Amira elsafha adalah mahasiswi sekaligus karyawan di sebuah perusahaan swasta di ibukota, memiliki teman yang bernama Sasa si pecinta garis keras Timnas sepakbola bola Indonesia.Amira dibuat geleng kepala akibat ulah sahabatnya itu, karena menggilai semua pemain Timnas yang memiliki paras tampan rupawan.Berbeda dengan dirinya,ia sama sekali tidak tertarik dengan dunia temannya,entah mengapa karena ia memiliki alasan tersendiri.Suatu ketika saat Sasa mengajak Amira untuk menyaksikan pertandingan Timnas sepakbola Indonesia di stadion terbesar di negeri ini,saat ketika salah satu pemain Timnas memberikan notice kepada Amira dan temannya, yang disambut Sasa begitu bahagia.
Diego Vincent Hilgers pemain sepakbola berdarah Indonesia Belanda yang memiliki banyak prestasi di bidang olahraga sejuta fans yaitu sepak bola.Menjadi pemain profesional di sebuah club Eredivisie ,dan juga pemilik akun Instagram yang memiliki jutaan pengikut,namanya kian melambung setelah bergabung di Timnas Indonesia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon eunhyeayu90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 30
AMSTERDAM 🇳🇱
Di pagi hari yang sedang sedikit mendung dengan suhu sekitar 9° di kota Amsterdam,sudah tujuh hari Amira berada di kota besar ini.Tinggal bersama orang tua angkat yang begitu baik kepadanya.Mengajarkan kultur dan budaya negara Belanda, kepada Amira yang begitu awam dengan budaya luar negeri.Amira sangat bersyukur karena om Albert dan tante Beatrice sangat peduli dan sigap membantunya dalam segala hal, mulai mengenalkan jalan di beberapa tempat di sekitarnya, makanan kebiasaan yang dilarang dan norma-norma yang ada di negara ini.
Di Dapur saat ini Amira sedang membuat makanan untuk kedua orang tua angkatnya, Membuat oatmeal gulung yang dipadukan dengan yogurt dan madu.Amira juga merebus telur dan kentang kesukaan om Albert.Tak lupa membuat secangkir kopi susu dan teh kesukaan mereka.Amira banyak mempelajari masakan dari Tante Beatrice, yang dengan sabar mengajarinya.
"kamu sudah bangun? Ini masih pukul 7, kenapa sudah pagi buat sarapan,apa kamu tidak bisa tidur" tanya tante Beatrice yang menghampirinya dengan memakai piyamanya
"aku terbiasa bangun pukul 5,jadi aku tidak bisa tertidur lagi setelah itu.Tante mau sarapan sekarang?aku siapkan ya"
Amira kemudian menata segala masakan yang dia buat,ia juga mempersilahkan Tante Beatrice untuk duduk.
Tante Beatrice sangat senang karena Amira adalah anak yang rajin.Bangun tidur,rumah sudah bersih ditambah makanan sudah siap tersaji.
"anggap saja rumah mu sendiri, jangan terbebani dengan program itu.Aku tidak masalah jika kamu bangun kesiangan dan tidak membuat sarapan, ini hal lumrah untuk anak muda sepertimu.Aku bersyukur ada seseorang yang bisa menemani ku dirumah itu saja. kalau masalah rumah aku bisa memanggil jasa service panggilan..." tutur Tante Beatrice
"aku tidak apa-apa kok,ini sudah menjadi kebiasaan ku di negara ku.Aku terbiasa hidup mandiri jadi aku tidak berasa terbebani dengan pekerjaan rumah seperti ini.Tante dan Om sudah sangat baik kepada ku, memberi aku tempat tinggal yang nyaman,uang saku bulanan.Aku tidak bisa membalas apapun selain ini yang bisa aku lakukan untuk kalian.." ucap Amira dengan tulus
Tante Beatrice tersenyum bahagia dan bangga karena ada anak muda dari negara lain memiliki sikap yang dewasa.
"ayo kita makan bersama.." ujar Tante Beatrice
Amira mengangguk,Ia kemudian mengambil oatmeal gulung itu dan merasakannya,sungguh rasanya begitu enak.Seperti dugaannya ternyata ia punya bakat memasak makanan western.
"hmmm ini luar biasa,ini sangat enak" ujar Tante Beatrice yang kagum
"terima kasih Tante"
"kamu memiliki bakat,lain kali buatlah makanan dari negara mu..aku juga ingin merasakannya"
"tentu,aku akan memasakkan itu untuk tante" ujar Amira dengan senyuman nya.
"kamu masuk kuliah minggu depan kan?" tanya tante Beatrice
"iya,"
"kampus itu terbaik di sini jadi aku ikut bangga kamu bisa di terima di kampus itu.sedangkan putri ku dulu tidak bisa masuk di kampus itu.. sungguh kamu sangat beruntung.Kamu pasti anak yang pintar dan cerdas " ujar tante Beatrice
"aku bekerja keras untuk mendapatkan beasiswa di beberapa negara,dan aku beruntung bisa masuk di universitas terbaik di sini.Ini juga pencapaian terbesar ku selama aku hidup," ucap Amira
"ya kamu luar biasa, orang tuamu pasti sangat bangga padamu."
"iya.. mereka sangat bangga" ucap Amira
"apa kamu belum memiliki kekasih? bagaimana dengan keadaannya saat kamu berada di sini" tanya tante Beatrice
Amira menggelengkan kepalanya, "aku tidak memilikinya"
"benarkah?itu tidak mungkin ,kamu sangat cantik dan menarik, bagaimana bisa kamu tidak memiliki kekasih?" tanya Tante Beatrice dengan keheranan
Amira tersenyum,"dulu aku pernah memiliki seorang kekasih,tapi kami sudah putus "
"benarkah,dia pasti sangat menyesal putus denganmu"
"Dia seorang bintang, tidak mungkin menyesal hanya karena putus dengan ku" jawab amira dengan lirih
"bintang? Apakah dia seorang aktor?"
"dia seorang atlet yang sangat bersinar," jawab Amira
"benarkah? Sungguh sangat disayangkan " ucap Tante Beatrice
"itulah yang terjadi.kehidupan kami sangat berbeda,jadi kami tidak mungkin bersama " ucap Amira
"dia pasti akan menyesal karena melepaskan mu.. jangan khawatir,di sini kamu bisa mendapatkan pria yang baik dari pada mantan kekasihmu itu.Banyak pria muda tampan di sini" ujar Tante Beatrice
Amira tersenyum dengan ungkapan ibu angkatnya itu, "aku tidak memikirkan itu tante,aku ingin kuliah dengan baik di sini,dan mencari pekerjaan sampingan "
"kamu ingin mencari kerja,itu ide bagus..anak muda yang hebat,kamu sangat rajin ya.Tante punya kenalan, sepertinya kemarin dia mencari seseorang untuk bekerja di tempatnya.."
"benarkah Tante" tanya Amira dengan semangat
"iya,nanti tante akan sampaikan kepada teman Tante " ujar tante Beatrice
"terima kasih Tante " ucap Amira dengan syukur.
Amira sangat bersemangat karena dengan jalan ini ia bisa mendapatkan pekerjaan, entah pekerjaan apa yang akan dia lakukan.Tapi ia sangat bersyukur karena adanya Tante Beatrice yang selalu memberikan jalan keluar untuknya.Tinggal di negara lain, yang menjadi kekhawatiran banyak orang karena akan sulit beradaptasi,kini ia rasa tidak berlaku untuknya.
Di jalan Amsterdam
Amira berjalan-jalan mengelilingi kota Amsterdam dengan berjalan kaki,rumah yang dia tinggali tak begitu jauh dari pusat kota, memudahkannya untuk menikmati nuansa perkotaan yang indah.Udara dingin yang menusuk tulang pun tak membuat dirinya patah semangat menelusuri kota itu.Entah sekaya apa orang tua angkatnya itu bisa memiliki rumah di sekitaran kota yang indah ini
Amira duduk di sebuah bangku, kakinya begitu lelah setelah berkeliling.ia melempar pandangan ke arah jalan dan melihat orang berlalu lalang.tidak banyak kendaraan yang melintas, sepertinya orang di sini suka berjalan kaki untuk melakukan aktivitas mereka.
"ini benar-benar indah" ucapnya dengan lirih
Amira kemudian melihat seorang anak kecil berjalan beriringan dengan ibunya.Terlihat sekali ibu dan anak itu menikmati obrolan mereka, Amira tersenyum memperhatikannya dari jauh.Perasaannya sangat sedih, karena dalam kesendiriannya saat ini tiba-tiba teringat dengan anak yang pernah dikandungnya.
"kamu mungkin akan terlihat seperti itu jika kamu bertahan sedikit lagi,Tapi kamu begitu menyayangiku hingga harus meninggalkan ibu seorang diri seperti ini.." ucapnya Dengan lirih
Amira tertunduk sedih,dadanya terlihat sesak jika mengingat kejadian itu kembali, dimana ia kehilangan janin yang dikandungnya.Sudah hampir 7 bulan setelah peristiwa itu,tapi hatinya masih terasa sakit jika mengingatnya kembali.
.
.
Halo gengs, masih stay dan setia?🙃
Jangan lupa selalu dukung karya aku dengan like, komen juga vote ya🤌
Sedikit banyaknya like dan vote kalian membantu author menjadi bersemangat 😬
Instagram eunhyeayu90