Adelia Embun Chalandra mengalami kecelakaan mobil saat dia pulang dari camping dengan teman kampusnya. Namun, siapa sangka saat dia membuka matanya dan tersadar bahwa rohnya tidak mampu memasuki tubuhnya kembali. Berkali-kali dia mencoba untuk masuk ke dalam tubuhnya namun entah mengapa seakan ada sesuatu yang membuat dia ditolak oleh tubuhnya sendiri. Dalam keputusasaan Adelia, dia justru mengetahui banyak rahasia yang selama ini disembunyikan oleh keluarganya. Selain itu dia juga bertemu dengan sosok pria yang mampu melihat bahkan menyentuh roh seperti dirinya.
Bagaimana kelanjutannya, yuk simak terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Niken Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
20
"A-apaaa tuan? Arwah?" tanya asisten Deon yang syok dengan penjelasan dari raka.
Kini keduanya telah kembali ke apartemennya Raka. Setelah kondisi Adelia yang telah pulih. Raka menghela napasnya panjang. Dia lebih baik mengatakannya daripada asistennya itu menganggap dirinya gila. Sering kedapatan berbicara sendiri selama ini. Tentu saja Raka tidak mau itu menimpa dirinya.
"Jadi maksud tuan, cewek yang terbaring koma itu arwahnya mendatanhi Anda?" tanya asisten Deon kembali.
Dan Raka hanya menganggukkan kepalanya saja. Sungguh sulit dipercaya, ada hubungan apa sehingga tuan mudanya mampu memiliki kemampuan seperti itu.
"Apakah tuan muda mengenal sosok itu sebelumnya?" tanya asisten Deon. Raka menggelengkan kepalanya.
"Aku bahkan baru pertama kali mengenalnya," jawab Raka singkat.
Asisten Deon merasa ada yang aneh. Dia mendadak merinding sekujur tubuhnya.
"Kenapa saya merinding yang tuan muda?" tanya asisten Deon sambil melihat kesana-kemari. Dia memeluk kedua lengannya erat sambil mengusap-usapnya. Seakan mencari kehangatan di sana.
"Dia ada di sebelahku duduk. Mungkin itu penyebabnya," jawab Raka asal karena melihat Adelia duduk di sebelah asisten Deon.
Gubrak!
Seketika itu juga asisten Deon melompat dan terjatuh di depan Raka duduk. Niatnya ingin pindah duduk di samping Raka namun siapa sangka jika dia justru akan terjerembab oleh kelakuannya sendiri.
"Aduh," rintih asisten Deon.
"Kamu ini kenapa jadi banyak tingkah begitu sih. Dia juga baik-baik saja tidak menganggu kamu," ucap Raka tersenyum tipis melihat kelakuan konyol asistennya.
Asisten Deon mengelus lututnya yang sakit akibat terbentur ubin. Sedangkan Adelia justru tertawa melihat tingkah asisten Deon yang menurut dia begitu lucu. Raka hanya memperhatikan tawa Adelia yang begitu lepas. Baru kali ini dia melihat arwah itu tampak cantik dengan tawanya yang natural. Eh, tidak-tidak, Raka menggelengkan kepalanya. Kenapa mendadak dia menjadi menyukai sosok arwah di hadapannya. Selama ini dia tidak pernah mau mengenal seorang wanita manapun. Kenapa justru rasa sukanya tertuju kepada makhluk tak kasat mata.
"Tuan muda ini cukup aneh. Kenapa dia bisa terlihat oleh tuan muda. Sedangkan kalian tidak ada hubungan apapun. Apakah kita lebih baik tanyakan hal ini kepada seorang cenayang. Saya memiliki seorang bibi yang ahli dalam melakukan ini. Beliau seorang cenayang terkenal dan pasiennya juga banyak tuan muda," ujar asisten Deon yang memberikan solusinya kepada sang atasan.
Raka menatap Adelia yang juga melihat ke arahnya. Sebenarnya Adelia juga penasaran. Dia ingin bertanya kepada malaikat marsel. Namun dia tidak pernah lagi menemui Adelia. Malaikat itu hanya menemuinya sekali saja.
"Tidak ada salahnya dicoba. Akupun penasaran kenapa kamu mampu melihat dan juga menyentuhku meskipun aku seorang arwah," ucapan Adelia membuat Raka mengerti.
"Baiklah, bawa dia kemari Deon. Aku juga penasaran denganmu hal itu. Mungkin saja bibimu itu bisa tahu sesuatu," ujar Raka.
"Baik tuan muda, saya akan segera menjempunya kemari," kata asisten Deon langsung bergegas pergi menjemput bibinya yang katanya seorang cenayang terkenal.
"Ini konyol sekali," ucap Raka sambil berlalu menuju ke dapur. Dia merasa haus setelah mengalami beberapa kejadian di hari ini. Sungguh melelahkan rasanya.
Adelia tampak duduk di kursi meja makan. Bersebelahan dengan Raka tentunya.
"Aku ingin kamu segera memberitahu ayahku. Aku rasanya tidak memiliki waktu yang cukup lama berada di dunia ini," ucapan Adelia tampak sedikit bergetar. Dia mengucapkannya dengan wajah tertunduk.
Raka yang sedang minum air mineral seketika menoleh. Sepertinya Adelia masih sedih dengan kejadian yang menimpa raganya di rumah sakit. Raka menjadi kasihan melihatnya. Dia jadi berandai-andai jika hal tersebut terjadi kepada salah satu keluarganya. Pasti dia tidak akan tinggal diam.
"Baiklah, aku akan mencoba bertemu dengan ayahmu dan berbicara kepadanya."
Adelia seketika menoleh dan tersenyum bahagia.
"Benarkah, terimakasih banyak Raka."
Grep.
Raka seketika mematung tubuhnya saat dengan reflek adelia memeluk tubuhnya. Bahkan gadis arwah itu belum menyadari jika ada perubahan yang aneh dalam diri Raka setelah dipeluk oleh Adelia.
Kenapa detak jantungku berdegup kencang seperti ini? batin Raka.
❤️❤️❤️
TBC
yo rasakan karma instan itu nyata.
kasian deh yaw /Drowsy/
adelia itu udh punya raka yaw /Casual/