Sarah, bekerja sebagai guru di sebuah sekolah bergengsi khusus untuk orang kaya dan kalangan berada, kerap dibohongi dan berulang kali mengalami kekerasan fisik dan tak jarang mendapatkan penghinaan dari Dias,pacarnya.Abimanyu, yang dikenal sebagai pengusaha muda sukses yang kerap gonta ganti pacar. Pertemuan tak sengaja Sarah dan Abimanyu yang melibatkan Bagas, keponakan Abimanyu, berbuntut panjang. Sarah yang saat itu ditemani oleh pacarnya mendapatkan hinaan dan ucapan yang merendahkan pacarnya. Abimanyu yang mengetahui hal itu menawarkan sebuah kesepakatan pada Sarah untuk menjadi istrinya sekaligus membantu Abimanyu menjauhkan dia dari kejaran wanita-wanita gila pemburu harta, atau tetap menjadi samsak hidup pacarnya dan menunggu kehancuran hidupnya.Mampukah Abimanyu meyakinkan Sarah untuk menjadi istrinya ? Dapatkah Sarah menemukan kebahagiaan dengan Abimanyu?Sementara pacarnya berjanji akan berubah dan memperbaiki hubungan mereka.Rahasia apa yang disembunyikan Sarah ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chery red, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19.
Suara bariton menggema di selasar sekolah, mengagetkan para penggosip yang berkumpul disana. Rima dan teman-teman seperkumpulannya terkejut mendengar perkataan itu. Spontan Rima menengok ke arah datangnya suara itu, matanya terbelalak kaget melihat seorang laki-laki tampan yang tinggi dan memakai jas, tampak gagah dan berwibawa. Lelaki yang menghampirinya itu menggendong seorang anak kecil seumuran dengan Jafar anaknya, tatapan lelaki tampan itu tampak dingin.
Menurunkan Bagas dsri gendongannya, Abimanyu menghampiri Rima dan teman-teman seperkumpulannya. Dengan cepat Abimanyu memindai wajah-wajah penuh polesan tebal make up, Abimanyu mengetahui sebagian dari mereka merupakan para istri dari pebisnis kelas menengah yang beberapa waktu lalu mengunjungi kantornya untuk mengajukan kerjasama dengan perusahaan miliknya.
"Kelakuan kalian akan aku ingat, terutama kamu, perempuan bermulut kotor dan jahat, berkedok menolong Sarah tapi ternyata diam-diam di belakangnya kamu menusuknya. Kita lihat nanti siapa yang akan menangis darah dan memohon ampun. Dan untuk kalian para istri dari pengusaha kecil, tunggu saja hadiah dariku. Jangan kalian pikir kalian akan lolos dari hukuman. Anak-anak kalian juga harus menerima hukuman karena telah membuat Miss Sarah tidak dihargai oleh murid-muridnya.Tunggu saja !"
Selesai mengatakan hal itu, Abimanyu berbalik dan melangkah pergi meninggalkan kumpulan para penggosip yang melongo dan menatap penuh takut kepada Abimanyu. Tak seberapa lama setelah Abimanyu meninggalkan lingkungan sekolah, mendadak kumpulan para penggosip itu mendapatkan telpon dari para suami mereka yang dengan panik dan penuh amarah memarahi para istri mereka. Wajah para istri itu mendadak sangat pucat dan terlihat ketakutan sekaligus panik ketika mendengar jika perusahaan milik keluarga mereka dan juga beberapa investor yang berkerja sama dengan mereka mendadak menarik investasinya.
Perusahaan mereka dijamin akan bangkrut dalam hitungan hari. Para suami mereka diberitahu jika istri mereka telah membuat masalah dengan salah seorang investor terbesar. Maka para suami mereka terkena imbasnya, perusahan milik mereka ada yang diambang kebangkrutan, bahkan ada yang diturunkan jabatannya, semuanya akibat dari perbuatan para istri mereka.
Vian yang ada dibalik semua itu tersenyum puas mendengar laporan dari orang-orang suruhannya. Dengan begitu dia bisa tenang jika sewaktu-waktu dia pergi meninggalkan Sarah. Sementara Sarah yang telah berada di ruangan kepala sekolah dengan cepat menyerahkan surat pengunduran dirinya.
"Pak Sanjaya, hari ini hari terakhir saya mengajar di sekolah ini. Ini surat pengunduran diri saya yang telah saya buat. Terimakasih telah memberi saya kesempatan bekerja di sekolah ini. Semoga ilmu yang saya berikan kepada anak-anak akan bermanfaat di masa depan. Saya mohon diri, maafkan atas semua kesalahan yang saya perbuat selama saya mengajar di sekolah ini." ucap Sarah seraya meletakkan amplop berisi surat pengunduran dirinya di atas meja kepala sekolah.
"Lho kenapa ? Apakah gaji yang diberikan oleh pihak sekolah tidak memuaskan ? Sayang sekali jika kamu berenti, sekolah mana yang akan menerima anda mengajar di tempat mereka jika melihat pendidikan yang anda miliki. Setidaknya disini anda bisa mendapatkan gaji yang tinggi." ucap Sanjaya keheranan sekaligus mengecam keputusan Sarah.
"Saya akan melanjutkan sekolah saya Pak, jadi saya tidak dapat mengajar dengan baik dan juga waktu untuk kuliah pasti akan sangat tersisa dengan banyaknya tugas yang diberikan para dosen pada saya. Jadi saya memutuskan untuk melepas pekerjaan saya dan berkonsentrasi pada kuliah saya." jawab Sarah dengan tenang.
"Baiklah jika memang begitu, saya tidak dapat menahan dan memaksa anda untuk tetap menjadi pengajar di sekolah kami. Jadi mulai kapan anda akan berhenti mengajar ?"
" Hari ini hari terakhir, mulai besok saya sudah tidak akan mengajar lagi. Terimakasih atas pengertiannya. Saya mohon pamit sekarang untuk berpamitan pada anak didik saya. Dan hari ini saya pun datang hanya untuk berpamitan kepada mereka."
Sarah kemudian berdiri dan menyalami Sanjaya. Kemudian dia keluar dari ruang headmaster dan menuju ke kelasnya, Sarah tanpa basa basi dia berpamitan pada anak didiknya. Mengatakan jika dia tidak bisa bersama mereka lagi, para murid tentu saja kaget dengan berita ini, apalagi Bagas, wajahnya berkerut menahan tangis.
"Miss Sarah tidak akan lagi menemaniku bermain dan mengawasiku menulis huruf dan angka. Jangan pergi Miss, "
"Miss Sarah, kenapa miss tidak mau lagi mengajar kami menulis dan harus digantikan oleh Miss Deborah ?"
Berbagai macam pertanyaan diajukan oleh para murid Sarah. Rata-rata mereka keberatan dan sangat sedih mengetahui jika Sarah tidak akan lagi mengajar mereka.
"Horeeeeeee, akhirnya wanita jelek miskin dan tak tau diri ini tidak lagi mengajar di sekolah ini, kata Mamiku wanita macam Miss Sarah ini tidak pantas menjadi pengajar di sekolah kita." ucap Jafar dengan lantang.
Sarah dan juga Deborah terkejut mendengar kata-kata kasar yang keluar dari mulut Jafar. Mereka berdua tak menyangka jika sekasar itu perkataan Jafar. Entah didikan macam apa yang diterima Jafar di rumahnya, keduanya saling berpandangan, Sarah dengan tegas berkata,"Jafar, masih kecil tidak boleh berkata seperti itu, harus sopan dan menghargai orang yang lebih tua darimu. Tidak baik berkata kasar dan tidak sopan seperti itu."
"Lho kata Mami kan Miss Sarah itu wanita murahan yang berkedok guru. Miss Sarah juga masuk ke sekolah di tolong oleh om Dias. Mami juga bilang jika Miss Sarah itu orang miskin, jadi tak layak menerima perlakuan sopan dan hormat dariku yang kaya raya ini."terang Jafar sambil melipat tangannya di dadanya.
"Kecil-kecil sudah arogan dan sombong, entah bagaimana nanti jika dia telah dewasa." ucap Sarah dan Deborah di dalam hati masing-masing.
Tak lagi menghiraukan celetukan-celetukan kurang ajar Jafar, Sarah kembali berpamitan pada muridnya. Setelah selesai, dia membagikan beberapa kenang-kenangan untuk para muridnya yang telah dia bungkus dan dia bawa ke kelas. Satu persatu diberinya kado, dan setelah selesai dia pun sekali lagi berpamitan dan berpesan pada mereka agar mereka mematuhi perkataan Deborah yang akan menggantikannya.
Selesai sudah acara pamitnya, dengan lega Sarah meninggalkan kelas dan masuk ke ruang guru. Beberapa orang rekannya ada didalam ruang itu menatap sinis kearahnya.
"Pantas saja Miss Sarah mengundurkan diri, bayaran guru kan tak sebesar bayaran simpanan om-om berduit."
"Iya buktinya sekarang Miss Sarah sudah bisa memiliki mobil mewah. Jam terbangnya tinggi ya Miss ? Hebat sekali baru beberapa minggu menjadi simpanan suami orang dan om-om berduit sudah terbelalak mobil mewah."
"Bahkan dengar-dengar sekarang rumahnya pun sudah tidak gubuk reot lagi. Bolehlah Miss Sarah mengenalkan salah satu bos yang masih single kepada kami. Siapa tau kami pun bisa seperti Miss Sarah yang mempunyai mobil mewah."
Geram dengan semua celetukan dan omongan rekan-rekannya, Sarah menggebrak meja dan berkata," Kalian mengaku lulusan universitas ternama dan berprofesi sebagai guru, tetapi kelakuan kalian sungguh bertolak belakang dengan citra seorang guru. Jangan kalian kira aku tak mengetahui siapa yang telah menyebarkan berita tak benar tentangku. Kalian kira aku tak mengetahui kehidupan kalian diluar sana ? Banyak diantara kalian yang merupakan simpanan wali murid di sekolah ini, seperti anda Miss Wati, anda menjadi simpanan papanya Gilbert sejak beberapa bulan lalu, lalu anda Miss Nina, menjadi istri muda papanya Maria, dan anda Pak Ali, menjadi simpanan ibu Alexander yang lebih tua lima belas tahun dari anda. Anda bahkan rela menjadi pemuas para teman-teman ibu Alexander demi uang yang dia tawarkan. Bahkan anda pun tak segan-segan melayani para om-om yang mempunyai penyimpangan." papar Sarah dengan suara keras.
gassss terus bi... 😅😅😅😅
tinggalin aja ras...
pedas mulut nya
kasar prilaku nya...
Fix nih, Sarah!
tinggal kan si Dias...
No toleran!!!