NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Untuk Keponakan Kembar

Menjadi Ibu Susu Untuk Keponakan Kembar

Status: tamat
Genre:Tamat / Menikah Karena Anak
Popularitas:808k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Berselang dua minggu sejak dia melahirkan, tetapi Anindya harus kehilangan bayinya sesaat setelah bayi itu dilahirkan. Namun, Tuhan selalu mempunyai rencana lain. Masa laktasi yang seharusnya dia berikan untuk menyusui anaknya, dia berikan untuk keponakan kembarnya yang ditinggal pergi oleh ibunya selama-lamanya.

Mulanya, dia memberikan ASI kepada dua keponakannya secara sembunyi-sembunyi supaya mereka tidak kelaparan. Namun, membuat bayi-bayi itu menjadi ketergantungan dengan ASI Anindya yang berujung dia dinikahi oleh ayah dari keponakan kembarnya.

Bagaimana kelanjutan kisah mereka, apakah Anindya selamanya berstatus menjadi ibu susu untuk si kembar?
Atau malah tercipta cinta dan berakhir menjadi keluarga yang bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19. Tiada Yang Salah

Pagi harinya, Anindya membawa si kembar ke bawah untuk berjemur di halaman depan rumah. Sudah lama dia tidak membawa si kembar terkena pancaran sinar mentari pagi yang menghangatkan sehingga saat dirasa mood-nya saat ini membaik, inilah saaatnya dia membawa dua malaikat kecil itu kembali melihat dunia luar.

Namun, saat kaki itu menapaki satu per satu anak tangga, dari kejauhan matanya dapat melihat sosok pria yang sedang duduk di kursi ruang makan dengan secangkir kopi dan laptop di depannya.

“Mas Satya ada di rumah jam segini? Tumben,” pikir Anindya, biasanya pria itu sudah pergi sebelum fajar tiba. Namun, sesuai janjinya semalam, dia tidak akan mengganggu pria itu hari ini.

Dengan menimang-nimang bayi Ansha dalam gendongan, sedangkan bayi Chesa bersama dengan pengasuhnya, Anindya berjalan santai melewati ayah si kembar begitu saja sambil sesekali mengajak si kembar bercanda.

“Mana, sih, cantiknya Bunda? Utu tututu,” kata Anindya menggelitiki dada bayi Ansha yang membuat bayi gembul itu tertawa karena geli.

“Mana, nih, harumnya Bunda?” gantian dia melakukan hal yang sama pada bayi Chesa yang digendong pengasuhnya.

Sama lucunya, kedua bayi berusia tiga bulan itu tertawa renyah seakan sudah memahami arti gurauan yang Anindya berikan.

“Hahaha, pintar cekali sih anak-anak bunda? Kesayangan bunda ini, ya? Ini dia cantiknya bunda! Ini dia kesayangan bunda!” ujar Anindya yang terlampau gemas hingga membawa bagi Ansha terbang dan memutar di atas udara.

Saat membawa bayi Ansha memutar di udara, bukan hanya Ansha yang tertawa riang, tetapi Chesa pun ikut tertawa.

“Hah? Ciapa kamu? Kenapa ikut-ikut tertawa, hem?” Anindya yang menyadari bayi yang lainnya ikut terkikik membuatnya beralih pandang.

Mencubit pipi bayi Chesa dengan gemas, lalu menggelitikinya. “Kenapa baby C ikut tertawa, heh? Ketawain apa? Ketawain bunda, ya? Ayo, ngaku!” tanya Anindya yang gemas dan tidak tertahankan untuk segera menciumi pipi bayi Chesa yang terus-terusan tertawa dengan tubuhnya yang meliuk-liuk seakan gembira mendapatkan banyak kecupan gemas dari Anindya.

Keriangan mereka ternyata tidak terlepas dari pandangan mata Arsatya yang turut memperhatikan sejak tadi, sejak ia mendengar suara tawa bayi yang bersaut-sautan dan suara Anindya yang ada di sela tawa bayi yang terdengar mengasyikan. Sungguh, dia penasaran dengan apa yang mereka lakukan di depan sana.

“Ih,  kenapa kalian menggemaskan sekali? Ingin bunda makan pipi bakpao kalian ini!” ucap Anindya pada kedua anak asuhnya.

Bibir Arsatya tersungging melihat pemandangan yang seketika menghangatkan hatinya saat melihat betapa tulus mantan adik iparnya itu menyanyangi anak-anaknya sampai hari ini. Dapat dilihat bahkan jika dengan mata tertutup, ketulusan seorang Anindya tidak ada yang namanya kepura-puraan di sana.

Saat itu juga, tatapan mereka bertemu. Anindya yang menyadari jika Arsatya tengah memperhatikannya, dia membawa kedua bayi itu untuk menatap ke arah yang sama.

Anindya menuntun tangan mungil bayi Ansha dan Chesa untuk melambai pada sang ayah. Senyuman Arsatya kembali terbit dan bahkan ingin rasanya dia menangis saat itu juga melihat pemandangan yang meneduh perasaannya itu.

Namun, lagi. Ingatan dirinya yang selalu berlaku buruk pada ibu dari bayi-bayi itu masih tersisa. Amelia yang selalu disakiti olehnya sejak dulu, wanita yang berkorban penuh demi melahirkan dua bayi itu seperti menjadi cambukan bagi Arsatya bahwa dia tidak pantas merasakan kebahagiaan di atas luka lara istrinya yang telah tiada.

“Mas harus janji untuk setia padaku,” kalimat itu yang selalu Amelia katakan menjelang tidurnya dan Arsatya selalu mengingatnya walau pun dulu kalimat itu tidak pernah berkesan untuknya.

“Iya, Sayang. Aku tidak akan pernah menggantikan posisimu di hatiku sampai kapan pun,” ucap pria itu mengingat sosok Amelia yang selalu menghantuinya.

Senyum yang sejak tadi ada, kebahagiaan yang sempat membuncah di dalam rongga dada, fokus yang sejak tadi terpecah karena memandangi interaksi dua anak dengan mantan adik iparnya, kini seolah hancur luruh karena bayangan Amelia yang meminta kesetiaan darinya seperti diputar kembali dalam wujud nyata di depan mata.

“Cukup jadikan aku sebagai tempat pulangmu, tempat keluh kesahmu, marahmu, pelampiasanmu, apapun itu aku bersedia. Asalkan, jangan ada wanita lain di antara kita.”

Kalimat itu selalu berputar di kepalanya dan Amelia seakan selalu hadir di sisinya saat terbesit untuk memulai kembali kehidupannya yang baru.

“Hanya kamu, Sayangku. Iya, tidak ada yang lain, tidak ada,” ucap pria itu seraya menggelengkan kepala untuk meyakinkan diri bahwa tidak akan pernah ada pengganti Amelia di hatinya.

Arsatya yang berubah cemberut, lantas menutup laptopnya dengan kasar dan pergi begitu saja meninggalkan lambaian tangan dari anak-anaknya yang tidak terbalas dan membuat Anindya seketika dibuat heran dengan perubahan sikapnya; semula tersenyum hangat menjadi cemberut kecut.

“Apa ada yang salah pada diriku, Sus?” tanya dia pada Suster Anti dan menatapi penampilan diri, mungkin saja ada yang kurang sreg di mata Arsatya sehingga bisa mengubah mood pria itu berganti dalam sekejap.

“Tidak ada, Non. Cantik paripurna,” jawab pengasuh si kembar–bukan melebihkan–setelah melihat penampilan Anindya dengan saksama dan hanya ditemukan frasa 'cantik paripurna' dari seorang Anindya walau dengan balutan dress midi berwarna putih polos dengan rambut yang dikuncir setengah.

...🦋🦋🦋...

1
Novita Anggraini
Luar biasa
Ah Serin
cerita menarik knapa tak buat saessson2 lagi
mang tri
ternyata adiknya pantesan panggilnya mas ☺️
mang tri
😭😭😭😭😭😭😭
mang tri
ya ampuuunnnn 😭😭😭😭😭
mang tri
Anin pernah berkata Tuhan boleh mengambil apapun asal jangan ansha, jd orang tua nya sebagai pengganti ansha 😭
Safa Almira
,suka
Muhammad Hakim
Buruk
Dewi Kadimen
Luar biasa
Jisa Ajach
bgus
Tety Boreg
kasian anin thor..jgn dgn keadaan mabuk lah thor..😭😭😭
MommaBear
Luar biasa
Ita Listiana
ceritanya sangat bagus dan menarik, gk muter", dan banyak menguras emosi dan air mata. makasih buat othornya yg udah bikin cerita ini, sehat" terus ya thor biar bisa terus berkarya 😊
Kadek Bella: trima kasih banyak thor ,,ceritanya bagus
hello shandi: Terima kasih banyak ya kak untuk ulasan dan doanya. Salam kenal. 😇🙏
total 2 replies
imhe devangana
crtnya terlalu berbelit2 menurut ku, & hanya septr mereka doang ngk ada crt orng lain.
maaf ya thor
hello shandi: Terima kasih ya untuk masukkannya🙏
total 1 replies
imhe devangana
thor sebenarnya anak Amelua putra atau putri sich.awal bab di blng putra kok skrng putri.
hello shandi: Maaf ya, mungkin typo. Keduanya putri, Kak. Boleh bantu tunjukkin di bab berapa yang bahas kata "putra?". Terima kasih. 😇
total 1 replies
Budi Raka
Luar biasa
hello shandi: Terima kasih penilainnya, Kak.🙏✨
total 1 replies
retiijmg retiijmg
happy ending.
gak cmn mewek kak, gemes,kesel pokoknya nano nano
hello shandi: Makasih ya udah kasih ulasan feel-nya. 😊
total 1 replies
Mei Mei
Luar biasa
hello shandi: Terima kasih penilaiannya kak.💖
total 1 replies
Misaza Sumiati
Satya itu mah bukan cinta ke Amelia, tapi merasa berdosa ke Amelia semasa hidupnya
Misaza Sumiati
awas Satya nanti nyesel lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!