Transmigrasi Lesya - Istri Licik Sang Pewaris

Riuh bisik-bisik dan obrolan para sanak saudara akan kedatangan Kenzo dan pasangannya, mereka tak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini.

"Itukan Kenzo, dia dengan wanita cantik??"

"Itu beneran wanita atau Ladyboy? Serius dia betah disamping si buruk rupa itu"

"Mataku masih normal kan sayang? Ini bukan mimpi. Bagaimana bisa ada Miss universe di tempat ini dan bersanding dengan Kenzo??"

"Saya aja mual lihat Kenzo dari kejauhan, wanita itu sangat hebat. Mungkin ini yang dinamakan jodoh."

Itulah sekilas ucapan beberapa kerabat dan saudara yang berkomentar tentang Kenzo dan pasangannya. Namun berbeda lagi dengan Risa, dia menatap Kenzo dengan penuh kebencian.

"Bisa-bisanya dia datang dalam acara kumpul keluarga besar Will. Sangat memalukan, sudah bagus selama ini dia tidak datang. Bikin malu saja!!" umpatnya dalam hati.

Dia harus menjaga sikap karena ada sang suami yang tak lain adalah ayah kandung Kenzo, dia tak ingin terlihat sebagai seorang ibu tiri yang jahat padahal memang kenyataannya seperti itu.

Tuan Erik hanya tersenyum saat Kenzo begitu posesif terhadap pasangannya. Tak ada niatan jelek meskipun wajah wanita pasangan Kenzo mirip seperti istri Tuan Erik saat masih muda.

Awalnya dia terkejut setelah mendengarkan ucapan Kenzo yang mengatakan jika wanita tersebut adalah calon istrinya. Pantas saja dalam acara kumpul keluarga besar kali ini Kenzo hadir, ternyata dia ingin membuktikan bahwa dirinya adalah seorang yang layak dan pantas menjadi pewaris keluarga Will.

Tadi yang lebih bersyukur dibandingkan Tuan Erik saat mengetahui Kenzo bersama seorang wanita yang bisa menerima kondisi Kenzo, sehingga kedepannya dia tidak perlu memikirkan bagaimana cara agar Kenzo bisa mempertahankan statusnya sebagai sang pewaris.

"Cucuku Kenzo, kamu cemburu terhadap kakek hah?? Dasar cucu kurang ajar. Masa kamu bisa-bisanya cemburu dengan kakek. Kakek sadar umur, sudah bau tanah begini tidak akan mungkin menyukai kekasihmu itu," ucap Tuan Erik dengan penuh senyuman.

"Semua yang kau ucapkan itu salah Tuan Erik yang terhormat. Saya hanya tidak suka ada pria yang menatap wanita saya meskipun itu Anda adalah kakek saya," jawab Kenzo dengan angkuh.

Wanita itu memberikan cubitan kecil di lengan Kenzo karena ucapannya yang dinilai sedikit kurang ajar.

"Mohon maaf Tuan Erik atas ketidaksopanan Tuan Ken, mungkin dia masih kesal karena gara-gara saya, kita jadi datang terlambat ke acara ini," sahut wanita tersebut meminta maaf kepada tuan Erik, senyumannya yang menawan membuat beberapa pria yang hadir di acara tersebut terlena.

"Tidak perlu meminta maaf, cucu saya memang seperti itu. Dengan kedatangan kalian saja sudah membuat saya sangat senang. Ayo masuk masuk kita kumpul bersama dengan yang lainnya sekaligus menikmati beberapa makanan dan minuman yang sudah kami sediakan," ajak Tuan Erik.

"Ah iya hampir saja lupa. Ini ada teh kesehatan dari Korea untuk Tuan Erik. Semoga tuan Erik berkenanan menerima sedikit hadiah dari kami."

Wanita itu mengulurkan tangannya yang sudah memegang tas bingkisan berwarna coklat muda. Dengan senang hati Tuan Erik menerimanya, hatinya bertambah bahagia saat calon cucu menantunya begitu perhatian dengan kesehatannya.

"Terima kasih banyak atas hadiahnya, tentu kakek akan suka. Dan kedepannya panggil saja kakek karena kamu pasti akan menjadi bagian keluarga Will. Maaf jika boleh tahu siapa nama calon istri Ken ini?"

" oh iya maaf saya belum memperkenalkan diri. Panggil saja Dila Tuan. Maaf Kakek," jawab Wanita tersebut sambil menutup mulutnya.

Kenzo mulai jengah melihat interaksi yang dilakukan oleh wanita itu dengan kakeknya, Dia merasa dicuekin dan diabaikan padahal seharusnya dia yang lebih diperhatikan.

Tak lama seorang pria datang dengan tergopoh menghampiri Tuan Erik dan Kenzo.

"Tuan Muda anda sebenarnya pergi kemana dulu? Kenapa saya tidak diberitahu? Dan wanita ini....."

Thomas mengerenyitkan dahinya, agak-agaknya mengenal wanita yang bersama Kenzo, dari kejauhan dia sempat mengira jika wanita yang bersama Kenzo adalah Yiesha karena perawakan tubuhnya yang sama. Tetapi setelah melihat dari dekat ternyata penampilannya sangat berbeda jauh.

Tapi tentu saja Thomas memandang penuh kecurigaan terhadap wanita itu. Dia tidak ingin wanita itu memanfaatkan Kenzo dan menyakiti hatinya, sehingga Thomas mulai melakukan penyelidikan terhadap wanita yang bersama dengan Kenzo.

Sedangkan wanita itu mendapatkan tatapan intimidasi dari seorang Thomas tentu saja merasa gugup. Dia takut penyamarannya kali ini diketahui oleh Thomas Karena sejujurnya dia tidak siap jika Thomas sampai mengetahui dirinya adalah Yiesha.

Iya memang benar yang bersama Kenzo saat ini adalah Yiesha. Sesuai dengan permintaan bisa untuk menyembunyikan identitasnya maka siang tadi Kenzo membawa Yiesha ke sebuah salon kecantikan untuk di make over sehingga terlihat berbeda dengan wajah aslinya, dan itu sangat sukses, bukan hanya Thomas yang terkecoh tetapi juga Kenzo.

"Dia calon istri saya, namanya Dila. Tadi saya menjemputnya terlebih dahulu sehingga pergi lebih awal," ucap Kenzo menjelaskan.

"Hah calon istri?"

Thomas menganga dan berkali-kali mengedipkan matanya berusaha mencari pembenaran. Dilihatnya wajah Tuan Erik dan Ferry yang tersenyum bahagia,sesaat dia mulai kehilangan kendali. Tentu hal yang paling mengejutkan saat Kenzo memberitahu jika dia sedang bersama calon istri.

Hati kecilnya merasa tersentuh karena hal sebesar itu dia sama sekali tidak mengetahuinya, Dia merasa Kenzo sudah menutupi banyak hal dari dirinya, kadang Thomas merasa celah diantara mereka sudah sangat besar.

"Kenapa kamu kaget begitu Thom? Apa kamu tidak senang jika saat ini sahabatmu sudah menemukan calon istri? Apa kamu cemburu jika sahabat kamu ini lebih perhatian terhadap calon istrinya?" Ledek Tuan Erik.

"Maaf Tuan Besar, saya tidak bermaksud seperti itu. Saya hanya kaget mendengar jika tuan muda Kenzo sudah memiliki calon istri," jawabnya dengan kepala tertunduk

"Tenanglah Thomas yang bersedih, mungkin Kenzo ingin memberikan kejutan makanya tidak mengatakan hal tersebut kepadamu. Sudah jelek sekali wajahmu jika ditekuk seperti itu. Mana ada wanita cantik yang mau dengan kau nantinya. Hahahah"

Ingin sekali rasanya Thomas pergi dan ladi sejauh mungkin, ke Pluto misalnya. Mereka semua puas meledek Thomas sebagai jomblo abadi setelan Kenzo ternyata mendapatkan calon istri lebih dulu.

Padahal dari segi wajah Thomas tentu termasuk jajaran pria-pria tampan, rupawan dan kaya raya. Tetapi wanita wanita cantik tampak enggan mendekat nya, Thomas pun tanpa santai kala gosip viral mengatakan jika dirinya adalah seorang pecinta pria.

"Sayang, kamu ingin sesuatu, minum misalnya?" tanya Kenzo dengan lembut. Dia menyadari jika Yiesha nampak gugup dan telapak tangannya begitu dingin. Yiesha takut penyamarannya akan diketahui oleh Thomas.

Yiesha mengangguk lemah, dia ingin sekali menghindari Thomas. Tatapan pria itu begitu tajam seakan ingin menelanjangi dirinya saat ini juga.

"Tuh kan kakek lupa, keasyikan mengobrol disini. Ayo masuk dan nikmati acaranya. Kenzo jangan lupa kamu perkenalkan Dila dengan kerabat yang lain. Mereka tentu ingin berkenalan dengan calon istrimu itu

"Dalam mimpi kakak tua!!!"

Dan benar saja dengan apa yang dikatakan oleh tuan Erik, beberapa saudara dan kerabat mendekati Kenzo dan ingin berkenalan dengan Yiesha. Kenzo yang tidak ingin Yiesha merasa tidak nyaman tentu lebih memilih untuk menghindari. Apalagi beberapa pria memandang Yiesha dengan tatapan mendamba.

Timbul rasa penyesalan dalam diri Kenzo telah membuat penampilan Yiesha secantik bidadari. Tapi tidak dia juga tidak mungkin membuat penampilan Yiesha buruk rupa. Nanti wanita di sampingnya akan menjadi bahan ejekan, jangan sampai hal itu terjadi.

"Ahhhh..."

Seseorang menabrak Yiesha hingga menumpahkan minuman yang dia bawa. Alhasil deres indah Yiesha terkena minuman tersebut dan kotor.

"Maaf tidak sengaja. Aduh gaunnya jadi kotor, bagaimana?" ucapnya menyesal

"Ahh tidak apa-apa ini hanya kotor sedikit, bisa hilang juga. Tidak perlu khawatir." Yiesha berusaha tetap tenang meskipun dalam hatinya ingin memaki wanita tersebut.

Jelas-jelas dia dengan sengaja menabrak dirinya dan menumpahkan minuman yang dia bawa. Entah apa maksudnya dia melakukan itu, yang jelas Yiesha tidak akan tinggal diam. Wanita tersebut telah ditandai oleh Yiesha.

"Ken, aku pergi ke toilet dulu sebentar. Ini rasanya lengket," izin Yiesha kepada Kenzo.

"Apa perlu saya antar? Atau ingin berganti pakaian yang baru?"

"apa-apaan kamu Ken, mencari kesempatan hah!! Tak perlu, ini hanya tinggal dibersihkan dengan tisu basah saja. Kau tunggu disini, jangan kemana-mana karena akan sulit jika harus mencarimu dilautan manusia ini!!"

Yiesha pun pergi meninggalkan Kenzo dan mencari dimana posisi toilet di rumah yang seperti istana ini. Sepanjang jalan Yiesha sibuk mengomel karena beberapa pria terang -terangan menggodanya.

"Aaaaahhhkkkk"

Untung saja Yiesha mampu mempertahankan keseimbangan tubuhnya saat tiba-tiba ada seseorang yang menarik rambutnya dari belakang.

"Siapa kamu!! Kurang ajar!!!" Bentak Yiesha.

"Tinggalkan Kenzo sekarang dan pergi sejauh mungkin jika tidak ingin hidupmu berakhir dengan kematian!!"