Kisah Cinta Putra Gus Atha dengan Salah satu santri di pesantren Sang Abi. cinta itu datang seusai pernikahan, pernikahan terjadi hanya karena persetujuan kedua mempelai. Perjodohan tanpa penolakan dan tanpa skandal apapun
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Al Qassam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perlindungan Hafla
Taaagg. ( anggap saja suara tangan ya hihihi)
" Lancang sekali tanganmu mau menyentuh istriku melebihi kulit kakinya!" suara Hafla menginterupsi penjahat itu. Dia menoleh ke belakang teman- temannya sudah menjadi tawanan para polisi.
" Apa salah mencoba dia! Aku tahu masa lalu istrimu yang pernah menjadi wanita tidak benar!!!" serunya membuat Haseena menatap lekat pemuda itu.
Sekumpulan ingatan itu kembali bersatu saat ini. Haseena baru sadar bahwa pria itu pernah akan memesannya namun lelaki baik waktu itu menolongnya dengan memesan dia dengan harga 3 kali lipat.
" Apakah kau mengingatku sekarang nona kupu - kupu malam????" ledeknya sengaja untuk menjatuhkan harga diri sang komjen sekaligus suami Seena itu.
" Apakah sudah mencela istriku dengan puas? Akan ku jelaskan! Dia bukan urusanmu dia milikku maka menjadi urusanku," kesal Hafla pasa laki -laki bermulut empedu itu.
" Hahahah ... Anda bodoh jika di perdaya dia pak! Dia sudah tidur dengan berapa orang pak! apa anda tidak bisa membedakan perawan dan bekas laki - laki lain," tawanya menggelegar di penjuru ruangan.
Deg.
Kata - kata itu lantas menyakiti hati Seena sedalam kawah yang ada di dalam jiwanya. Jika seperti ini dia pasti mempermalukan suaminya di hadapan yang lain. Hafla yang mendengar penuturan itu langsung menamparnya dengan keras membuat semua orang di sana terkejut. Hafla bukanlah polisi yang mementingkan atau menyelesaikan maaalah dengan fisik. Tapi, kali ini dia bersikap berbeda.
" Mulutmu itu harus di cuci rupanya! Kau menuduh istriku bekas bukan??? Tapi realitanya aku menikahinya dalam keadaan suci!!!! Keluar .... Bawa dia ke sel sekarang juga!" marah Hafla seketika itu juga. Mereka segera sigap seketika hafla memerintah.
" Baik! Laksanakan pak ... " seru mereka sambil menyeret laki - laki gila itu. Kini, hafla menatap istrinya yang terdapat luka di dahi dan masih duduk di tangga. Dia berlari dan memeluknya.
" Maafkan mas ... Sedikit terlambat membuat mereka masih bisa berbuat tak senonoh padamu," lirihnya membuat Seena menghapus air matanya yang turun mendadak.
" Aku tidak apa mas," jawabnya singkat membuat Hafla melepaskan pelukannya dan menatapnya lekat.
" Mas bantu Seen .. !" serunya sambil mengulurkan tangan.
" Seena bisa mas ... Terima kasih," tolaknya karena sangat malu dengan apa yang di ucapkan laki-laki itu.
Hafla memandang istrinya itu dengan tatapan masih tidak percaya Seena menolak bantuannya. Apalagi setelah semalam dia melakukan hubungan suami - istri. Dia tak paham jalan pikiran Seena. Seharusnya setelah pagi ini hubungannya lebih dekat. Namun Hafla tak membantah Seena. Dia biarkan istrinya itu melakukan apapun yang dia suka saat ini. Biar hatinya lega. Bukan berarti Hafla tak peduli.
Suasana mencekam beberapa menit lalu sungguh membuat Seena takut. Entah, bagaimana ceritanya suaminya itu bisa pulang lebih awal. Seena paham betul ini bukan jam kepulangannya. Seena pun berusaha bangkit dari posisi yang tidak mengenakkan itu. Baru saja dia berdiri.
" Aaaiiissshhhhh," lirihnya karena merasakan kakinya begitu ngilu. Jika hafla tak menahannya sekonyong - konyong dia akan menjadi sate guling karena terjatuh dari tangga.
" Sudah ku katakan! Mas yang akan bantu .... " ujar Hafla. Tanpa sanggahan dari Seena Hafla mengangkat tubuh istrinya itu dalam kedua tangannya. Hafla menoleh pada rekan di satuan kerjanya itu. Dia yakin masih ada satu orang yang masih setia dia belakangnya saat ini.
Dia menoleh dan benar saja .
" Ipda Farrel! Siapkan petugas untuk berjaga di kediaman saya!" seru Komjen Hafla. Hafla tidak bisa membiarkan istrinya dalam bahaya.
" Siap! Pak laksanakan," jawabnya dengan tegas kemudian keluar untuk menyusul temannya.
Hafla kemudia membawa istrinya itu ke kamar. Tak ada suara apapun yang menjadi perbincangan dia antara mereka berdua. Sesampainya di kamar Hafla mendudukkan istrinya. Dia mengambil posisi berjongkok untuk meredakan kaki terkilir istrinya. Seena menelan ludahnya sendiri karena gugup.
" Mas ... Maafkan seena," lirihnya.
" Untuk?" tanya Hafla sambil merileks-kan kaki istrinya itu.
" Mereka sudah sempat menyentuh Seena," ujarnya sambil menundukkan kepala. Hafla segera menarik kaki istrinya itu. Seena hendak berteriak namun dia tutup dengan telapak tangannya.
" Bukan salahmu Seen .... Maaf aku secara tidak langsung mas sudah melibatkanmu dalam pekerjaan mas," ucapnya sambil menyentuh pipi istrinya sambil tersenyum.
" Tidak ... Mas tidak salah. Tapi Seena-lah yang sudah mempermalukan mas dengan masa lalu Seena di depan rekan- rekan mas," Seena merasa tak nyaman kali ini. Hafla tersenyum kecil.
" Jika begitu ... Bahagiakanlah mas. Maka masa lalumu itu akan menjadi angin lalu buat mas," jawab Hafla lagi.
Di luar rumah ....
" Bagaimana dengan istri Komjen?" tanya Bripda Yofi. Ipda farrel datang dengan membawa informasi penjagaan rumah komjen-nya ini.
" Nampak Syok bang ... Komjen meminta kita untuk menjaga kediamannya ini. Pak Hafla nampak khawatir dengan istrinya," tutur Farrel. Yofi mengangguk paham.
" Baiklah ... Setidaknya Nyonya Hafla akan aman jika di sini ada yang berjaga," jawabnya tanpa keformalan yang biasa di lakukan di kantor.
" Siap bang Yofi," jawab Farrel.
Pak Hafla dengan Istrinya nampak masih canggung. Mungkin karena mereka masih pengantin baru. Nampak sangat serasi sekali mereka tadi. Yang satu tampan satunya lagi cantik sungguh pas. Meskipun ada banyak polwan yang kepincut pada pak Hafla pilihannya tetap pada gadis itu. Sungguh aneh atasannya itu. Tidak mungkin bukan tertarik hanya karena cantik??? Sebab jika cantik maka masih banyak yang cantik lainnya.
Hadiiirrrŕr! Maaf ya giys menghilang bebas. Kesehatan agak terganggu akhir - akhir ini. Jangan lupa likeeeeee.