Vania gadis yang cantik nan baik hati, istri dari Jonathan Cristian Grisworld, tapi entah apa penyebab nya Vania berubah menjadi wanita gila, tetapi hal itu tidak mengurangi cinta Jonathan kepada nya,.
hingga suatu malam yang sunyi Vania melompat ke dalam kolam renang tanpa sadar dan hal itu membuat jiwa nya mati dan dan di gantikan oleh jiwa lain yang masuk kedalam raga nya. dan mulai dari situlah balas dendam di mulai, jiwa baru yang menghuni raga Vania bukan lah sosok yang lemah dan mudah di tindas.
siapakah sosok pemilik Jiwa itu ?
dan siapa yang membuat Vania asli berubah menjadi wanita gila ?
yang penasaran dengan kisah nya kkyyuuukkk mampir ya guysss, aku menunggu kalian. 🤗 jangan lupa Like, Comen dan Vote semoga kalian suka 🙏🤗
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembalinya Nova
.
.
tiga hari telah berlalu dan baru hari ini Jonathan kembali ke mansion besar nya setelah semua urusan nya di markas nya selesai.
para penjaga berjejeran menyambut kedatangannya, pria itu melangkah masuk ke dalam Mansion nya di ikuti oleh Leon di belakang nya .
" nak Jonathan " Iren yang melihat kedatangannya itu melangkah menghampiri nya.
tiga hari ini Iren tidak lagi mencari masalah kepada Vania dan juga Yuna dan hal itu lah yang membuat Yuna bertanya-tanya kenapa kelakuan nenek sihir itu berbeda, sedangkan Vania ia hanya santai saja seraya fokus meracik berbagai macam ramuan.
Jonathan menghentikan langkah nya tanpa melihat wajah Iren " nak Jo mau makan apa ? biar bibi buatkan " ucap Iren berbasa-basi
" tidak perlu " Jonathan kembali melanjutkan langkah nya dan masuk kedalam lift bersama dengan Leon.
Iren terus memperhatikan nya sampai pintu lift itu tertutup " tinggal menghitung hari lagi " gumam Iren tersenyum smirk
Jonathan melangkah ke arah kamar Vania tetapi pada saat ia memutar ganggang pintu, pintu itu terkunci dari dalam .
Leon melangkah dan langsung mengetuk pintu kamar istri dari tuan nya itu.
tok tok tok
tak lama pintu pun terbuka dan muncullah Yuna dengan wajah kesal nya seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Jonathan melangkah masuk tanpa berkata apapun, Yuna kaget di buat nya.
" tu.. tu.. an " ucap Yuna gugup
" tutu.... apa kamu mau terus berdiri di situ menjadi obat nyamuk kedua pasangan itu " ucap Leon mengangkat sebelah alis nya melihat Yuna yang masih melongo melihat kedatangan Jonathan yang tiba-tiba
Yuna melihat Leon dengan wajah nya yang masih bingung, dan setalah nya wanita itu melangkah keluar dari kamar sang nyonya tak lupa ia menutup pintu .
" dari pada kamu tidak ada kerjaan sebaiknya kamu buatkan aku kopi dan bawa ke kamar lantai bawa yang pintu nya berwarna Merah " ucap Leon lalu melangkah pergi
" heeee..... dia menyuruhku " ucap Yuna menunjuk diri nya sendiri
" enak aja... saya bukan pelayan nya, lagian pekerjaan saya di rumah ini hanya merawat dan melayani nyonya saja bukan yang lain nya " omel Yuna dengan kesal ia tidak beranjak dari tempat nya
tanpa ia sadari jika Leon kembali menghampiri nya dan berdiri di belakang nya " aku ini asisten dari suami Nyonya mu jadi jangan banyak protes " suara Leon mengagetkan nya
Yuna membalikkan badan nya dan disana Leon berdiri seraya menatap nya dengan tajam " buatkan atau aku akan mencongkel kedua matamu itu " ancam Leon dengan wajah datar nya yang menyeramkan, ia sengaja ingin menakut nakuti gadis kecil itu
" i.. iya " Yuna segera berlari pergi dari hadapan Leon
Loen hanya tersenyum tipis melihat ketakutan di wajah Yuna, semenjak ada Yuna di mansion besar tuan nya ini, Leon suka sekali menjailinya karena menurut nya Yuna itu gadis kecil yang lucu dan sangat polos.
di dalam kamar Jonathan melihat Vania yang tertidur dengan nyenyak di balik selimut nya , pria itu tersenyum lalu membuka jas nya , perlahan ia melangkah ke arah ranjang dan ikut membaringkan tubuh nya di samping sang istri yang membelakangi nya.
perlahan Jonathan juga ikut masuk kedalam selimut dan memeluk istri tercinta nya dari belakan, Vania yang merasa sesak pun terbangun, dan merasakan keberadaan seseorang di belakang nya yang sedang memeluk nya dengan erat.
" astaga kapan pria ini ada disini " ucap nya dalam hati ia tidak berani untuk bergerak
dengkuran halus dari Jonathan pun terdengar seperti nya pria itu sudah tertidur , Vania melepaskan tangan Jonathan yang melingkar di perut nya ia membalikkan badan nya dan menatap wajah tampan pria itu
" memang sih dia sangat tampan tapi dia suami pemilik tubuh ini, aku tidak boleh jatuh cinta kepadanya dan setelah dendam pemilik tubuh ini terbalaskan aku akan segera pergi karena aku tidak lah berhak dengan semua nya, aku bukan Vania istri yang dia cintai, " ucap Vania dalam hati setalah nya ia bangkit dari ranjang dengan gerakan pelan takut menganggu tidur Jonathan.
Vania melangkah keluar dari kamar nya ia mencari keberadaan perawat kecil nya itu, tetapi tidak melihat nya.
" kemana Yuna " gumam nya seraya melangkah ke arah lift
Iren sedang berdiri di depan pintu utama Mansion yang masih tertutup itu, dan tak lama pintu Mansion itu terbuka dan muncullah seorang wanita yang ia tunggu-tunggu kepulangan nya itu.
" bagus... sekarang kamu sudah kembali " ucap Iren menatap wanita itu yang tak lain adalah putri nya sendiri Nova.
Nova hanya berdiri seraya menunduk, menyembunyikan wajah nya yang terdapat banyak sekali lebam dan membiru.
" sekarang masuk ke kemar mu dan obati lukamu, malam ini juga kamu harus mulai melakukan semua perintah ku " ucap Iren, Nova menurut ia tidak berani lagi untuk melawan ibu nya itu.
saat Vania keluar dari lift ia berpapasan dengan Nova yang ingin masuk ke dalam lift seraya membawa koper nya.
Nova kaget melihat keberadaan Vania di hadapan nya yang ia tau Vania itu sedang koma , dan bagaimana bisa wanita itu ada di hadapan nya sekarang.
Vania menatap wanita itu dari bawa hingga ke atas tanpa expresi, Nova syok melihat Vania yang menatap nya seperti itu, biasanya wanita itu selalu memeluk nya jika bertemu tetapi kali ini Vania hanya menatap nya datar.
" kak Vani... kak Vani sudah sadar dari koma nya " ucap Nova mengangkat wajah nya melihat Vania
Vania melihat lebam yang ada di wajah Nova dan entah dimana wanita itu mendapatkan nya, Vania masih diam tidak menanggapi ucapan Nova sedikit pun.
" aku sangat senang kakak sudah sadar dari koma nya " ucap Nova lagi
" terimakasih " Vania berkata dengan singkat dan tanpa expresi
" aku ke kemar dulu kak, mau istirahat " ucap Nova tersenyum, Vania menggeser tubuh nya memberikan jalan kepada wanita itu
setelah Nova masuk kedalam lift, Vania masih terus menetap nya dan Nova terus tersenyum kepada Vania sampai pintu lift tertutup.
Vania tidak ingin ambil pusing dengan semua nya ia kembali melangkah untuk mencari perawat nya itu.
" sih Yuna sebenarnya kemana... bikin aku pusing saja, " ucap Vania seraya melangkah ke arah dapur tetapi dapur itu kosong tidak ada Yuna disana.
Vania terus melangkah menyusuri Mansion besar milik Jonathan ini, hingga sampai di bagian belakang Mansion, Vania mengerutkan alis nya saat melihat pintu besar berwarna putih di hadapan nya itu, di pintu itu terdapat lukisan kepala singa.
Vania melangkah ke arah pintu itu dan semakin dekat Vania melihat lantai marmer di depan pintu itu sangat lah kotor dan berdebu, sepertinya tempat ini tidak pernah di bersihkan.
" kotor sekali " gumam nya memperhatikan sekitar pintu itu.
.
.
.