Jodoh Cantik Pilihan Mama

Mereka masuk ke dalam ruangan sedangkan Mama ivy sibuk membuat makan malam , Sergio duduk di sofa yang berhadapan langsung dengan Xavier.

" Jadi apa yang akan papa katakan dengan ku? " tanya Sergio .

" Kamu pun sudah tau ini tentang meneruskan perusahaan papa , tidak mungkin membiarkan mu bekerja di perusahaan orang lain. " ujar Xavier .

" Tapi aku berpisah dengan Rion dan Juan pah, tadinya akan melewatkan hari-hari bersama , malah yang terpisah sendiri. " helaan napas terdengar Sergio tak ingin berpisah .

" Lalu siapa yang akan melanjutkan perusahaan papa jika bukan kamu? , harus ada yang berbeda jalan untuk menentukan kesuksesan masing-masing . " Xavier pun menyalakan rokok .

" Papa terkesan pilih kasih dengan Rion dia bekerja di perusahaan milik orang lain , sedangkan aku sudah mendapatkan posisi seperti ini. " protes si sulung .

" Itu hanya pikiran mu saja, kalian akan sama-sama belajar. Yang satu belajar mandiri dengan usaha nya di perusahaan orang lain , dimana nanti secara perlahan akan membuat Rion sukses dengan perjuangan yang dia lakukan. lalu kamu akan belajar bertanggung jawab untuk membuat perusahaan lebih baik , dengan cara kerja mu sendiri dan tentu membawa pada kesuksesan yang lebih dari papa . " ujar Xavier pada putra sulungnya .

Sergio menatap pada sang papa laki-laki yang memang jarang terlihat berbicara , ternyata sebijak ini dia pun kagum akan hal itu .

" Tidak ada yang namanya pilih kasih dalam keluarga kalian mendapatkan porsi yang sama , jika salah satu dari kalian ada yang lebih dulu sukes maka jangan lupa merangkul untuk sukses bersama-sama . itu tidak akan membuat tali persaudaraan kalian merenggang justru akan lebih mengerti satu sama lain . " Xavier menepuk-nepuk bahu Sergio .

" Terima kasih telah membuka pandangan ku lebih jauh pah maaf sudah berprasangka buruk pada papa , akan ku lanjutkan perusahaan mu dan tentu aku juga akan selalu membantu Rion sampai kapan pun. " ucap Sergio .

Setelah ini Sergio akan belajar dan berkerja dengan baik ada mimpi yang harus dia wujudkan , melamar sang kekasih untuk di ikat dalam sebuah pernikahan menyusul Rion agar sama-sama menjalani rumah tangga bahagia .

" Hanya itu yang ingin papa ingin katakan ayo bergabung dengan mama mu , pasti makan malam nya sudah jadi . " ajak Xavier .

Lalu mereka pun keluar untuk segera melaksanakan makan malam , mama Ivy menyajikan berbagai menu enak di meja .

" Cieeee anak sama bapak lagi ngobrolin apa nih , mama ko gak di ajak malah di biarin sibuk di dapur . " ujar mama ivy .

" Hanya tentang perusahaan . " jawab Xavier sambil membawa nasi .

" Apa iya begitu Gio? kamu ngomong aja sama mama kalau papa kamu kasih ancaman . " mama ivy melihat ke arah Sergio .

" Hahaha gak ada ko mah tadi emang obrolin soal nerusin perusahaan papa aja , lagian kalau papa ancam aku kita cari papa baru . " Sergio tertawa kencang .

" Nahh bener itu mama masih laku ko cari yang spek kaya sugar daddy . "

Mama ivy dan Sergio tertawa bersama sedangkan Xavier hanya memandang datar , astaga susah sekali mempunyai suami yang lempeng seperti jalan tol .

...

Di sebuah rumah mewah pun terlihat sama sedang melakukan makan malam bersama , Vella membawa Juan untuk ke rumah walaupun lelaki itu menolak . tetapi karena bujuk rayu dari si kekasih hati Juan mengalah , saat ini dia sudah panas dingin berhadapan dengan calon ayah serta ibu mertuanya .

" Sayang tambah lagi nasinya . " ucap Vella .

" Gak usah sayang aku udah kenyang . " Juan rasanya ingin berlari kabur saja .

" Ayo tambah lagi ibu masak banyak hari ini , jangan sungkan . " ucap Selia beliau adalah ibu dari Vella

" Terima kasih tante maaf saya gak bawa apa-apa , Vella dadakan sekali mengajak nya . " Juan tersenyum canggung .

" Tidak perlu bawa apa-apa ibu udah seneng Vella pulang tau-tau kenalin pacar ganteng nya , ibu kira dia masih jomblo loh . " Selia tertawa kecil .

" Dihh ibu ini sekarang percaya kan anaknya sekarang udah gak jomblo lagi . " Vella tersenyum bangga .

Juan bersyukur ternyata calon ibu mertuanya tidak sekaku om Dastan , dia suka keder sendiri jika berhadapan dengan ayah dari si kekasih hati.

" Bagaimana dengan pekerjaan mu hari ini? " tanya Dastan .

" Alhamdulillah lancar aja om semua orang membantu saya , jadi bisa belajar lebih banyak agar bisa maksimal . " Juan meneguk air putih meredakan kegugupan nya .

" Ya baguslah jika seperti itu nanti kamu juga akan terbiasa . "

" Mas kamu ini jangan kaku gitu dong nanti calon mantu kabur , aku udah pengen punya cucu 6 nih biar rumah rame . " ucap Selia .

Mata Vella membulat enteng sekali sang ibu berbicara begitu .

" Ibu pikir aku kucing ! main 6 aja gimana sih . " omel Vella .

" Gak ada salahnya dong kan putri ibu satu-satunya jadi wajar aja , biar ni rumah gak senyap kaya tempat uji nyali . " ujar sang ibu .

" Gak langsung 6 juga kali ! " sungguh ibu nya ini random sekali .

" bisalah sekali bikin jadi 2 kan cuma lewatin 3 kali proses aja Vell. " Selia tersenyum senang .

Dastan hanya menggeleng dengan kelakuan sang istri dan Vella yang terlihat mati kutu , sedangkan Juan ingin tertawa kencang dia mah gas aja .

...

Rion sedang membantu menyusun kue di toples ini tester yang akan di berikan pada bibu sesuai janji tadi siang , Zora akan meminta Rion untuk diantarkan ke rumah Ossy mereka pun segera bersiap.

" Ada yang ketinggalan ga yank kue nya ? " Rion pun segera memakai helm .

" Engga ada semua udah di paper bag ini ko bang , ayo berangkat mumpung masih jam 19.30 nanti kemalaman . " Zora pun naik ke motor .

Rumah Ossy lumayan dekat berada di komplek dengan rumah pak malik jadi mereka tidak berkendara terlalu jauh .

" Assalamualaikum bibu.." ucap Zora .

" Walaikumsalam. " ternyata yang membuka pintu adalah Ossy .

" Ossy, bibu ada gak? "

" Eh aku pikir siapa ayo masuk dulu, Rion ayo masuk. " Ossy membuka pintu mempersilahkan Zora masuk .

" Makasih Ossy . "

Tak lama kemudian bibu pun datang dia senang melihat pasangan muda itu berkunjung , Ossy membuatkan minum terlebih dulu.

" kamu beneran datang buat kasih tester kue buat bibu ternyata . " ujar bibu .

" Iya kebetulan kue nya udah jadi semoga enak maaf kalau banyak kekurangan , maklum masih amatir jangan lupa kasih tau apa aja yang kurang . " Zora menyerahkan paper bag pada bibu .

" Makasih sayang pokonya nanti bibu review kue buatan kamu , pasti enak ini rasanya .

" Terima kasih bibu kalau begitu aku pamit dulu, Assalamualaikum . " ucap Zora .

Lalu mereka berdua pulang kerumah, dan sesampainya dirumah tiba2 Rion memeluk Zora dari belakang dan...