Rahasia Rania

Rahasia Rania

Eps 1

"Ibu....." teriak seorang gadis yang suara nya sangat nyaring hingga terdengar oleh seluruh penghuni di sebuah bangunan rumah satu lantai yang berukuran 12x15 meter.

Semua penghuni rumah tersebut pun gegas berlari menuju sumber suara. Tak terkecuali asisten rumah tangga mereka di rumah tersebut..

Ini adalah hari minggu. Hari libur bagi para penghuni rumah itu.

Memang seperti itulah keluarga Bagaskara, mereka akan menghabiskan waktu bersama jika hari libur tiba. Bagi mereka, tiap detik nya, waktu sangatlah berharga. Lagi pula tak banyak yang mereka lakukan di luar rumah selain soal pekerjaan.

"Ada apa, sayang ? Dimana yang sakit ??" tanya ibu Arini pada putrinya. Ayah Faiz tak kalah khawatir, pria paruh baya yang masih terlihat segar di usia nya itu menampilkan gurat kecemasan...

"Iya, dek. Dimana yang sakit ? Kita kerumah sakit saja ya, sekarang. Kalau begitu kakak akan siapkan mobil..." Seorang pria tampan yang berwajah mirip sekali dengan sang ayah ikut menyusul ke kamar rania. Dia adalah Vino, kakak laki laki rania.

"Ish. Kalian ini!! Aku kan panggil ibu, kenapa ayah sama kak vino ikut ke sini ??" tanya rania menatap satu persatu wajah ayah dan kakak nya, tak terkecuali si bibi yang berada tepat di belakang keluarga inti sang majikan..

"Aku itu lagi nyoba baju yang kemarin di beli. Kan besok udah mulai masuk kuliah. Tapi baju nya sobek, nih..." Rania menunjukkan bagian ketiak nya yang terlihat sobek lumayan lebar. Bibirnya mengerucut tanda kekesalan...

"Astaga!! Kamu ini mengagetkan saja.." ucap ayah yang akhir nya bisa kembali bernafas lega. Nafasnya yang tadi sempat tercekat perlahan mulai normal kembali...

"Tenang ayah. Rania tidak akan pergi sekarang. Karena masih banyak yang belum rania selesaikan di sini!!" ucap rania dengan menarik garis senyum yang penuh misteri..

"Husstt.. Jangan bicara seperti itu. Anak ibu tidak akan kemana mana. Kamu akan tetap bersama kami di sini!!" Ibu langsung memeluk rania erat. Orang tua mana pun tak ada yang suka jika mendengar anak nya bicara seolah waktu nya di dunia ini hanya tinggal menghitung detik...

Sementara ayah dan kakak nya menatap lirih rania dari balik dekapan sang ibunda..

Ayah lalu mengajak putra sulung nya untuk keluar dari kamar. Sedang si bibi sudah lebih dulu keluar dari kamar tersebut saat rania menjelaskan alasan dia memanggil ibu nya di awal...

"Apa kita balikin aja baju nya ?? Struk pembeliannya masih ada, kan ??" tanya ibu pada rania. Memang kemarin setelah ibu nya pulang bekerja, mereka berjalan jalan di sebuah mall untuk mencari keperluan rania yang akan memulai kuliah nya di tahun ini.

Sebenarnya dulu rania pernah kuliah namun hanya bisa bertahan sampai semester lima saja. Gadis itu terpaksa berhenti karena alasan satu dan lain hal.

"Ibu kan bisa menjahit, jahit saja lah bu.." Rania sedikit menyesal kenapa kemarin langsung mengambil baju yang di sukai nya itu tanpa di periksa nya terlebih dulu. Dia memang kadang ceroboh. Tapi itulah rania, tak terlalu memusingkan sesuatu yang sifatnya sepele. Meskipun jika ini terjadi pada orang lain, sudah barang tentu orang tersebut akan kembali ke pusat perbelanjaan itu untuk menukar baju tersebut..

Lagipun teriakan nya tadi hanya keterkejutan nya saja saat melihat pantulan diri di cermin, ada robekan di bagian ketiak. Jika rania besok memakai baju itu bisa di pastikan rania akan sangat malu. Mahasiswa baru dengan pakaian robek di bagian ketiak, apa tidak akan menjadi bahan olok olok nanti nya...

"Ya sudah. Buka baju nya, biar ibu jahit..."

Rania membuka baju baru itu, lalu memberikan nya pada ibu. Setelah itu, ibu pun keluar dari kamar sang putri.

Rania kembali memakai baju yang sebelumnya, kemudian menyusul ibu nya keluar.

"Besok kakak antar, ya. Kamu kuliah jam berapa ??" tanya kak vino.

Sejak awal, Orang tua rania memang meminta keringanan pada pihak kampus agar putri nya itu tidak mengikuti segala kegiatan berat yang biasa di lakukan oleh para mahasiswa baru. Ada alasan yang kuat yang membuat pihak kampus memberikan izin tanpa mendebat permintaan kedua orang tua rania lebih lanjut..

Rania sudah bergabung di ruang keluarga dengan ayah dan kakak nya, sementara ibu tengah menjahit baju rania di taman belakang.

"Aku di antar Pak Tono saja, kak. Kakak kan juga harus bekerja.." seru rania sambil tangan nya terulur ke atas meja, mengambil buah potong yang menjadi camilan mereka di hari yang sudah menjelang senja itu...

"Kamu kan tahu kakak seorang Arsitek. Tak punya jam kerja yang pasti, dek. Kerjaan kakak cuma meeting dari satu client ke client yang lain..." jawab kak vino mengingatkan tentang profesi nya pada sang adik

"Benar. Kamu di antar kak vino saja. Nanti kalau kak vino sibuk saat kamu pulang kuliah, kamu bisa menghubungi pak tono minta di jemput..." sahut ayah menimpali.

Sekilas keluarga mereka terlihat seperti keluarga pada umum nya. Keluarga kecil yang bahagia. Namun itu hanya tampak pada luar nya saja. Ada kesedihan dan kesakitan teramat dalam yang di rasakan oleh masing masing dari mereka.

Rania diam sejenak. Seperti menimbang tawaran kakak nya tadi...

"Ya sudah. Aku berangkat sama kak vino besok.." jawab rania kemudian..

"Sayang, nih sudah ibu jahit..." Ibu memberikan baju rania yang sudah di jahitnya. Hasil jahitan ibu sangat rapi. Mungkin karena ibu seorang dokter, yang dimana mengharuskan wanita itu mahir dalam urusan jahit menjahit, jadi tak perlu di ragukan lagi kemampuan nya dalam hal itu.

Rania menerima baju nya dengan wajah berbinar. Namun berbeda dengan ibu, kedua netranya menggambarkan kesedihan. Ada kristal bening yang hampir tumpah di sudut mata wanita itu saat memandang wajah sendu sang putri.

Sebelum ada yang melihat, ibu langsung menghapus jejak air mata itu dengan punggung ibu jari nya..

"Bagaimana ?? Seperti baru, kan ??" tanya ibu setelah merubah mimik wajah nya, kemudian menjatuhkan bobot nya di samping sang suami..

Rania mengangkat kedua ibu jari nya ke atas sambil tersenyum cerah...

"Terimakasih, ibu.." ucap rania tulus

"Ko bisa sih baru beli sudah robek..??" tanya kak vino penasaran..

Rania menggaruk kepala nya yang tidak gatal, "Iya, kemarin saat beli aku gak sempet periksa saking suka nya sama model baju ini.."

Ayah dan kak vino serentak menggelengkan kepala mereka, menurut penglihatan kedua lelaki itu baju yang rania beli tak terlihat spesial sama sekali. Hanya sebuah kemeja oversize berwarna peach, sama sekali tidak menarik.

Padahal tanpa mereka sadari selama ini memang rania selalu membeli baju baju yang ukuran nya jauh di atas ukuran tubuh nya, oversize. Dari mulai kaos sampai kemeja formal pun terkesan kebesaran di tubuh nya yang kurus.

Makan malam pun tiba, rania dan seluruh anggota keluarga nya sudah berada di meja makan..

"Jangan lupa setelah makan minum obat nya ya, sayang. Jangan sampai terlambat.." sambil menyendok kan nasi dan lauk pauk ibu terus mengingatkan putri nya untuk tidak lupa minum obat.

Rania mengangguk tanda mengerti.. "Iya, bu. Ran gak akan lupa.." jawab rania agar ibu nya tenang

Ran adalah panggilan kecilnya...

"Satu lagi. Besok juga kamu harus bawa obat nya, ya. Awas ketinggalan!!" Ayah ikut bicara..

"Iya, ayah, ibu... Ran sudah masukkan cadangan obat nya ke dalam tas. Ayah sama ibu boleh periksa sebelum ran berangkat kuliah besok.."

"Sudah, sudah, jangan ngobrol mulu!! Ayo makan, aku sudah lapar banget ni!!" ujar kak vino mengalihkan pembicaraan.

🌿

🌿

🌿

Welcome to Novel Author ratu_halu yang ke-5..

Semoga karya baru otor ini bisa di terima oleh para readers sekalian..

Seperti biasa, novel baru otor ini akan rilis di jam kunti setiap hari nya (23.50), kalau udah ngantuk jangan di paksain melek ya, bisa di baca besok pagi.. Okay 🥰

Istirahat yang cukup dan sehat selalu ya kalian 🤗

Enjoy 💜

Jangan lupa Like, Komentar dan Vote nya untuk karya otor yang baru ini.

Menerima Kritik dan Saran (dengan kalimat yang sopan)...

Terimakasih 🤗

🌿

Jika berkenan, silahkan mampir ke Novel otor yang lain👇

Terpopuler

Comments

Pitri Astuti

Pitri Astuti

aku lanjut baca tor

2024-04-05

3

Bunda

Bunda

Aku mampir thor..ini novel k 2 yg aku baca stelah montir cantik ale😁

2024-02-22

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!