Menjadi Ibu Susu Untuk Keponakan Kembar

Menjadi Ibu Susu Untuk Keponakan Kembar

Prolog

Anindya Gradhita Mukti

Pernah kudengar sepenggal kalimat, "Bahwa manusia diciptakan berbeda jenis dari laki-laki dan perempuan supaya mereka berpasang-pasangan." Tetapi, kemudian aku berpikir, apakah yang aku alami sekarang ini sebenarnya bukan jodoh sejati, tetapi pemaksaan karena kami disatukan karena keadaan yang memaksakan?

Tuhanku begitu Maha Besarnya dan begitu hebatnya menyusun skenario semesta dengan begitu epiknya. Bermula saat aku mengira hidupku telah dihancurkan oleh semesta karena harus menerima kenyataan jika aku akan menjadi calon ibu meskipun belum bersuami.

Di usiaku yang masih muda dan memasang garis keras pada praktik pernikahan dini karena takut untuk memiliki anak dan takut untuk melahirkan. Namun ternyata, Tuhanku malah mendatangkan sesuatu yang aku takutkan, yakni hadir janin yang tidak berdosa yang tumbuh di dalam rahimku tanpa disengaja.

Bukan tanpa ayah, tetapi aku yang tidak mau dinikahi oleh ayah dari janinku ini. Dia, laki-laki yang tidak bertanggung jawab yang mencuri kesempatan di saat aku lemah.

Terlepas dari semua itu, seiring berjalannya waktu aku mulai bisa menerima kondisiku, kubiarkan janin ini berkembang di dalam rahimku karena aku sadar jika semua ini sudah menjadi jalan takdirku bukan karena aku sengaja berniat zina atau apa. Mungkin, memang Tuhan menitipkan dia dengan jalan yang seperti ini.

Setelah berusaha menghadapi halang rintang, cacian, makian, hujatan yang aku terima dari orang-orang sekitar tentang aku yang hamil tanpa melalui pernikahan, kutepis semua ocehan itu. Aku yang kemudian menjadi sangsi pada kata pernikahan dan mulai berpikir, tidak perlu lagi aku menikah karena ini aku sudah mempunyai jabang bayi yang sebentar lagi akan lahir. Sudah punya anak, jadi tidak perlu menikah, pikirku suatu hari lalu.

Namun, lagi-lagi Tuhan berkata lain. Di saat senang menanti buah hatiku lahir, ternyata Dia segera mengambilnya kembali. Anak yang kutunggu sembilan bukan lamanya, menanti kehadirannya di dunia. Namun, hanya bisa kulihat dalam sekejap mata sebelum akhirnya dia dikembalikan lagi pada Sang Maha Kuasa.

Untuk kedua kalinya aku merasa hancur sehancur-hancurnya.

Selalu ada obat di setiap luka, itu yang aku yakini. Kepergiaan anakku, masih ada harapan lain untukku bisa merasakan menimang bayi yakni bayi-bayi kakakku yang dikabarkan kembar identik. Ada sedikit cahaya setelah gelap menerpaku, aku bisa melihat bayi lucu sebagai penghibur lukaku, kelak saat bayi-bayi kakakku terlahir di dunia ini.

Lagi dan lagi Tuhan mempunyai rencananya sendiri. Kedua bayi itu terlahir sehat dan selamat, tetapi kakakku yang kemudian diminta oleh Sang Maha Kuasa. Pasca melahirkan, dia mengalami perdarahan hebat hingga kehilangan nyawanya.

Sejak kepergian kakakku, aku semakin menumpahkan kasih sayangku pada kedua keponakanku. Kutimang-timang setiap saat, kususui mereka dari air susuku sendiri. Sedih melihat mereka yang tidak bisa merasakan kasih sayang ibu kandungnya karena telah ditinggal pergi bahkan sebelum mata mereka dapat melihat jelas malaikat tidak bersayapnya.

Kak Amelia, aku mohon izin untuk merawat mereka semampuku dan sebisaku sampai mereka tumbuh besar dan berakhlaq karimah sepertimu, InshaAllah. Janjiku saat kakakku saat dimakamkan.

Namun, ternyata karena hal itulah mengubah hidupku dan aku merusak prinsip hidupku sendiri untuk tidak menikah. Karena berselang beberapa bulan menjadi ibu susunya, aku dinikahkan dengan ayah dari keponakanku ini.

Sejenak tidak ada yang berubah selain daripada statusku, tetapi entah mau dibawa kemana hubungan ini karena pada dasarnya antara aku dan mantan kakak iparku ini sama-sama tidak saling cinta dan enggan memulai hubungan barui dengan lawan jenis.

Amelia Mukti

Bagiku, hidup yang aku jalani adalah anugerah terindah dari Tuhan untukku. Semua sudah tergariskan harus bagaimana dan seperti apa, sebagai manusia hanya perlu memilah-milih jalan dan membiarkan semua berjalan mengikuti waktu.

Sepertiku yang dihadirkan di dunia ini sebagai anak pertama, tentu ada tanggung jawab besar yang harus aku emban terlebih harus menjadi contoh yang baik untuk adikku, menjadi panutan untuk kesayanganku, Anindya.

Dulu aku sering meminta pada Tuhan, minta supaya ayah dan ibu tidak pernah bertengkar dan jangan sampai mereka berpisah, minta supaya diberikan kesembuhan dari penyakitku yang sering membuatku sakit kepala. Ajaibnya, semua permintaanku itu dikabulkan oleh Allah.

Permintaan paling besar yang pernah aku minta adalah supaya aku diberikan adik kecil dan aku berjanji akan menyayanginya dan tidak akan meminta apapun lagi setelahnya, lalu Allah kembali mengabulkan permintaanku. Maka, hadirlah adik perempuanku satu-satunya yang bernama Anindya.

Sesuai janjiku, aku begitu menyayangi adikku, memberikan semua yang kubisa dan yang kupunya rela kuberikan untukknya.

Sampai akhirnya kami beranjak dewasa, kami mempunyai kehidupan masing-masing. Dengannya yang berkuliah di luar kota, sedangkan aku bekerja untuk membiayai studinya karena semakin hari ayah dan ibu semakin sibuk dengan urusan masing-masing.

Biaya kuliah Anindya seringnya terlambat untuk dibayarkan hingga membuat Anin tidak bisa mengikuti ujian. Aku tidak mau kejadian seperti itu terulang kembali karena aku merasa turut bertanggung jawab pada kehidupan adikku. Mengesampingkan impianku, aku lebih tidak rela jika Anin tidak melanjutkan mimpinya.

Sampai pada akhirnya, Allah kembali memberikan kejutan untukku dengan hadirnya seorang pria tampan yang membuatku jatuh hati untuk pertama kali dan berkali-kali padanya. Kami disatukan karena perjodohan, tentu ayah dan ibu setuju karena calon suamiku dari keluarga terpandang.

Singkatnya, suamiku tidak suka denganku karena kelakuan keluargaku. Sampai tahun berganti tahun, dia belum bisa menerimaku sebagai istrinya. Sikap tak acuhnya kuabaikan dan biarkan aku yang mencintainya sendirian.

Permintaanku yang memaksa untuk mempunyai anak bagaimana pun caranya, akhirnya aku hamil dan masa-masa membesarkan sang buah hati adalah saat-saat yang aku tunggu. Entah seperti apa jadinya nanti, aku menjalani saja kehidupan ini dengan ikhlas dan bahagia walau seringnya kesepian tanpa pernah merasa jika cintaku akan dibalas olehnya.

Arsatya Pramana

Dalam hidupku, belum pernah aku menyesal sedalam ini. Hidup seatap dengan wanita yang aku nikahi tanpa rasa cinta padanya, memang terasa berat, tetapi lebih berat kurasakan saat melihat kepergiaannya. Bukan untuk sementara, melainkan pergi untuk selama-lamanya.

Dia pergi bukan tanpa alasan, tetapi karena pengorbanannya melahirkan buah hati kami. Demi Tuhan, jika waktu bisa diputar, aku akan memberikan segalanya padanya. Semua yang dia minta akan aku penuhi, aku akan mengatakan padanya sejuta cinta seperti yang selalu dia ungkapkan dan ucapkan setiap hari.

Apapun yang aku bisa akan aku pasrahkan segalanya untuknya. Namun, aku telah hilang kesempatan. Waktu tidak bisa terulang dan aku merana dalam penyesalan seumur hidupku.

Kepergiannya membuatku kewalahan mengurus anak-anak yang seringnya aku abaikan dikala mereka menangis, semakin sering melihat dua bayiku yang wajahnya sangat mirip dengan ibunya membuatku terlara untuk melihat mereka lebih lama.

Sendiri kurasakan sakit di dalam hatiku sampai bagian terkecil di dalam sana. Akan kian tumbuh rasa sakit itu dan aku akan kembali menyesali waktu, menyesali diriku yang bersikap tidak acuh padanya, selalu mengesampingkan dia, ibu dari anak-anakku.

Jiwaku, hatiku, cintaku, dan seluruh hidupku seakan ikut mengabur terbawa serta dengan jasad Amelia yang dimakamkan di depan mataku.

Terpopuler

Comments

Teh Euis Tea

Teh Euis Tea

mampir nih thor, ceritanya kynya bagus

2024-06-07

1

Wiek Soen

Wiek Soen

mampir aq thor daripada gabut baca novel sebentar 😁

2024-02-01

0

sri Watimurni

sri Watimurni

bagus

2024-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Bab 1. Saat Takdir Berbicara
3 Bab 2. Menyusui Pertama Kali
4 Bab 3. Si Paling Repot
5 Bab 4. Sang Pawang
6 Bab 5. Satu Tujuan
7 Bab 6. Yang Dibutuhkan
8 Bab 7. Menikah
9 Bab 8. Pasca Menikah
10 Bab 9. Kehilangan
11 Bab 10. Pria Merana
12 Bab 11. Tak Sengaja Diingatkan
13 Bab 12. Memulai
14 Bab 13. Mengusir Ranti
15 Bab 14. Keadaan Telah Mengubahnya
16 Bab 15. Kesabaran Teruji
17 Bab 16. Sosok yang Berbeda
18 Bab 17. Win Win Solution
19 Bab 18. Tak Semenakutkan Itu
20 Bab 19. Tiada Yang Salah
21 Bab 20. Tamu Pria
22 Bab 21. Masih Ada Urusan
23 Bab 22. Merawat Luka
24 Bab 23. Misteri Sup Sus Anti
25 Bab 24. Buku Harian Amelia
26 Bab 25. Tergantikan
27 Bab 26. Salah Nama
28 Bab 27. [Flash Back] Suara Hati Arsatya
29 Bab 28. Lancang
30 Bab 29. Mengadu
31 Bab 30. Pergi
32 Bab 31. Biar Merasakan
33 Bab 32. Bukan Pengasuh
34 Bab 33. Nyaman
35 Bab 34. Pesona Anindya
36 Bab 35. ACC
37 Bab 36. Circle
38 Bab 37. Viral
39 Bab 38. Ada Apa Dengannya
40 Bab 39. Menyerah
41 Bab 40. Siapa Aku Di Hidupmu
42 Bab 41. Merakit Ulang
43 Bab 42. Hari Baru
44 Bab 43. Karina
45 Bab 44. Memulai
46 Bab 45. Bukan Sekarang
47 Bab 46. Melepas Pergi
48 Bab 47. Tamu Tak Diundang
49 Bab 48. Ansha yang Malang
50 Bab 49. Jangan Pergi
51 Bab 50. Mereka Lebih Penting
52 Bab 51. Ujian
53 Bab 52. Tidak Marah
54 Bab 53. Dunia (Belum) Hancur
55 Bab 54. Dia Pelakunya
56 Bab 55. Ganjaran
57 Bab 56. Dibatasi
58 Bab 57. Tidak Perlu Tahu
59 Bab 58. Menantang
60 Pengumuman
61 Bab 59. Sebuah Janji
62 Bab 60. Pinjam Seratus
63 Bab 61. Tidak Usah Peduli
64 Bab 62. Hari Wisuda
65 Bab 63. Hari Wisuda 2
66 Bab 64. Tidak Bisa
67 Bab 65. Galau
68 Promosi : Jadikan Aku Satu-Satunya
69 Bab 66. Buat Aku Percaya
70 Bab 67. No (Child) More
71 Bab 68. Menemui Ansha
72 Bab 69. Dua Jenazah
73 Bab 70. Apalagi Lagi yang Akan Diambil
74 Pengumuman
75 Bab 71. Ikhlas
76 Bab 72. Nyaris Sempurna
77 Bab 73. Co-Assistant
78 Bab 74. Hamil
79 Bab 75. Kejutan
80 Bab 76. Ingatkah Janji Itu
81 Bab 77. Biarkan Kami Hidup
82 Bab 78. Pilih Satu
83 Bab 79. Sagita
84 Bab 80. Beri Satu Kesempatan
85 Bab 81. Pagi yang Indah
86 Bab 82. Pelaku Tertangkap
87 Bab 83. Insecure
88 Bab 84. Baby Boy
89 Bab 85. Aqiqah
90 Dari Author
91 Epilog
92 GIMME YOUR LOVE
93 Promosi : Sebatas Rumah Singgah
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Prolog
2
Bab 1. Saat Takdir Berbicara
3
Bab 2. Menyusui Pertama Kali
4
Bab 3. Si Paling Repot
5
Bab 4. Sang Pawang
6
Bab 5. Satu Tujuan
7
Bab 6. Yang Dibutuhkan
8
Bab 7. Menikah
9
Bab 8. Pasca Menikah
10
Bab 9. Kehilangan
11
Bab 10. Pria Merana
12
Bab 11. Tak Sengaja Diingatkan
13
Bab 12. Memulai
14
Bab 13. Mengusir Ranti
15
Bab 14. Keadaan Telah Mengubahnya
16
Bab 15. Kesabaran Teruji
17
Bab 16. Sosok yang Berbeda
18
Bab 17. Win Win Solution
19
Bab 18. Tak Semenakutkan Itu
20
Bab 19. Tiada Yang Salah
21
Bab 20. Tamu Pria
22
Bab 21. Masih Ada Urusan
23
Bab 22. Merawat Luka
24
Bab 23. Misteri Sup Sus Anti
25
Bab 24. Buku Harian Amelia
26
Bab 25. Tergantikan
27
Bab 26. Salah Nama
28
Bab 27. [Flash Back] Suara Hati Arsatya
29
Bab 28. Lancang
30
Bab 29. Mengadu
31
Bab 30. Pergi
32
Bab 31. Biar Merasakan
33
Bab 32. Bukan Pengasuh
34
Bab 33. Nyaman
35
Bab 34. Pesona Anindya
36
Bab 35. ACC
37
Bab 36. Circle
38
Bab 37. Viral
39
Bab 38. Ada Apa Dengannya
40
Bab 39. Menyerah
41
Bab 40. Siapa Aku Di Hidupmu
42
Bab 41. Merakit Ulang
43
Bab 42. Hari Baru
44
Bab 43. Karina
45
Bab 44. Memulai
46
Bab 45. Bukan Sekarang
47
Bab 46. Melepas Pergi
48
Bab 47. Tamu Tak Diundang
49
Bab 48. Ansha yang Malang
50
Bab 49. Jangan Pergi
51
Bab 50. Mereka Lebih Penting
52
Bab 51. Ujian
53
Bab 52. Tidak Marah
54
Bab 53. Dunia (Belum) Hancur
55
Bab 54. Dia Pelakunya
56
Bab 55. Ganjaran
57
Bab 56. Dibatasi
58
Bab 57. Tidak Perlu Tahu
59
Bab 58. Menantang
60
Pengumuman
61
Bab 59. Sebuah Janji
62
Bab 60. Pinjam Seratus
63
Bab 61. Tidak Usah Peduli
64
Bab 62. Hari Wisuda
65
Bab 63. Hari Wisuda 2
66
Bab 64. Tidak Bisa
67
Bab 65. Galau
68
Promosi : Jadikan Aku Satu-Satunya
69
Bab 66. Buat Aku Percaya
70
Bab 67. No (Child) More
71
Bab 68. Menemui Ansha
72
Bab 69. Dua Jenazah
73
Bab 70. Apalagi Lagi yang Akan Diambil
74
Pengumuman
75
Bab 71. Ikhlas
76
Bab 72. Nyaris Sempurna
77
Bab 73. Co-Assistant
78
Bab 74. Hamil
79
Bab 75. Kejutan
80
Bab 76. Ingatkah Janji Itu
81
Bab 77. Biarkan Kami Hidup
82
Bab 78. Pilih Satu
83
Bab 79. Sagita
84
Bab 80. Beri Satu Kesempatan
85
Bab 81. Pagi yang Indah
86
Bab 82. Pelaku Tertangkap
87
Bab 83. Insecure
88
Bab 84. Baby Boy
89
Bab 85. Aqiqah
90
Dari Author
91
Epilog
92
GIMME YOUR LOVE
93
Promosi : Sebatas Rumah Singgah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!