NovelToon NovelToon
Menikah Untuk Bercerai

Menikah Untuk Bercerai

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikah Kontrak
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Magisna

Seulbi dan Rain terpaksa menjalani pernikahan yang tak ada cinta di dalamnya. Keduanya harus bertahan sampai selama satu tahun, sesuai isi perjanjian kontrak yang dibuat kedua orang tua Rain. Namun dalam kurun waktu itu, banyak hal terjadi hingga mereka menjadi saling terikat dan membutuhkan. Sayangnya perasaan yang sudah sama-sama kuat itu tetap jua harus terputus oleh perceraian dengan alasan yang sama kuat.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Magisna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 20

"Kenalkan, beliau adalah Nona Yu Bora dari Atlantic Hotel."

Rain memperkenalkan wanita itu, wanita yang datang paling akhir ke meja rapat. Penampilannya glamour dengan barang-barang mewah di hampir seluruh badan.

Semua menyapa serempak, "Hallo, Nona Yu."

Yu Bora adalah putri dari pemilik Atlantic Hotel yang kontrak proyek-nya baru beberapa hari lalu ditandatangi Rain. Atlantic akan membangun cabang kedua di timur Seoul dan menginginkan GS yang mengerjakan. Demikian berarti Yu Bora adalah klien penting Guan San yang tidak bisa disepelekan.

"Ayahku memintaku bergabung di rapat pertama untuk melihat bagaimana kalian semua akan memulai. Semoga berkenan dengan kehadiranku." Bora membungkuk tipis dan hanya sekilas saja.

"Tentu, Nona." 'Tak ada yang keberatan.

Seulbi hanya memandang sesaat untuk menilai. Dari sana dia langsung tahu, pandangan Bora yang terus dan berulang ke satu arah di mana CEO berdiri, nona itu menyukai Rain. Senyumnya begitu jujur.

Tapi Rain tidak patah di raut sama.

Lupakan tentang itu untuk sekarang.

Sejurus perhatian Seulbi kini menatap Hwarang yang mulai menyiapkan berkas dan layar untuk Rain mempresentasikan idenya terkait proyek besar ini.

"Mari kita mulai!" Rain memulai bicara terhubung tema, akan segera membuka sesi presentasi-nya.

Saat di tempat kerja seperti sekarang, aura Rain akan berubah 180 derajat dari keaslian jati dirinya yang berkebalikan dengan yang terlihat saat ini, terkesan dingin dan berwibawa.

Tentu saja, siapa pun tidak boleh memandang konyol dirinya sebagai CEO dan pewaris tunggal Guan San Group yang notabene perusahaan konstruksi paling besar di Seoul dan ketiga di Korea Selatan.

Semua perhatian nampak serius mengarah pada apa yang Rain jelaskan. Mereka tak boleh lengah dan bermain-main.

Namun berbeda dengan Yu Bora, bukan presentasi Rain yang jadi fokus, melainkan pria itu sendiri yang baginya begitu luar biasa dari segala sisi.

Seulbi mendapati itu sedikit merasa kesal, mengembus napas kasar hingga berulang. Namun dia masih di ranah kerja, tidak boleh mengacaukan apa yang telah Won ajarkan, juga kesempatan emas dari mertuanya.

"Apa ada yang ingin kalian tanyakan?" tanya Rain sesaat semua ide sudah dia tuang di layar besar dan menjelaskan sesuai struktur.

Seperti biasa idenya akan selalu sempurna. Tak satu pun ada sangkalan dari divisi team maupun para staf tinggi yang semua hadir di sana.

"Idemu tetap secemerlang itu, Pak Rain," Satu tetua pria berkomentar. "Aku rasa 'tak perlu ada perubahan. Kita hanya tinggal mencari pekerja dan menghubungi pemasok."

"Aku setuju." Lainnya pun sama.

"Terima kasih, Pak Goh dan kalian semua," kata Rain, lalu menoleh pada Yu Bora. "Nona Yu, apa ada yang Nona keluhkan terkait ide saya tadi?"

Bodohnya wanita itu malah tersenyum menatap Rain seperti lupa ada di mana.

Semua orang saling beradu pandang, juga ada yang menutup mulut menahan senyuman geli.

"Nona Yu!" Asistennya menepuk pundak Bora untuk menarik kesadarannya.

"Ah, iya!" Bora terperanjat lalu memandang sekeliling setelah memahami gestur si asisten.

"Pak Rain bertanya, apakah Nona ada keberatan terkait ide pembangunan yang tadi beliau jelaskan?" Asistennya mengulang pertanyaan Rain lagi.

Wanita itu gelagapan. "Ah itu ...." Bingung sudah. Akan tetapi .... "Ah aku tentu setuju, tidak ada yang kuberatkan. Semua yang Pak Rain kembangkan pasti sudah terencana baik. Jadi lakukan saja." Sejuta akal menyelamatkan diri.

"Kalau begitu baiklah, terima kasih," Rain menanggapi, tak peduli jika wanita itu memerhatikan atau tidak. "Mari kita lanjutkan dengan pembagian tugas."

Semua yang hadir langsung sigap dengan dokumen-dokumen yang mereka bawa, termasuk Lee Seulbi.

Tatapan Rain mengarah pada istrinya itu ketika Won menggeser kursi lebih mendekat untuk menunjuk sebuah tulisan di berkasnya Seulbi. Ada senyuman ringan di sela ucap pelan Won yang kemudian dibalas Seulbi dengan anggukan berpulas senyuman sama.

"Kenapa dia terus cari perhatian?" gerutu Rain, dalam batin mengutuk Shi Won. Ingin rasanya menonjok pria itu. Tapi kelakuannya tidak berlangsung lama, setelahnya Rain kembali fokus pada bahasan terkait pertemuan ini. Dia tetap harus konsisten di jalan yang benar--demi uang. Jika tidak, ayahnya yang akan mengutuk dia menjadi angsa.

Di posisinya, Yu Bora mengikuti pandangan Rain yang berulang mengarah ke titik itu. Dia terus memerhatikan dan mulai berasumsi bahwa wanita itu, wanita yang duduk di kursi paling akhir, wanita yang paling mencolok wajah cantiknya, wanita yang memiliki senyum menawan, dan wanita yang dekat dengan seorang pria tampan lain selain CEO----Lee Seulbi, memiliki tempat khusus dalam kuasa pandangan Rain.

***

Rapat berakhir satu jam kemudian.

Rain keluar dari ruangan tetap dengan pengikutnya--Hwarang, sementara yang lain berhambur lebih dulu. Tak hanya berdua, Yu Bora dan asisten-nya juga berjalan berdampingan dengan Rain. Entah untuk apa tujuan Tuan Putri Atlantic itu.

Lee Seulbi berada tak jauh di depannya tetap bersama Shi Won, melangkah sembari mengobrol kecil, membuat hati Rain lagi-lagi harus merutuk. Kebetulan dengan kekesalan itu, mereka akan masuk ke lift yang sama.

Seulbi memalingkan wajah seraya mendengus saat Yu Bora masuk bersamaan Rain lalu mengambil posisi di depan, berdampingan dan sangat dekat.

"Umm, Rain."

Rain menoleh Yu Bora yang baru saja menyebut namanya dalam panggilan halus. "Ya."

"Aku ada waktu satu jam sebelum kembali ke kantor ayah. Jadi ... bisa kita makan siang bersama sambil mengobrol sebentar? Aku ada bahasan yang ingin kusampaikan soal kerjasama kita."

Mendengar ajakan itu, Rain tidak terburu-buru untuk menjawab, tipis saja dia menoleh ke belakang di mana Seulbi berada, sedikit ragu karena dia juga paham Yu Bora punya niatan lain selain apa yang tadi dikatakannya, Seulbi mungkin bisa salah paham dan janji di depan ibu mertua pasti dianggap hanya bualan.

Seulbi membuang ke samping kiri, berusaha tidak memedulikan apa pun yang akan dilakukan Rain dengan wanita kaya itu.

Sementara Shi Won tetap sedatar biasa, lurus tanpa terusik.

"Rain!" Bora menegur, Rain malah diam setelah ajakannya tadi, kemudian lanjut bertanya, "Apa kau sudah punya janji lain?"

"Ah itu ..." Rain meragu, namun mengingat satu hal, lekas dia menyanggah, "Tidak! Aku tidak ada janji. Jadi mari makan siang bersama."

Sesungguhnya Rain tak punya pilihan lain. Gadis sejenis Yu Bora dia sangat paham perangainya. Jika tidak dapat apa yang dimau, apa pun akan dilakukannya termasuk membatalkan kontrak kerjasama antara Guan San dan Atlantic, dan itu bukan hal baik. Jeha bisa benar-benar memecatnya jadi ahli waris. Urusan Seulbi dia berjanji pada hati akan menyelesaikannya setelah ini.

Bora kegirangan. "Kalau begitu akan kupilihkan tempat yang paling bagus! Terima kasih, Rain." Sedikit dia pamer keberhasilan pada Lee Seulbi.

"Umm ... ya," jawab Rain.

Seulbi tersenyum kecut, 'tak suka saat Bora seakrab itu menyebut nama suaminya. Padahal saat di ruang rapat, sapaannya masih terdengar formal.

Tak lama pintu lift terbuka.

Dengan tanpa tahu malu, Bora langsung menggamit lengan Rain untuk dia gandeng layaknya pasangan. Membulatkan mata Rain karena terkejut.

Tak terkecuali Seulbi, dia mendengus kesal melihat dua orang yang sama konyol.

"Mereka itu kenapa ... dan Rain ... apa dia sengaja?"

1
Be___Mei
gosong lageeee gessss 😅😅
Be___Mei
wehhh ini mertua idaman 🤭 sangat jarang ada di dunia nyata
Be___Mei
ada yang gosong tapi bukan jenggot
Anawahyu Fajrin
gumusshh sama mereka😍
Anawahyu Fajrin
Luar biasa
ⱮαLєƒι¢єηт: 𝙼𝚊𝚔𝚜𝚒𝚑 𝚍𝚞𝚔𝚞𝚗𝚐𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊, 𝙺𝚊𝚔𝚊𝚔/Rose/🥰
total 1 replies
Be___Mei
kaga ada bang! cewek ama cowok kaga ada hadiah peluk pelukan! yakin nggak bakal baper?? alkadzib!! bohong itu bohong!! kwkwkkw
Be___Mei
panik ya?! panik ya?? 🤣🤣🤣
Be___Mei
awas! punya rain itu, jangan di caplok 🤭
Be___Mei
hei hei!! nda bahaya ta? 🤪
Be___Mei
kwkwkwk mau nginap nggak pake izin pula dari orangnya
Be___Mei
minta digeprek si rain ih,pake minggat kek anak perawan
Be___Mei
dagu berbelah, jadi ingat ghea yobi 🤭
Be___Mei
ajibuset ni lelaki 🤣 kutunggu masa masa menderita karena cintamu bang
Be___Mei
hati hati dengan ucapan bang, awas nangis kejer kalo seulbi jadian ama joon 🤪
Machan
makin panas ntar si bambang
Machan
rain
Machan
punya tendangan super, bang/Slight//Slight/
Machan
putri kodok
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐
Jurus kentut Semar 🤣🤣🤣
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐: justru gua lagi nyoba mendalami... 🙄
ⱮαLєƒι¢єηт: ngapain baca?
bukan ranah lu ginian mah/Curse/
total 2 replies
༄ᴳᵃცʳ𝔦εᒪ࿐
Pen ketawa takut dosa 🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!