kalan 🤣🤣🤣🤣dasar bocah kecil.kecil tau yg glowing km kalan ....darah playboy papa Erick 😂😂😂😂
Nunik Wahyuni
thorrr maha cerdas memberikan kebahagiaan bagi Lita dan Risa tanpa hrs bermain perasaan antar adik kakak ....mrk punya cinta sejati msg msg ....tihorrr terbaiks ....mksh juga nama Seruni juga terbaiks malaikat buat anak anaknya dan cucu tersayang zydan 🍼💪🙏😍🫰
Nunik Wahyuni
ok thorrr gpp yg penting Erick juga menemukan jodoh terbaik nya ....terbaiks utk smuax bahagia dgn takdir msg msg....ok saya ikutin sampe happy ending smuanya....semangat thorrr 💪💪🙏😍🫰
Nunik Wahyuni
Zayn km suami terbaiks berbahagialah bersama Rosa dan zydan 😍😍😍🫰🍼🫰🍼
M Yusuf Prayogi
Lumayan
M Yusuf Prayogi
Biasa
Nunik Wahyuni
semangat Risa km kuat ada Zayn yg melindungi km dan Zidan 💪💪😍🍼🙏🫰
Nunik Wahyuni
Shelin ma Erick ....kalan nti km pgl onty Shelin jd mommy apa mama ?😂😂😂
Nunik Wahyuni
udah Zayn km tepar memilih Risa jd bunda zydan toh mama kandung nya juga udh meninggal dunia.....ga mslh justru bgs klo diambil dr bayi ....🫰🙏😍🍼💪
Nunik Wahyuni
udah Zayn nikah ma Risa ambil anakmu legalitas kan beres smoga Risa menerima anakmu dgn senang hati ..... kalian saling melengkapi 🫰🙏😍🍼
Nunik Wahyuni
smoga Zayn jodohnya Risa ....Risa juga berhak bahagia apapun masa lalunya apapun kekurangan nya .....ayo Zayn soal anak km bisa adopsi 🫰🙏😍
Nunik Wahyuni
klo Risa ma Erick udh pasti Riani ga setuju....Krn dihati Erick ada Lalita....mendingan Risa ma Zayn soal anak bisa adopsi di panti asuhan yg byk 😍🫰🙏
Nunik Wahyuni
kalan ajak papamu bulan madu papamu lg broken heart 🙈🙈🙈
Nunik Wahyuni
Erick ma Shelin aja klo gt thorrr mending sana orang lain sekalian 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!