Rania Mauren terlahir dari keluarga Dokter. Ayah dan Ibu nya bekerja di sebuah rumah sakit milik pemerintah di pusat kota. Ibu nya adalah seorang dokter Obgyn alis dokter kandungan, sedang ayah nya adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam.
Gadis berusia 22 tahun itu di kenal sebagai seorang pendengar yang baik, pemberi solusi dari setiap masalah orang orang di sekeliling nya dan juga menjadi anak kesayangan di keluarga nya.
Namun, ada rahasia di balik senyum nya yang selama ini selalu dia perlihatkan pada teman teman dan juga orang orang di sekitarnya..
Rahasia apa yang Rania sembunyikan...???
🌿
Welcome to Novel Otor ratu_halu yang ke-5..
Menerima kritik dan saran (dengan kalimat yang sopan)
Enjoy 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 20
"Bu, boleh nggak ran malam ini nginep di rumah eliza ?" Sambungan video call di layar ponsel rania menampilkan wajah ibu nya.
"Menginap ?" ibu nampak terkejut
"Iya, bu. Sekarang aku udah di jalan sama eli, paling bentar lagi nyampe ke rumah dia.."
"Iya, tante. Boleh, ya ?? Besok kan weekend.." Eliza yang duduk di samping rania mengambil alih, meminta izin sebelum kalimat penolakan dari ibu sahabat nya itu terlontar..
"Tapi, nak..." raut ibu berubah khawatir, dan tentu rania bisa membaca nya..
"Boleh, sayang..." Bukan suara ibu yang menjawab,
"Ayah ??" Mata rania membulat, tidak menyangka malah mendapat izin dari ayah nya. Padahal tadi saat berdiskusi dengan eliza, rania yakin akan mudah mendapat izin dari ibu nya, tapi gadis itu juga mengatakan kebalikan nya jika dia meminta izin pada sang ayah...
Sebenarnya tanpa ayah dan ibu nya tau, rania sudah merencanakan ini semua semalam. Dia bahkan sudah membawa baju ganti di dalam tas nya.
"Eliza, tolong jaga rania ya, nak. Jangan kemana mana lagi setelah ini, okey ?" suara Ayah begitu ramah, eliza pun sampai tersihir dan hanya bisa mengangguk kosong sebagai jawaban.
Rania tersenyum dengan penuh keharuan, "Makasih, yah.. Nanti ran kabarin lagi ya kalau udah sampe di rumah eli.." Rania berpamitan dan tak lupa mengucapkan salam seperti biasa..
"Ran, itu bokap lo ??" tanya eliza,
"Iya, kenapa ?? Naksir ?? Nih..." Rania mengepalkan tangan tepat di depan wajah eliza membuat nyali eli langsung menciut..
"Anjir, ganteng banget.. Pantesan bisa dapetin nyokap lo yang cantik begitu..."
Rania menggeleng heran, ternyata eliza memang sang pengagum pria tampan, muda atau tua, kaya atau miskin, kalau tampan mata nya akan langsung berbinar bak hewan buas yang melihat daging segar...
Sesampai nya di rumah, pak tono langsung di minta untuk pulang dan menunggu kabar jika besok rania minta di jemput.
"Ran, lo lewat pintu depan aja, ya. Gue lewat belakang, mau sekalian minta pembantu gue bikinin yang anget anget buat kita.."
"T-tapi..."
"Udah nggak apa apa, ada nyokap ko, kan tadi gue udah telepon lo bakal nginep, masuk aja. Tuh pintu nya kebuka.." Eliza menunjuk ke arah pintu utama rumah nya.
"pembantu gue jam segini pasti ada di belakang lagi ngerumpi. Gue mau sekalian ngagetin mereka..." sambung nya lagi.
Eliza memang usil, jiwa kekanak-kanakan nya masih sangat kentara meski usia nya sebentar lagi akan menginjak angka 19 tahun...
Sebelum rania melayangkan protes lagi, eliza buru buru berjalan mengendap ke samping rumah nya. Mau tidak mau akhirnya rania pun melanjutkan langkah kaki nya menuju pintu utama itu...
"Cukup!! Aku tidak mau mendengar apa apa lagi dari mu!!"
Langkah rania kembali terhenti saat mendengar ada suara seorang pria yang begitu familiar di telinga nya
"Seperti suara om aldo..." batin rania menerka. Langkah nya terhenti tepat sebelum pintu, jadi tak bisa melihat om aldo sedang bicara dengan siapa...
"Bukan nya om aldo ada di kalimantan.."
"Tidak, al. Kita bisa mulai lagi semuanya dari awal. Aku tau kamu masih sangat mencintai ku. Kamu yang bilang tidak bisa hidup tanpa aku..."
"Aku tau alasan nya kenapa kamu belum juga mendapatkan pengganti ku.. Itu karena di hatimu hanya ada aku, Al.."
Kali ini suara seorang wanita, kalimat nya yang panjang kali lebar itu mampu membuat dada rania sesak dan ngilu. Kedua mata nya mulai mengembun kembali, entah kenapa rania merasakan sakit yang tak bisa di terjemahkan. Bukan sakit fisik, melainkan hati..
Percakapan itu terhenti beberapa saat, rania mencoba tak perduli dan menguatkan hati nya untuk kembali mengayunkan langkah..
"Aku sangat mencintai mu, Al..."
Sekali lagi langkah kaki rania terpaksa harus berhenti. Pemandangan di depan nya lebih mengejutkan dari percakapan yang barusan...
"R-rrania...." Suara om aldo terbata,
Sementara rania, gadis itu tersenyum sinis sambil mengepalkan telapak tangan nya..
"LEPAS!!" Om aldo membentak, mencoba melepaskan tangan wanita itu yang tengah melingkar erat di perut nya.
Ya, rania melihat dengan mata kepala nya sendiri wanita itu memeluk om aldo dari belakang. Menyandarkan wajahnya di punggung lebar pria itu. Tak ada jarak, tubuh bagian depan wanita itu menempel sempurna di punggung om aldo...
Jangan tanyakan bagaimana perasaan rania saat ini. Sakit, Sesak, hancur, semua campur aduk menjadi satu...
Rania mundur, dia urung untuk masuk ke dalam. Berbalik dan berlari ke arah jalanan...
"SH*T!!" om aldo panik, setelah berhasil melepaskan pelukan itu, om aldo langsung berlari mengejar rania..
"Heh!! Lo ngapain disini ?? PENGKHIANAT!!" Eliza baru tiba di ruang tamu, emosi nya langsung naik saat melihat mantan om nya ada di rumah nya...
"El, please. Aku minta maaf.." Wanita itu mencoba menarik simpati dengan menangis di depan eliza. Tapi eliza tak sebodoh itu..
"Buuuunnnn...." Eliza berteriak memanggil nama bunda nya..
"Bundaaaa...." sekali lagi, kali ini dengan suara yang lebih nyaring
"Iya, el. aduh, ngapain sih kamu teriak teriak begitu ??" Bunda datang dari arah belakang dengan masker berwarna kehijauan hampir menutupi seluruh wajahnya...
"Bunda!! Ngapain sih si pengkhianat ini datang ke rumah kita ??"
Bunda menoleh mencari siapa yang di maksud putrinya..
"BILA ??" terlihat jelas mata bunda yang langsung melotot melihat wanita yang ada di hadapan nya itu..
"NGAPAIN KAMU DATANG KESINI ??" Bunda pasang badan, melangkah mendekati salsabila, wanita yang pernah hampir menjadi bagian dari keluarga mereka.
"Mbak, saya mau minta maaf.. Hiks..hiks.. Maafkan saya, mbak. Saya bersalah pada keluarga ini..." serunya sambil menangis dan mengatupkan kedua tangan di depan dada..
"Masih punya muka kamu datang kesini, hah ??"
"Udah bun, usir aja! Muak aku liat drama si uler..." Eliza melipat tangan di depan dada, memandang dengan tatapan merendahkan
"Pak Ono, Pak..." Bunda berteriak memanggil sang supir yang ada di belakang..
"Dalem, nyah (nyonyah) ?" Pria baya yang bernama lengkap Supono itu menunduk hormat,
"Usir wanita itu!! Pastikan dia tidak bisa lagi menginjakkan kaki nya lagi di rumah ini!!"
"M-mbak... Please, aku mohon. Kasih aku kesempatan sekali lagi, mbak.. Aku sangat mencintai Aldo..."
"Cih. T*lol!!" desis eliza. Jika tak takut hukum, mungkin sekarang eliza sudah berbuat yang brutal pada wanita itu, karena eliza saat ini sedang berusaha mati matian menahan diri untuk tidak melukai fisik.
Ingin sekali eliza menjambak, menampar atau bahkan memukul secara membabi buta wanita yang sudah membuat keluarga besar nya malu. Terutama sudah melukai hati bunda nya. Eliza tak terima...
Keluarga mereka yang terpandang sempat menjadi bahan gosip selama beberapa bulan. Bahkan pembatalan pernikahan om aldo waktu itu sempat mempengaruhi kesehatan anggota keluarga nya yang lain, ya sekali lagi termasuk sang bunda.
Maka nya eliza benar benar sangat marah pada wanita itu. Apalagi sejak kejadian itu, eliza belum pernah lagi bertemu dengan dia. Jadi perasaan marah, benci dan dendam nya belum tersalurkan....
🌿
🌿
🌿
Yang sudah mampir, jangan lupa Like, Komentar dan Vote nya, ya. Biar otor makin semangat lagi up nya 💜💜💜
🌹🌹🌹🌹🌹
☕☕☕☕☕
🌟🌟🌟🌟🌟
GT trus y alurny
Semangat terus berkarya dan semakin sukses ya Thor....