tentang Gueen, wanita 18 tahun yang terpaksa harus tinggal dengan kakak tirinya karena sebuah alasan.
hidup Gueen di penuhi dengan lika-liku yang menyakitkan. Dia berpikir tinggal dengan Kalindra yang tak lain Kakak tirinya akan membuat hidupnya jauh lebih baik, tapi ternyata tidak.
Kalindra malah membencinya. Setiap hari dilalui Gueen dengan makian-makian dan makian. Karena KaIindra sangat membenci Gueen, karena dulu Ibu Gueen merebut ayahnya hingga sekarang dia melampiaskan amarah dan kekesalannya pada adik tirinya.
Berbeda dengan Kalindra yang membenci Gueen, Gueen malah mempunyai perasaan yang aneh pada kakanya sendiri. Bukan perasaan semacam sayang adik pada kakanya tapi perasaan yang lain, seperti perasaan Cinta pada lawan jenis. Tapi, di sisi lain Gueen pun sadar Kalindra adalah kakanya.
Tanpa mereka duga ada rahasia di balik kisah keluarga mereka. Mampukan Gueen bertahan bersama adik Kalindra di tengah kebencian Kalindra padanya. Ataukan Gueen akan pergi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
"Maaf Nona, Paman tidak sengaja," kata Kevin ketika Soraya menatapnya hingga Soraya tersadar.
"Tidak apa-apa, Paman," jawab Soraya yang dengan cepat langsung mengambil belanjaannya dan ketika dia menegakkan tubuhnya, tiba-tiba dia melihat kakaknya keluar dari store dan dengan cepat, Soraya langsung mengikuti Joseph karena Joseph terlihat membeli pakaian wanita dan tentu saja dia bingung, kenapa kakanya masuk ke store yang menjual pakaian wanita.
Sementara Kevin, dia memutuskan untuk tidak mengikuti Soraya lagi, karena dia takut terpergok apalagi untuk pertama kalinya Soraya melihatnya.
***
Soraya mengerutkan keningnya ketika kakaknya berhenti di sebuah apartemen, dan ketika Joseph turun dari mobil,, Soraya pun juga ikut turun dari mobil kemudian mengikuti Joseph. Lalu ketika Joseph berdiri di depan pintu, Soraya langsung bersembunyi.
Mata Soraya membulat, dia menutup mulut tak percaya saat melihat siapa yang membukakan pintu, seorang wanita yang Soraya ingat, wanita itu adalah wanita yang dulu berada di toko buku dan berebut buku dengannga.
Soraya kembali mengintip dan ternyata, kakaknya masih mengobrol bersama Gueen. Wajah Soraya semakin memucat, ketika menyadari sesuatu bahwa Joseph dan Gueen begitu mirip.
"Aku tidak boleh diam saja, aku harus melakukan sesuatu," kata Soraya. Dia pun langsung berbalik dan memutuskan untuk pergi menemui ibunya. Dia yakin, dia bisa mengunakan ibunya untuk melakukan sesuatu dan dia yakin hanya ini cara terampuh untuk mengusir Gueen dari kehidupan kakanya.
***
"kau yakin, Soraya ingin melakukan ini?" tanya Helmia.
"Ya Mom, kita harus mengusirnya, bagaimana mungkin dia menggoda Kakak? mommy mau mempunyai menantu yang tidak jelas?" tanya Soraya.
Saat ini Soraya dan Helmia sedang berada di unit apartemen yang ditempati oleh Gueen. Sejak kemarin, Soraya mengadu yang tidak-tidak, mempengaruhi ibunya dan akhirnya Helmia terpancing hingga sekarang Helmia dan Soraya berniat untuk mengusir Gueen dari apartemen Joseph.
"Ayo, Mom, sebelum Kakak datang," ajak Soraya yang meyakinkan ibunya hingga Helmia pun mengangguk. Helmia langsung menekan bel dan tak lama, pintu terbuka, muncullah sosok Gueen.
"Maaf, Anda siapa?" tanya Gueen karena dia sama sekali tidak mengingat Helmia dan juga Soraya.
"Kosongkan apartemen ini secepatnya!” titah Helmia dan ketika mendengar suara Helmia, tiba-tiba Gueen teringat bahwa wanita yang di depannya ini adalah orang yang dulu berada di toko buku.
"Maksud Anda?" tanya Gueen dengan bingung.
"Kosongkan apartemen ini sebelum aku menyeretmu, jangan pernah bermimpi untuk dekat dengan putraku," kata Helmia membuat Soraya diam-diam menyeringai, ternyata menyenangkan ketika melihat Helmia memarahi Gueen, Dia merasa terbang di atas awan.
"Tapi Nyonya ak—"
"Aku ibu Joseph, pemilik apartemen ini. Cepat pergi dan awas jika kau mengadu pada Joseph," ucap Helmia dengan tegas membuat Gueen terdiam,. rasanya dia ingin sekali menangis. Entah kenapa ketika di mendengar suara ketus ibu kandungnya, Gueen merasa aneh, dia merasa nyeri yang luar biasa.
"Cepat! Mau aku seret?" Kali ini, Soraya yang berbicara hingga Gueen tersadar.
"Baik," jawab Gueen. Dia masih belum sembuh total, bahkan beberapa hari ini kakinya membengkak dan rencananya Joseph akan membawanya ke rumah sakit nanti sore, tapi sekarang dia sudah terusir dan mau tak mau dia harus meninggalkan apartemen ini dengan kondisi yang tidak bisa berjalan dengan normal.
"Cepat keluar!" Helmia malah menarik tangan Gueen karena dia gemas dengan Gueen yang terus melamun, membuat Gueen terpekik.
"Tapi Nyonya, aku harus mengambil tasku," jawab Gueen lagi.
"Tunggu sebentar, biar aku yang mengambilkannya." Soraya pun langsung maju kemudian dia masuk ke dalam apartemen lalu dia mencari-cari tas Gueen, hingga setelah menemukannya dia pun langsung kembali keluar.
"Ini ambil, cepat pergi," kata Soraya sambil melemparkan tas membuat Gueen tersenyum getir. Dia pun langsung membungkuk seraya meringis karena merasakan sakit di kakinya, dan setelah itu, Gueen pun langsung berbalik kemudian dia pergi meninggalkan Soraya dan juga ibu kandungnya.
***
Beberapa hari kemudian.
Joseph keluar dari mobil, lelaki itu merasakan amarah yang luar biasa. Dia baru saja mengetahui apa yang terjadi pada Gueen. Saat Gueen pergi, dia menemukan secarik kertas yang mengatakan yang berisi bahwa Gueen pamit ke apartemennya.
Sayangnya, Joseph percaya itu tulisan Gueen. padahal itu adalah tulisan Soraya, Soraya sengaja menulis itu agar Josep tidak menghampiri Gueen, dan tadi tanpa sengaja dia melihat CCTV yang terhubung di apartemennya, dan dia tidak menyangka ternyata Gueen pergi akibat ibunya dan Soraya
Dan kebetulan, ketika dia akan menegur ibunya, tiba-tiba pihak rumah sakit mengatakan bahwa hasil tes DNA sudah keluar dan pada akhirnya feeling Joseph benar, tes DNA itu menyatakan bahwa seratus persen DNA Gueen sama juga dengannya dan ayahnya.
"Mommy! Mommy!" teriak Joseph ketika masuk ke dalam rumah hingga Helmia dan Soraya dan Zico sedang berkumpul di ruang tamu, langsung menghampiri Joseph.
"Joseph, ada apa?" tanya Helmia. Dia menatap putranya dengan aneh karena untuk pertama kalinya dia melihat Joseph emosi.
"Kenapa Mommy mengusir Gueen?” tanya Joseph.
"Gueen? Siapa Gueen?" tanya Helmia yang memang tidak tahu tentang nama wanita yang dia usir dari apartemen kemarin.
"Gueen adalah Wanita yang Mommy usir dari apartemenku kemarin," jawab Joseph.
"Joseph, kau bersikap seperti ini hanya demi membela wanita itu? Kau berani kurang ajar pada Mommy?" tanya Helmia yang mulai tersulut emosi.
"Mommy yang harus Mommy tahu, Gueen itu anak Mommy dan wanita ini ...." Joseph menunjuk pada Soraya membuat wajah Soraya memucat, ".... dia bukan anak Mommy. Lihat ini." Joseph menunjukkan hasil tes DNA pada Helmia, hingga Helmia pun langsung melihat hasil tes DNA itu dan tak lupa dia juga menunjukan hasil Tes DNA milik Soraya.
“A-apa ini, ba-bagaimana mungkin ....” Helmia menjatuhkan kertas di tangannya, dia sangat terkejut ketika melihat isi dari kertas itu. Hingga ....
ranjang adlh tmpt penyelesaian masalah suami istri 🤭