Metha Safira Maharani, wanita cantik dan memiliki kesempurnaan fisik, nyatanya tak mampu menahan suaminya untuk tak mendua, Ryan Dewantara, suami yang begitu dia cintai nyatanya selingkuh dan menikahi dengan wanita lain. Jika banyak istri sah yang melabrak dan mempertahankan suaminya yang tak setia. Tidak dengan Metha, dia memilih mengalah dan mengiklaskan suaminya bahagia dengan perempuan lain. Melepaskan adalah jalan yang dia pilih untuk meraih kebahagiannya sendiri. Untuk apa bertahan jika sudah tak ada yang bisa dipertahankan. Tapi sebelum itu, dia memberi suami dan selingkuhannya itu pelajaran.
Metha diam diam menceraikan suaminya dan menikah lagi dengan sahabat lamanya, Evan Anggika, pria tampan dan mapan yang mau menerima dia apa adanya. Saat dia sudah bahagia dengan rumah tangganya bersama Evan, mantan suaminya kembali dan memohon untuk hidup bersama lagi. Dia tak terima Metha menceraikannya secara sepihak. Apa yang akan dilakukan Metha?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AfkaRista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Mengusik Methaku
Ryan mendengar soal keributan yang dilakukan Fika dengan kekasih bos mereka yang tak lain adalah istrinya, bahkan beberapa video mereka yang beradu argumen, kini ramai di grup kantor.
"kenapa kau mengganggu Metha?" tanya Ryan, dia segera menghampiri Fika yang baru pulang makan siang
"aku tak mengganggunya, hanya memperingatinya untuk tak mengganggu milikku"
"kau memang wanita keras kepala, sudah aku katakan jika hubungan kita telah berakhir, dan jangan mengusik Methaku lagi" ucap Ryan tegas
"setelah kau puas denganku, kini kau akan kembali pada istrimu, hahah kau pikir aku mau dibuang begitu saja, tidak Ryan, tidak!!!"
"lalu apa maumu??? Bukankah sudah aku katakan sejak awal bahwa aku pria beristri, kamu bahkan tahu konsekuensi itu, tapi kau tetap memaksakan hubungan ini!!!" bentak Ryan
"sekarang kau hanya menyalahkan aku, bukankah kau juga menikmati hubungan kita, kau bahkan tak mau lepas dariku, sekarang setelah bosan kau mau menampakkan aku, tidak, sampai matipun tak akan kubiarkan hal itu terjadi"
"itulah kesalahan yang selalu aku sesali, aku menghianati istriku dan lebih memilih wanita sepertimu" hati Fika mencelos, apa sebegitu buruknya dia dimata Ryan sekarang
"kau pikir Metha akan kembali padamu? Kau lupa jika dia kekasih bos kita, kau dan pak Evan sungguh bukan lawan yang sepadan!! Cibir Fika
"Metha bukan perempuan picik dan licik, dia adalah wanita sempurna yang tak pernah mempermasalahkan soal uang, dan dia juga mencintaiku dengan tulus"
"akupun sama Ryan, aku juga bukan Wanita matre, dan aku juga mencintaimu dengan tulus" bela Fika
"kau ingin tahu apa bedamu dengan Metha?" Fika hanya menatap sendu Ryan, "dia tulus, sejak awal dia apa adanya, bahkan dia memberiku kebebasan menjadi diriku sendiri, sedangkan kau, kau selalu posesif, kau pencemburu hebat dan selalu mengekang aku"
"itu semua aku lakukan karena aku mencintaimu Ryan, kenapa kamu tidak mengerti!!!"
"kamu hanya terobsesi denganku Fika, kamu hanya terobsesi, bahkan sejak awal hubungan kita, kamu terlalu memaksakan kehendakmu!"
"lalu kenapa kau memberiku balasan jika harus berakhir seperti ini Ryan, kau memberiku harapan tapi sekarang apa? Kau membuangku begitu saja"
"aku terpaksa Fika, karena kau selalu memaksaku, aku minta maaf, dan aku harap kau akan hidup lebih baik setelah ini" Ryan meninggalkan Fika seorang diri
Fika menangis sejadi jadinya, dia sakit hati, jadi selama ini Ryan terpaksa menerima dia karena paksaan, bukan karena cinta.
Sementara diruangan Evan, pria itu tengah merajuk, pasalnya seisi kantor tengah heboh dengan video istrinya, sayangnya Metha melarangnya memanggil Fika.
"jangan seperti anak kecil mas, aku tak apa apa"
"sebaiknya aku pecat saja dua orang itu, kenapa mereka selalu mengganggumu sayang, aku tak terima dia mengataimu pelakor, enak saja istriku yang cantik dibilang pelakor" sungut Evan kesal
"sudahlah sayang, biarkan alam yang menghukum mereka, lagipula, bukankah kita akan memberi mereka surprice jadi berhenti merajuk, oke honey" Metha mengecup pipi Evan
"baiklah, aku tidak marah lagi tapi kau tahu kan apa obatnya?" tanya Evan jahil
"baiklah bayi besarku, kau memang tak kenal tempat, baiklah aku akan membuatmu tak marah lagi, lagipula mungkin dua hari kedepan kau harus puasa selama satu minggu"
"kenapa, kau mau menghukumku dan membuatku tersiksa selama seminggu? "
"karena dua hari lagi harusnya aku periode bulanan dan kau harus puasa mas" kekeh Metha
"ck, baiklah sepertinya aku harus memuaskan diriku sebelum puasa satu minggu"
Pasangan ini langsung menuju kamar pribadi Evan, lalu mereka menikmati siang panas hingga beberapa ronde